Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Komunitas => Kafe Jongkok => Topic started by: Sunya on 20 February 2013, 12:03:55 PM
-
Halo, untuk menambah dan memperkaya khazanah dharma kita, mari kita tertawa sambil belajar. _/\_
Saya akan membuat cerita-cerita Buddhis lucu, buatan saya sendiri. Jika ada yang mau menyumbang cerita atau bentuk humor lainnya (gambar, puisi, video atau musik) dipersilakan.
Semoga semua tertawa berbahagia. :))
-
Budi baru saja belajar agama Buddha. Sedikit-sedikit, selalu mempergunakan istilah Buddhis.
Dalam perjalanan pulang bersama Tono, terjadi percakapan ini.
Budi: "Saya sekarang hampir tiap minggu mengalami nibbana, Ton."
Tono: "Hah? Maksud kamu?!" :o
Budi: "Rumahku kena pemadaman bergilir tiap minggu."
Tono: "#$%$%&!" :hammer:
-
Halo, untuk menambah dan memperkaya khazanah dharma kita, mari kita tertawa sambil belajar.
Khazanah di sini, maksudnya apa ya? Pengetahuan Dhamma? atau pengetahuan tentang istilah2 dalam Buddhism?
Dan bagaimana caranya tertawa sambil belajar itu? kalau dari humor pertama tsb, pelajaran apa yang bisa didapat?
-
Budi baru saja belajar agama Buddha. Sedikit-sedikit, selalu mempergunakan istilah Buddhis.
Dalam perjalanan pulang bersama Tono, terjadi percakapan ini.
Budi: "Saya sekarang hampir tiap minggu mengalami nibbana, Ton."
Tono: "Hah? Maksud kamu?!" :o
Budi: "Rumahku kena pemadaman bergilir tiap minggu."
Tono: "#$%$%&!" :hammer:
benaran ndak lucu ! ???
apa hubungan nibbana dengan rumah pemadaman bergilir tiap minggu :(
terus apa yang bisa dipelajari dari cerita yang ada klaim cerita humor ?
-
Khazanah di sini, maksudnya apa ya? Pengetahuan Dhamma? atau pengetahuan tentang istilah2 dalam Buddhism?
Dan bagaimana caranya tertawa sambil belajar itu? kalau dari humor pertama tsb, pelajaran apa yang bisa didapat?
Belajar sambil bermain, itu sederhananya.
Pelajaran apa yang bisa didapat, pembaca akan terhibur dan lebih mendalami intisari dharma.
Semoga bahagia selalu. _/\_
-
benaran ndak lucu ! ???
apa hubungan nibbana dengan rumah pemadaman bergilir tiap minggu :(
terus apa yang bisa dipelajari dari cerita yang ada klaim cerita humor ?
Seperti apa yang lucu, mohon petunjuknya. _/\_
-
Seperti apa yang lucu, mohon petunjuknya. _/\_
Lucu atau tidak tergantung persepsi masing-masing, menurut saya humor anda cukup menghibur
-
[at] Sunya: oo begitu... berdasarkan khayalan saya tentang humor yang mungkin terjadi ---> kalo sebagai hiburan, mungkin bisa (tapi agak sulit juga nentuin batasan2nya agar tidak berlebihan). Kalo mendalami dhamma, >90% ga bisa :D
-
Q. Why did the Buddhist refuse to fill in the job application?
A. Because Form is Emptiness and Emptiness is Form.
-
Seperti apa yang lucu, mohon petunjuknya. _/\_
gue ndak tahu !
anda yang karang cerita lucu, ternyata tidak lucu
bagaimana pula !!
-
nih gw punya cerita lucu
seorang penjahat melihat banyak orang beramai-ramai menggundulkan kepalanya menjadi Bhiksu.
dengan penasaran ia mendekat dan tertarik akhirnya ia mengikuti antrian orang-orang yang menggunduli kepalanya.
sampai di kepala biara.
Kepala Biara :"Apa Tujuanmu ?"
Penjahat :"Aku ingin kamu botaki kepalaku!"
Kepala Biara : "Buat apa?"
Penjahat : "Agar kelak ketika aku mati, para bidadari akan menggangapku seperti seorang bayi yang polos dan aq bisa berada dipangkuannya !" ;D
;D ;D ;D ;D
Sepasang suami istri yang buddhis dan selalu menerima apa adanya, suatu hari suaminya memberinya uang 50.000 rupiah untuk mengetes kesabaran istrinya.
Suami : "Ini apakah cukup buat sebulan !"
Istri : "Cukup pak, ini bahkan bisa untuk setahun !"
Suami : "Hah setahun ?? :o :o :o
sisuami penasaran.
Suami : " Kau belikan apa bisa cukup setahun !"
Istri : "Belikan kalender !!!"sambil berbalik masuk kedalam kamarnya.
