//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Usulan Topik Sdr. Surjadie - Beragama dan Tuhan  (Read 29700 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Usulan Topik Sdr. Surjadie - Beragama dan Tuhan
« on: 13 July 2007, 06:51:27 PM »
Namo Buddhaya,

Saya kira topik usulan Sdr. Surjadie juga bagus sekali. Oleh karena itu, saya hendak membuka topik baru untuk dimasukkan dalam e-book ya berjudul "Beragama."

Sebagai pembuka pertanyaannya adalah seperti yang diusulkan oleh Sdr. Surjadie:

1.Kebanyakan orang mau beragama karena percaya Tuhan.
Mereka percaya bahwa Tuhan tersebut Mahakuasa yang menciptakan alam semesta.
Seberapa banyakkah orang yg lebih percaya hukum karma ketimbang percaya
Tuhan?

Pertanyaan berikutnya berasal dari saya:

2.Di tengah-tengah negara yang mengajarkan konsep Ketuhanan ala agama lain, semenjak kecil kita diajarkan untuk menganut keyakinan terhadap Tuhan menurut agama lain. Bagaimana perjalanan spiritual rekan-rekan sekalian dalam memahami konsep Buddhis tentang Tuhan?

Atau barangkali ada usulan pertanyaan lainnya.

Metta,

Tan

Offline langitbiru

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 547
  • Reputasi: 23
Re: Usulan Topik Sdr. Surjadie - Beragama dan Tuhan
« Reply #1 on: 13 July 2007, 08:05:08 PM »
wew.. itu topik di milis ya? *ga ngikutin* :P

1. wah.. sptnya udah banyak tuh yg percaya hukum karma, bahkan yg bukan buddhist *baca dr forum2 curhat gitu deh*
namanya sih ga selalu karma, kadang ada yg nyebut "gw ga percaya karma, tp gw percaya tabur-tuai" ..yeah..sama aja lah  ::)

2. dulu waktu kecil, ga pernah pusing2 mikirin tuhannya kr****n ama tuhannya buddha sama apa ngga. cuman dulu, pernah diceritain ama nyokap ttg pengalaman bliau wkt blm milih agama, n bagaimana bliau mempertanyakan konsep tuhan itu dan mnrt bliau banyak kontradiksi.
wkt smp aja,mulai baca kitab suci agama lain, dr depan sampe belakang, n ga sreg ama konsep itu. trus baca2 buku agama buddha, baru mulai ngerasa cocok dgn konsepnya, dan lebih2 lagi ketika mulai belajar meditasi. pengalaman meditasi ini yg banyak bikin "ngerti" ajaran buddha dgn lbh mendalam (dan berguna pula efeknya untukkehidupan sehari2).
oni... kao titi bobo... gigi...

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Usulan Topik Sdr. Surjadie - Beragama dan Tuhan
« Reply #2 on: 13 July 2007, 10:15:07 PM »
Tuhan hanyalah Pelarian dari ketidakmampuan diri,
Orang-orang berkata, dalam keheningan malam...
Merenungi diri, mendengarkan suara hati...
dan secara gak sengaja menjumpai sosok Tuhan...

Namun, bagi saya itu bukan sosok Tuhan,
Itu adalah Titik Samadhi, dmana pada kondisi tersebut kita merasa nyaman, aman dan tentram...
pada titik tersebut kita menyadari betapa tidak berartinya kita sebagai manusia,

dalam agama samawi, hal ini dianggap suatu kelemahan manusia,
dan Tuhan dalam agama samawi menangkis perkataan Dia yg Maha Kuasa,
Ikutilah... Maka Surga Bagimu... Berpaling... ? Neraka Bagimu...
Itu Tuhan..., atau preman... ?

