//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Thema

Pages: [1] 2 3 4 5
1
Anda harus seperti LINJI untuk mengatakan Meet Buddha, Kill Buddha... jika tidak anda seperti BEO...

Nggak,saya modfikasi artinya
Meet Buddha Kill Buddha BISA diartikan pula agar kita waspada terhadap guru/buddha palsu semacam LSY.
Bakal banyak lho yang akan muncul.
Mengapa? Lho khan jelas-jelas kita harus mengandalkan diri kita sendiri sesuai pesan terakhir Buddha.

Oh ya, dilbert, sebenarnya kalau kamu jawab pertanyaan saya maka di situlah saya mau ungkapkan sesuatu.
tapi karena you gak mau jawab terus terang ya udah, batal deh.

Ini postingan saya yang terakhir di thread ini
Bye everybody, kalau kata-kata saya ada yang menyinggung hati, mohon diampuni ya. ^:)^

Let's meditate! _/\_

Nammo Buddhaya

2
Buddhisme untuk Pemula / Re: Pertanyaan Kritis Mengenai Buddhisme
« on: 30 December 2010, 01:10:27 PM »
Nah gitu dong, rekan-rekan semua.
Kalo sudah ketawa khan suasananya gak tegang lagi.
saya terus terang ketika membaca perdebatan kalian di Pertanyaan Kritis Mengenai Mahayana koq atmosfernya sengit, tegang, pokoknya nggak santai gitu lho

saya yang sudah terbiasa meditasi Zen terasa sekali manfaatnya yaitu selalu santai dan gak pernah tegang
bawaannya happy terus, bahkan ketika marah pun saya marah tapi tanpa merasa ada aku yang marah.
inti zen adalah PIKIRAN TAK BERGERAK sama fenomena di luar maupun di dalam. selalu aware. bahasa jawanya selalu eling.

Nah itulah paradoksnya.
bagaimana caranya agar tak bergerak.
bukankah usaha untuk tak bergerak itu sendiri sudah bergerak.
duh, susah deh diungkapkan pake kata-kata.
makanya coba dan praktekkan sendiri.

pokoknya rasanya enak deh. dan efek sampingnya adalah sense of humor saya sangat tinggi.
bahkan ketika kita dihina orang kita sama sekali tidak terpengaruh sedikitpun demikian pula saat dipuji orang.
saya bisa bergaul dengan semua orang dari semua agama, juga dengan semua orang dari berbagai aliran buddhis, tanpa ada diskriminasi, bebas leluasa
kalau sudah diskriminasi ya gagal deh meditasi Zen nya.

Oh ya meet buddha kill buddha itu bisa berarti kita harus waspada terhadap buddha/guru palsu seperti LSY misalnya.

sekarang giliran saya ketawa ah..ramein suasana..
=)) =)) =)) =))

oh ya ini postingan saya terakhir di sini.

yang di Pertanyaan Kritis Mengenai Mahayana, saya akan bikin juga

Bye everybody

Namo Buddhaya

3
Zen berusaha menjembatani Theravada dan Mahayana yang berdebat tiada akhir mengenai (pari)nibbana yang mana Theravada cenderung nihilis dan Mahayana cenderung eternalis.

Untuk menjembataninya maka Zen bersikap skeptis terhadap Tipitaka maupun Tripitaka. Karena itu ajaran Zen disebut ajaran di luar kitab. Karena itu kadang Zen nampak ekstrem seperti membakar patung Buddha atau membakar kitab suci. Bahkan pepatah yang terkenal ekstrem adalah “Meet Buddha? Kill Buddha!” maksudnya adalah agar kita waspada terhadap guru/buddha palsu seperti LSY misalnya.

Meditasi dalam Zen gampang-gampang susah. Intinya hanya berusaha agar PIKIRAN tak bergerak, kita hanya mengamati pikiran-pikiran yang timbul tenggelam tanpa terpengaruh terhadapnya. Dan itu tidak dilakukan saat meditasi saja namun juga ketika beraktivitas sehari-hari.

