Kenapa Rekan Djoe Mendapat Reputasi Minus?

[Hadisantoso]

Terlepas dari kontroversi.

Saya memberi sedikit komentar setiap thread yg dikomentari bro Sunya selalu rame dengan komentar-komentar.

Seperti thread ini yang berisi pertanyaan sederhana dalam sehari sudah 4 halaman

Menurut pandangan saya Artinya walaupun banyak yang komentar negatif tapi  kehadiran bro Sunya tetap di"rindu"kan 

benci tapi rindu.

[Sunya]

kata2 anda kontradiktif, jika tidak menyembunyikan substansi yg saya coba sampaikan, kenapa anda perlu menanyakan definisi "suci" itu lagi? dengan substansi yg tidak tersembunyi, seharusnya anda bisa memahami tulisan yg nyata dan jelas itu, bukan?

tapi baiklah, biar saya jelaskan, saya selalu menulis kata "suci" dalam tanda petik, karena konteksnya adalah sindiran yg ditujukan kepada orang-orang yg menganggap dirinya "suci", bukan orang suci dalam makna sebenarnya, orang suci sejati tentu tidak akan terpengaruh oleh reputasi.

Dimana kontradiktifnya? Mohon dijelaskan. Saya hanya bertanya definisi suci yang Anda maksud.

Oke, jika kata suci dalam tanda petik adalah sindiran yg ditujukan kepada orang-orang yg menganggap dirinya suci, lalu apa definisi orang suci yang sebenarnya?

Setahu saya ya, Pak Indra... sebagian besar orang suci yang sekarang dikenal dunia, juga pertama kali memproklamirkan dirinya sebagai orang suci, dengan alasan yang beragam (dipilih Tuhan atau Dewa tertentu, mencapai kesempurnaan/Buddha, memperoleh tingkat spiritualitas tertentu, dsb).

Jadi apa bedanya sindiran Anda kepada orang-orang yang menganggap dirinya suci, dengan tokoh-tokoh sejarah yang dianggap orang suci?

Saya kira definisi yang Anda berikan rancu, sebab hampir semua orang suci memulai kampanye dirinya, dengan menganggap dirinya suci, baru mencari pengikut.

Saya menunggu koreksi Anda. Salam. 

[ryu]

haaaaa................

[cumi polos]

haaaaa................

bro Ryu boleh numbang -1 pada TS ?

[M14ka]

reputasi itu semacem kesan pertama bagi yang baru join. jadi kalo yang baru join ngeliat posting yang reputasinya gede, bisa dibaca dengan lebih
kalo member ngaco, ngotot, ad hominem, oot berjuta2 halaman, posting one liner, posting gak ada isi, biar diserahkan kepada yang berwajib aja... kalo menurut pendapat saya sih, forum ini sangat rileks pengamanannya, jadi topik2nya biasanya kotor dan banyak sampahnya... yah itu style dan policy admin dan mod forum ini. terserah mereka.

 Lebay....

[ryu]

bro Ryu boleh numbang -1 pada TS ?

silahkannnnnn....

[Indra]

Dimana kontradiktifnya? Mohon dijelaskan. Saya hanya bertanya definisi suci yang Anda maksud.

Oke, jika kata suci dalam tanda petik adalah sindiran yg ditujukan kepada orang-orang yg menganggap dirinya suci, lalu apa definisi orang suci yang sebenarnya?

Setahu saya ya, Pak Indra... sebagian besar orang suci yang sekarang dikenal dunia, juga pertama kali memproklamirkan dirinya sebagai orang suci, dengan alasan yang beragam (dipilih Tuhan atau Dewa tertentu, mencapai kesempurnaan/Buddha, memperoleh tingkat spiritualitas tertentu, dsb).

Jadi apa bedanya sindiran Anda kepada orang-orang yang menganggap dirinya suci, dengan tokoh-tokoh sejarah yang dianggap orang suci?

Saya kira definisi yang Anda berikan rancu, sebab hampir semua orang suci memulai kampanye dirinya, dengan menganggap dirinya suci, baru mencari pengikut.

Saya menunggu koreksi Anda. Salam. 

perbedaannya, seorang suci sejati walaupun mengaku suci tetap saja seorang suci, sedangkan orang suci abal2 walaupun juga mengaku suci tapi tetap abal2. tentang bagaimana menilai orang suci sejati atau abal2 saya merekomendasikan MN 47 Vimamsaka Sutta

[ryu]

perbedaannya, seorang suci sejati walaupun mengaku suci tetap saja seorang suci, sedangkan orang suci abal2 walaupun juga mengaku suci tapi tetap abal2. tentang bagaimana menilai orang suci sejati atau abal2 saya merekomendasikan MN 47 Vimamsaka Sutta

dasar om om penghapal suta

[dipasena]

dasar om om penghapal suta

kira2 om dewa indra bs masuk guinness world records, sebagai umat buddhist yg menghapal sutta

klo bhikkhu yg mengahap tipitaka kan uda ada. ini umat buddhist yg menghapal sutta...

vote for om dewa indra... 


nb, jk diperhatikan tulisan sy, ketika sy mengatakan istilah om kepada bro indra, bro indra hanya menanggapi dgn santai sebagai candaan. tp akan berbeda jk sy menggunakan istilah om untuk seseorang, bs fatal akibat nya... don't try this  [at] home, krn bs dikata macem2 ntar, salah satu nya "terbebani" beda tingkat kedewasaan 

[Sunya]

perbedaannya, seorang suci sejati walaupun mengaku suci tetap saja seorang suci, sedangkan orang suci abal2 walaupun juga mengaku suci tapi tetap abal2. tentang bagaimana menilai orang suci sejati atau abal2 saya merekomendasikan MN 47 Vimamsaka Sutta

Dimana kontradiktifnya dari pernyataan saya? Saya kutip lagi postingan yang Anda sebut kontradiktif:

Baik, mari ikut alur pemikiran Anda.

