DARI KACAMATA HUKUM
~周慧芳律師 ~
Oleh Pengacara Zhou Huifang
"Mnenekuni Buddha Dharma demi menyadarkan para insan"
"Hanya menyelamatkan insan tiada menginginkan nama yang fana"
"Tak mencampakkan satu insan pun"
"Inilah nurani yang sejati"
Puisi ini menjelaskan bahwa Buddha Hidup Liansheng tiada membeda bedakan para insan , dengan hati samatha menyelamatkan para insan.
Maka para siswa yang bersarana pada Buddha Hidup Liansheng tidak hanya ada dari berbagai latar belakang, ada yang miskin ada yang kaya, bahkan ada pula seorang terpidana hukuman mati (Keterangan : yang memutuskan bersarana setelah berada di penjara),berbagai macam oang ada.
Oleh karena itulah, karena terus berpegangan dari tanpa membedakan dalam menyelamatkan insan, maka diantara para insan yang beraneka ragam dari yang baik sampai yang jahat, tiak bisa dihindari ada beberapa yang justru mencelakai maupun membuat gosip.
Terhadap gosip dan fitnahan, Buddha Hidup Liansheng belum pernah sama sekali tergerak sendiri untuk menjelaskannya, bukan hanya karena beliau mengetahui bahwa kehidupan ini bagaikan mimpi dan tiada keinginan, namun lebih dalam lagi beliau tahu bahwa jika muncul memberikan penjelasan dan mengeluarkan bukti-bukti valid, maka yang akan celaka justru adalah siswa yang membuat gosip dan fitnahan.
Maka dalam menghadapi gosip dan fitnahan , justru beliau ingin melindungi siswa , dengan sikap "tak mengungkapkan", beliau berdiri kokoh tak tergoyahkan , tanpa menyimpan dendam dan kemarahan.
bahkan pernah mengatakan :
"Tidak peduli yang memuji maupun memfitnahku, semua adalah berjodoh dengan ku "
"Yang paling saya takutkan adalah jika tidak mengenal saya, orang yang tidak berjodoh dengan saya. Karena tidak berjodoh maka tidak bisa diselamatkan."
Bisa diketahui bahwa beliau tidak peduli bagaimanapun para insan memperlakukan dirinya, beliau hanya peduli bagaimana menyelamatkan tiap insan yang memiliki jodoh mengenal dirinya.
Pada tanggal 3 mei 2008, Buddha Hidup Liansheng membabarkan Dharma di Taiwan, pada tanggal 7 kembali mengalami fitnahan dari oknum media masa tertentu.Walaupun banyak siswa Zhenfozong yang memiliki keteguhan sraddha kepada Buddha Hidup Liansheng, memiliki tekad melindungi guru, merasa jengkel dengan perbuatan media tertentu ini, semua memberikan perlawanan. Namun ada juga beberpa siswa yang tidak memiliki kekuatan membedakan dengan baik, serta dunia luar (termasuk oknum media) yang tidak memahami Buddha Hidup Liansheng, terus memegang teguh pandangan menyimpang tanpa memahami sumber berita dengan baik, justru semakin meluaskan fitnahan.
Penulis telah melayani di dunia hukum selama lebih dari dua puluh tahun, dalam saat yang bersamaan juga merupakan siswa yang bersarana pada Satyabuddha. Setelah terjadinya kasus fitnahan ini, pasti akan mempertimbangkan, jika saya bukan siswa Satyabuddha dan terhadap fitnahan selalu bertahan supaya “tidak menanggapi.” , kelak bagaimana membedakan antara fakta dengan gossip. Oleh karena itu, saya telah melakukan penelitian ke Vihara Vajragarbha Seattle, dan mempelajari laporan dari oknum media, serta hal hal yang berkaitan dengan fitnahan tahun 1997 yaitu oknum, masalah, waktu, lokasi dan segala halnya, maka saya memutuskan untuk melepaskan sejenak kulit luar saya sebagai siswa yang telah bersarana dan memakai sudut pandang kacamata hukum. Melakukan penelitian dari berbagai sudut pandang dan akhirnya membuat artikel ini yaitu “Pengungkapan Akan Apa Yang Tak Terungkapkan.” , diantara pengungkapan dan tidak terungkapkan, lihatlah saya bagaimana mengungkapkannya.