Saya tak mau berkomentar lagi. Ini adalah postingan saya yang terakhir. Semoga rekan-rekan Buddhist bisa memahami maksud baik saya.

Sebagai perpisahan saya berikan kisah Zen yaitu mengenai Tiga Bhiksu Bermeditasi Bisu (anggaplah yang pertama dari Mahayana, yang kedua dari Theravada dan yang ketiga dari Zen). Semoga dapat dijadikan bahan renungan.

Tiga Bhiksu bersama-sama melakukan meditasi dan berjanji untuk tidak bersuara sama sekali.
Namun ketika sedang asyik-asyiknya bermeditasi, tiba-tiba lampu mati.
Bhiksu Pertama (Mahayana) : “Wah, mati lampu!”
Bhikkhu Kedua (Theravada): “Hei, koq kamu bersuara!”
Bhiksu Ketiga (Zen) : “Ha..ha…ha.. Kalian berdua bersuara!”

Yang terakhir itu ya saya. Pikiran saya ikut bergerak. =))

Sorry, kalau saya telah menyinggung ego Anda-anda semua di sini. Mohon ampun, ^:)^

Bye

Namo Buddhaya

4
In religion, they become "holier than thou" types filled with terrible hatreds.
(John Keel)

Dalam agama, mereka yang menjadi tipe “(aku) lebih suci dari kamu” adalah (orang-orang yang) penuh dengan kebencian yang menakutkan.
(John Keel)

---------------------------------------------------------

Buddhism is not immune to extremism, and you run into terrible trouble when you start trying to criticize Threavada teachings, the most fundamentalist type of Buddhism.
(Mana – Freethinker & Former Theravada Buddhism)

Buddhisme tidak kebal dari ekstremisme, dan kamu akan menemukan masalah yang menakutkan ketika kamu mulai mencoba mengkritik ajaran-ajaran Theravada, sebuah tipe Buddhisme yang paling fundamentalis.
(Mana – Pemikir Bebas & Mantan Buddhisme Theravada)

---------------------------------------------------------

Religion can never reform mankind, because religion is slavery.
(Robert Ingersoll – USA Father of Agnostic)

Agama tak pernah dapat mereformasi umat manusia, sebab agama adalah perbudakan.
(Robert Ingersoll – Bapa Agnostik Amerika Serikat)

----------------------------------------------------------

Theravada Buddhism is in doubt about everything except the Tipitaka itself. The hope of nibbana is no hope at all - only death and total extinction. Theravada Buddhism is an undercover atheism and nihilism.
(Steve – Independent Liberal Christian & Former Theravada Buddhism)

Buddhisme Theravada meragukan segala sesuatu kecuali Tipitaka itu sendiri. Harapan akan nibbana adalah sesungguhnya tiada harapan – hanya kematian dan kemusnahan total. Buddhisme Theravada adalah atheisme dan nihilisme yang menyamar.
(Steve – kr****n Liberal Independen & Mantan Buddhisme Theravada)

---------------------------------------------------------

If someone starts shouting, "Cult! Cult!", he or she is probably a cult unto him or herself.
(Acharya S Murdock – Writer of Suns of God)

Jika seseorang mulai berteriak (menuduh yang lain), “Kultus! Kultus!” dia sendiri mungkin (juga pengikut sebuah) kultus.
(Acharya S Murdock – Penulis Suns of God)

--------------------------------------------------------

Religion does not unite people. It divides them. Religion is not only a barrier to world peace but a thwarter and a stumbling block to world progress.
(G. Vincent Runyon – Atheist Leader & Former Christian Priest)

Agama tidak menyatukan manusia. Agama memecahbelah manusia. Agama tidak hanya sebuah penghalang perdamaian dunia tapi juga penghalang & penghambat kemajuan dunia.
(G. Vincent Runyon – Pemimpin Atheis & Mantan Pendeta kr****n)

