//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Aliran Maitreya  (Read 193503 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Aliran Maitreya
« Reply #405 on: 08 January 2009, 12:31:13 AM »
masalahnya ... kitab dari berbagai aliran meng-klaim isinya dinyatakan oleh BUDDHA GOTAMA. dan ternyata banyak yang kontradiktif antara aliran satu dengan aliran yang lain.

Bisa dijelaskan secara spesifik?

Walaupun berbeda, tetapi ada patokan dasarnya dong. Gak sembarangan mengklaim si anu lebih tinggi dari Sammasambuddha / Samyaksambuddha.

Kalau yang sembarangan klaim pemimpinya lebih tinggi dari sammasambuddha, itu udah JELAS JELAS sudah OUT OF TRACK...

Yang salah salah halus itu yang sebenarnya bahaya... karena begitu halusnya (baca : perbedaan prinsipil yang sedemikian halus), sehingga seperti 2 buah garis yang berbeda sekian derajat... dalam jarak pendek (waktu dekat) tidak akan kelihatan beda, seolah olah SAMA, tetapi ketika sudah jauh (waktu lama dipelajari), kok makin lama makin melenceng...

Note : Tahu kan apa yang saya sedang omongin... Dari awal ngomongin pembebasan, tetapi kok tidak ada esencce (inti) pembebasan, masih bisa terus inkarnasi dan terus nolongin orang...
Yang dibicarakan terlalu rancu, bisa diperjelas, agar tidak ada miskonsepsi, paham manakah yg dimaksud?
Krn setahu gw, bahkan dalam aliran mahayana (yg diakui benar2 aliran buddhis) tidak ada konsep yg lebih tinggi dari sosok sammasambuddha
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Aliran Maitreya
« Reply #406 on: 08 January 2009, 12:41:25 AM »
masalahnya ... kitab dari berbagai aliran meng-klaim isinya dinyatakan oleh BUDDHA GOTAMA. dan ternyata banyak yang kontradiktif antara aliran satu dengan aliran yang lain.

Bisa dijelaskan secara spesifik?


Theravada : Parinibbana = FINAL...

MAhayana : Parinibbana = Belum Final (contoh : Arahat yang sudah parinibbana di Pali Kanon, masih bisa diramalkan untuk mencapai annutara samyaksambuddha di Saddharmapundarika Sutra versi Mahayana).

Apakah ini tidak kontradiktif mengingat bahwa kedua-dua aliran meng-klaim bahwa kitab-nya itu berasal dari Sabda BUDDHA GOTAMA...


Kalau yang sembarangan klaim pemimpinya lebih tinggi dari sammasambuddha, itu udah JELAS JELAS sudah OUT OF TRACK...

Yang salah salah halus itu yang sebenarnya bahaya... karena begitu halusnya (baca : perbedaan prinsipil yang sedemikian halus), sehingga seperti 2 buah garis yang berbeda sekian derajat... dalam jarak pendek (waktu dekat) tidak akan kelihatan beda, seolah olah SAMA, tetapi ketika sudah jauh (waktu lama dipelajari), kok makin lama makin melenceng...

Note : Tahu kan apa yang saya sedang omongin... Dari awal ngomongin pembebasan, tetapi kok tidak ada esencce (inti) pembebasan, masih bisa terus inkarnasi dan terus nolongin orang...
Yang dibicarakan terlalu rancu, bisa diperjelas, agar tidak ada miskonsepsi, paham manakah yg dimaksud?
Krn setahu gw, bahkan dalam aliran mahayana (yg diakui benar2 aliran buddhis) tidak ada konsep yg lebih tinggi dari sosok sammasambuddha

Kalau yang klaim pemimpinya lebih tinggi dari sammasambuddha Sakyamuni (yang dikatakan hanya buddha tingkat 1) tidak lain dan tidak bukan adalah aliran FA LUN (Roda DHARMA) Gong.


VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Aliran Maitreya
« Reply #407 on: 08 January 2009, 12:59:01 AM »
Theravada : Parinibbana = FINAL...

MAhayana : Parinibbana = Belum Final (contoh : Arahat yang sudah parinibbana di Pali Kanon, masih bisa diramalkan untuk mencapai annutara samyaksambuddha di Saddharmapundarika Sutra versi Mahayana).