1. Terlebih Dahulu Saya Jelaskan Aturan Hukum Dalam Menentukan Sebuah Masalah :
Kebanyakan pada sebuah kasus hukum, jika yang tertuduh memilih tidak menanggapi dakwaan penuntut, hasilnya bukan seperti yang dikira oleh orang awam sebagai “diam berarti mengaku.”, melainkan masih harus menyelidiki bukti bukti yang diajukan oleh penuntut, untuk mempertimbangkan sampai mana dakwaannya bisa dipercaya. Jika prosentase dapat dipercayanya tinggi, maka si terdakwa harus memberikan bukti perlawanan, untuk mematahkan dakwaan. Namun jika sebaliknya, jika tidak ada yang bisa dipercaya dari si penuntut atau prosentase dapat dipercayanya rendah, walau si terdakwa memilih tidak menanggapi, namun tuntutan itu tetap tidak valid.
Maka berdasarkan teori ini, maka bisa dilakukan pengambilan keputusan terhadap kasus wanita bermarga Zhang yang diberitakan lewat media tertentu, lagipula berapa prosentase dapat dipercayanya ?
2. Taman Arama Tantra Satyabuddha 「真佛密苑 - zhenfomiyuan」,sebenarnya tidak Rahasia
● Asal Muasal nama Taman Arama Tantra Satyabuddha 「真佛密苑」
Sumber nama Taman Arama Tantra Satyabuddha adalah berasal dari kata Dharma Tantra Satyabuddha 「真佛密法 – zhenfo mifa」. Oleh karena itu kata 「密 - mi」disini bukan berarti rahasia atau misterius, melainkan dari kata Dharma Tantra(密法 – mifa).
Seperti halnya dengan tempat ibadah untuk pembabaran Dharma Tantra dari aliran Gelugpa , sebagai Pusat Studi Tantrayana (密乘學院 – Michengxueyuan) dan Tempat Pendidikan Tertinggi (最高學府-zuigao xuefu) yang digunakan sebagai mendalami Tantrayana , juga disebut sebagai Arama Tantra Bagian Atas (上密院 -shangmiyuan) dan Arama Tantra Bagian Bawah (下密院 - xiamiyuan), jadi jangan samopai Anda berkhayal hanya karena kata Arama Tantra (密苑 - Miyuan).
● Tiap Bagian Arama Tantra Satyabuddha 「真佛密苑 – zhenfomiyuan 」Bukanlah Rahasia
Dulu Arama Tantra Satyabuddha pernah dibuka untuk umum, bahkan boleh sembarangan mengambil potret di dalamnya, bahkan isi dalam dan tiap sudutnya sudah sangat dikenal oleh banyak siswa. Oleh karena itu alibi bahwa wanita bermarga Zhang itu mengenal isi dalam tiap sudut dari Arama Tantra Satyabuddha tidak bisa dianggap sebagai bukti kuat dan istimewa.
Mengenai, tuduhan bahwa dalam kantor Liansheng Huofo ada sebuah ranjang dan diatas ranjang ada patung wanita telanjang dan lain sebagainya, ini semua bisa dibantah dengan video dokumentasi yang pernah dibuat oleh tim dokumentasi , bahkan Bhiksu Biyan (璧燕法師) yang telah bertanggung jawab untuk merapikan kantor Liansheng Huofo selama puluhan tahun bisa bersaksi bahwa sebagian besar penuturan (dari wanita bermarga zhang) adalah omong kosong.
● Fungsi Arama Tantra Satyabuddha 「真佛密苑 - zhenfomiyuan」:
Meskipun dulu Arama Tantra Satyabuddha pernah menjadi tempat tinggal Mahaguru Liansheng, namun sejak 22 tahun yang lampau (terhitung dari 2008)tempat tinggal Mahaguru Liansheng telah berpindah tempat, bahkan telah menjadikan dan merombak total Arama Tantra Satyabuddha 「真佛密苑 – zhenfomiyuan 」sebagai kantor resmi dari True Buddha Foundation, dimana setiap pukul Sembilan pagi sampai sore pukul enam selalu ada para Acarya, biksu serta para sukarelawan (umat) yang keluar masuk beraktivitas di sana. Dikarenakan fungsi utamanya adalah sebagai pusat korespondensi, sedangkan setiap sabtu dijadikan sebagai tempat konsultasi (dimana selalu banyak umat berkumpul dan mengantri). Kemudian sejak bulan April 1994, ada Vajracarya Lian Ning sebagai pengelola segala hal di dalam Arama Tantra (密苑 – miyuan).