---------------------------------------------------------


5
baru tau ya? saya memang salah satu member paling beringasan, sinis dan kasar di sini. tanya samaneri panna kalo gak percaya.
mengenai ego, ya jelas iya, mangkanya saya masih berkeliaran ke sana ke mari...
secara umum, saya setuju. emang buddhis itu banyak yg gede2 akunya...
secara khusus thread ini, saya ngerasa anda yg keliwat judgemental dan gelasnya terlalu banyak isinya...
orang yg ngaku pemikir bebas dan skeptik itu gelasnya gak penuh.

Itu khan untuk testing Bro. 

6
Buddhisme untuk Pemula / Re: Pertanyaan Kritis Mengenai Buddhisme
« on: 29 December 2010, 12:53:08 PM »
hatinya gede? orang cacat dong?
Lebih baik cacat badan daripada cacat hati

7
What is buddha nature? Tathata??
Worm in the sh*t

8
Claiming or not claiming, saying or silent, everything and everyone is ANATTA This is the ABSOLUTE TRUTH.
Haaaa.....=))
Saya bertanya (Indonesia mode on, dimarahi netters di sini kalo pake English) kok malah muter-muter jawabnya.
Licin kayak ular..eeeh... belut.

Religious people is a lunatic people
Leave the religions! And you will be normal again.
Meet Buddha? Kill Buddha!
(Zen sayings)

9
Buddhisme untuk Pemula / Re: Pertanyaan Kritis Mengenai Buddhisme
« on: 29 December 2010, 12:37:32 PM »
saya kr****n kok saya suka langsung jugde? aya aya wae ckckckck

kr****n nyasaaaaaarrrrrr. =))
Bro, agama kr****n juga bagus kok terutama Hukum Kasih Sayangnya. I love it.
Saya ini Zen, Jadi saya ga peduli orang mau atheist kek, kr****n kek, buddha kek, asal dia punya big heart dan big sense of humor, pluralis, non diskriminatif, berpikir bebas. Dia adalah Zen juga bagi saya. Agama cuma label. Yang penting PRAKTEK bung.
Meditasi vipassana itu cuma membunuh Buddha dan membuat ego makin besar. Itu kritik frontal saya. Dan terbukti memang demikian kenyataannya.

10
saya emang separo tidur karena pengaruh obat batuk, tapi konteks tulisan "tanpa menghakimi dan menyerang pribadi" adalah dalam koridor debat atau diskusi di internet, hubungan antar satu member dengan member yg lain. tidak satu memberpun yg layak untuk menjadi hakim ataupun otoritas untuk memutuskan mana yg benar, mana yg salah, mewakili Buddha menentukan penafsiran yg "resmi", dsb. ini saya tujukan pada semua pihak...

Bro Morpheus

Wah, Anda juga nggak punya rasa humor nih.
Gak bisa mentertawakan diri sendiri dan komunitas sendiri. Itu tandanya ego Bro terlalu besar.

Saya ini ikut Zen.  Jadi harap dimengerti saya memakai cara yang khas Zen.
Dan ternyata tak ada yang lulus.

Benar sekali kata Guru saya.  Orang Buddha itu gedhe-gedhe atta-nya.
Dia suruh saya test di DC ini. Dan ternyata benar sekali.

Saya hanya diajarkan walau punya atta tapi jangan hiraukan atta itu maka lama-lama akan jadi anatta sendiri.
Kuncinya: punya sense of humor bahkan terhadap diri sendiri dan agama sendiri.

11
yeah berarti maksud anda yang nulis sutta itu egois karena menulis sutta, jadi artinya mereka menulis demi kepentingan mereka sendiri gitu? kalau benar gitu ngapain bikin sutta segala, udah aja pelajari sendiri, ngpain cape2 nulis kalau nanti nya dibilang gak beguna, egois, bikin umat debat, buda aja pernah nyuruh murid2nya menyalin sutra loh di aliran sebelah, itu maksudnya egois yak?