:)) :)) :)) :))
-
Lucu-lucu ceritanya... ;D
-
Cocoknya kita kasih nama "Kakao style" buat humor dia yang menghibur ^:)^
-
Di sini saya juga sumbang satu cerita lucu :
Upasaka Zhang bertamu ke rumah Upasaka Kao, melihat Kao sedang memasak di dapur dengan mengenakan celemek,
Ia merasa heran dan bertanya
Zhang: "Mengapa Anda masak sendiri?
Kao: "Sekarang saya hanya bisa masak sendiri."
Zhang: "Mengapa, di mana pembantumu?"
Kao : "Ia sudah menikah, sekarang sudah menjadi nyonya rumah."
Zhang : "Dengan siapa ia menikah?"
Kao : "Dengan saya."
Tadinya Kao tidak perlu masak, pembantu yang masak, pembantu naik pangkat menjadi nyonya rumah, malah Kakao yang masak sendiri.
-
Seorang polisi muda Buddhis, Joni, sedang mengejar perampok dengan atasannya. Setelah baku tembak beberapa kali, perampok berhasil melarikan diri.
Atasan (kesal): "Jon, kenapa kamu tidak melepas tembakan sama sekali dan hanya bersembunyi?"
Joni: "Anu, Pak... saya khawatir melanggar sila pertama, Pak."
Atasan: "Sila pertama apa?! Aturan darimana?!!!"
Joni: "Engg... anu, Buddha, Pak."
Atasan: "Katakan padanya... kau sudah tidak bekerja lagi dengannya. Sekarang kau bekerja di kesatuanku, jadi bawahanku. Paham?"
Joni: "Engg... anu... tapi... Siap!!! Paham, Pak!"
;D
-
Seorang bhikkhu yang gemar berkhotbah dhamma, sedang melintas di depan rumah jagal dekat kompleks vihara.
Bhikkhu: "Hai, penjagal daging, kurangilah membunuh makhluk hidup. Ini tidak baik untukmu."
Penjagal daging (santai): "Katakan pada umatmu... jangan membeli makanan di depot, karena depot itu memesan daging disini. Katakan juga pada mereka, jangan memberi persembahan entah kepada siapa itu, yang dagingnya juga didapat dari sini. Kurangi jumlah daging di piring mereka, sebab rata-rata warga kompleks sebelah memesan daging disini." :whistle:
Penjagal daging: "Berbahagialah yang menjadi bhikkhu seperti Anda, sebab bebas dari pembunuhan hewan."
Bhikkhu: (http://kkcdn-static.kaskus.co.id/images/smilies/sumbangan/5.gif) (langsung melangkah pergi).
-
Seorang bhikkhu yang gemar berkhotbah dhamma, sedang melintas di depan rumah jagal dekat kompleks vihara.
Bhikkhu: "Hai, penjagal daging, kurangilah membunuh makhluk hidup. Ini tidak baik untukmu."
Penjagal daging (santai): "Katakan pada umatmu... jangan membeli makanan di depot, karena depot itu memesan daging disini. Katakan juga pada mereka, jangan memberi persembahan entah kepada siapa itu, yang dagingnya juga didapat dari sini. Kurangi jumlah daging di piring mereka, sebab rata-rata warga kompleks sebelah memesan daging disini." :whistle:
Penjagal daging: "Berbahagialah yang menjadi bhikkhu seperti Anda, sebab bebas dari pembunuhan hewan."
Bhikkhu: (http://kkcdn-static.kaskus.co.id/images/smilies/sumbangan/5.gif) (langsung melangkah pergi).
Ini maksudnya mau menyindir bhikkhu Theravada dan Sang Buddha sendiri yang juga makan daging ya? ::)
Apakah di agama sutra Mahayana yang anda yakini tidak termasuk Jivaka Sutta?
-
Seorang bhikkhu yang gemar berkhotbah dhamma, sedang melintas di depan rumah jagal dekat kompleks vihara.
Bhikkhu: "Hai, penjagal daging, kurangilah membunuh makhluk hidup. Ini tidak baik untukmu."
Penjagal daging (santai): "Katakan pada umatmu... jangan membeli makanan di depot, karena depot itu memesan daging disini. Katakan juga pada mereka, jangan memberi persembahan entah kepada siapa itu, yang dagingnya juga didapat dari sini. Kurangi jumlah daging di piring mereka, sebab rata-rata warga kompleks sebelah memesan daging disini." :whistle:
Penjagal daging: "Berbahagialah yang menjadi bhikkhu seperti Anda, sebab bebas dari pembunuhan hewan."
Bhikkhu: (http://kkcdn-static.kaskus.co.id/images/smilies/sumbangan/5.gif) (langsung melangkah pergi).
terserah ya orang mau mengambil hikmah tersirat apa dari apa yang disampaikan di atas. Tapi humor-humor yang muncul tuh sama sekali tidak menambah wawasan (khazanah?) Dharma.
Bahkan, sangat mungkin mengaburkan apa yang benar.
atau, sesuatu yang salah menjadi benar karena dibuat lucu.
Dari humor di atas itu, seolah-olah umat seharusnya tidak makan daging, karena makan daging adalah penyebab terjadinya pembunuhan. Sesat nih...
-
seorang aktor R kena kasus narkoba, pikiran-nya kacau.
