//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?  (Read 62692 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #105 on: 01 March 2013, 04:58:16 PM »
karena sudah 7 halaman, jadi mungkin sudah ada yang bahas? Saya ga sempat baca semua postingan..

Saya bahas bhikkhu (Theravada) ya.. jadi mungkin OOT. Kalau vinaya dalam Mahayana saya belum pernah telusuri.

Kalau banjir dan kebakaran apakah korban dibiarkan hanyut atau terbakar?

Nggaklah... korban tentu saja ditolong. Kalo dihubungkan dengan vinaya, IMHO vinaya itu membantu agar seorang bhikkhu tidak "hanyut" atau "terbakar".

Note: kita mungkin mengintepretasikan perumpamaan tersebut (misalnya kata "hanyut" atau "terbakar") secara berbeda. Kalo menurutmu iya, silakan jelaskan arti perumpamaan tsb.

Quote
Peraturan dibuat tanpa pengecualian atau bagaimana?

Boleh lebih spesifik? mungkin km bisa sebutkan pengecualian-pengecualian apa yang membuat suatu pelanggaran menjadi halal?
« Last Edit: 01 March 2013, 05:03:14 PM by dhammadinna »

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #106 on: 01 March 2013, 05:03:40 PM »
sy jg minta bukti, kaga muncul2, cm comot sana sini... klo sy malas comot sana sini, baca aja plan2 dr awal... ntar kan paham sendiri.. klo ga paham mah dah kelewat buntu tu logika... ka-chow...

=))

Bukti seperti apa yang Anda harapkan? Bukankah postingan adalah bukti akurat bahwa Anda menyatakan hal tersebut yang sudah kita bahas?

Kalau ada bukti dalam bentuk lain, saya minta petunjuknya.  _/\_

Kalau disuruh baca pelan-pelan, sudah saya lakukan. Jadi berhenti sampai disitu dan muncul labelisasi baru lagi, buntu logika jika saya belum paham?

:)

Trik ini sebenarnya umum, ignoratio elenchi (kesesatan logika premis). :)

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #107 on: 01 March 2013, 05:06:52 PM »
sy cm bs katakan... "kasihan"

haiyahhh... anak2 dilawan, ya gini dah... dr pd ntar nangis n ngompol, ya uda sy skip aja, buang2 waktu sy debat konyol gini...

eit, ntar tersinggung pula dikata anak2, dikata lebih tua ga trima... ah bawel dah... terserah situ aja dah, kan situ orang pandai-bijak dalam spiritual...

mungkin dah kelewat suci kali... ;D

sy komentari seribu kali, jg lu bantah tanpa bs kasih jawaban yg pas... apa lg contoh, teroris, terlihat banget bodoh nya (dipikirkan sendiri aja dah, dimana bodoh nya, cape jelasin). sy uda tau logika anda, kualitas otak anda dan kemampuan anda, tetap aja saya melebeli anda bodoh dan tukang fitnah...

;D


sudah klaim dirinya sudah mencapai level spritual
jadi bukan manusia biasa lagi, level bodosatwa =))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #108 on: 01 March 2013, 05:09:04 PM »
klo berkomentar bkn terbebani, kenapa diawal pembahasan thread ini anda ngotot, yg mengomentari foto si biksu botak berarti terbebani ?  asli jurus belut keluar.. muter sana sini... logika nya di benahi dulu dah

sudah di beri gelar master belut oleh member bro cumpol  :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #109 on: 01 March 2013, 05:10:14 PM »
karena sudah 7 halaman, jadi mungkin sudah ada yang bahas? Saya ga sempat baca semua postingan..

Saya bahas bhikkhu (Theravada) ya.. jadi mungkin OOT. Kalau vinaya dalam Mahayana saya belum pernah telusuri.

Nggaklah... korban tentu saja ditolong. Kalo dihubungkan dengan vinaya, IMHO vinaya itu membantu agar seorang bhikkhu tidak "hanyut" atau "terbakar".

Note: kita mungkin mengintepretasikan perumpamaan tersebut (misalnya kata "hanyut" atau "terbakar") secara berbeda. Kalo menurutmu iya, silakan jelaskan arti perumpamaan tsb.