Lha, kenyataannya khan begitu, Bro. Kata you sendiri jangan percaya Tipitaka. Berarti Anda ini hipokrit. Kalau saya khan dari awal sudah bilang hanya percaya 90%. Nah yang mengatakan Buddha akan datang sekian milyar/trilyun tahun khan termasuk sutta yang 10%. Masa gitu aja nggak paham. Bukan berarti sutta-nya dibuang semua. Tapi dianalisis, buang yang kayaknya meragukan. Gitu lho. Udah ah gak pakai smiley. Takut netters di sini tersinggung. Egonya gedhe-gedhe semua. Dan gw dipersulit masuk ke DC nih. Proxy gw di banned. Sampai ganti-ganti proxy terus. Ha..ha..ha... OMB, it's not fair.

FYI: I am an independent Zen follower.

12
Buddhisme untuk Pemula / Re: Pertanyaan Kritis Mengenai Buddhisme
« on: 29 December 2010, 12:04:46 PM »
Tipikal sekali. Kalau sudah tidak berkutik, bawa-bawa 'no-self'. :D Ada-ada saja para 'suciwan' ini.

Yah. Kok ikutan judging Bro. =))

Saya bukan suciwan. Saya Buddhist PEMIKIR BEBAS! =))

Lho bukannya Buddha bilang jangan percaya ini percaya itu sebelum membuktikannya sendiri?

Buddha menganjurkannya!

Dan ingat Buddha juga seorang PEMIKIR BEBAS!

Beliau dengan pemikirannya melawan agama-agama yang berkarat.

Well, saya terus terang kecewa di sini nggak ada Buddhist yang punya sense of humor termasuk ketika seorang awam Buddhist mengkritik agamanya sendiri. =))
Terlalu sensitive. percuma latihan meditasi vipassana kalo disentil sedikit saja sudah marah dan tersinggung.

Kayaknya pada lupa Dhammapada nih.

Dia menghinaku, Dia memukulku... lanjutkan sendiri deh. Khan udah jago semua di sini. Begitu jagonya sampai yang basic dilupakan. =))

Lebih bagus sikapnya orang kr****n.  Setidaknya ketika saya skeptis terhadap ajaran Y, mereka tidak langsung judge. =))

13
Quote
sama seperti om kainyn, saya pikir kurang tepat juga untuk mengkotak2an penganut sekte sebagai logis atau rasa.
menurut saya, semua orang berhak punya opini dan penafsirannya masing2 mengenai ajaran Buddha, yg fair dan etis tentunya (gak pake pembajakan, pemalsuan, dll). yg penting adalah agar tidak terjadi pemaksaan kehendak, menjejalkan pemahamannya kepada orang lain ataupun mengkafirkan pemahaman lain yg tidak sejalan dengan pemahamannya.

saya sebagai pembaca berhak untuk memilih penafsiran yg saya rasa cocok dan sesuai dengan pengalaman saya. toh semua pihak yg memiliki pemahaman yg berbeda juga blom mencapai nibbana. serahkan saja pada pembaca tanpa menghakimi apalagi menyerang pribadi...

Freedom of thought? Agree :jempol:
Not forcing opinion? Agree :jempol:
Not infidelizing? Agree. :jempol:

Not judging?  ???
Not attacking personally? ???

Wake up, Bro!
We all done, did and do here.  =)) =)) =))


14
anda pernah bertanya mengenai berapa tahunkah SATU MASA itu, dan mengatakan bukankah itu egoisme yang sangat halus, yang egois itu apanya? sutta nya? sutranya? pengikutnya? alirannya?
Pengikutnya termasuk yang dulu menulis sutta

15
rasa2nya anda juga pernah ngomng egois dari sang buda khan?
Pardon me if i did wrong. But I never mean to say that Buddha was egoist. His followers were and are.

Pages: [1] 2 3 4 5