Ada ceramah tentang agama Buddha maka dia memutuskan mengikuti ceramah tersebut.
Penceramah : Bagi kita puthujjana untuk menjadi kalyānajana adalah sangat sulit.
Tiba-tiba R berdiri dan protes kepada penceramah tsb.
R : Bapak salah saya memang Butuh Janda tapi bukan kaya-nya Janda, saya pastiin itu emang Janda pak. Dan bagi saya tidak sulit untuk mendapatkan Janda 8)
Penceramah : 8-} :-t :hammer:
-
seorang aktor R kena kasus narkoba, pikiran-nya kacau.
Ada ceramah tentang agama Buddha maka dia memutuskan mengikuti ceramah tersebut.
Penceramah : Bagi kita puthujjana untuk menjadi kalyānajana adalah sangat sulit.
Tiba-tiba R berdiri dan protes kepada penceramah tsb.
R : Bapak salah saya memang Butuh Janda tapi bukan kaya-nya Janda, saya pastiin itu emang Janda pak. Dan bagi saya tidak sulit untuk mendapatkan Janda 8)
Penceramah : 8-} :-t :hammer:
yg ini lumayan lucu :yes:
kok di arab, masih liat infotaiment indonesia?
-
Ada humor dari Sang Buddha juga loh, dalam sutta-sutta... Om Indra nih yang ketemu... :)
-
yg ini lumayan lucu :yes:
kok di arab, masih liat infotaiment indonesia?
Cuma baca2 detik.com aja sis ^-^, tapi emang bisa akses siaran indonesia via mivo.tv kok dari internet
-
Cuma baca2 detik.com aja sis ^-^, tapi emang bisa akses siaran indonesia via mivo.tv kok dari internet
ooo...lebih seru berita indonesia daripada berita di sana yag?
Ada humor dari Sang Buddha juga loh, dalam sutta-sutta... Om Indra nih yang ketemu... :)
"Jika seseorang menghina-Ku, Dhamma, dan Sangha janganlah kalian menjadi marah, kesal, dan jengkel karena dengan marah kalian tidak dapat menunjukkan apa yang benar sebagai benar dan apa yang salah sebagai salah."
Buddha dalam Brahmajala Sutta
signature bro ariyakumara bagus yag
-
Ada humor dari Sang Buddha juga loh, dalam sutta-sutta... Om Indra nih yang ketemu... :)
mana humornya?
-
[at] bluppy: Hahaha... Thx. Signature itu udh lama jg sejak gabung di forum DC ini... :)
[at] miaka: Seharusnya tanya om Indra, menurut beliau contohnya ada pada Upali Sutta dan Dighanakha Sutta dari Majjhima Nikaya.... :)
-
ooo...lebih seru berita indonesia daripada berita di sana yag?
signature bro ariyakumara bagus yag
Habis berita di sana bahasa arab, kalau yang sudah dalam bahasa inggris biasanya gak seseru berita2 yang di indonesia.
IMHO berita di indonesia aneh2 dan nyeleneh misalnya ibu bunuh anak kandung karena anu-nya kecil.
Kalau berita di arab ada anak dipenjara karena mukul mama-nya, masa hukuman tergantung sampe mama-nya maafin.
-
Ini maksudnya mau menyindir bhikkhu Theravada dan Sang Buddha sendiri yang juga makan daging ya? ::)
Apakah di agama sutra Mahayana yang anda yakini tidak termasuk Jivaka Sutta?
Bukan, ini cuma humor. Makna tersiratnya, mungkin kita harus lebih arif dalam menilai sesuatu.
Jika yang dimaksud berkaitan dengan agama, maaf saya tidak meyakini apa-apa. _/\_
-
terserah ya orang mau mengambil hikmah tersirat apa dari apa yang disampaikan di atas. Tapi humor-humor yang muncul tuh sama sekali tidak menambah wawasan (khazanah?) Dharma.
Bahkan, sangat mungkin mengaburkan apa yang benar.
atau, sesuatu yang salah menjadi benar karena dibuat lucu.
Dari humor di atas itu, seolah-olah umat seharusnya tidak makan daging, karena makan daging adalah penyebab terjadinya pembunuhan. Sesat nih...
Tidak apa-apa. Toh dari awal Anda memang telah berpersepsi demikian. Maka yang dipersepsikan terjadilah. :)
Saya tidak tahu apa yang Anda anggap sesat. Yang saya soroti/lihat dari cerita itu hanya, seorang penjagal menjelaskan hukum permintaan dan penawaran. Dimana ada permintaan, maka ada penawaran (barang ataupun jasa). Jika ini dianggap sesat, saya rasa paling suci dan benar adalah keyakinan yang Anda anut. Saya kira itu sudah tidak dapat ditawar lagi. Bukan begitu?
Salam. _/\_
-
Seorang bhikkhu yang gemar berkhotbah dhamma, sedang melintas di depan rumah jagal dekat kompleks vihara.
Bhikkhu: "Hai, penjagal daging, kurangilah membunuh makhluk hidup. Ini tidak baik untukmu."