● Berdasarkan Tata Letak , Ada Beberapa Hal Kemustahilan Wanita Bermarga Zhang Untuk Sendirian Keluar Masuk Arama Tantra Satyabuddha「真佛密苑 – zhenfomiyuan 」
1. Kemustahilan Dari Lokasi Luar :
Dua sisi dari Vihara Vajragarbha Seattle, di empat sisinya terdapat jendela dan tidak ada pagar tembok yang mengelilingi. Dari dalam melihat keluar ada delapan jendela dimana bisa leluasa mengawasi keluar masuknya orang hanya dengan satu pandangan. Sedangkan Arama Tantra Satyabuddha(真佛密苑 – zhenfomiyuan) didirikan di sisi naga dari (depan) Vihara Vajragarbha Seattle, sedangkan samping dari Arama Tantra adalah asrama bagi Acarya wanita, biksuni dan siswa wanita yang melakukan pendaftaran(ijin menumpang). Sedangkan banguan keempat dari sisi macan Vihara saat ini adalah perpustakaan dan ruang makan, yang saat itu adalah asrama bagi Acarya pria, biksu dan umat pria yang melakukan pendaftaran (ijin menumpang) ;Sisanya adalah rumah tinggal biasa yang saat itu bukan milik vihara.
Jadi delapan bangunan masing-masing berderet di dua sisi, masing-masing memiliki jendela di empat sisinya dan saling berhadapan, bila dihubungkan dengan vihara menjadi berbentuk huruf “U”. Sehingga tiap pagi akan ada para Acarya, biksu biksuni dan para umat yang berjalan di satu jalan (tengah), semua akses keluar masuk adalah terbuka, sedangkan Arama Tantra (密苑 – miyuan) sendiri dengan otomatis merupakan tempat yang harus dilalui setiap orang-orang hendak berjalan menuju vihara. Sehingga penuturan dari wanita bermarga Zhang yang mengaku bahwa dia masuk ke Arama Tantra dengan sendirian dan pribadi , sangat tidak mungkin bila ditinjau dari kondisi lingkungan luar.
2. Kemustahilan Dari Segi Waktu :
Berdasarkan peraturan dalam vihara, para siswa yang mendaftar untuk menetap termasuk para Acarya dan biksu, semua harus melakukan aktivitas dengan waktu kerja dan istirahat sesuai dengan yang ditentukan oleh vihara. Setiap pagi pukul tujuh semua harus berkumpul di vihara, pukul setengah delapan pagi mulai puja bakti pagi, kira-kira satu jam kemudian baru makan pagi bersama. Para siswa di asrama bila tidak bisa mengikuti acara, demi memudahkan pengaturan, harus melapor pada biksu yang bertanggung jawab untuk mengabsen, serta memberitahukan alasan dan lokasi tujuan.
Berdasarkan wawancara kepada Biksu Lianlian (蓮漣法師 – Lianlian Fashi) yang saat itu bertugas mengabsen, ketahuan bahwa wanita bermarga Zhang itu tidak menetap selama dua tahun di asrama vihara , melainkan hanya pada waktu yang tidak tetap,ini adalah poin yang pertama.
Sedangkan pada hari dimana wanita bermarga Zhang ini menetap di asrama, menurut penuturan biksu, mereka ingat sekali bahwa wanita bermarga zhang ini tidak pernah absen di puja bakti pagi , juga sama sekali tidak pernah bergerak sendirian, ini adalah poin kedua.
