//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Tutup mata vs separuh mata  (Read 6797 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Tutup mata vs separuh mata
« on: 11 December 2012, 02:10:50 PM »
Sempet ke dhammadesana bhikkhu aliran vajrayana, dia bilang, guru yang benar paham meditasi itu tidak akan mengajarkan meditasi dengan mata tertutup, benarkah demikian?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Tutup mata vs separuh mata
« Reply #1 on: 11 December 2012, 02:19:42 PM »
tergantung objek yg digunakan, jika objeknya memerlukan penglihatan, maka menutup mata tentu sangat menyulitkan, tetapi jika objeknya tidak memerlukan penglihatan, maka menutup mata akan membantu untuk menghindari distraction yang muncul dari pintu mata.

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Tutup mata vs separuh mata
« Reply #2 on: 12 December 2012, 12:04:25 PM »
Di Tipitaka ada bahas tentang ini? Kalo menurut bhikkhu tibet itu, meditasi yang benar itu separo mata..katanya semua ruang buddha juga gk ada yang merem

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Tutup mata vs separuh mata
« Reply #3 on: 12 December 2012, 12:09:36 PM »
pengalaman pribadi, agak sulit dengan setengah merem, soalnya harus dijaga mata agar tetap setengah merem. Jadi fokusnya suka pindah2 antara nafas dan jaga mata setengah merem
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Kristin_chan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 631
  • Reputasi: 54
  • Gender: Female
Re: Tutup mata vs separuh mata
« Reply #4 on: 12 December 2012, 12:11:28 PM »
IMO, kalau uda masuk ke posisi beneran rileks memang kelopak mata akan otomatis terbuka sedikit. Jadi bukan disengaja buka setengah. Hanya saja untuk awal memulai biasanya dianjurkan tutup mata dulu, seperti kata om indra, menghindari distorsi.
Be kind whenever possible. It's always possible.

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Tutup mata vs separuh mata
« Reply #5 on: 12 December 2012, 04:05:35 PM »
pengalaman pribadi, agak sulit dengan setengah merem, soalnya harus dijaga mata agar tetap setengah merem. Jadi fokusnya suka pindah2 antara nafas dan jaga mata setengah merem

Jangan dipaksa. Yang benar: Rileks-kan kelopak mata, nanti otomatis akan turun (tapi tidak meram/tertutup).

Kalau sulit mencapai kondisi demikian, coba amati atau bayangkan orang yang sedang mengantuk (menahan agar tidak tertidur), biasanya mata akan setengah terpejam (agak memicing/sipit). Amati/bayangkan juga patung Buddha, posisi kelopak mata sudah dipahat sedemikian rupa menyerupai kondisi meditatif seseorang.

Kondisi mata separuh tertutup atau separuh terbuka ini (pada saat meditasi/samadhi), sebenarnya mengindikasikan seseorang sedang fokus pada obyek diluar daya serap/tangkap inderanya. Oleh karena itu, mata sebagai indera visual sebenarnya tidak berfungsi saat meditatif tersebut.

Demikian dari pengalaman saya. Mohon bimbingan dan masukannya.

Salam.  _/\_

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Tutup mata vs separuh mata
« Reply #6 on: 12 December 2012, 04:08:09 PM »
Jangan dipaksa. Yang benar: Rileks-kan kelopak mata, nanti otomatis akan turun (tapi tidak meram/tertutup).

Kalau sulit mencapai kondisi demikian, coba amati atau bayangkan orang yang sedang mengantuk (menahan agar tidak tertidur), biasanya mata akan setengah terpejam (agak memicing/sipit). Amati/bayangkan juga patung Buddha, posisi kelopak mata sudah dipahat sedemikian rupa menyerupai kondisi meditatif seseorang.

Kondisi mata separuh tertutup atau separuh terbuka ini (pada saat meditasi/samadhi), sebenarnya mengindikasikan seseorang sedang fokus pada obyek diluar daya serap/tangkap inderanya. Oleh karena itu, mata sebagai indera visual sebenarnya tidak berfungsi saat meditatif tersebut.

Demikian dari pengalaman saya. Mohon bimbingan dan masukannya.