Penjagal daging (santai): "Katakan pada umatmu... jangan membeli makanan di depot, karena depot itu memesan daging disini. Katakan juga pada mereka, jangan memberi persembahan entah kepada siapa itu, yang dagingnya juga didapat dari sini. Kurangi jumlah daging di piring mereka, sebab rata-rata warga kompleks sebelah memesan daging disini." :whistle:
Penjagal daging: "Berbahagialah yang menjadi bhikkhu seperti Anda, sebab bebas dari pembunuhan hewan."
Bhikkhu: (http://kkcdn-static.kaskus.co.id/images/smilies/sumbangan/5.gif) (langsung melangkah pergi).
ini maksudnya kita gak boleh makan daging lagi gitu loh...
-
ini maksudnya kita gak boleh makan daging lagi gitu loh...
Masa? Benarkah seperti itu? :o
-
Masa? Benarkah seperti itu? :o
entah ya, harus tanya si pengarang cerita... :o
-
Tidak apa-apa. Toh dari awal Anda memang telah berpersepsi demikian. Maka yang dipersepsikan terjadilah. :)
Saya tidak tahu apa yang Anda anggap sesat. Yang saya soroti/lihat dari cerita itu hanya, seorang penjagal menjelaskan hukum permintaan dan penawaran. Dimana ada permintaan, maka ada penawaran (barang ataupun jasa). Jika ini dianggap sesat, saya rasa paling suci dan benar adalah keyakinan yang Anda anut. Saya kira itu sudah tidak dapat ditawar lagi. Bukan begitu?
Salam. _/\_
Saya rasa Om yang salah, Om. Karena Om tidak menggaris bawahi hal yang Om katakan ingin Om soroti, malah menggaris bawahi bagian yang tidak penting. Dengan menggaris bawahi bagian yang tidak penting, Om memusatkan perhatian pembaca kepada frasa tersebut, sehingga maksud yg ingin disampaikan menjadi tidak tersampaikan. Sengaja atau tidak sengaja, memunculkan kesempatan untuk mengcounter Cc Dhammadina.
Mungkin hanya persepsi...
-
Seorang bhikkhu yang gemar berkhotbah dhamma, sedang melintas di depan rumah jagal dekat kompleks vihara.
Bhikkhu: "Hai, penjagal daging, kurangilah membunuh makhluk hidup. Ini tidak baik untukmu."
Penjagal daging (santai): "Katakan pada umatmu... jangan membeli makanan di depot, karena depot itu memesan daging disini. Katakan juga pada mereka, jangan memberi persembahan entah kepada siapa itu, yang dagingnya juga didapat dari sini. Kurangi jumlah daging di piring mereka, sebab rata-rata warga kompleks sebelah memesan daging disini." :whistle:
Penjagal daging: "Berbahagialah yang menjadi bhikkhu seperti Anda, sebab bebas dari pembunuhan hewan."
Bhikkhu: (http://kkcdn-static.kaskus.co.id/images/smilies/sumbangan/5.gif) (langsung melangkah pergi).
...
-
entah ya, harus tanya si pengarang cerita... :o
Praduga kurang bermanfaat. Yang nyata, dalam cerita sang penjagal hanya menjelaskan sebab-musabab penjagalan, karena adanya permintaan. Kalau urusan tidak boleh makan daging, saya kira itu hanya penilaian Anda. :)
_/\_
-
Saya rasa Om yang salah, Om. Karena Om tidak menggaris bawahi hal yang Om katakan ingin Om soroti, malah menggaris bawahi bagian yang tidak penting. Dengan menggaris bawahi bagian yang tidak penting, Om memusatkan perhatian pembaca kepada frasa tersebut, sehingga maksud yg ingin disampaikan menjadi tidak tersampaikan. Sengaja atau tidak sengaja, memunculkan kesempatan untuk mengcounter Cc Dhammadina.
Mungkin hanya persepsi...
:)
Anda menyatakan seseorang salah, karena humor. ^-^
Garisbawahi itu untuk menunjukkan bahwa pelaku (penceramah) juga termasuk dalam partisipan pemesan daging. Justru disitu inti ceritanya (klimaks) bahwa pelaku (penceramah) diikutkan dalam cerita, bukan elemen lain (depot, umat, warga) yang disoroti. Kecuali ingin cerita absurd dan ambigu, mungkin bisa difokuskan pada elemen kurang penting (bukan pada pemain utama).
Salam. _/\_
-
Praduga kurang bermanfaat. Yang nyata, dalam cerita sang penjagal hanya menjelaskan sebab-musabab penjagalan, karena adanya permintaan. Kalau urusan tidak boleh makan daging, saya kira itu hanya penilaian Anda. :)
_/\_
menurut pak Belut, berapa banyak orang yang kira-kira akan mempunyai praduga kurang bermanfaat seperti saya setelah membaca humor pak Belut?
-
menurut pak Belut, berapa banyak orang yang kira-kira akan mempunyai praduga kurang bermanfaat seperti saya setelah membaca humor pak Belut?