Terlebih menurut penuturan biksu Lianlian (蓮漣法師) yang saat itu bertanggung jawab menjaga pintu Arama Tantra (密苑 – miyuan) , juga terbukti bahwa pada saat itu Mahaguru Liansheng tidak menetap di Arama Tantra (密苑 – Miyuan) , sedangkan waktu bekerja dari Mahaguru di ruangan kantor Arama Tantra adalah pagi hari pukul delapan lebih lima puluh menit sampai sekitar pukul Sembilan lebih lima belas menit (pagi).
Sedangkan pagi hari sekitar pukul tujuh, Mahaguru tidak mungkin berada di Arama Tantra ,ini poin yang ketiga.
Sedangkan saat Mahaguru mengendarai mobil melewati jalan di tengah yang dikitari bangunan berbentuk “U”, semua siswa, biksu dan para Acarya bisa melihatnya, maju mendekat untuk bersujud dan menyambut. Jadi tidak mungkin Beliau bisa keluar masuk bersama satu orang tanpa diketahui oleh siapapun, ini adalah poin ke empat.
Terlebih di Arama Tantra ada petugas yang mengurusi kunci, sedangkan wanita bermarga Zhang itu tidak memiliki kunci, bagaimana cara dia keluar masuk Arama tanpa menggunakan kunci ? ini adalah poin kelima.
Dari beberapa hal di atas, sangat tidak mungkin wanita bermarga Zhang itu bisa masuk sendirian pada pukul tujuh lima belas (pagi). Ini adalah kemustahilan dari segi waktu.
3. Kemustahilan Dari Segi Prosedural :
Menurut penuturan Vajracarya Lian Ning yang bertanggung jawab untuk mengurusi segala kegiatan di Arama Tantra (密苑 – Miyuan) , Mahaguru Liansheng dalam menerima siswa yang berkonsultasi, sejak dulu selalu perlu melewati proses pendaftaran terlebih dahulu dan dilakukan persiapan waktu; Apalagi saat konsultasi selain Mahaguru sendiri, disamping Beliau selalu ada pendamping yang berada di lokasi. Tahun 1997, Vajracarya Lian Ning lah yang bertanggung jawab menjadi pendamping, jika tidak bisa mendampingi maka akan ada Vajracarya Changzhi (常智上師- changzhi shangshi) dan lainnya yang akan menggantikan. Berdasarkan prosedur ini, siswa tidak mungkin ada kesempatan bersama sendirian secara pribadi dengan Mahaguru Liansheng.
Bagaimana mungkin wanita bermarga Zhang ini bisa bersama secara pribadi ?
Dari fakta ini bisa diketahui bahwa penuturan wanita bermarga Zhang adalah termasuk kemustahilan.
Dengan mengumpulkan fakta dari berbagai sudut pandang seperti diatas, penuturan dari wanita bermarga Zhang bahwa dia masuk sendirian ke Arama Tantra pada pagi hari adalah tidak mungkin dan tidak dapat dibuktikan.
3. Yang Terakhir Adalah Mengenai Waktu Pemberitahuan Kasus
● Pengumuman dari Mahaguru Liansheng untuk bertapa sama sekali tidak ada hubungannya dengan dakwaan dari wanita bermarga Zhang, diantaranya bahkan tidak ada hubungan sebab dan akibatnya.
Sejak tahun 2000 awal Mahaguru Liansheng telah memasuki separuh pertapaan,tidak lagi menetap di Seattle. Agustus 2000 pada Upacara Kalacakra di Hongkong, setelah Mahaguru Liansheng mengumukan hidup pertapaan, kemudian baru memasuki pertapaan.
Sedangkan tuntutan hukum dari wanita bermarga Zhang adalah dimulai di akhir tahun 2000, Vihara Vajragarbha Seattle baru memperoleh pemberitahuan. Ditinjau dari segi urutan waktu, keduanya sama sekali tidak ada hubungannya.
● Tuntutan Hukum Yang Dilaporkan Oleh Wanita Bermarga Zhang Ada Dua Hal.
Hasilnya Juga Bukan Berakhir Tanpa Kepastian.
Tahun 2000, wanita bermarga Zhang tidak hanya membuat tuntutan kepada Mahaguru Liansheng, melainkan juga mengeluarkan tuntutan minta ganti rugi atas kerugian yang ditimbulkan oleh dana makan dan menetap yang tidak sepadan dengan penjagaan yang tidak maksimal dari Vihara Vajragarbha Seattle pada masa dia menetap di sana.