Namun dalam Buddhism, hal ini dianggap suatu kemelekatan,

Kita melekat pada kehidupan,
dan berusaha untuk bisa lepas dari roda samsara (kehidupan)

Neraka Republik Indonesia berdasarkan Pancasila, "Ketuhanan YME"
Ketuhanan pada konsep Buddhism adalah:
"Ada sesuatu yg MUTLAK, Tidak terlahirkan, Tidak tercipta..."

Inilah mengapa Buddhism diterima di Indonesia,
Bukan karena sesosok "Tuhan"...


tanpa bermaksud menjelek-jelekan kepercayaan orang lain,
Kepercayaan mereka juga perlu dihargai,
Apakah itu Nabi/Wahyu/Pemuka Agamanya...
Sebab... Biar bagaimanapun mereka telah mengusahakan "meluruskan" jalan orang lain,
Walaupun dengan embel2x "Tuhan"...

Amat-amat disayangkan kalao kita jadi menganggap "Tuhan" sebagai kelemahan mereka,
dan memperdebatkan (dengan memojokan) konsep Ketuhanan mereka...

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Usulan Topik Sdr. Surjadie - Beragama dan Tuhan
« Reply #3 on: 13 July 2007, 10:28:45 PM »
Ya di agama lain juga ada Hidayah, Tabur tuai Lahir Baru yang konsepnya menyerupai konsep Buddhist walaupun agak berbeda pandangannya.

Quote
tanpa bermaksud menjelek-jelekan kepercayaan orang lain,
Kepercayaan mereka juga perlu dihargai,
Apakah itu Nabi/Wahyu/Pemuka Agamanya...
Sebab... Biar bagaimanapun mereka telah mengusahakan "meluruskan" jalan orang lain,
Walaupun dengan embel2x "Tuhan"...

Amat-amat disayangkan kalao kita jadi menganggap "Tuhan" sebagai kelemahan mereka,
dan memperdebatkan (dengan memojokan) konsep Ketuhanan mereka...

Sebenarnya bukan memojokkan dan menganggap "Tuhan" sebagai kelemahan mereka, tapi memberikan pandangan menurut agama Buddhist toh Sah sah saja, juga untuk memberikan pengertian dan pandangan Miskonsepsi yang bahkan umat Buddhistpun banyak yang tidak mengetahui dan tercampur dengan budaya yang ada.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Usulan Topik Sdr. Surjadie - Beragama dan Tuhan
« Reply #4 on: 14 July 2007, 12:50:57 AM »
ok, gw ikutan sharing dikit deh...

1. gw termasuk yang percaya karma  :P
tapi murni karma yang bekerja karena hukum alam, bukan karena tuhan... sebagian orang percaya karma, tetapi juga yakin karma dikendalikan oleh tuhan... menurut gw itu bukan percaya karma yang sesungguhnya, tetapi hanya sebatas konsep tabur-tuai sesuai campur tangan dan penilaian dari tuhan mereka... karma sendiri menurut w lebih dalam dari sekedar tabur-tuai...

2. perjalanan gw memahami konsep tuhan dalam Buddhisme terbilang tidak terlalu mulus... meski akhirnya agak lancar... terlahir di keluarga konghucu yang gak mengenal Dhamma sama sekali... disekolahkan di sekolah kr****n sejak tk sampe smp, dan selama itulah gw ke gereja dan diajari injil... selama diajarkan injil itu gw ga pernah mau masuk kr****n, hanya karena menganggap itu berbeda dari yang dianut keluarga gw... memasuki bangku kuliah sempat terpikir masuk ke kr****n, dan memilih mata kuliah agama kr****n... tetapi dari dosen bersangkutan masih mewajibkan untuk mencatat khotbah di gereja untuk mendapatkan nilai, gw terlanjurr muak akan hal ini yang udah gw lakuin selama sembilan tahun dulu... makanya gw keluar dari kelas itu dan tahun depannya mengambil mata kuliah agama Buddha...