Wah, saya tidak biasa berpraduga, Pak Cacing. Saya lebih mencintai yang nyata-nyata saja. ;D Praduga bukan termasuk kotoran kesayangan yang harus ditinggalkan ya, Pak Cacing? :-[
_/\_
-
:)
Anda menyatakan seseorang salah, karena humor. ^-^
Garisbawahi itu untuk menunjukkan bahwa pelaku (penceramah) juga termasuk dalam partisipan pemesan daging. Justru disitu inti ceritanya (klimaks) bahwa pelaku (penceramah) diikutkan dalam cerita, bukan elemen lain (depot, umat, warga) yang disoroti. Kecuali ingin cerita absurd dan ambigu, mungkin bisa difokuskan pada elemen kurang penting (bukan pada pemain utama).
Salam. _/\_
Tapi sebelumnya anda tulis, kalau yang ingin disampaikan adalah jika ada permintaan maka ada penawaran. Sekarang anda katakan yang lain...
Mungkin hanya persepsi...
-
Tapi sebelumnya anda tulis, kalau yang ingin disampaikan adalah jika ada permintaan maka ada penawaran. Sekarang anda katakan yang lain...
Mungkin hanya persepsi...
Sebab Anda menyoroti hal lain. :)
Dalam suatu cerita ada banyak aspek, tergantung kita mau melihat dan menyoroti yang mana. _/\_
-
Sebab Anda menyoroti hal lain. :)
Dalam suatu cerita ada banyak aspek, tergantung kita mau melihat dan menyoroti yang mana. _/\_
Ya ya... Tidak ada salahnya menyoroti hal2 yang mengaburkan pandangan orang.
-
:)) :)) :)) :))
jujur saya malah terhibur dengan tanggapan TS terhadap komen readers daripada humor2 yang ia bikin.
-
Wah, saya tidak biasa berpraduga, Pak Cacing. Saya lebih mencintai yang nyata-nyata saja. ;D Praduga bukan termasuk kotoran kesayangan yang harus ditinggalkan ya, Pak Cacing? :-[
_/\_
oh iya, saya lupa kalo udah arahant ya.... ^:)^
-
pakai pelicin merek apa yah... :P
-
oh iya, saya lupa kalo udah arahant ya.... ^:)^
pakai pelicin merek apa yah... :P
Irelevan dengan yang dibahas. :)
-
lebih lucu liat nick yang hampir sama sedang berdebat... :P
-
lebih lucu liat nick yang hampir sama sedang berdebat... :P
Sis M14ka kaya guru zen aja ;D
-
Tidak apa-apa. Toh dari awal Anda memang telah berpersepsi demikian. Maka yang dipersepsikan terjadilah. :)
Saya tidak tahu apa yang Anda anggap sesat. Yang saya soroti/lihat dari cerita itu hanya, seorang penjagal menjelaskan hukum permintaan dan penawaran. Dimana ada permintaan, maka ada penawaran (barang ataupun jasa). Jika ini dianggap sesat, saya rasa paling suci dan benar adalah keyakinan yang Anda anut. Saya kira itu sudah tidak dapat ditawar lagi. Bukan begitu?
Salam. _/\_
Iya, hukum permintaan dan penawaran. Secara sederhana, jika kita tidak meminta, maka tidak ada yang menawar. Jika kita tidak makan daging, maka tidak ada hewan yang disembelih untuk kita makan.
Jangan bilang bahwa ini adalah akibat persepsi saya sendiri. Karena ini sederhana. Saya menariknya dari kata-kata anda sendiri (tentang hukum permintaan dan penawaran).
Bukan, ini cuma humor. Makna tersiratnya, mungkin kita harus lebih arif dalam menilai sesuatu.
Jika yang dimaksud berkaitan dengan agama, maaf saya tidak meyakini apa-apa. _/\_
Kalo mau posting sesuatu, coba diresapi dulu. Bukan melepaskan sepenuhnya pada kearifan pembaca. Lebih bagus lagi kalo kamu mempertimbangkan dari berbagai sisi, apakah postingan tersebut bisa dimaknai secara salah oleh pembaca atau tidak. Kalo iya, ya diperbaiki sebelum diposting, atau tidak perlu diposting.
Kalaupun pada akhirnya dimaknai secara salah, padahal kamu sudah mempertimbangkannya... ya apa boleh buat. Saya pun kadang khilaf.
Misalnya, saya menggunakan kata "sesat" yang mungkin cukup kasar. Tidak terpikir oleh saya sebelumnya bahwa kata ini kasar. Maka next time saya akan lebih berhati-hati menggunakan kata ini.
-
Iya, hukum permintaan dan penawaran. Secara sederhana, jika kita tidak meminta, maka tidak ada yang menawar. Jika kita tidak makan daging, maka tidak ada hewan yang disembelih untuk kita makan.
Jangan bilang bahwa ini adalah akibat persepsi saya sendiri. Karena ini sederhana. Saya menariknya dari kata-kata anda sendiri (tentang hukum permintaan dan penawaran).