Jadi apa definisi "suci" yang Anda maksud?

Kata-kata Anda bercabang, tapi tetap tidak bisa menyembunyikan substansi yang coba Anda sampaikan.

Tulisan Anda yang saya cetak tebal warna merah, darimana Anda mengetahui tetap saja seorang suci?

Maaf, sebelum Anda menawarkan tulisan hasil dari orang yang Anda anggap suci itu, berikan dulu dasar pemikiran Anda bahwa yang Anda agungkan itu benar-benar seorang suci, bukan seekor belut atau juga badut (sebab terminologi ini yang sering Anda gunakan untuk orang yang mengaku suci, tapi ternyata tokoh pujaan Anda juga mengaku suci dan Anda belum menemukan argumen logis kenapa Anda percaya).

Oke, saya tunggu rekan Indra. Salam ehipassiko, dan semoga berbahagia. 

[Sunya]

Yang saya lihat, dari beberapa pengguna forum, dapat dinilai bahwa pemberian reputasi ini lebih cenderung pada unsur emosional subyektif dari masing-masing pengguna forum, bukan semata pada nilai obyektif manfaat dari tulisan.

Hal seperti ini normal dalam pergaulan. Bahasa umumnya: "Teman salah atau benar, tetap harus dibela."

Setuju atau tidak dengan pernyataan tersebut, ini kembali pada diri Anda sendiri.

Semoga berbahagia. 

[adi lim]

Dimana kontradiktifnya dari pernyataan saya? Saya kutip lagi postingan yang Anda sebut kontradiktif:
Tulisan Anda yang saya cetak tebal warna merah, darimana Anda mengetahui tetap saja seorang suci?

Maaf, sebelum Anda menawarkan tulisan hasil dari orang yang Anda anggap suci itu, berikan dulu dasar pemikiran Anda bahwa yang Anda agungkan itu benar-benar seorang suci, bukan seekor belut atau juga badut (sebab terminologi ini yang sering Anda gunakan untuk orang yang mengaku suci, tapi ternyata tokoh pujaan Anda juga mengaku suci dan Anda belum menemukan argumen logis kenapa Anda percaya).

Oke, saya tunggu rekan Indra. Salam ehipassiko, dan semoga berbahagia. 

yang orang suci benaran di kehidupan ini, Buddha Gotama + Siswa-i yang minimal sudah menembus Arus sampai yang sudah Arahat

orang suci abal2, mbak Sunya

[adi lim]

Yang saya lihat, dari beberapa pengguna forum, dapat dinilai bahwa pemberian reputasi ini lebih cenderung pada unsur emosional subyektif dari masing-masing pengguna forum, bukan semata pada nilai obyektif manfaat dari tulisan.

Hal seperti ini normal dalam pergaulan. Bahasa umumnya: "Teman salah atau benar, tetap harus dibela."
Setuju atau tidak dengan pernyataan tersebut, ini kembali pada diri Anda sendiri.

Semoga berbahagia. 

bold, persepsi anda, boleh saja.
karena mbak Sunya jarang di bela kale,
abis tulisannya aneh2 sih, tidak membawa manfaat dan ... 

[dipasena]

saya rasa tidak ada unsur solidaritas, salah atau benar dibela. tapi karena rekan2 forum mempunyai logika yg lebih baik daripada si belut, sehingga memiliki penilaian yg sama terhadap tulisan si belut.

jgn suka menerka2 dan menebak2 apakah belut sekarang uda punya ilmu kebathinan nerka2-nebak2 ? sy rasa tdk ada rekan (yg menanggapi tulisan belut) disini yg berada di tempat/rumah/kota/pulau yg sama, bahkan rekan2 jg mempunyai pemikiran bebas masing2 dalam menanggapi dan menilai tulisan si belut, hanya saja kebetulan penilaian rekan2 terhadap pemikiran si belut adalah sama.

[ryu]

Yang saya lihat, dari beberapa pengguna forum, dapat dinilai bahwa pemberian reputasi ini lebih cenderung pada unsur emosional subyektif dari masing-masing pengguna forum, bukan semata pada nilai obyektif manfaat dari tulisan.

Hal seperti ini normal dalam pergaulan. Bahasa umumnya: "Teman salah atau benar, tetap harus dibela."

Setuju atau tidak dengan pernyataan tersebut, ini kembali pada diri Anda sendiri.

Semoga berbahagia. 

betul sekali, ada kebusukan biksu atau biku tetap harus dibela, itulah praktek yang benar.