//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Humor Buddhis  (Read 48642 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Top1

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 429
  • Reputasi: 10
  • Hanya Sebuah Fenomena
Re: Humor Buddhis
« Reply #105 on: 06 March 2013, 02:31:15 PM »
Walau bagaimana pun, debat sejelek apapun bisa dihentikan, jika salah satu pihak mengambil inisiatif untuk berhenti (diam).

Mengalah bukan selalu Jelek

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Humor Buddhis
« Reply #106 on: 06 March 2013, 02:39:05 PM »
Walau bagaimana pun, debat sejelek apapun bisa dihentikan, jika salah satu pihak mengambil inisiatif untuk berhenti (diam).

Mengalah bukan selalu Jelek

sikap diam bukan berarti kalah
sikap mengalah bukan berarti kalah

karena pada dasarnya tidak ada kalah atau menang. itu hanyalah persepsi, kotoran ego
sikap diam dan mengalah itu adalah dhamma, pengertian terhadap lawan bicara
pengertian terhadap kondisi mental dan pikiran lawan bicara, yang masih dalam seperti analogi apel yang mentah.

jika kita tetap memaksakan apel yang mentah dengan mencekokkan mereka dengan pengetahuan dhamma maka kita hanyalah seperti orang memakai dhamma sebagai pengetahuan, bukan sebagai pengertian.

kita harus memahami kondisi mental dan pikiran mereka, dengan menerima keadaan meraka. maka semua masalah menjadi terurai, semua kemarahan dan ketidakpuasan menjadi terurai. itulah pengertian. jika tidak kita akan menjadi orang yg berusaha mencegah lalat makan kotoran.

pengertian terbaik terhadap lalat adalah membiarkan mereka mengikuti sifat alamiah mereka makan kotoran, itulah pengertian dan pengetahuan terbaik yang dapat kita berikan kepada mereka.

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Humor Buddhis
« Reply #107 on: 06 March 2013, 02:41:13 PM »
Bukan memaksa lalat mengikuti kita. BUkan menjadikan lalat seperti kita. Tetapi melihat mereka seperti apa adanya. Melihat lalat hanyalah lalat.

Jika tidak, dan kita ngotot memaksa mereka menjadi seperti kita maka semua akan berakhir dgn penderitaan.  itu adalah sia sia. itu hanyalah ketidakpuasan kita. kita hanya ingin memuaskan ego kita. itu adalah penderitaan

 _/\_

Bacalah dengan tanpa ego, hanya dengan tanpa ego maka ini akan menjadi pengertian, menjadi dhamma bagi kita semua dan bermanfaat bagi kita semua.

Jika tidak, ini hanya menjadi pengetahuan bagi kita, menjadi kotoran bagi kita dan tidak bermanfaat.

Tidak bermanfaat bukan karena objeknya tidak bermanfaat tetapi karena kita tidak bisa mengambil manfaatnya. ego kita , pengethuan / kotoran kita menghambat kita mengambil manfaatnya, kita tidak bisa melihatnya dengan jelas karena kotoran ego.
« Last Edit: 06 March 2013, 02:46:22 PM by djoe »

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Humor Buddhis
« Reply #108 on: 06 March 2013, 02:59:13 PM »
sudah -5 ya

terlalu licin sih.. :P
rekor nih =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: Humor Buddhis
« Reply #109 on: 06 March 2013, 03:14:05 PM »
maaf OOT.
rekan Ryu:
maaf saya mau tanya tentang signature anda--------
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain .

persepsi saya jadi----jangan memperhatikan kesalahan diri sendiri,tapi perhatikan(carilah) kesalahan orang lain.
kalau seperti itu ,berarti kata instropeksi tidak lagi berlaku.

mohon pencerahannya,mungkin persepsi saya salah.atau saya salah menafsirkan.
terima kasih.
salam Hadi.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Humor Buddhis
« Reply #110 on: 06 March 2013, 04:05:31 PM »
maaf OOT.
rekan Ryu:
maaf saya mau tanya tentang signature anda--------
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain .

persepsi saya jadi----jangan memperhatikan kesalahan diri sendiri,tapi perhatikan(carilah) kesalahan orang lain.
kalau seperti itu ,berarti kata instropeksi tidak lagi berlaku.

mohon pencerahannya,mungkin persepsi saya salah.atau saya salah menafsirkan.
terima kasih.
salam Hadi.
mainkan saja persepsi anda sebebas2nya, anda mau menilai bagaimanapun itu hanya tulisan saja kok.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: Humor Buddhis
« Reply #111 on: 06 March 2013, 04:09:08 PM »
mainkan saja persepsi anda sebebas2nya, anda mau menilai bagaimanapun itu hanya tulisan saja kok.
terima kasih banyak.anda Buddhist sejati.
salam.

Offline Top1

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 429
  • Reputasi: 10
  • Hanya Sebuah Fenomena
Re: Humor Buddhis
« Reply #112 on: 06 March 2013, 04:25:41 PM »
mainkan saja persepsi anda sebebas2nya, anda mau menilai bagaimanapun itu hanya tulisan saja kok.

Jika demikian perkenakan saya mewakili om Hadi bertanya apa arti tulisan tersebut supaya tidak terjadi salah persepsi.
Tolong diterangkan maksudnya langsung dari sumber yang menulis

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Humor Buddhis
« Reply #113 on: 06 March 2013, 04:46:39 PM »
Sebuah signature adalah wilayah pribadi member yg tidak bisa dipertanyakan, sama seperti tanda tangan, pernahkah kita mempertanyakan "kenapa tanda tanganmu spt ini? tolong kasih penjelasan supaya tidak salah persepsi!", kesalahan persepsi dalaam menginterpretasikan tanda tangan orang lain adalah tanggung jawab si interpreter.

Offline Top1

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 429
  • Reputasi: 10
  • Hanya Sebuah Fenomena
Re: Humor Buddhis
« Reply #114 on: 06 March 2013, 04:51:39 PM »
Sebuah signature adalah wilayah pribadi member yg tidak bisa dipertanyakan, sama seperti tanda tangan, pernahkah kita mempertanyakan "kenapa tanda tanganmu spt ini? tolong kasih penjelasan supaya tidak salah persepsi!", kesalahan persepsi dalaam menginterpretasikan tanda tangan orang lain adalah tanggung jawab si interpreter.

Yang dibold itu adalah mempertanyakan mengapa si member membuat tanda tangan tersebut. Sedangkan saya bertanya apa artinya tanda tangan itu?

Contoh : Wah plat mobil anda itu unik, apa maksudnya?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Humor Buddhis
« Reply #115 on: 06 March 2013, 05:14:42 PM »
Yang dibold itu adalah mempertanyakan mengapa si member membuat tanda tangan tersebut. Sedangkan saya bertanya apa artinya tanda tangan itu?

Contoh : Wah plat mobil anda itu unik, apa maksudnya?


kalau saya harus menjawab soal plat mobil maka jawaban saya kira2, "oh itu dari samsat, bukan saya yg bikin." tapi entah anda puas atau tidak dengan jawaban itu.

tapi pertanyaan "kenapa tanda tanganmu spt ini?" -> ini adalah mempertanyakan arti tanda tangan. Jika mempertanyakan mengapa member membuat tanda tangan, maka keimatnya adalah "mengapa engkau membuat tanda tangan?"