awal belajar masih ogah"an... ngobrol di kelas... bisa dibilang apa yang diajarkan di kelas ga ada satu pun yang gw tangkep... untung ada sesi sharing Dhamma sore hari di vihara bersangkutan... hanya karena pdkt cewe, gw ikutan sesi sharing itu... berbentuk diskusi...
saya pertama kali menanyakan, "Siapakah tuhan dalam agama Buddha? adakah tuhan dalam agama Buddha?"... pertanyaan gw dijawab dengan, "mengapa kamu ingin tahu?"
gw jawab, "pengen aja"
dijawab, "nanti pada saatnya kamu akan menemui tuhan sesungguhnya"

ini benar" bikin gw penasaran... dengan tujuan mencari tahu tuhan tersebut, sejak itu gw mulai banyak membaca naskah Buddhisme... beberapa senior yang gw tanya hal sama memberikan jawaban sama... pemahaman gw yang terkekang ajaran injil sangat menyulitkan untuk memahami Buddhisme... selama hampir 2 tahun memahami bahwa 'sosok tuhan itu ada tetapi tidak dapat mencampuri urusan manusia'... sangat keliru memang. hingga akhirnya seorang temen dengan lugas menjawab, "tuhan tidak ada"...

awalnya gw pikir ini konsep yang cukup gila... tetapi penasaran dengan jawaban tersebut, gw semakin memperbanyak membaca tentang Buddhisme dan mencoba selalu ber-Ehipassiko... awalnya gw agak takut mempercayai bahwa tuhan itu tidak ada... hampir 3 tahun bingung, akhirnya gw bisa mencerna sedikit tentang tuhan itu... dan mulai berani mangambil langkah...

wah, kepanjangan yah? inilah sharing gw yang 'sedikit'  :P

Quote
Kemenyan
Tuhan hanyalah Pelarian dari ketidakmampuan diri,
Orang-orang berkata, dalam keheningan malam...
Merenungi diri, mendengarkan suara hati...
dan secara gak sengaja menjumpai sosok Tuhan...

gw setuju banget...
kadang gw masih merasa 'kesepian' di saat gw bermasalah, gw ga punya 'sosok' buat berlindung... tapi dengan demikian, gw merasa semakin kuat dalam menghadapi masalah sendirian...

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Usulan Topik Sdr. Surjadie - Beragama dan Tuhan
« Reply #5 on: 14 July 2007, 01:36:06 AM »
ok, gw ikutan sharing dikit deh...
Quote
Kemenyan
Tuhan hanyalah Pelarian dari ketidakmampuan diri,
Orang-orang berkata, dalam keheningan malam...
Merenungi diri, mendengarkan suara hati...
dan secara gak sengaja menjumpai sosok Tuhan...

gw setuju banget...
kadang gw masih merasa 'kesepian' di saat gw bermasalah, gw ga punya 'sosok' buat berlindung... tapi dengan demikian, gw merasa semakin kuat dalam menghadapi masalah sendirian...

Mengapa ya.. Mau beragama Buddha  :whistle: :whistle:
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Upaseno

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 244
  • Reputasi: 17
  • Gender: Male
Re: Usulan Topik Sdr. Surjadie - Beragama dan Tuhan
« Reply #6 on: 14 July 2007, 09:08:46 AM »
MANUSIA....

Manusia ngobrol tentang tuhan....hahaha...uda sinting kaleee....

Manusia ngurusin manusia sendiri aja, ga beres-beres....

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Usulan Topik Sdr. Surjadie - Beragama dan Tuhan
« Reply #7 on: 14 July 2007, 10:15:41 AM »
Oh iya tambahin nih buat materi pertanyaan sdr. Tan
Bagaimana Sejarah / Asal usul Agama dan pengertian agama itu sendiri juga asal usul Tuhan?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Usulan Topik Sdr. Surjadie - Beragama dan Tuhan
« Reply #8 on: 14 July 2007, 11:10:11 AM »
Oh iya tambahin nih buat materi pertanyaan sdr. Tan
Bagaimana Sejarah / Asal usul Agama dan pengertian agama itu sendiri juga asal usul Tuhan?