也對住宿期間供其吃住之西雅圖雷藏寺以照顧不周為由,提出訴訟請求損害賠償。Mengenai tuntutan kepada Vihara Vajragarbha Seattle, dia telah melakukannya tiga kali dan hampir mendekati lama waktu empat tahun, dan ketiga tuntutan itu ditolak dan ditetapkan sebagai kehilangan gugatan.
Mengenai tuntutan pada Mahaguru Liansheng, laporan dia tidak dimasukan dengan sesuai dengan prosedur hukum yang benar di amerika, selain itu laporan ini juga dipisahkan menjadi dua laporan yang berbeda dengan tuntutan dia kepada Vihara Vajragarbha Seattle.Karena bagian ini telah berhenti bertahun tahun dengan tanpa bisa masuk, serta pengacara dari wanita bermarga Zhang menariknya kembali, maka kedua kasus itu telah berakhir pada tahun 2004.
Hal ini bisa diketahui dari surat yang diterbitkan oleh Gregory S. Worden Lawyer , selain itu bukti bahwa wanita bermarga zhang ini telah divonis lose a lawsuit, bisa dilihat di : website dari : Find Law for Legal Professionals (
http://lp.findlaw.com) Oleh karena itu hasilnya bukan sperti yang dituturkan oleh wanita bermarga Zhang sebagai “Berakhir Tanpa Kepastian.”
● Uang Penyelesaian 10ribu US Dollar dikeluarkan oleh Vihara (Untuk Kasus Tuntutan Pada Vihara) , Dimana Ini Tidak Ada Hubungannya Dengan Tuntutan Pada Mahaguru Liansheng.
Oleh karena tuntutan yang diterbitkan oleh Pengacara dari Amerika, Robert B. Gould, ia mengusulkan supaya pihak vihara dan wanita bermarga zhang mencoba jalan damai, dengan cara membayar uang sejumlah 10ribu US dollar sebagai pengganti uang pengacara dan lain sebagainya. Saat itu, karena pimpinan vihara Vajracarya Dehui (德輝上師) menghormati usul dari pengacara dan menyerahkan semua untuk dibereskan pengacara.
Namun, karena wanita bermarga zhang tidak ada respon, maka perdamaian itu tidak terjadi. Akhirnya pihak vihara juga memenangkan tiga kali tuntutan dari wanita bermarga Zhang (Baca diatas, bahwa kasus tuntutan pada vihara ini adalah kasus yang berlainan dengan tuntutan pada Mahaguru Liansheng).
Berdasarkan penuturan Vajracarya Dehui , saat terbitnya tuntutan itu , satu kasus dibagi menjadi dua. Semuanya diurus oleh pengacara yang ditetapkan oleh pihak vihara sendiri , sedangkan ini tidak ada hubungannaya dengan Mahaguru LIansheng karena pada saat itu Beliau sedang bertapa, bahkan sama sekali tidak tahu menahu mengenai perdamaian kasus yang dikeluarkan oleh pihak vihara.
Namun kemudian, karena pihak vihara pernah mengeluarkan usul perdamaian, maka hal ini digunakan sebagai alat mengacaukan fakta demi mendukung kebohongan wanita bermarga Zhang tersebut. Setelah hal ini diketahui oleh pengacara Robert B. Gould, maka dia sempat mengutrakan perasaan menyesal dan mohon maaf kepada pihak vihara (atas usulnya yang akhirnya digunakansebagai alat pendukung kebohongan wanita tersebut).
Hitam dan putih , benar dan salah tidak mudah diputar balikan, jika kita mau dengan sungguh hati mendalami dan mengamati dengan jeli akan isi dakwaan, sesungguhnya tanpa di lawan pun akan bisa terpatahkan dengan sendirinya.
Penulis dengan pengetahuan sebagai ahli hukum dan banyak pengalaman menangani berbagai kasus , meneliti laporan dari sebuah oknum media, dari hasil ini, tentunya para pembaca yang budiman bisa mengetahui mana yang palsu mana yang asli, sampai dimana penuturan si pendakwa bisa dipercaya.