Bukan hal yang aneh di forum ini utk mengolok olok orang lain sebagai hewan.
Ini lebih disebabkan frustasi menunjukkan ketidak mampuan seseorang dalam berdebat atau kalah dalam berdebat.
dharma yang dipelajari hanya sebatas pengetahuan. pengetahuan bersifat mengumpul dan terakumulasi dalam otak seseorang. makin banyak pengetahuan makin berat kepalanya seperti padi yang berisi, makin berisi makin merunduk. Makin berat kotoran yang dibawa. Pengetahuan yang dipelajari dan diakumulasi digunakan sebagai untuk menilai bukan untuk mendapatkan pengertian, sebagai gagasan utk melihat orang lain. seperti analogi kumbang yang mengumpulkan kotoran. prestasi apapun yg diperoleh hanyalah akumulasi, mengumpulkan bukan pengertian. padi yang berisi hanyalah padi yang gemuk, berat oleh kotoran yg dikumpulkan dan tidak bisa mengambil manfaat dari kotoran tersebut.
jika dharma yang dipelajari telah menjadi pengertian, maka yg terjadi adalah pelepasan bukan mengumpulkan kotoran. Pengertian menjadi proses komposisasi terhadap kotoran, bukan mengumpulkan kotoran.
tetapi bukan berarti kita juga harus menjelek jelekan orang lain. kita harus melihatnya sebagai apel yang mentah. kita tidak bisa memaksakan apel yang mentah matang sebelum waktunya. sama seperti kita tidak bisa mencegah lalat makan kotoran. itu hanya menunjukkan sifat alamiah mereka. mereka berada dalam tahapan tersebut. kita tidak bisa menjelek atau mengolok lalat karena makan kotoran. Adalah lucu dan tidak masuk akal karena mengolok lalat makan kotoran. hanya yang kita bisa lakukan adalah membiarkannya sampai mereka merasa cukup ddan kenyang dengan kotoran. jika sudah sampai tahap tersebut maka transformasi akan terjadi dalam lalat tersebut.
dengan kata lain terjadi pengertian bukan akumulasi kotoran/pengetahuan.
mencegah lalat makan kotoran hanya akan menyiksa lalat itu sendiri. karena kotoran adalah sifat alamiah mereka. mereka berada dalam tahapan tersebut.
Betul juga. Pernah saya saksikan sendiri di forum lain, ketika suatu pihak kalah dalam berargumen, isi kebun binatang mulai muncul.
Tentang kotoran, saya 100% sependapat. Ada pengalaman pribadi saya mengunjungi seorang teman di penjara, melihat kotornya permainan sipir serta para tahanan (dari mengutip uang secara ilegal, mengancam para pengunjung, serta [maaf] bercumbu di depan umum dengan pasangannya yang sedang berkunjung). Banyak hal lain yang tidak pernah diduga sama sekali oleh orang yang hanya melihat realita dari buku atau layar lebar (kaca). Permainan kotor, atau tepatnya yang manusia normal anggap kotor, dalam sel sana sudah menjadi standar (kelaziman).
Saya sependapat sepenuhnya, lalat memang makan kotoran dan uniknya mereka merasa lezat (nikmat).
Saya sesungguhnya iri pada Anda, kapan saya dapat reputasi minus 8, atau bahkan 80... sesungguhnya nikmat untuk bisa memuaskan orang lain, membahagiakan mereka lewat pelepasan emosi dan kotoran batinnya.
Kebencian dan keserakahan bisa reda, itu yang terbaik. Mana reputasi minusnya lagi?
Semoga semua bisa terpuaskan.
Salam.