Boleh lebih spesifik? mungkin km bisa sebutkan pengecualian-pengecualian apa yang membuat suatu pelanggaran menjadi halal?

Belum, sepengetahuan saya belum ada yang bahas (mohon koreksi jika keliru).

Bisa dijelaskan makna dari kata "hanyut" atau "terbakar" yang Anda maksud dalam kalimat ini:
IMHO vinaya itu membantu agar seorang bhikkhu tidak "hanyut" atau "terbakar".

Pengecualian misalnya memegang wanita saat banjir atau kebakaran (dengan maksud menolong). Jika ini tidak dipermasalahkan dalam Vinaya, maka pertanyaan tentang pengecualian ini gugur.

Salam.  _/\_

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #110 on: 01 March 2013, 05:28:48 PM »
haiyah... yg simple2 aja, kan sy kata jika ada kesan memojokan, sy minta maaf, jika tidak ada kesan itu, ya uda koq repot...
masalah gini aja di bahas berulang2, jd sy harus gmn ? pai kui 1000x ma patung ? pai kui ma orang mahayana ? uda lah, ga usa childish, buddha mahayana aja diem membisu koq... cpddd...
karena reply anda masih ada banyak tanda tanya,maka terpaksa saja jawab.
masalah gini aja di bahas berulang2, jd sy harus gmn ?-----gampang,tidak perlu gmn gmn cukup menyadari saja .----itu kalau perlu.
yg simple2 aja-----memang sangat simple.
pai kui 1000x ma patung ? pai kui ma orang mahayana ?----jangan dilakukan bro ,itu tidak berguna.
kalau masih ada pertanyaan silahkan,saya usahakan menjawab kalau mampu.
salam

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #111 on: 01 March 2013, 05:31:02 PM »
 [at]  Sunya: Hari senin baru saya bales ya... sudah mau off..

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #112 on: 01 March 2013, 05:53:30 PM »
Tidak, saya tidak terbebani jika Anda melakukan apapun. Darimana Anda tahu saya repot? Saya sama halnya Anda, hanya membalas postingan. Dimana letak repotnya?

Saya tidak menyalahkan, tapi Anda menyatakan saya menyalahkan komentar orang. Lalu saya minta bukti dimana? Anda mau lari dari tanggung jawab pernyataan Anda sendiri? :)

dibawah ini adalah tanggapan anda kepada bro sunyata

Jika memang Anda masih sangat-sangat muda hingga belum bisa memahami apa yang dibicarakan, mari saya bantu jelaskan.  _/\_

Kalimat pertama tentu setelah melihat foto baru muncul reaksi (terbebani, tidak terbebani, dsb).
Kalimat kedua, bisa jadi sebelum dan sesudah, sebab:
1. Obyek kekhawatiran adalah pembaca (anggota forum), bukan foto.
2. Di postingan rekan Hadi (yang menyampaikan kekhawatiran) juga sudah jelas dan berkali-kali ia sebutkan, bahwa foto tersebut tidak berarti apa-apa terhadap sudut pandang dia kepada bhikkhu.
3. Dalam postingan para pembaca, sebelum postingan pertama rekan Hadi, sudah jelas kata-katanya secara eksplisit maupun implisit, menjelaskan bahwa mereka terguncang, kaget, tertegun, merasa malu, kacau, dlsb. Semua kata tersebut dapat Anda temukan dalam postingan mereka. Kalau indikasi ini belum mengarah ke 'terbebani', lalu apa definisi yang lebih pas?
4. Saya berikan contoh kasus, sebagai penutup penjelasan ini.
Ibu khawatir anaknya kecewa sebab tidak diijinkan menonton serial Naruto sebelum tidur.
Ini untuk Anda jawab:
a. Apa kekhawatiran ibu terkait dengan sudah menonton atau belum menonton serial Naruto?
b. Apa sang ibu terbebani dengan serial Naruto, atau terbebani dengan rasa kecewa sang anak?

Salam pandai-bijak dalam spiritual.



Saya tidak mengatakan saya suci, ataupun tidak mengatakan saya tidak suci. Ini bukan yang sedang saya bahas. Yang saya tanyakan, dimana Anda mendapat kesimpulan bahwa saya menyatakan diri sebagai seorang suci? Jadi Anda harus menjelaskan pernyataan Anda sendiri, sebab Anda yang menyatakan (atau tepatnya sebenarnya: menuduh).