Kalo mau posting sesuatu, coba diresapi dulu. Bukan melepaskan sepenuhnya pada kearifan pembaca. Lebih bagus lagi kalo kamu mempertimbangkan dari berbagai sisi, apakah postingan tersebut bisa dimaknai secara salah oleh pembaca atau tidak. Kalo iya, ya diperbaiki sebelum diposting, atau tidak perlu diposting.
Kalaupun pada akhirnya dimaknai secara salah, padahal kamu sudah mempertimbangkannya... ya apa boleh buat. Saya pun kadang khilaf.
Misalnya, saya menggunakan kata "sesat" yang mungkin cukup kasar. Tidak terpikir oleh saya sebelumnya bahwa kata ini kasar. Maka next time saya akan lebih berhati-hati menggunakan kata ini.
Betul, memang hukum permintaan-penawaran seperti yang Anda paparkan di atas. _/\_
Saya akan resapi dan renungkan yang Anda tulis. Terima kasih untuk perhatiannya. :)
Khusus untuk cerita Si Penjagal, jujur saya karang dan pertimbangkan selama hampir satu minggu. Setelah berpikir bahwa dampaknya paling jauh 'hanya' membuat orang mengira bahwa bhikkhu sebaiknya berpantang-daging (ber-vegetarian), maka saya postingkan cerita tersebut. Tentu jika ada dampak lain yang mungkin tidak/belum terpikirkan, saya mohon bantuan dan petunjuknya. Selama ini maksud saya baik, hanya menyampaikan bahwa mungkin profesi penjagal tidak berdiri sendiri (independepen dan terpisah dari yang lain), tapi merupakan rantai sebab dan akibat juga (keterkaitan) dengan yang lain.
Oke, terima kasih untuk curahan kasih sayangnya. Semua makhluk memang bersaudara. _/\_
-
Ini mungkin salah satu humor yang dilakukan Sang Buddha, walaupun bukan dari kanon Pali, melainkan dari Agama Sutra Sanskrit:
Saat itu malam hari yang gelap, hujan rintik-rintik, dengan kilat halilintar. Sang Buddha berkata kepada Ananda: "Kamu bisa keluar dengan sebuah payung di atas sebuah pelita."
Ananda menurutinya, dan berjalan di belakang Sang Buddha, dengan sebuah payung di atas pelita.
Ketika mereka sampai di suatu tempat, Sang Buddha tersenyum.
Ananda berkata: "Buddha tidak tersenyum tanpa suatu alasan. Apakah yang menyebabkan senyum Beliau hari ini?"
Buddha menjawab: "Itu benar! Itu benar! Buddha tidak tersenyum tanpa suatu alasan. Sekarang kamu mengikuti-Ku dengan sebuah payung di atas pelita. Aku melihat ke sekeliling, dan melihat semua orang melakukan hal yang sama." [S-1150]
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,15469.msg249277.html#msg249277 (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,15469.msg249277.html#msg249277)
-
Khusus untuk cerita Si Penjagal, jujur saya karang dan pertimbangkan selama hampir satu minggu. Setelah berpikir bahwa dampaknya paling jauh 'hanya' membuat orang mengira bahwa bhikkhu sebaiknya berpantang-daging (ber-vegetarian), maka saya postingkan cerita tersebut. Tentu jika ada dampak lain yang mungkin tidak/belum terpikirkan, saya mohon bantuan dan petunjuknya. Selama ini maksud saya baik, hanya menyampaikan bahwa mungkin profesi penjagal tidak berdiri sendiri (independepen dan terpisah dari yang lain), tapi merupakan rantai sebab dan akibat juga (keterkaitan) dengan yang lain.
Kenapa menurutmu bhikkhu sebaiknya berpantang-daging?
Pendapatmu ini mirip pendapatnya Devadatta. Devadatta juga maunya bhikkhu bervegetarian, tapi ini ditolak oleh Buddha.
Referensi, klik di sini:
Cullavagga Bab.7 (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,22104.0/all.html)
----> Baca mulai dari reply No.50
-
Kenapa menurutmu bhikkhu sebaiknya berpantang-daging?
Pendapatmu ini mirip pendapatnya Devadatta. Devadatta juga maunya bhikkhu bervegetarian, tapi ini ditolak oleh Buddha.
Referensi, klik di sini:
Cullavagga Bab.7 (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,22104.0/all.html)
----> Baca mulai dari reply No.50
what???? ... apa Devadatta udah bebas dari avici?
-
^ ^ ^ maksud saya, bhikkhu Devadatta, salah satu murid Sang Buddha.
-
^ ^ ^ maksud saya, bhikkhu Devadatta, salah satu murid Sang Buddha.
tapi dimirip2kan sama seseorang di sini, saya pikir, mungkin devadatta udah terlahir kembali di DC ini.
-
Kenapa menurutmu bhikkhu sebaiknya berpantang-daging?
Pendapatmu ini mirip pendapatnya Devadatta. Devadatta juga maunya bhikkhu bervegetarian, tapi ini ditolak oleh Buddha.