Apakah ini tidak kontradiktif mengingat bahwa kedua-dua aliran meng-klaim bahwa kitab-nya itu berasal dari Sabda BUDDHA GOTAMA...
Walaupun blom baca sepenuhnya Lotus sutra tersebut, sudah jelas rujukan sutta n sutra-nya berbeda. Karena itu bisa tercipta perpecahan dan menjadi ada 2 aliran utama Theravada dan Mahayana. Dan sudah berlangsung selama ribuan tahun..Dan dari kedua aliran dapat menunjukkan kualitas2 seorang murid Buddha...
Menurut bro, apa yg seharusnya dilakukan?

Kalau yang klaim pemimpinya lebih tinggi dari sammasambuddha Sakyamuni (yang dikatakan hanya buddha tingkat 1) tidak lain dan tidak bukan adalah aliran FA LUN (Roda DHARMA) Gong.
owh, Fa Lun, udh jelas bukan Buddhisme...Dan di dunia internasional pun sudah dimasukkan k kategori cult.
Bagaimana dengan kalimat
Quote
Yang salah salah halus itu yang sebenarnya bahaya... karena begitu halusnya (baca : perbedaan prinsipil yang sedemikian halus), sehingga seperti 2 buah garis yang berbeda sekian derajat... dalam jarak pendek (waktu dekat) tidak akan kelihatan beda, seolah olah SAMA, tetapi ketika sudah jauh (waktu lama dipelajari), kok makin lama makin melenceng...

Note : Tahu kan apa yang saya sedang omongin... Dari awal ngomongin pembebasan, tetapi kok tidak ada esencce (inti) pembebasan, masih bisa terus inkarnasi dan terus nolongin orang...
Apakah kalimat tersebut masih mengacu pada Fa Lun Gong?
« Last Edit: 08 January 2009, 01:00:47 AM by Edward »
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Aliran Maitreya
« Reply #408 on: 08 January 2009, 01:03:01 AM »
oioi ini thread judulnya aliran maitreyaaa :))

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Aliran Maitreya
« Reply #409 on: 08 January 2009, 01:04:11 AM »
Theravada : Parinibbana = FINAL...

MAhayana : Parinibbana = Belum Final (contoh : Arahat yang sudah parinibbana di Pali Kanon, masih bisa diramalkan untuk mencapai annutara samyaksambuddha di Saddharmapundarika Sutra versi Mahayana).

Apakah ini tidak kontradiktif mengingat bahwa kedua-dua aliran meng-klaim bahwa kitab-nya itu berasal dari Sabda BUDDHA GOTAMA...
Walaupun blom baca sepenuhnya Lotus sutra tersebut, sudah jelas rujukan sutta n sutra-nya berbeda. Karena itu bisa tercipta perpecahan dan menjadi ada 2 aliran utama Theravada dan Mahayana. Dan sudah berlangsung selama ribuan tahun..Dan dari kedua aliran dapat menunjukkan kualitas2 seorang murid Buddha...
Menurut bro, apa yg seharusnya dilakukan?


berarti salah satu bukan sabda BUDDHA GOTAMA yang sebenarnya... atau malah dua-duanya bukan sabda BUDDHA GOTAMA... dan kedua-nya dalam hal tersebut di atas adalah BERBEDA.......
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Aliran Maitreya
« Reply #410 on: 08 January 2009, 01:06:02 AM »
owh, Fa Lun, udh jelas bukan Buddhisme...Dan di dunia internasional pun sudah dimasukkan k kategori cult.
Bagaimana dengan kalimat
Quote
Yang salah salah halus itu yang sebenarnya bahaya... karena begitu halusnya (baca : perbedaan prinsipil yang sedemikian halus), sehingga seperti 2 buah garis yang berbeda sekian derajat... dalam jarak pendek (waktu dekat) tidak akan kelihatan beda, seolah olah SAMA, tetapi ketika sudah jauh (waktu lama dipelajari), kok makin lama makin melenceng...

