//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - bond

Pages: 1 ... 12 13 14 15 16 17 18 [19] 20 21 22 23 24 25 26 ... 231
271
Quote
by silemot
saya pernah bertanya kpd salah satu romo mengenai anatta berikut pemaparannya :
saya : apakah atta itu? dan apakah ada hubungannya dengan karma?
dan beliau menjawab : atta tsb adl citta / kesadaran, tapi kesadaran itu pun bersifat anatta.

Coba lihat yg dibold. Seharusnya dan kalau bisa tanyakan ke romo itu lagi apa yang dimaksud "kesadaran/citta itupun bersifat anatta " sekaligus minta contohnya.... _/\_

Metta.

272
Quote
saya rasa ada 2 macam pendapat secara garis besar:
1. anatta = atta tidak ada, ilusif, penggabungan penyebutan khandha, referensi: dapat dilihat pada dialog antara YA Nagasena & Raja Millinda.
2. anatta = bukan atta, panca khanda ini bukan atta, referensi: anatta-lakkhana-sutta

1. Jika atta tidak ada alias penggabungan khanda maka itu semua juga bukan atta.

2. Jika pancakhanda bukan atta maka apakah ada atta tentu tidak ada atta.


273
Buddhisme untuk Pemula / Re: Pertanyaan Kritis Mengenai Buddhisme
« on: 05 January 2011, 07:31:50 PM »
Masih. Citta & Cetasika tidak mungkin berhenti selama masih hidup. Berpikir di sini adalah maññati.
Jadi menurut MN 1, seorang puthujjana mempersepsi (sañjānāti) objek, berpikir (maññati) akan objek, di dalam objek, terpisah dari objek, memiliki objek, dan bergembira akan objek. Hal tersebut karena ia tidak memahami (apariññāta).

Bagi seorang Arahat, setelah mengenali (Abhijāna) objek, maka tidak berpikir (na maññati) akan objek, di dalam objek, terpisah dari objek, memiliki objek, dan bergembira akan objek. Hal tersebut karena ia memahaminya (pariññāta).



Setau saya dan pernah bediskusi dengan Mister Hud dan membaca diskusi dia diberbagai milis dikatakan "tidak berpikir" = "pikiran berhenti" . dalam hal ini adalah dua makna yang berbeda.

Pikiran yang benar2 berhenti (sekaligus tidak berpikir) adalah nirodha samapati. Tidak berpikir dalam sutta(arahat) pun mengandung makna yang berbeda dengan tidak berpikir saat tidur pulas

Bagaimana ketika seorang arahat berpikir ketika melihat seorang yang menderita dan ingin mengetahui penyebabnya.

Contoh : Ketika Mogalana dikejar2 oleh musuhnya yang sampai berulang kali dia menghilangkan diri dan dengan abinna nya ia menemukan penyebabnya dari kelahiran lalu. Apakah ketika sebelum menggunakan abinna nya dia tidak berpikir " apakah penyebab dari semua kejadian ini"? Mungkinkah spontanitas tanpa sebab dia menggunakan abinna dan tau begitu saja tanpa berpikir dulu tentang objeknya ?(misalnya kenapa saya dikejar2 dan akan dibunuh--->berpikir terhadap objek atau tidak berpikir terhadap objek?)

Bagaimana hal tersebut bisa dijelaskan?

Apakah arahat masih hidup dan berada dalam nirodha samapati citta dan cetasikanya berhenti/tidak bekerja sama sekali atau masih ?
Jadi masih mungkinkah selama masih hidup khususnya arahat citta dan cetasika berhenti?


Metta

274
Buddhisme untuk Pemula / Re: Pertanyaan Kritis Mengenai Buddhisme
« on: 05 January 2011, 05:38:11 PM »
jadi di sini ada pikiran yang  dilandasi kemelekatan apakah ada pikiran yang tidak dilandasi kemelekatan? atau ada pikiran yang berhenti?

Mayoritas ada kemelekatan. Tidak usah jauh-jauh, yang diskusi disini ada yang tidak melekat ?  ;D

Jadi sulit pada putthujana untuk tidak melekat. Katakanlah melepas sesuatu tetapi melekat disatu sisi yang lain. Kecuali penembusan Dhamma minimal sotapanna, ada yang benar2 dilepas dan tak mungkin dilekati lagi.


275
Buddhisme untuk Pemula / Re: Pertanyaan Kritis Mengenai Buddhisme
« on: 04 January 2011, 01:59:46 PM »
betul, tapi "seharusnya" seorang guru bisa memilih istilah yang lebih mudah di mengerti dan tidak menyesatkan. bahkan dari istilah yang mudah saja bisa menyesatkan apalagi istilah yang "ANEH" aye rasa bisa membuat pendengar atau murid lebih tidak mengerti.

ANEH tapi Nyata ^-^

276
Dear all,

Mungkin yang perlu diperjelas definisi " aku " kalau definisinya jelas maka barulah ada titik temu.

Kalau dianggap " aku " ada = benar-benar ada/adanya entitas----> false

Kalau dianggap "aku " persepsi diri/ilusion/LDM = hanya sebuah penyederhanaan kata dari berbagai macam kilesa  ----> benar .


keinginan------> tau ada kesan yang muncul dan tidak dilanjutkan maka tidak ada upadana dan lobha disana
Tetapi Keinginan---> ada kesan yang dilekati---> munculah lobha--> perbuatan yang diulang2/tidak puas

Metta.