A History of the Concept of God

klik judul untuk menuju link lokasi


Is the Universe wholly apart from God, or is Creation in some sense, a part of God? Is God solely One in nature, or is there a Threeness, or a Manyness, or an Infinitude to God? Is God knowable or beyond knowledge? Is God personal or impersonal? Does God have feelings? Billions of people have had an opinion on these matters, and that's the subject of this groundbreaking book. Those who depend upon the unshakeableness of their beliefs may find this book upsetting or worse, but to those who consider and question their faith, Karen Armstrong's A History of God will be challenging and illuminating, and perhaps, as I found it, even thrilling.

The title goes for brevity over accuracy. Perhaps it could have been titled “A History of the Idea of God in Judaism, Christianity and Islam,” but that would have lacked panáche, to say the least. Armstrong concentrates on the changes in the concept of God, particularly the unique aspects of monotheistic theology, for instance, God as separate from Creation, God having a “personal” nature, and so forth.
religious cultures in conflict

Armstrong makes theological history simply fascinating. Beginning with the evidence for near-universal worship of a Sky God in prehistory, Armstrong traces the shift from the Sky God to the Earth Mother to polytheism, and then focuses on the revolutionary development of Abraham's faith in one God which would clash with Canaanite, Egyptian, and Mesopotamian paganism for the next 1500 years. Many Christians interested in objective Biblical scholarship are familiar with the “Documentary Hypothesis” of the Pentateuch stemming from sources J, E, P, and D. Yet never have I seen an attempt to reconstruct the history and interplay of these perspectives throughout ancient Israel and the surrounding regions, and not in my wildest dreams would I have imagined it would be so illuminating...

For instance, Armstrong shows the revolutionary effect of the prophets in Judaism, beginning with Isaiah, at the time when the J and E material was still being written. She shows that prophetic Judaism was an “Axial religion,” a development of the Axial age when cities became the centers of culture in Asia and the Mediterranean. Other Axial religious developments included the teachings of Socrates, Plato, Zoroaster, the Upanishadic sages, the Buddha, Lao-tse, and Confucius. These all taught a universal ethic, insisting that God or the Absolute needed no temple, transcended all, was accessible to or within everyone, and that compassion was the highest virtue.

The prophets' teaching that “God desires mercy, and not sacrifice,” was in sharp contrast to the priestly, Temple-based establishment, which insisted the Temple was the ultimate dwelling on God on Earth, having chosen the Israel out of all the nations. (This was the beginning of a clash which would endure until John the Baptist and the ministry of .)

But this is just the beginning. Instead of specializing on a single religion or period in time, Armstrong boldly takes up all the threads of theology throughout the four millennia of the monotheistic religions. With them, she weaves a tapestry of our collective religious experience which can help us understand our faith and ourselves better. Subsequent chapters focus on the life of Christ, early Christian theologies, understandings (and misunderstandings) of Trinity, the influence of Greek philosophy upon Christianity and Islam, mysticism, the Reformation, the Enlightenment, and Fundamentalism.
three Persons or three personae?

A special treat is her insight on Trinitarian thought. It was a surprise to learn that the term “persons” in “One God in three Persons” came from the Latin word personae, referring to the masks of characters in a drama. Personae was the Latin translation of the Greek word hypostases, "expressions."  The different words used in Greek and Latin to describe the Trinity reflected (and influenced) very different understandings of God's nature. For the Eastern bishops, the Trinity described how One God, whose essence (ousia) is mysterious, ineffable, utterly beyond and above being known or described in any way, imparts his energies (energeia) to Creation through the expressions (hypostases) of Father, Son, and Holy Spirit. In other words, the Eastern view of the Trinity reconciled knowledge of God as both personal and beyond personal, knowing and loving in his expressions, and yet beyond any human conception at all in essence. Have you ever heard it like that before?
world-wide paradigm shifts