Note : Tahu kan apa yang saya sedang omongin... Dari awal ngomongin pembebasan, tetapi kok tidak ada esencce (inti) pembebasan, masih bisa terus inkarnasi dan terus nolongin orang...
Apakah kalimat tersebut masih mengacu pada Fa Lun Gong?

pasti tidak donk... Fa Lun Gong itu BEDA-nya udah MENDASAR sekali... yang saya maksud yang beda-nya halus THERAVADA dan MAHAYANA...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Aliran Maitreya
« Reply #411 on: 08 January 2009, 01:17:58 AM »
berarti salah satu bukan sabda BUDDHA GOTAMA yang sebenarnya... atau malah dua-duanya bukan sabda BUDDHA GOTAMA... dan kedua-nya dalam hal tersebut di atas adalah BERBEDA.......

pasti tidak donk... Fa Lun Gong itu BEDA-nya udah MENDASAR sekali... yang saya maksud yang beda-nya halus THERAVADA dan MAHAYANA...

Kedua postingan rasanya jawabannya kaga terlalu berbeda...
Apakah perbedaan halus tersebut sebegitu prinsipil, hingga mengakibatkan salah satu harus hilang?
Apakah rumusan yang dibuat oleh para sesepuh mengenai batasan2 ajaran SAng Buddha, dilanggar oleh salah satu aliran?
Ok, salahkah klo gw simpulkan bahwa keduanya tidak dapat dibuktikan tanpa kita jalani sendiri dengan cara memasuki jalan tersebut?
Dan jika kesimpulan gw benar, apakah sebaiknya kita menunda meributkan hal tersebut, hingga bisa benar membuktikannya sendiri?
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Aliran Maitreya
« Reply #412 on: 08 January 2009, 01:22:42 AM »
Apakah rumusan yang dibuat oleh para sesepuh mengenai batasan2 ajaran SAng Buddha, dilanggar oleh salah satu aliran?


apa rumusan yang dibuat oleh para sesepuh ? ada referensinya ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Aliran Maitreya
« Reply #413 on: 08 January 2009, 01:27:39 AM »
Sesepuh yg gw mksd itu, yg pas pertemuan buddhis dunia..
Gw lupa tepatnya, tapi sepertinya udh sering d post di sini...
Bsk gw cari dulu referensinya yak. Klo skrng males...
Referensi yg kebetulan lg d tangan dari "Keyakinan Umat Buddha" oleh Sri Dhammananda
1.Keduanya menerima Buddha Sakyamuni sebagai SAng Guru
2.Empat Kebenaran Ariya persis sama di kedua tradisi
3.Jalan Ariya beruas delapan persis sama
4.Paticca Samuppada
5.Menolak gagasan suatu makhluk adikuasa yng menciptakan dan memerintah dunia
6.Menerima hukum karma sesuai ajaran Buddha
7.Menerima anicca, dukkha, anatta, dan sila, samadhi , panna tanpa perbedaan
8.Menerima paham an-atta
9.Menerima tumimbal lahir setelah kematian
10.Menerima devaloka dan brahmaloka
11.nibbana sebagai tujuan akhir

Lebih lengkapnya silahkan cari sendiri bukunya, dan lihat di halaman 83 sampai 87.
Ok, mnrt bro, tulisan oleh Sri Dhammananda cukup bisa dijadikan referensi?
Jika bisa, apakah dari kedua aliran tersebut, ada yg melanggar paham tersebut?
« Last Edit: 08 January 2009, 01:39:00 AM by Edward »
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Aliran Maitreya
« Reply #414 on: 08 January 2009, 01:41:14 AM »
Sesepuh yg gw mksd itu, yg pas pertemuan buddhis dunia..
Gw lupa tepatnya, tapi sepertinya udh sering d post di sini...

yang ini ?

Pokok-Pokok Dasar Pemersatu Theravada dan Mahayana


Pendahuluan

Dalam suatu faham, kepercayaan ataupun agama tentunya memiliki ciri khas dalam ide, konsep ataupun ajarannya yang membedakannya satu dengan yang lain. Meskipun dalam suatu faham, kepercayaan ataupun agama tersebut memiliki aliran atau mazab atau tradisi yang beraneka ragam, namun pastilah memiliki ciri khas, kesamaan beberapa konsep ajaran yang mendasar yang menghubungan satu dengan yang lain sehingga aliran-aliran tersebut masih dapat digolongkan dalam faham, kepercayaan ataupun agama induknya.