Anda boleh saja sebut saya atau siapapun sebagai belut, kodok, dsb... tapi yang terpenting Anda bisa bertanggung jawab atas perkataan Anda sendiri. :)
Semua disini tenang, tidak ada masalah apa-apa. Salam bahagia dan sukses untuk Anda.  _/\_

oh jd anda masih mempermasalah kan masalah suci ? mang anda dapat kesimpulan dari mana bahwa anda di nyatakan sebagai orang suci ? nih saya copas tulisan saya

hahaha... makasih loh om, sy dikasihani...

skrng malah sy yg merasa kasihan dgn om, kadang bener kata orang. seseorang yg merasa terlalu menguasai ilmu agama membuat diri nya menjadi orang gila baru, merasa tinggi dan merendahkan orang lain, merasa spiritual nya paling hebat dari pada orang lain. hal ini yg patut dikasihani... ato jgn2 uda merasa mencapai kesucian jg ?

apakah kalimat tanya saya dan diawali kata jangan2, anda klaim sebagai tuduhan saya kepada anda, bahwa anda adalah orang suci ? betul yg itu ?

saya menemukan pernyataan saya yg kedua, nih saya copas tulisan saya

krn ada orang pandai nan bijak dalam spiritual yg mengklaim demikian. jk berani mengomentari 1 kata saja, berarti tanda nya lu uda terbebani, bathin lu uda terguncang hebat...

klo ga tau malu itu, cm berlaku untuk orang yg mengklaim hal tersebut, krn otomatis diri nya telah menjilat ludah nya sendiri...

eit... orang ini diklaim uda kelewat bijak dalam spiritual, mungkin uda capai kesucian jg... ;D ati2 loh...

dimana tuduhan saya terhadap anda bahwa anda seorang yg suci ? krn anda bolak balik ga jelas kayak belut. terakhir saya mengatakan

oh jg anda bukan orang suci toh... pdhal sy baru mengatakan mungkin orang ini uda suci.. tp bagus lah, klo anda blom suci. krn memalukan klo ada orang suci punya logika sperti anda... > clear ?

bagian mana yg sy tidak tanggung jawab ? sy cm males ladeni tipe orang seperti anda, debat ga jelas, pake jurus belut... ga usa melebar, kita bahas balasan sy ke anda dulu... clear kan masalah ini.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #113 on: 01 March 2013, 06:12:54 PM »
biar seru :D

Spoiler: ShowHide
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #114 on: 01 March 2013, 06:34:39 PM »
[at]  Sunya: Hari senin baru saya bales ya... sudah mau off..

Oke, terima kasih sebelum dan sesudahnya.  _/\_

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #115 on: 01 March 2013, 06:46:12 PM »
dibawah ini adalah tanggapan anda kepada bro sunyata



oh jd anda masih mempermasalah kan masalah suci ? mang anda dapat kesimpulan dari mana bahwa anda di nyatakan sebagai orang suci ? nih saya copas tulisan saya

apakah kalimat tanya saya dan diawali kata jangan2, anda klaim sebagai tuduhan saya kepada anda, bahwa anda adalah orang suci ? betul yg itu ?

saya menemukan pernyataan saya yg kedua, nih saya copas tulisan saya

dimana tuduhan saya terhadap anda bahwa anda seorang yg suci ? krn anda bolak balik ga jelas kayak belut. terakhir saya mengatakan

bagian mana yg sy tidak tanggung jawab ? sy cm males ladeni tipe orang seperti anda, debat ga jelas, pake jurus belut... ga usa melebar, kita bahas balasan sy ke anda dulu... clear kan masalah ini.

Halo, rekan Tono.

Saya tidak mempermasalahkan apakah kalimat Anda diawali "jangan-jangan", "mungkin", atau yang lain. Yang saya pertanyakan dasar argumentasi Anda.
Bila kalimat di atas masih sulit dipahami, saya beri contoh (ditujukan) kepada Anda: "Saya kira jangan-jangan Tono ini maling", atau "Mungkin Tono maling".
Nah, sampai disini sudah paham? Kenapa saya bertanya alasan argumentasi Anda, sama seperti Anda yang bisa jadi bertanya: "Kenapa saya disebut maling? Apa alasan dan dasar argumentasinya?"