Salam.  _/\_
saya pribadi lebih memilih tutup mata saja lebih gampang untuk fokus ke pernafasan
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Tutup mata vs separuh mata
« Reply #7 on: 12 December 2012, 04:22:07 PM »
saya pribadi lebih memilih tutup mata saja lebih gampang untuk fokus ke pernafasan

Hanya saja, kalau tutup mata kita masih menggunakan otot, sedangkan kalau membiarkan kelopak turun sendiri (lemas) kita merilekskan hampir semua otot dan syaraf di tubuh.

Salam.  _/\_

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Tutup mata vs separuh mata
« Reply #8 on: 12 December 2012, 04:42:48 PM »
Hanya saja, kalau tutup mata kita masih menggunakan otot, sedangkan kalau membiarkan kelopak turun sendiri (lemas) kita merilekskan hampir semua otot dan syaraf di tubuh.

Salam.  _/\_
maksudnya ? memang pada saat tutup mata masih terjadi kontraksi otot ? kalau masih, tolong beritahu otot apa yang berkontraksi pada saat tutup mata ?
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Kristin_chan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 631
  • Reputasi: 54
  • Gender: Female
Re: Tutup mata vs separuh mata
« Reply #9 on: 12 December 2012, 04:58:56 PM »
Mungkin maksudnya otot di kelopak mata. Karna saya biasanya memulai meditasi dengan mata tertutup, lalu saat mulai rileks kelopak mata terbuka sedikit secara sendirinya. Dengan cahaya lampu yang minim, objek luar tidak terlalu mengganggu. Cocok2an aja kali ya.
Be kind whenever possible. It's always possible.

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Tutup mata vs separuh mata
« Reply #10 on: 12 December 2012, 08:11:29 PM »
Mungkin maksudnya otot di kelopak mata. Karna saya biasanya memulai meditasi dengan mata tertutup, lalu saat mulai rileks kelopak mata terbuka sedikit secara sendirinya. Dengan cahaya lampu yang minim, objek luar tidak terlalu mengganggu. Cocok2an aja kali ya.

Iya, kira-kira begitu. Terima kasih, Sdri. Kristin.  _/\_

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Tutup mata vs separuh mata
« Reply #11 on: 12 December 2012, 09:01:11 PM »
Mungkin maksudnya otot di kelopak mata. Karna saya biasanya memulai meditasi dengan mata tertutup, lalu saat mulai rileks kelopak mata terbuka sedikit secara sendirinya. Dengan cahaya lampu yang minim, objek luar tidak terlalu mengganggu. Cocok2an aja kali ya.
Iya, kira-kira begitu. Terima kasih, Sdri. Kristin.  _/\_

Sebenarnya apa yang anda iyakan itu sangat berbeda dengan yang dikemukakan kristin dari segi sains ;D

Tapi saya mengerti, case ini lazim terjadi namun tidak pada semua orang, jadi dalam hal ini tidak bisa dipaksakan. Sama halnya ada yang tidur (relaksasi) dengan posisi kelopak mata sedikit terbuka. Dan saya kebetulan bukan "jenis" seperti ini ketika sedang tidur / relaksasi.

Dan untuk case "membiarkan mata tertutup" sebenarnya juga menggunakan otot ketika anda masih dalam kondisi sadar walaupun anda berpikiran bahwa lemas itu tidak menggunakan otot.

Semoga bisa dipahami. Dan jika anda tertarik anda bisa pelajari mengenai Orbicularis oculi dan Palpabrae dkk.

Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Tutup mata vs separuh mata
« Reply #12 on: 12 December 2012, 10:06:09 PM »
Sebenarnya apa yang anda iyakan itu sangat berbeda dengan yang dikemukakan kristin dari segi sains ;D

Tapi saya mengerti, case ini lazim terjadi namun tidak pada semua orang, jadi dalam hal ini tidak bisa dipaksakan. Sama halnya ada yang tidur (relaksasi) dengan posisi kelopak mata sedikit terbuka. Dan saya kebetulan bukan "jenis" seperti ini ketika sedang tidur / relaksasi.