Brilliant also is her ability to relate the historic phenomena of mysticism, reformation, rationalism, and fundamentalism beyond just the Christian perspective, into a world-wide perspective simultaneously developing in all “the religions of God.” Her revelation that the Reformation was not just a Protestant reformation, but a universal one is a brilliant example. As the printing press spread, the authority of the written word took on unprecedented dimensions. Galileo, she points out, was condemned by the Catholic Church not because his heliocentric universe conflicted with any doctrine or dogma, but because it contradicted an extremely literal reading of the Bible.

Especially helpful is her knowledge about Islamic history with revealing treatments on philosophical and mystical eras in Islam, before the relatively recent phenomenon of Islamic Fundamentalism. It was fascinating to learn that some Sufi schools were so devoted to  that they adapted the Shahada to “there is no God but God, and  is His Prophet."

Despite five well-earned frims, A History of God has minor but significant flaws: Awkward sentences abound, and her lack of direct experience with conservative American Protestantism makes her disdain for it seem less than objective. Furthermore, errors like “Maurice Cerullo” (i.e. Morris Cerullo) make it feel insufficiently edited, particularly in the age of the Internet. However, none of these are fatal flaws by any means; Armstrong has created a landmark work, undoubtedly unique in its combination of depth and scope. What can I say, but read it!
« Last Edit: 14 July 2007, 11:14:18 AM by Hedi Kasmanto »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Usulan Topik Sdr. Surjadie - Beragama dan Tuhan
« Reply #9 on: 14 July 2007, 11:20:29 AM »
waduh, agak males bacanya neh inggris... lagian takut salah pemahaman arti...

ada translate-nya ga kk?  ;D

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Usulan Topik Sdr. Surjadie - Beragama dan Tuhan
« Reply #10 on: 14 July 2007, 11:53:28 AM »
waduh, agak males bacanya neh inggris... lagian takut salah pemahaman arti...

ada translate-nya ga kk?  ;D

Tidak ada. Saya googling, banyak tanggapan bahwa itu sejarah iblis lah, itu menyalahkan Al-Q**** lah, dll.
Saya tidak tahu apakah ada bukunya di Indonesia, dan ditulis oleh siapa ?
Bila diterjemahkan oleh orang yang tidak open minded takutnya pemahamannya makin berantakan..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Usulan Topik Sdr. Surjadie - Beragama dan Tuhan
« Reply #11 on: 14 July 2007, 11:58:38 AM »
yah...  :(

btw buku history of god udah ada yang baca?

bagaimana?


eh, oot dikit yah (sayang, kalo dibuatin tred lagi buat nanya ini doank)...
ada yang tahu biografi Y.M. A.L De Silva? Apakah beliau dulunya kr****n? (sehubungan dengan buku beyond belief)

maap oot, makasih
 _/\_
« Last Edit: 14 July 2007, 08:40:17 PM by 7th »

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Usulan Topik Sdr. Surjadie - Beragama dan Tuhan
« Reply #12 on: 14 July 2007, 09:59:05 PM »
yah...  :(

btw buku history of god udah ada yang baca?

bagaimana?


eh, oot dikit yah (sayang, kalo dibuatin tred lagi buat nanya ini doank)...
ada yang tahu biografi Y.M. A.L De Silva? Apakah beliau dulunya kr****n? (sehubungan dengan buku beyond belief)

maap oot, makasih
 _/\_


Buku History of God saya sudah baca, yang tulisannya Karen Armstrong ya? Bukunya sangat bagus. Saya sampai baca beberapa kali. Beliau sudah mengarang lanjutannya, tepi judulnya lupa. Kalau buku "History of God" dititikberatkan pada agama samawi, maka buku sambungannya ini lebih menitik-beratkan pada agama-agama "Timur," seperti Buddha, Hindu, Dao, dan Konghucu. Saya kira juga sama menariknya.