Buddhisme merupakan agama yang juga tidak lepas dari keberagaman aliran ataupun tradisi. Mayoritas, terdapat dua aliran atau tradisi dalam Buddhisme, yaitu Theravada dan Mahayana (dengan mempertimbangkan Vajrayana merupakan bagian dari Mahayana). Digolongkannya aliran Theravada maupun Mahayana sebagai bagian dari Buddhisme tidak lepas dari adanya kesamaan yang mendasar dalam beberapa konsep ajaran yang merupakan inti sari dari Buddha Dhamma.

Dalam tulisan kali ini, kita disuguhkan persamaan pokok-pokok dasar yang terdapat dua aliran besar dalam Buddhisme yang menjadi pemersatu keduanya. Pokok-pokok dasar pemersatu ini terdapat dalam rumusan-rumusan yang sebelumnya telah dipelajari, disusun, dan diterima oleh para rohaniawan khususnya yang tergabung dalam Dewan Sangha Buddhis Sedunia.


Rumusan Oleh Dewan Sangha Buddhis Sedunia

Pada tahun 1966, Dewan Sangha Buddhis Sedunia atau World Buddhist Sangha Council (WBSC) terbentuk di Colombo, Sri Lanka pada bulan Mei. WBSC merupakan organisasi internasional non-pemerintah yang keanggotaannya terdiri dari sangha-sangha dari seluruh dunia.

WBSC memiliki perwakilan dari tradisi Theravada, Mahayana, dan Vajrayana, yang berasal dari berbagai negara yaitu: Australia, Bangladesh, Kanada, Denmark, Perancis, Jerman, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Korea, Macao, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Nepal, New Zealand, Philipina, Singapura, Sri Lanka, Sweden, Taiwan, Thailand, Inggris dan Amerika Serikat.

Pada Kongres WBSC Pertama, salah satu pendirinya, Sekretaris-jendral, almarhum Y.M. Pandita Pimbure Sorata Thera meminta Y.M. Walpola Rahula untuk memberikan rumusan ringkas untuk mempersatukan tradisi-tradisi yang berbeda, yang kemudian secara bulat disetujui oleh Dewan. Inilah sembilan “Pokok-Pokok Dasar Pemersatu Theravada dan Mahayana”:


1. Sang Buddha hanyalah satu-satunya Guru dan Penunjuk Jalan.
2. Kami berlindung dalam Ti Ratana (Buddha, Dhamma, dan Sangha).[1]
3. Kami tidak mempercayai dunia ini diciptakan dan diatur oleh tuhan.[2]
4. Kami mengingat bahwa tujuan hidup adalah mengembangkan belas kasih untuk semua makhluk tanpa diskriminasi dan berusaha untuk kebaikan, kebahagiaan, dan kedamaian mereka; dan untuk mengembangkan kebijaksanaan yang mengarah pada perealisasian Kebenaran Tertinggi.Kami menerima Empat Kebenaran Arya, yaitu dukkha, penyebab timbulnya dukkha, padamnya dukkha, dan jalan menuju pada padamnya dukkha; dan menerima hukum sebab dan akibat (Paticcasamuppada/ Pratityasamutpada).
5. Segala sesuatu yang berkondisi (sankhara / samskara) adalah tidak kekal (anicca / anitya) dan dukkha, dan segala sesuatu yang berkondisi dan yang tidak berkondisi (dhamma) adalah tanpa inti, bukan diri sejati (anatta / anatma).
6. Kami menerima Tigapuluh Tujuh (37) kualitas yang membantu menuju Pencerahan (Bodhipakkhika Dhamma / Bodhipaksa Dharma) sebagai segi-segi yang berbeda dari Jalan yang diajarkan oleh Sang Buddha yang mengarah pada Pencerahan.
7. Ada tiga jalan mencapai bodhi atau Pencerahan: yaitu sebagai Savakabuddha / Sravakabuddha, sebagai Paccekabuddha / Pratyekabuddha, dan sebagai Samyaksambuddha / Sammasambuddha. Kami menerimanya sebagai yang tertinggi, termulia dan terheroik untuk mengikuti karir Bodhisattva dan untuk menjadi seorang Sammasambuddha dalam rangka menyelamatkan makhluk lain. [3]
8. Kami mengakui bahwa di negara yang berbeda terdapat perbedaan pandangan kepercayaan-kepercayaan dan praktik Buddhis. Bentuk dan ekspresi luar ini seharusnya tidak boleh dicampuradukkan/dikelirukan (perlu dipisahkan) dengan esensi/inti ajaran-ajaran Sang Buddha.