Dan untuk case "membiarkan mata tertutup" sebenarnya juga menggunakan otot ketika anda masih dalam kondisi sadar walaupun anda berpikiran bahwa lemas itu tidak menggunakan otot.

Semoga bisa dipahami. Dan jika anda tertarik anda bisa pelajari mengenai Orbicularis oculi dan Palpabrae dkk.

Intinya tidak 'berusaha', seperti yang Anda kemukakan di atas.

pengalaman pribadi, agak sulit dengan setengah merem, soalnya harus dijaga mata agar tetap setengah merem. Jadi fokusnya suka pindah2 antara nafas dan jaga mata setengah merem

 Terima kasih. Salam. _/\_

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Tutup mata vs separuh mata
« Reply #13 on: 15 December 2012, 10:19:23 AM »

pada saat jaman sang buddha belum adanya rupang buddha
yang menjadi pertanyaan, si pembuat rupang buddha tau-nya dari mana kalau sang buddha membuka mata setengah pada saat meditasi ?


Di Tipitaka ada bahas tentang ini? Kalo menurut bhikkhu tibet itu, meditasi yang benar itu separo mata..katanya semua ruang buddha juga gk ada yang merem
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Tutup mata vs separuh mata
« Reply #14 on: 15 December 2012, 11:01:03 AM »
pada saat jaman sang buddha belum adanya rupang buddha
yang menjadi pertanyaan, si pembuat rupang buddha tau-nya dari mana kalau sang buddha membuka mata setengah pada saat meditasi ?

Mungkin dari sisi estetika saja.

Rupang dengan mata setengah tertutup lebih menarik dan lebih enak dilihat ketimbang yang :
-  Matanya terpejam tertutup rapat
-  Matanya terbuka lebar

Apalagi kalau patungnya hanya satu warna dan tidak dilukis seperti patung keramik, pasti yang setengah tertutup lebih pas dalam estetika.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Tutup mata vs separuh mata
« Reply #15 on: 15 December 2012, 07:56:58 PM »
Selain dari segi estetika (walau setahu saya juga banyak dewa-dewi dan para suciwan agama lain dilukis dan dipahat dengan mata terbuka), saya kira para pemahat itu mengambil referensi dari para meditator di jaman pemahat itu hidup, dan bila memang demikian berarti ini mengindikasikan bahwa jumlah meditator dengan kondisi meditatif mata setengah terbuka lebih banyak (dari yang tertutup sepenuhnya).

Walau demikian (pengalaman pribadi), saya sendiri pernah meditasi dalam mata terbuka sepenuhnya (sesungguhnya bahkan tidak ada kaitannya fisik dengan kondisi samadhi yang dicapai, karena semua murni proses batiniah/spiritual).

Offline learner

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 225
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • ^^ ada yang baca buku, ada yang sibuk lepas ikatan
Re: Tutup mata vs separuh mata
« Reply #16 on: 15 December 2012, 09:04:30 PM »
kalau matanya terbuka lebar gt bisa sangat menggangu pastinya,
misalnya lagi meditasi terus ada debu terbang lewat bikin matanya kelilipan,
atau misalnya ada kucing lompat di depan mata kan bisa bikin kaget,

apakah boleh mengedipkan mata waktu "meditasi mata terbuka lebar"? (pertanyaan ditujukan kepada bro sunya yang pernah meditasi mata terbuka)

trims,

learner
« Last Edit: 15 December 2012, 09:25:41 PM by learner »
tidak perlu mencoba melakukan hal besar yang sangat rumit, lakukan saja hal sederhana dengan teliti dan benar

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: Tutup mata vs separuh mata
« Reply #17 on: 15 December 2012, 09:07:53 PM »
Ngeliat di buddhanet

Patung Buddha pertama di but 4-5 Abad sesudah sang Buddha parinibanna, di Sekitar afghanistan pakistan, kemungkinan Terpengaruh budaya yunani.

Argument patung mengindikasikan jumlah meditator mata setengah tertutup, apakah tebakan pribadi Saja ?
Anyway whatever eye position suits you best, terserah pilihan masing2.

