jadi gimana caranya unsur api dan unsur angin mengurangi berat bola besi menjadi masuk akal?
dan dari perhitungan di atas, kembali pada topik ts, kesimpulan anda apa?
Unsur api/kalor yang ditambahkan ke materi yang menyebabkan agitasi molekul (bertambahnya unsur angin). Karena pergerakan molekul yang lebih 'aktif', maka volume bertambah.
Dengan massa yang sama namun volume bertambah, otomatis massa jenisnya turun. Karena massa jenis turun, maka 'gaya apung' juga berubah, dalam hal ini karena massa jenis udara tetap, maka gaya apung bertambah. Otomatis gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat benda tersebut juga turun, jadi terasa lebih ringan.
Kesimpulan saya adalah memang apa yang dikatakan dalam sutta (dengan adanya unsur api & angin, bola besi lebih ringan) itu memang masuk akal.
jadi maksudnya sesudah mati, gaya apung mayat menjadi lebih kecil?
jadi bagaimana hubungannya antara kehilangan unsur kehidupan, panas, dan kesadaran, menyebabkan gaya apung menjadi lebih kecil?
Kalau untuk mayat, sekali lagi saya tidak bisa jelaskan karena terlalu kompleks. Reaksi yang terjadi setelah kematian itu bergantung pada banyak sekali faktor seperti keadaan lingkungan, cara kematian, kondisi badan, dll. Saya pikir kalau diuji coba, akan ada hasil variatif dari yang beratnya kurang, sama, dan tambah.
Tapi secara sangat disederhanakan, tubuh yang adalah materi juga, tunduk pada hukum yang sama di mana jika tidak ada energi panas, maka molekulnya cenderung diam, dan massa jenisnya bertambah. Hanya saja skalanya tentu berbeda.
Dan kalau kembali ke suttanya, bahwa memang cara Payasi mengambil kesimpulan akan 'roh' berdasarkan perubahan berat badan orang hidup dan mati, itu salah, sebab perubahan berat adalah berkenaan dengan hukum fisika, dan hal-hal batiniah tidak diukur dengan cara itu.
-------
Soal oksidasi, menurut saya adalah penjelasan yang kurang tepat, sebab pembakaran di sini adalah untuk mempercepat proses oksidasi besi sehingga Fe menjadi Fe
20
3. Namun penambahan berat tidak terjadi setelah dingin ataupun berat tidak lebih ringan ketika dipanaskan.
Patokannya adalah berat sebelum oksidasi selalu lebih ringan dibanding setelah oksidasi, terlepas suhu panas atau dingin. Jadi sewaktu sedang membakar namun sudah terjadi oksidasi (berkarat sambil terbakar), itu sudah menjadi tambah berat, tidak perlu tunggu dingin. Jadi jika fokus perubahan berat ada pada molekul oksigen, kalor (unsur api) di sini tidak ada peran dalam perubahan berat. Bahkan tanpa api pun besi juga akan mengalami oksidasi jika terpapar oksigen.