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Humor Buddhis
« Reply #116 on: 06 March 2013, 08:24:50 PM »
Bertanya di DC lebih repot daripada bertanya kepada satpam. :)

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Humor Buddhis
« Reply #117 on: 06 March 2013, 08:45:05 PM »
Bukan hal yang aneh di forum ini utk mengolok olok orang lain sebagai hewan.
Ini lebih disebabkan frustasi menunjukkan ketidak mampuan seseorang  dalam berdebat atau kalah dalam berdebat.

dharma yang dipelajari hanya sebatas pengetahuan. pengetahuan bersifat mengumpul dan terakumulasi dalam otak seseorang. makin banyak pengetahuan makin berat kepalanya seperti padi yang berisi, makin berisi makin merunduk. Makin berat kotoran yang dibawa. Pengetahuan yang dipelajari dan diakumulasi digunakan sebagai untuk menilai bukan untuk mendapatkan pengertian, sebagai gagasan utk melihat orang lain.  seperti analogi kumbang yang mengumpulkan kotoran. prestasi apapun yg diperoleh hanyalah akumulasi, mengumpulkan bukan pengertian. padi yang berisi hanyalah padi yang gemuk, berat oleh kotoran yg dikumpulkan dan tidak bisa mengambil manfaat dari kotoran tersebut.

jika dharma yang dipelajari telah menjadi pengertian, maka yg terjadi adalah pelepasan bukan mengumpulkan kotoran. Pengertian menjadi proses komposisasi terhadap kotoran, bukan mengumpulkan kotoran.

tetapi bukan berarti kita juga harus menjelek jelekan orang lain. kita harus melihatnya sebagai apel yang mentah. kita tidak bisa memaksakan apel yang mentah matang sebelum waktunya. sama seperti kita tidak bisa mencegah lalat makan kotoran. itu hanya menunjukkan sifat alamiah mereka. mereka berada dalam tahapan tersebut. kita tidak bisa menjelek atau mengolok lalat karena makan kotoran. Adalah lucu dan tidak masuk akal karena mengolok lalat makan kotoran. hanya yang kita bisa lakukan adalah membiarkannya sampai mereka merasa cukup ddan kenyang dengan kotoran. jika sudah sampai tahap tersebut maka transformasi akan terjadi dalam lalat tersebut.

dengan kata lain terjadi pengertian bukan akumulasi kotoran/pengetahuan.

mencegah lalat makan kotoran hanya akan menyiksa lalat itu sendiri. karena kotoran adalah sifat alamiah mereka. mereka berada dalam tahapan tersebut.

Betul juga. Pernah saya saksikan sendiri di forum lain, ketika suatu pihak kalah dalam berargumen, isi kebun binatang mulai muncul. :)

Tentang kotoran, saya 100% sependapat. Ada pengalaman pribadi saya mengunjungi seorang teman di penjara, melihat kotornya permainan sipir serta para tahanan (dari mengutip uang secara ilegal, mengancam para pengunjung, serta [maaf] bercumbu di depan umum dengan pasangannya yang sedang berkunjung). Banyak hal lain yang tidak pernah diduga sama sekali oleh orang yang hanya melihat realita dari buku atau layar lebar (kaca). Permainan kotor, atau tepatnya yang manusia normal anggap kotor, dalam sel sana sudah menjadi standar (kelaziman).

Saya sependapat sepenuhnya, lalat memang makan kotoran dan uniknya mereka merasa lezat (nikmat).

Saya sesungguhnya iri pada Anda, kapan saya dapat reputasi minus 8, atau bahkan 80... sesungguhnya nikmat untuk bisa memuaskan orang lain, membahagiakan mereka lewat pelepasan emosi dan kotoran batinnya.

Kebencian dan keserakahan bisa reda, itu yang terbaik. Mana reputasi minusnya lagi?

Semoga semua bisa terpuaskan.

Salam.  _/\_

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Humor Buddhis
« Reply #118 on: 06 March 2013, 08:49:12 PM »
diskusi sama orang suci  lebih repot daripada diskusi sama satpam
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Humor Buddhis
« Reply #119 on: 06 March 2013, 09:45:21 PM »
Bertanya di DC lebih repot daripada bertanya kepada satpam. :)
lebih repot lagi bertanya sama belut
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_