277
Quote
bagi saya, dukkha itu selalu ada karena dukkha adalah gap antara realita dengan keinginan si aku.

kali ini gue setuju dengan pernyataan diatas. Referensinya dari kalama sutta. Secara akal sehat dan fakta rumus Dhamma memang begitu. Kalau tulisannya persis di tipitaka memang tidak ada  ^-^. Jika semua harus sesuai copy paste tipitaka berarti semua yang disini tidak sesuai ajaran Buddha  :)). Sebenarnya hal diatas pengertiannya sudah benar tidak perlu referensi macam-macam orang awam pun bisa mencerna dengan jelas secara intelektual pun mudah dicerna.

Aku = persepsi diri/ ilusion of belongingness/upadana( ini yang saya mengerti dari bhante Pannavaro ketika bicara "aku") dan tidak ada entitas disana.  kalau pak hudoyo sekarang menggunakan pengertian aku sama dengan pengertian diatas berarti ada kemajuan . 

Sepanjang yang saya tangkap aku disini = LDM CMIIW_/\_

278
Seremonial / Re: Happy brithday Dhanuttono
« on: 25 December 2010, 07:46:09 AM »
Happy birthday, selamat menempuh hidup baru berikutnya  ;D

279
apakah bro Bond ikut yg ini 3 bulan ?

Kagak, nanti yang next edition

280
:outoftopic:

yang di bold
maaf bro Bond, maksudnya siapa ya ? bro Tan atau kaum theravadin !

 _/\_



Kaum Theravadin yang pernah terlibat perdebatan dengan bro Tan ^-^


281
Sebenarnya Theravada sendiri pengertian nibbana dan anatta sudah jelas dan banyak disutta. Hanya kebanyakan ketika terjadi perdebatan mereka mencoba mengkonsepkan dan terjebak pada nihilisme(lihat perdebatan dengan bro Tan dan theravadin pada jaman dahulu kala  ^-^). Tetapi tidak mau mengakuinya   alias bingung sendiri. Kalau di pihak mahayana memang lebih terkesan eternalis tapi lebih baik tidak terburu-buru menyimpulkan karena banyak esensi mahayana yang belum tergali (mungkin) .

Metta.

282
Sebenarnya terserah pendana sajalah. Mau didanakan kemana entah lintas negara ataupun di Indo sama saja yang penting tepat sasaran.

Kalau ada pertanyaan kenapa tidak di Indo, nanti ada pertanyaan lagi kenapa tidak vihara ini, atau bhikkhu ini dan itu.

Seharusnya melakukan perbuatan baik itu melampaui batas2 suku, ras, agama, bangsa dan  negara. kalau belum bisa melampaui hal diatas tersebut berarti perbuatan baik salah satunya berdana tidak optimal dan perlu diasah lagi pengertian benar tentang berdana itu .

Metta


283
Quote

2.  ada orang Paroki, entah romo dsb yg belajar semacam "ilmu", untuk mengundang orang jadi kemasukan, dan mereka semua mahluk yang "merasuk"nya itu mudah direkayasa dan nurut dia.... ilmu ini ada fren... ; saya teringat banyak sekali para pemuka agama K & K yang belajar ilmu itu...

Sebenarnya  bukan mengundang makhluk merasuk, tetapi lebih kepada membangkitkan bawah sadar bisa dengan cara hipnotis dan mereka tahu kesadaran target lemah. Dan kalau KKR  penyembuhan itu pasiennya adalah kroni-kroni mereka sendiri yang memang sudah di doktrin dan ada yang dibayar. Coba lihat di TV ekspresi mereka, dan lihat ada pembicara yang berdoa dan ada teman yang lain memegang  pasien  tetapi tangan yang satu selalu dibelakang pasien dan selalu ditempel kemana-mana pasiennya selama di panggung dan pertanyaan bersifat menggiring supaya sesuai skenario. Trik ini seperti trik sulap dimana penonton sukarelawan adalah orang2 si pesulap.

Jaman sekarang kebanyakan orang menggunakan sulap seakan-akan magic dan sejenisnya tetapi memang ada yang beneran.

284
Tips dasar dan mudah mengetahui orang itu kesurupan atau stres seperti kesurupan.

1. Kalau datang jangan sendirian apa lagi yang kesurupan badannya gede dan pria, minimal 3 orang  yang badanya besar misal teman anda

2. Ajaklah ngomong dengan santai, sambil pura-pura merokok. Biasanya dari percakapan kita bisa menemukan cluenya.
3. carilah moment dimana dia sedang lengah dan sundut saja pakai rokok  bila anda ragu ^-^ liat reaksinya

Kalo tidak merasakan apa-apa dan santai aja berarti beneran kesurupan kalau ada reaksi rasa tersundut berarti stres dan bertingkah kesurupan . Yang penting perhatikan reaksi wajahnya pas disundut .

285
ada yg pernah kesurupan? benarkah ada kesurupan? bagaimana kajian ilmiah?

imo, kadang2 kita tidak bisa menjelaskan suatu fenomena dan akhirnya sebabnya dilimpahkan pada kambing setan :p

Dari 10 kasus hanya 1 yang benar2  kesurupan, sisanya adalah efek psikologis karena masalah berat yang dihadapi.

Kesurupan bukanlah hal yang benar2 makhluk atau apapun namanya masuk kedalam tubuh orang tersebut tetapi energi makhluk tsb yang lebih dominan mempengaruhi kesadaran orang tersebut. Faktor terjadi kesurupan :
1. lemahnya kesadaran orang tersebut
2. adanya hubungan karma
3. frekwensi kesadaran yang pas.

Menangani orang kesurupan lebih mudah dibandingkan orang yang pura-pura kesurupan, histeris, masalah psikologis atau gila.

Pages: 1 ... 12 13 14 15 16 17 18 [19] 20 21 22 23 24 25 26 ... 231