A.L. De Silva memang dulunya umat kr****n.

Metta,

Tan

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Usulan Topik Sdr. Surjadie - Beragama dan Tuhan
« Reply #13 on: 14 July 2007, 10:04:37 PM »
Oh iya tambahin nih buat materi pertanyaan sdr. Tan
Bagaimana Sejarah / Asal usul Agama dan pengertian agama itu sendiri juga asal usul Tuhan?


Sebenarnya definisi agama sendiri masih belum ada kesepakatan. Kalau di Indonesia, jika tidak salah definisi agama adalah:

1.Pengakuan terhadap Tuhan YME.
2.Adanya kitab suci
3.Adanya nabi

Kalau definisi ini yang kita pakai, maka agama suku tidak dapat lagi disebut agama. Inilah yang jadi masalah.
Oleh karena itu, ada sumber yang mengatakan bahwa kita tidak menggunakan istilah agama Buddha, melainkan Buddha Sasana. Sebenarnya saya melihat bahwa daya tahan dan kesetiaan umat Buddha sungguh besar. Coba kita bayangkan, sedari kecil kita banyak dicekoki konsep2 tentang Tuhan yang berbeda dengan pandangan Buddhis, tetapi akhirnya kita tetap dapat memahami konsep Ketuhanan Buddhis. Ini sangat luar biasa. Karena untuk lepas dari suatu konsep yang ditanamkan sejak kecil sungguh sulit. Dulu waktu saya belajar Buddha Sasana untuk pertama kali, tidak begitu mudah untuk melepaskan diri dari konsep Tuhan ala agama lain.

Demikian sekedar sharing dari saya.

Metta,

Tan

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Usulan Topik Sdr. Surjadie - Beragama dan Tuhan
« Reply #14 on: 14 July 2007, 11:48:52 PM »
Oh iya tambahin nih buat materi pertanyaan sdr. Tan
Bagaimana Sejarah / Asal usul Agama dan pengertian agama itu sendiri juga asal usul Tuhan?


Sebenarnya definisi agama sendiri masih belum ada kesepakatan. Kalau di Indonesia, jika tidak salah definisi agama adalah:

1.Pengakuan terhadap Tuhan YME.
2.Adanya kitab suci
3.Adanya nabi

Kalau definisi ini yang kita pakai, maka agama suku tidak dapat lagi disebut agama. Inilah yang jadi masalah.
Oleh karena itu, ada sumber yang mengatakan bahwa kita tidak menggunakan istilah agama Buddha, melainkan Buddha Sasana. Sebenarnya saya melihat bahwa daya tahan dan kesetiaan umat Buddha sungguh besar. Coba kita bayangkan, sedari kecil kita banyak dicekoki konsep2 tentang Tuhan yang berbeda dengan pandangan Buddhis, tetapi akhirnya kita tetap dapat memahami konsep Ketuhanan Buddhis. Ini sangat luar biasa. Karena untuk lepas dari suatu konsep yang ditanamkan sejak kecil sungguh sulit. Dulu waktu saya belajar Buddha Sasana untuk pertama kali, tidak begitu mudah untuk melepaskan diri dari konsep Tuhan ala agama lain.

Demikian sekedar sharing dari saya.

Metta,

Tan

Justru saya melihat kebanyakan teman2 saya malah berpindah ke agama lain karena alasannya ikut pasangannya. Apa karena Agama Buddha terlalu lunak sehingga mudah terpengaruh oleh ajaran lain.
Kalau pengalaman saya Justru mengenal agama Buddha dengan mencari sendiri dari buku2 dan sekarang dari internet bukan dari ceramah / dari vihara, padahal waktu SMA saya sekolah Buddhist tapi saya tidak mau mengenal Buddhist justru lama setelah keluar SMA itu baru mengenalnya.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

 

anything