Referensi, klik di sini:
Cullavagga Bab.7 (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,22104.0/all.html)
----> Baca mulai dari reply No.50
Saya tidak berkata demikian, Sdri. Dhammadinna.
Mohon dibaca ulang kata-kata yang sudah Anda cetak tebal tersebut di atas.
Salam. _/\_
-
^ ^ ^ jadi menurutmu, tidak masalah jika pembaca 'hanya' mengira bahwa seorang bhikkhu seharusnya vegetarian?
-
^ ^ ^ jadi menurutmu, tidak masalah jika pembaca 'hanya' mengira bahwa seorang bhikkhu seharusnya vegetarian?
umat memberi dana makanan kepada bhikkhu,
bhikkhu: "maaf bu, kami vegetarian, jadi mohon beri kami tepung bakar yg bentuk dan rasanya mirip babi guling ini.
umat: ^%&^(*^&%^% [at] #
-
umat memberi dana makanan kepada bhikkhu,
bhikkhu: "maaf bu, kami vegetarian, jadi mohon beri kami tepung bakar yg bentuk dan rasanya mirip babi guling ini.
umat: ^%&^(*^&%^% [at] #
Humor budis ini lucu sekali :)) :))
-
umat memberi dana makanan kepada bhikkhu,
bhikkhu: "maaf bu, kami vegetarian, jadi mohon beri kami tepung bakar yg bentuk dan rasanya mirip babi guling ini.
umat: ^%&^(*^&%^% [at] #
klo mau posting humor, ini contoh humor yg buat orang ngakak... apa lg klo babi guling nya ada cap telapak kaki sakti dewa indra... ;D mantap
-
Selera humor om Indra benar2 tinggi... #thumb_up
-
^ ^ ^ jadi menurutmu, tidak masalah jika pembaca 'hanya' mengira bahwa seorang bhikkhu seharusnya vegetarian?
Pertanyaan ini singkat tapi berimplikasi luas.
Keterangan dan tanggapan saya:
1. Dalam cerita itu tidak diilustrasikan bahwa bhikkhu bervegetarian. Malah bila pembaca paham, kata yang bergaris bawah itu justru menunjukkan bahwa bhikkhu menerima persembahan daging hasil sembelihan (penjagalan).
2. Kalaupun dampaknya sampai membuat orang berpikir bahwa bhikkhu bervegetarian, lalu dimana efek negatif yang signifikan?
Yang saya garis bawahi di atas dapat diinterpretasikan sebagai orang awam, bukan bhikkhu atau umat senior. Dalam hal ini, saya kira bila terjadi salah mengerti atau menyimpulkan, paling buruk saya kira hanya umat awam memberi persembahan masakan vegetarian.
Efek yang paling signifikan dan beresiko, justru bila dalam kalangan bhikkhu yang salah mengartikan peraturan, karena dengan begitu ia (mereka) jadi hanya menerima persembahan vegetarian, yang bisa berpotensi mengurangi kapasitas dan varian yang seharusnya ia terima.
Jadi tergantung audiens (pembaca) 'kan? Dan saya rasa kemungkinan yang dikhawatirkan itu sangat kecil. Bila ini dibaca bhikkhu pun, tidak mungkin humor dijadikan patokan dalam menerima persembahan.
Silakan koreksi bila dalam pemikiran dan kata-kata saya ada kekeliruan. _/\_
-
Dan omong-omong, tidak terpikir oleh saya sebelumnya, bahwa tidak masalah toh seorang bhikkhu menerima persembahan vegetarian?
Yang masalah (yang dulu dikhawatirkan Buddha juga) adalah ketika bhikkhu 'pemilih' (hanya memilih makanan tertentu untuk diterima). Jadi dari sisi pemberi sebenarnya tidak ada masalah yang berarti (jika memberi makanan vegetarian), yang masalah justru bhikkhu yang hanya memilih makanan vegetarian.
Saya kira itu.
Semoga dari humor ini juga membuka cakrawala berpikir kita bersama.
Salam cerdas dan bahagia dalam dharma. _/\_
-
Salah satu kerabat saya yang berasal dari keluarga misionaris fanatik pernah berkata, "Kitab ribuan tahun itu belum tentu relevan dijadikan patokan dalam bertindak di jaman sekarang. Semua harus kita analisa dan pilih (seleksi) dengan baik."
Kata-kata itu sangat berkesan untuk saya, terutama ketika ia juga menunjukkan banyak ketidaksinkronan dari kitab suci dengan kehidupan jaman sekarang. Uniknya, yang ia kritisi adalah kitab sucinya sendiri.
Lalu saya tanya, "Untuk apa kamu ke gereja kalau begitu?"
Ia jawab, "Saya menyenangkan pasangan saya."
Pembicaraan itu menarik, banyak hal yang tidak disangka bisa diungkapkan oleh seorang keturunan misionaris (orang tuanya bahkan mengabdi dan tinggal di gereja seumur hidup).
Salah satu yang ia ungkapkan, ia menyesal karena orang tuanya banyak berdoa dan kurang berusaha, sehingga hidupnya sulit.