Perluasan Rumusan

Pada tahun 1981 Y.M. Walpola Sri Rahula mengajukan alternatif rumusan yang mengacu pada 9 dasar dalam rumusan terdahulu. Rumusan tersebut berisi:

1. Apapun aliran, kelompok atau sistem kami, sebagai Buddhis kami semua menerima Sang Buddha sebagai Guru kami yang memberikan kami ajaranNya.
2. Kami semua berlindung pada Tiga Permata (Tiratana): Sang Buddha, Guru kami; Dhamma, ajaranNya; dan Sangha, Komunitas para Arya (suciwan). Dengan kata lain, kami berlindung pada Pengajar, Pengajaran, dan Hasil Pengajaran.
3. Baik Theravada ataupun Mahayana, kami tidak mempercayai bahwa dunia ini diciptakan dan diatur oleh tuhan atas kehendaknya.
4. Mengikuti keteladanan Sang Buddha, Guru kami yang merupakan perwujudan dari Belas kasih Agung (Maha Karuna) dan Kebijaksanaan Agung (Maha Prajna), kami menyadari bahwa tujuan dari hidup adalah untuk mengembangkan belas kasih bagi semua makhluk hidup tanpa diskriminasi dan untuk bekerja untuk kebaikan, kebahagiaan, dan kedamaian mereka; dan untuk mengembangkan kebijaksanaan yang mengarah pada realisasi Kebenaran Tertinggi.
5. Kami menerima Empat Kebenaran Mulia yang diajarkan oleh Sang Buddha, yaitu, Dukkha, kebenaran bahwa keberadaan kita di dunia ini berada dalam kesukaran, tidak kekal, tidak sempurna, tidak memuaskan, penuh dengan konflik; Samudaya, kebenaran bahwa kondisi-kondisi ini merupakan hasil dari sifat egois kita yang mementingkan diri sendiri berdasarkan pada ide yang salah mengenai diri; Niroda, kebenaran bahwa adanya kepastian akan kemungkinan pelepasan, pembebasan, kemerdekaan dari kesukaran ini dengan pemberantasan secara total sifat egois yang mementingkan diri sendiri; dan Magga, kebenaran bahwa pembebasan ini dapat dicapai melalui Jalan Tengah yang terdiri dari delapan faktor, yang mendorong ke arah kesempurnaan akan kemoralan (sila), disiplin mental (samadhi), dan kebijaksanaan (panna).
6. Kami menerima hukum semesta sebab akibat yang terdapat dalam Paticcasamuppada (Skt. Pratityasamutpada, Sebab Musabab Yang Saling Bergantungan), dan oleh karena itu kami menerima bahwa segala sesuatu bersifat relatif, saling berhubungan, saling berkaitan dan tidak ada yang mutlak, tetap, dan kekal di alam semesta ini.
7. Kami memahami, berdasarkan pada ajaran Sang Buddha, bahwa segala sesuatu yang berkondisi (sankhara) adalah tidak kekal (anicca), tidak sempurna dan tidak memuaskan (dukkha), dan segala sesuatu yang berkondisi dan tidak berkondisi (dhamma) adalah bukan diri/ tanpa inti (anatta).
8. Kami menerima Tigapuluh Tujuh kualitas yang berguna bagi pencapaian Pencerahan (Bodhipakkhiya Dhamma) sebagai beragam aspek yang berbeda dari Jalan yang diajarkan oleh Sang Buddha yang mendorong ke arah Pencerahan, yaitu:

Empat Bentuk Landasan Perhatian Benar (Pali: satipatthana; Skt. smrtyupasthana);
Empat Daya Upaya Benar (Pali. sammappadhana; Skt. samyakpradhana);
Empat Dasar Kekuatan Batin (Pali. iddhipada; Skt. rddhipada);
Lima Macam Kemampuan (indriya: Pali. saddha, viriya, sati, samadhi, panna; Skt. sraddha, virya, smrti, samadhi, prajna);
Lima Macam Kekuatan (bala: saddha, viriya, sati, samadhi, panna; Skt. sraddha, virya, smrti, samadhi, prajna);
Tujuh Faktor Pencerahan Agung (Pali. bojjhanga; Skt. bodhianga);
Delapan Ruas pada Jalan Mulia (Pali. ariyamagga; Skt. aryamarga).

