Khanda paritta ini terdapat dalam Anguttara Nikaya, yaitu AN 4:67, Dalam sutta ini Sang Buddha menginstruksikan agar para bhikkhu meliputi keempat keluarga kerajaan ular dengan pikiran cinta kasih. Sang Buddha tidak menginstruksikan agar para bhikkhu menchant syair penutup sutta itu.
Gw setuju bahwa perlu juga menelusuri suatu tradisi atau tindakan buddhis ke dhamma vinaya (tipitaka) yg diajarkan Sang Buddha. Hanya saja kalau tindakan ini dilakukan secara
saklek dan
leterleks (harus persis kata demi katanya) , maka hampir tidak ada bedanya dengan kaum funda agama lain yg berpegang ke text tertulis secara persis kata demi kata. 'Oh, zikir itu haram, ga ada di kitab suci; oh ziarah kubur itu musrik karena ga ada tertulis seperti itu di kitab", dll.
Seperti melihat orang latihan metta bhavana di vihara di mana praktisi mengucapkan dari mulutnya, "Semoga aku berbahagia, Semoga semua makhluk berbahagia", dst. Lantas mereka yg berpegang pandangan seperti di atas akan berkomentar bahwa Sang Buddha tidak mengajarkan menguncarkan kata2 itu, harus dalam pikiran (metta) saja.
Bahkan tradisi buddhis seperti menguncarkan paritta dan memercikan air pemberkahan pun pernah ada yg mempertanyakan. Apa kalau ikut acara Waisak di vihara Theravada dan kemudian bhikkhu memercikan air pemberkahan kemudian menghindar tidak mau diperciki, karena dianggap
bid'ah? Padahal sudah ada penjelasannya seperti komentar di Ratana Sutta. Sungguh ironis kalau di kalangan buddhis pun berkembang pemahaman seperti wahabi.
Apakah tidak boleh mengucapkan kata2 ini?
Apakah kata2 ini hanya boleh di dalam hati ?
Apakah sudah mampu untuk meliputi keluarga ular hanya dengan pikiran saja? Aku memiliki cinta kasih pada ular-ular virūpakkha;
Pada ular-ular erāpatha aku memiliki cinta kasih.
Aku memiliki cinta kasih pada ular-ular chabyāputta;
Pada ular-ular gotamaka hitam aku memiliki cinta kasih.
Aku memiliki cinta kasih pada makhluk-makhluk tanpa kaki;
Pada mereka yang berkaki dua aku memiliki cinta kasih. [73]
Aku memiliki cinta kasih pada mereka yang berkaki empat;
Pada mereka yang berkaki banyak aku memiliki cinta kasih.
Semoga makhluk-makhluk tanpa kaki tidak mencelakaiku;
Semoga tidak ada bahaya bagiku dari mereka yang berkaki dua;
Semoga makhluk-makhluk berkaki empat tidak mencelakaiku;
Semoga tidak ada bahaya bagiku dari mereka yang berkaki banyak.
Semoga semua makhluk, semua benda hidup,
Semua penghuni dunia, semuanya,
Mengalami keberuntungan;
Semoga tidak ada hal buruk menimpa siapa pun.
Sang Buddha adalah tidak terbatas, Dhamma adalah tidak terbatas, Saṅgha adalah tidak terbatas; binatang-binatang melata, ular, kalajengking, lipan, laba-laba, kadal, dan tikus adalah terbatas. Aku telah membuat pengamanan, aku telah membuat perlindungan. Semoga makhluk-makhluk menjauh. Aku memberi hormat kepada Sang Bhagavā, hormat kepada tujuh Yang Tercerahkan Sempurna.