Ini soal sederhana saja, tidak ada niat saya sedikit pun untuk mengajak Anda debat (seperti yang Anda tuduhkan lagi kepada saya).

Permasalahan lain, jika ini sudah dipahami, saya tunggu klarifikasi Anda. Terima kasih sebelum dan sesudahnya.  _/\_

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #116 on: 01 March 2013, 07:04:22 PM »
Tidak berniat menjelaskan atau tidak mau mengakui kesalahan pribadi? Apa di dunia nyata Anda juga memilih menggunakan Om daripada Bapak/Ibu/Sdr./Sdri?
Persepsi oh persepsi... Biar saya jelaskan. Sudah +- 1thn saya di forum ini memanggil orang dengan sebutan om karena memang saya lebih muda. Kalaupun tidak, maka itu hanya panggilan akrab dan sudah sedikit lamanya berlaku disini. Masa, anda dipanggil om saja heboh. Jadi ini semoga jelas.

Quote
Disini:
Dan jawaban Anda sangat jelas:
Bagaimana? Masih tidak diakui juga? :)
Sekali lagi persepsi membutakan anda. Sejak awal itu hanyalah sindiran terhadap Om Hadi (lihat tanda '' nya) karena dia merasa tidak terbebani, tapi khawatir.

Quote
Pasti yang salah selalu orang lain, dan dalam hal ini dapat dipastikan adalah saya. :)
Biarlah orang yang senang merasa bersalah, merasa bersalah sesukanya.

Quote
Orang berjiwa besar bisa mengakui kesalahan, selalu mengembangkan diri. Orang yang hanya bisa melihat kesalahan orang lain, sulit bisa berkembang. Paling hebat jadi kritikus atau pengamat saja. :)
Saya tidak menyangka anda dapat mengatakan hal2 yang merujuk ke pribadi tertentu seperti ini.

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #117 on: 01 March 2013, 07:08:06 PM »
 [at] Sunya, Padahal saya mengira anda ini 'suci'.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #118 on: 01 March 2013, 07:11:25 PM »
Halo, rekan Tono.

Saya tidak mempermasalahkan apakah kalimat Anda diawali "jangan-jangan", "mungkin", atau yang lain. Yang saya pertanyakan dasar argumentasi Anda.
Bila kalimat di atas masih sulit dipahami, saya beri contoh (ditujukan) kepada Anda: "Saya kira jangan-jangan Tono ini maling", atau "Mungkin Tono maling".
Nah, sampai disini sudah paham? Kenapa saya bertanya alasan argumentasi Anda, sama seperti Anda yang bisa jadi bertanya: "Kenapa saya disebut maling? Apa alasan dan dasar argumentasinya?"

Ini soal sederhana saja, tidak ada niat saya sedikit pun untuk mengajak Anda debat (seperti yang Anda tuduhkan lagi kepada saya).

Permasalahan lain, jika ini sudah dipahami, saya tunggu klarifikasi Anda. Terima kasih sebelum dan sesudahnya.  _/\_

Beberapa alasan saya tidak mengomentari rekan Dato:
1. Banyak asumsi yang kurang logis serta tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Dari usia saya yang disebut-sebut lebih tua, padahal tidak saya pernah nyatakan sama sekali.
Asumsi bahwa saya mengatakan mengomentari=terbebani, padahal tidak pernah saya nyatakan satu kali pun.
2. Kurang beretika dalam berdiskusi.
Mengutip dan menanggapi tulisan yang ditujukan pada orang lain, bukan pada dirinya.
3. Generalisasi dan provokatif.
Menyebut bahwa rahib dalam foto adalah Mahayanis, tanpa didasari pembuktian yang empiris.
Menyebut saya juga adalah Mahayanis, padahal tidak ada dasar argumentasinya. Beliau tidak kenal saya, saya tidak pernah menyatakan juga bahwa saya adalah Mahayanis, lalu darimana muncul stigma dan labelisasi tersebut.
Belum cukup sampai disitu, beliau juga menegaskan bahwa beliau dari Theravada, seolah ini konflik antar dua aliran/sekte.
Menurut saya ini berlebihan, kasus rahib ada di foto dan dinilai kurang pantas, sampai membenturkan aliran dan menuduh sana-sini.
4. Argumentasi intimidatif.
Berulang kali menulis bahwa yang menanggapi berarti terbebani, terguncang, tidak tahu malu, dsb... (tulisan ini telah diedit kemudian: http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23894.msg436769.html#msg436769). Jadi trik seperti ini seolah ingin menghalangi komentar dari orang lain, sebab sudah ada stigma/label yang mengancam.
5. Menjustifikasi sebuah opini seolah benar, menyatakan bahwa orang lain mengklaim dirinya suci, merasa tinggi, merasa hebat. Padahal dasar (argumentasi)-nya tidak ada sama sekali, hanya berupa opini/paradigma subyektif belaka.