9. Ada tiga jalan untuk mencapai Bodhi atau Pencerahan Agung berdasarkan pada kemampuan/kecakapan dan kapasitas dari masing-masing individu, yaitu: sebagai seorang Sravaka (Yang melaksanakan ajaran Sammasambuddha ), sebagai seorang Pratyekabuddha (Buddha Yang tidak memberikan pengajaran) dan sebagai seorang Samyaksambuddha (Buddha Yang Sempurna). Kami menerima jika mengikuti karir seorang Boddhisattva adalah untuk menjadi seorang Samyaksambuddha dalam rangka menyelamatkan yang lain, merupakan sesuatu yang tertinggi, mulia dan paling heroik. Tetapi ketiga kondisi ini berada dalam Jalan yang sama, tidak berada dalam jalan yang berbeda. Sesungguhnya, Sandhinirmocana Sutra, salah satu sutra Mahayana yang penting, secara jelas dan tegas mengatakan bahwa mereka yang mengikuti garis Sravaka-yana (Wahana Sravaka) atau garis Pratyekabuddha-yana (Wahana Pratyekabuddha) atau garis Para Tathagata (Mahayana) mencapai Nibbana tertinggi dengan Jalan yang sama, dan oleh karena itu bagi mereka semua hanya ada satu Jalan Pemurnian (visuddhi-marga) dan hanya satu Pemurnian (visuddhi) dan tidak ada yang lain, dan oleh karena itu mereka bukanlah jalan yang berbeda dan pemurnian yang berbeda, dan oleh karena itu Sravakayana dan Mahayana merupakan Satu Wahana, Satu Yana (eka-yana) dan bukanlah wahana atau yana yang berbeda.
10. Kami mengakui bahwa dalam negara-negara yang berbeda ada perbedaan mengenai tata cara hidup dari para biarawan Buddhis, kepercayaan dan praktik, upacara dan ritual-ritual, seremonial, adat istiadat dan kebiasaan umat Buddha yang bersifat umum. Bentuk eksternal (luar) dan ekspresi ini semestinya tidak boleh dicampuradukkan/dikelirukan (perlu dipisahkan) dengan esensi/inti ajaran-ajaran Sang Buddha.

Rumusan Lain

Ada beberapa tokoh ataupun sarjana Buddhis yang juga merumuskan persamaan ajaran antara Theravada dan Mahayana yang isinya sebagian besar sama dengan rumusan WBSC.

Y.M. K. Sri Dhammananda memberikan rumusan seperti berikut:
1. Kedua aliran menerima Buddha Sakyamuni sebagai Guru.
2. Empat Kebenaran Arya adalah sama persis dikedua aliran.
3. Jalan Utama Berunsur Delapan adalah sama persis dikedua aliran.
4. Paticcasamuppada atau ajaran akan Sebab-Musabab Yang Bergantungan adalah sama persis dikedua aliran.
5. Kedua aliran menolak ide akan “makhluk tertinggi” yang menciptakan dan mengatur dunia ini.
6. Kedua aliran menerima Anicca, Dukkha, Anatta dan Sila, Samadhi, Panna tanpa adanya perbedaan.


Rumusan dari Oo Maung:
1. Kesamaan dalam menerima Empat Kebenaran Arya.
2. Kesamaan dalam menerima Jalan Utama Berunsur Delapan.
3. Kesamaan dalam menerima Paticcasamuppada atau Sebab-Musabab Yang Bergantungan.
4. Kesamaan dalam menerima Anicca, Dukkha, Anatta.
5. Kesamaan dalam menerima Sila, Samadhi, Panna.
6. Kesamaan dalam menolak konsep tuhan tertinggi.

Rumusan dari Tan Swee Eng:
1. Buddha Sakyamuni merupakan pendiri Buddhisme yang asli dan berdasarkan sejarah.
2. Tiga Corak Universal (Dukkha, Anica, dan Anatta), Empat Kebenaran Arya, Jalan Utama Berunsur Delapan, dan 12 rantai Sebab-Musabab Yang Bergantungan, merupakan fondasi dasar bagi seluruh aliran Buddhisme termasuk aliran Tibet dari Vajrayana.
3. Tiga unsur latihan yaitu Kemoralan (sila), Meditasi (samadhi) dan Kebijaksanaan (prajna) adalah hal yang universal bagi semua aliran.
4. Pengorganisasian Ajaran Buddha / Dharma terbagi menjadi tiga klasifikasi (Sutra/Sutta, Vinaya, dan sastra) terdapat pada kanon Buddhis di berbagai negara.
5. Konsep pikiran melampaui materi. Pikiran sebagai hal yang mendasar dari penjinakan dan kontrol adalah hal yang fundamental bagi semua aliran.