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Tutup mata vs separuh mata
« Reply #18 on: 16 December 2012, 12:57:59 PM »
kalau matanya terbuka lebar gt bisa sangat menggangu pastinya,
misalnya lagi meditasi terus ada debu terbang lewat bikin matanya kelilipan,
atau misalnya ada kucing lompat di depan mata kan bisa bikin kaget,

apakah boleh mengedipkan mata waktu "meditasi mata terbuka lebar"? (pertanyaan ditujukan kepada bro sunya yang pernah meditasi mata terbuka)

trims,

learner

Kalau meditasinya benar, seharusnya panca indera tidak akan mempengaruhi pikiran (batin). Jadi kalau kucing melompat seharusnya (menurut saya) tidak akan pernah (never ever) terkejut/kaget. Kalau debu mungkin bisa jadi, mungkin sebaiknya hindari tempat yang kurang kondusif untuk meditasi. Lengkapnya bisa baca disini: http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=16930.0

Dulu saya pernah tanya ke seorang umat senior (yang sering ikut retret sampai ke luar negeri), menurut beliau jika ada gangguan (fisik dalam hal ini) ketika kita sedang meditasi, bila kita meditasinya benar (perhatian kuat dan terpusat), maka keadaan sekeliling tubuh kita dapat kita ketahui/awasi walau panca indera kita sementara dalam kondisi 'OFF'.

Jadi seharusnya, dari pengalaman saya juga, bila ada suatu kejadian yang bakal terjadi (seperti kucing melompat, dsb), maka kita akan mengetahuinya lebih dahulu, dan biasanya akan tersadar/terbangun lebih dahulu daripada kejadian itu. Dan menurut umat vihara senior tersebut juga, jarang ada orang meditasi sampai misalnya terjebak dalam kebakaran lalu tidak mengetahui, atau ada gempa tapi tetap khusyuk bermeditasi, dsb.

Intinya, bila meditasinya benar, jangan khawatir. :)

Tentang mengedipkan mata, tentu saja boleh.

Sebenarnya ada ranah tertentu yang lebih dalam, yakni dalam meditasi sebenarnya kita memiliki pengendalian penuh terhadap sekeliling, bahkan termasuk tubuh. Makanya untuk resep awet muda dan wajah berseri, atau penyembuhan pribadi (self-healing) hal ini amat dimungkinkan.

Jadi, korelasinya dengan pertanyaan Anda, sebenarnya (kalau meditasinya benar lho) mata kita berkedip atau tidak berkedip pun, tidak banyak signifikansi-nya terhadap fungsi organ (penglihatan) dalam hal ini. Contoh kecilnya, Anda akan duduk bersila tanpa meditasi dan lebih mungkin merasa kesemutan atau gangguan lainnya. Tapi apa yang terjadi ketika Anda meditasi dengan benar? Ya, bahkan kaki Anda pun seperti tidak terasa, seluruh tubuh terasa ringan, bahkan satu jam pun tidak bergerak tidak masalah. Benar?

Nah semoga meditasinya makin baik. Mari kita saling mengasah, mengisi dan saling menyayangi satu dengan yang lain.

Salam bahagia.  _/\_

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Tutup mata vs separuh mata
« Reply #19 on: 16 December 2012, 01:03:52 PM »
Ngeliat di buddhanet

Patung Buddha pertama di but 4-5 Abad sesudah sang Buddha parinibanna, di Sekitar afghanistan pakistan, kemungkinan Terpengaruh budaya yunani.

Argument patung mengindikasikan jumlah meditator mata setengah tertutup, apakah tebakan pribadi Saja ?
Anyway whatever eye position suits you best, terserah pilihan masing2.

Tebakan pribadi (kesimpulan dari pengamatan).

Tapi secara praktek, saya pribadi memang "tidak sengaja" menemukan posisi mata setengah tertutup tersebut, bukan didoktrin/diajari untuk menutup mata setengah. Dulunya saya menutup mata penuh, tapi kemudian setelah makin sering bermeditasi, lama-lama (tanpa saya sadari) posisi mata tertutup setengah itu yang paling sering didapat (tanpa diatur-atur/dikendalikan).

Oke, itu hanya sekedar share. Tentunya mana yang cocok, itulah yang dijalani dulu.

Salam bahagia sejahtera.  _/\_

 

anything