Jadi, dari beberapa poin tersebut, selain beberapa yang lain yang tidak saya sebutkan, saya menghindari diskusi ataupun debat dengan rekan Tono.

Demikian, semoga bisa diterima.

Salam.  _/\_

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #119 on: 01 March 2013, 08:09:00 PM »
kenapa cm masalah suci ga suci aja yg anda bahas ? kenapa masalah terbebani anda lewatkan ato sengaja dilewatkan ? bukan kah anda membuat kesan bahwa anda tidak pernah mennyatakan secara explisit bahwa berkomentar tentang foto = terbebani ?

bukti2 uda saya uraikan diatas, kenapa terkesan di skip ? biar seru, sy copas lg

Quote
3. Dalam postingan para pembaca, sebelum postingan pertama rekan   Hadi, sudah jelas kata-katanya secara eksplisit maupun implisit,   menjelaskan bahwa mereka terguncang, kaget, tertegun, merasa malu,   kacau, dlsb. Semua kata tersebut dapat Anda temukan dalam postingan   mereka. Kalau indikasi ini belum mengarah ke 'terbebani', lalu apa   definisi yang lebih pas?


Halo, rekan Tono.

Saya tidak mempermasalahkan apakah kalimat Anda diawali "jangan-jangan", "mungkin", atau yang lain. Yang saya pertanyakan dasar argumentasi Anda.
Bila kalimat di atas masih sulit dipahami, saya beri contoh (ditujukan) kepada Anda: "Saya kira jangan-jangan Tono ini maling", atau "Mungkin Tono maling".
Nah, sampai disini sudah paham? Kenapa saya bertanya alasan argumentasi Anda, sama seperti Anda yang bisa jadi bertanya: "Kenapa saya disebut maling? Apa alasan dan dasar argumentasinya?"

Ini soal sederhana saja, tidak ada niat saya sedikit pun untuk mengajak Anda debat (seperti yang Anda tuduhkan lagi kepada saya).
Permasalahan lain, jika ini sudah dipahami, saya tunggu klarifikasi Anda. Terima kasih sebelum dan sesudahnya.  _/\_

anda mungkin bs mengatakan "Saya kira jangan-jangan Tono ini maling", atau "Mungkin Tono maling" pasti dengan dasar sesuatu, bs jd dr tingkah laku si Tono.

begitu pula, kenapa muncul dugaan sy dan itu sdh sy nyatakan di postingan sy, mohon di baca lebih seksama

Quote
skrng malah sy yg merasa kasihan dgn om, kadang bener kata orang.   seseorang yg merasa terlalu menguasai ilmu agama membuat diri nya   menjadi orang gila baru, merasa tinggi dan merendahkan orang lain,   merasa spiritual nya paling hebat dari pada orang lain. hal ini yg patut   dikasihani... ato jgn2 uda merasa mencapai kesucian jg ?

jika seseorang merasa tinggi dr pd orang lain, tentunya ia merasa lebih dr pd orang lain bukan ? jd muncul dugaan dr prilaku anda tersebut dengan dugaan, jgn2 uda merasa mencapai kesucian jg ?

tp anda tidak terbebani dgn pertanyaan itu, dengan simple tinggal anda jawab "saya blom mencapai kesucian" maka selesai koq, kenapa hrs bersikap seperti anak kecil ?

 

anything