Penutup

Dengan rumusan pokok-pokok dasar pemersatu ini, diharapkan kita dapat memahami ciri khas ajaran yang ada dalam Buddhisme yang membedakan agama besar ini dengan agama atau kepercayaan lainnya yang ada di dunia. Kita dapat memahami bahwa meskipun terdapat perbedaan antar aliran, namun memiliki ajaran pokok yang sama yang apabila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dapat mengarahkan kita pada akhir penderitaan, Nibbana / Nirvana.

--End--



Catatan:
Berlindung dalam Ti Ratana bukan berarti berserah diri. Buddha dalam pengertian Guru pembimbing, dimana Sakyamuni Buddha adalah Buddha Sejarah. Dan Buddha dalam pengertian Kesadaran. Dhamma dalam pengertian Kebenaran ataupun Ajaran Buddha. Sangha dalam pengertian persaudaraan / perkumpulan para Bhikkhu Arya.
tuhan yang dimaksud adalah yang memiliki definisi: berpersonal, pencipta semesta, prima causa, ayah/ibu dari semua makhluk, paramatman, yang maha segalanya.
Savakabuddha: pencapaian Pencerahan melalui mendengar ajaran dari Sammasambuddha. Paccekabuddha: pencapaian Pencerahan dengan usaha sendiri tanpa mengajar. Sammasambuddha: pencapaian pencerahan dengan usaha sendiri dan mengajar.

Literatur:
The Heritage of the Bhikkhu; Walpola Rahula; New York, Grove Press, 1974; hal. 100, 137-138.
Two Main Schools of Buddhism; K. Sri Dhammananda; Brickfields, Kuala Lumpur.
Common Ground Between Theravada and Mahayana Buddhism; Tan Swee Eng; www.buddhanet.net
Theravada Versus Mahayana; Oo Maung, 2006
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Aliran Maitreya
« Reply #415 on: 08 January 2009, 01:45:01 AM »
Yup, kebetulan gw punya buku Sri Dhammananda, jadi td ambil referensi dri buku dy..
Jadi, kembali ke pertanyaan awal, apakah kedua aliran menafikan rumusan yg ada?
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Aliran Maitreya
« Reply #416 on: 08 January 2009, 01:47:28 AM »
9. Ada tiga jalan untuk mencapai Bodhi atau Pencerahan Agung berdasarkan pada kemampuan/kecakapan dan kapasitas dari masing-masing individu, (BUKAN PADA YANA/KENDARAAN) yaitu: sebagai seorang Sravaka (Yang melaksanakan ajaran Sammasambuddha ), sebagai seorang Pratyekabuddha (Buddha Yang tidak memberikan pengajaran) dan sebagai seorang Samyaksambuddha (Buddha Yang Sempurna). Kami menerima jika mengikuti karir seorang Boddhisattva adalah untuk menjadi seorang Samyaksambuddha dalam rangka menyelamatkan yang lain, merupakan sesuatu yang tertinggi, mulia dan paling heroik. Tetapi ketiga kondisi ini berada dalam Jalan yang sama, tidak berada dalam jalan yang berbeda. Sesungguhnya, Sandhinirmocana Sutra, salah satu sutra Mahayana yang penting, secara jelas dan tegas mengatakan bahwa mereka yang mengikuti garis Sravaka-yana (Wahana Sravaka) atau garis Pratyekabuddha-yana (Wahana Pratyekabuddha) atau garis Para Tathagata (Mahayana) mencapai Nibbana tertinggi dengan Jalan yang sama, dan oleh karena itu bagi mereka semua hanya ada satu Jalan Pemurnian (visuddhi-marga) dan hanya satu Pemurnian (visuddhi) dan tidak ada yang lain, dan oleh karena itu mereka bukanlah jalan yang berbeda dan pemurnian yang berbeda, dan oleh karena itu Sravakayana dan Mahayana merupakan Satu Wahana, Satu Yana (eka-yana) dan bukanlah wahana atau yana yang berbeda.


gimana dengan sabda tentang ramalan pencapaian annutara samyaksambuddha oleh para arahat sravaka sebagaimana dikutip di dalam Saddharmapundarika ? Padahal dalam pokok2 persamaan yang disepakati adalah bahwa baik Sammasambuddha, Pacceka, dan Savaka Buddha dikatkaan mencapai Nibbana Tertinggi ?
« Last Edit: 08 January 2009, 01:58:44 AM by dilbert »
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Aliran Maitreya
« Reply #417 on: 08 January 2009, 01:51:39 AM »
Kalau pandangan saya, tidak menafikan bahwa ada jalur pencapaian Sammasambuddha, tetapi jalur ini adalah jalur yang sama dalam pencapaian nibbana, hanya saja seperti yang dikatakan di dalam kesepakatan di atas bahwa aspirasi untuk mencapai sammasambuddha adalah yang paling mulia dan paling heroik, karena dalam penyempurnaan paraminya, seorang bodhisatta mengumpulkan parami sedemikian besarnya sehingga memiliki ciri ciri satapunna, seperti BODHISATTA Siddharta melakukan kebajikan seratus kali lebih banyak dari total kebajikan yang dilakukan oleh semua makhluk lain diseluruh alam semesta yang tak terhitung banyaknya. (referensi Buddhavamsa/RAPB hal 477-478)

Tetapi bukan dalam artian bahwa setelah mencapai Savaka Buddha, lantas bisa lanjut lagi untuk menuju pencapaian annutara samyaksambuddha...
« Last Edit: 08 January 2009, 01:56:36 AM by dilbert »
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Aliran Maitreya
« Reply #418 on: 08 January 2009, 02:32:16 AM »
 :)
Thx bro Dilbert, udh cukup berbaik hati membantu dengan memberikan perbedaan warna dlm tulisan, jadi mata gw yg udh ngantuk ini bisa lebih mudah bacanya...

Secara pribadi, gw sulit berkomentar, krn belum sempat membaca Sandhinirmocana Sutra dan Saddharma Pundarika Sutra. Dan kenyataan yg ada adalah, memank setiap sub aliran dalam mahayana "berpegangan" pada masing-masing sutra.Yang pada masing2 sutra terdpat perbedaan pendapat dalam aliran mahayana sendiri.
Dan jika Saddharma Pundarika Sutra memank menafikan kesepakatan bersama, bukan berarti keseluruhan aliran mahayana menafikan kesepakatan bersama. betul?
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Aliran Maitreya
« Reply #419 on: 08 January 2009, 09:58:52 AM »
:)
Thx bro Dilbert, udh cukup berbaik hati membantu dengan memberikan perbedaan warna dlm tulisan, jadi mata gw yg udh ngantuk ini bisa lebih mudah bacanya...

Secara pribadi, gw sulit berkomentar, krn belum sempat membaca Sandhinirmocana Sutra dan Saddharma Pundarika Sutra. Dan kenyataan yg ada adalah, memank setiap sub aliran dalam mahayana "berpegangan" pada masing-masing sutra.Yang pada masing2 sutra terdpat perbedaan pendapat dalam aliran mahayana sendiri.
Dan jika Saddharma Pundarika Sutra memank menafikan kesepakatan bersama, bukan berarti keseluruhan aliran mahayana menafikan kesepakatan bersama. betul?


saya setuju dengan yang di bold biru di atas...

Memang saya melihat tidak semua aliran Mahayana seperti itu, buktinya dari aliran Mahayana, saya tertarik dengan Buddhisme Chan/Zen (Sutra Altar/Platform Sutra karya Patrickh VI Hui Neng bagus sekali) yang tidak terlalu neko neko. Dari tantra sekarang saya tertarik dengan ajaran Lamrin yang juga tidak mistis dsbnya.

Dari hasil karya Y.A.Nagarjuna (Sesepuh Mahayana), saya juga tertarik dengan Mulamadyamakkakarika (tentang konsep Jalan Tengah/Middle Way). Ajaran Buddha kan Middle Way... ya memang seperti itu.
« Last Edit: 08 January 2009, 10:03:09 AM by dilbert »
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

 

anything