Kini ia sudah mapan, dan ia membuktikan sendiri banyak hal yang harus dianalisa dan disesuaikan dengan kondisi.
Poin saya:
Agama lain saja bisa begitu, masa agama Buddha yang berprinsip ehipassiko malah cenderung doktrinis?
Maaf jika tidak berkenan atau keluar topik.
Saya saran, kepada moderator tolong judulnya diganti saja, menjadi: "Humor dan Logika Buddhis" (tanpa tanda kutip). Pembicaraan berkembang jadi cenderung serius, jadi saya kira judulnya sudah tidak mengakomodir (kurang relevan dan mewakili isi).
Terima kasih sebelum dan sesudahnya. _/\_
-
Skrg tampaknya bukan humor lg...
-
Skrg tampaknya bukan humor lg...
:yes: :?? ;D
-
Dan omong-omong, tidak terpikir oleh saya sebelumnya, bahwa tidak masalah toh seorang bhikkhu menerima persembahan vegetarian?
Yang masalah (yang dulu dikhawatirkan Buddha juga) adalah ketika bhikkhu 'pemilih' (hanya memilih makanan tertentu untuk diterima). Jadi dari sisi pemberi sebenarnya tidak ada masalah yang berarti (jika memberi makanan vegetarian), yang masalah justru bhikkhu yang hanya memilih makanan vegetarian.
Saya kira itu.
Semoga dari humor ini juga membuka cakrawala berpikir kita bersama.
Salam cerdas dan bahagia dalam dharma. _/\_
Kalau pendana berpikir bahwa seorang bhikkhu adl vegetarian, maka:
1. Pendana repot mencari atau memasak makanan vege ketika di rumahnya hanya ada masakan daging.
2. Pendana yang berpikir bahwa seorang bhikkhu seharusnya vegetarian, akan mengkritik atau menilai bahwa bhikkhu yang makan daging adalah salah.
3. Orang mulai berpikir bahwa jika seorang bhikkhu vegetarian, maka sang Buddha tentu menganjurkannya. Muncullah pemikiran salah bahwa Agama Buddha adalah pendukung vegetarisme.
-
Dan omong-omong, tidak terpikir oleh saya sebelumnya, bahwa tidak masalah toh seorang bhikkhu menerima persembahan vegetarian?
Yang masalah (yang dulu dikhawatirkan Buddha juga) adalah ketika bhikkhu 'pemilih' (hanya memilih makanan tertentu untuk diterima). Jadi dari sisi pemberi sebenarnya tidak ada masalah yang berarti (jika memberi makanan vegetarian), yang masalah justru bhikkhu yang hanya memilih makanan vegetarian.
Saya kira itu.
Semoga dari humor ini juga membuka cakrawala berpikir kita bersama.
Salam cerdas dan bahagia dalam dharma. _/\_
bagaimana cara anda mengetahui apa yg dikhawatirkan Buddha? apakah anda memang bisa membaca pikiran Buddha? tapi kenapa beberapa kali anda salah membaca pikiran saya?
-
Beberapa aliran Buddhisme tidak berpendapat bahwa apa yang dimakan merupakan syarat mutlak untuk mencapai Pencerahan,
dimana yang lebih dipentingkan adalah pikiran, ucapan dan perbuatan.
Para bhikkhu dalam Buddhisme Theravada (khususnya di negara-negara Thailand, Myanmar, Sri Lanka, Kamboja, Laos) melakukan permintaan dana makanan dari rumah ke rumah [pindapatta] memakan apa saja yang diberikan,
dan lebih mementingkan menahan keinginan makan dengan makan hanya satu kali sehari sebelum lewat jam siang.
Namun perlu juga kita sadari, bahwa umat awam yang mengenal baik cara berdana apalagi kepada anggota Sangha,
tentunya akan menghindari memberikan dana dari hasil penyiksaan ataupun pembunuhan makhluk hidup [savajja dana]
karena jenis dana seperti ini tidaklah akan menghasilkan pahala yang baik malah sebaliknya,
kalaupun berbuah akan menyebabkan malapetaka bagi si pemberi dana.
Pendapat yang mengatakan bahwa apabila kita tidak mendengar,
tidak melihat, dan tidak mengetahui bahwa daging binatang yang kita makan itu telah disembelih untuk kita makan,
adalah merupakan suatu pendapat yang sangat tidak beralasan.
Coba kita bayangkan apabila ada seseorang tiba-tiba mati dan tentunya sanak keluarganya akan menanyakan kenapa orang tersebut mati sehingga akan dilakukan visum untuk mengetahui kematiannya tersebut.
Tentunya lain kalau kita sedang memakan daging,
jelas sekali kita ataupun orang lain tidak perlu menanyakan darimana daging ini berasal,
karena secara logika umum sudah jelas daging tersebut berasal dari hasil penyembelihan hewan yang masih hidup sebelumnya.
Sehingga semua orang juga maklum bahwa terdapat satu makhluk hidup yang telah dibunuh beberapa waktu yang lalu,
dan jelas sekali disadari oleh mereka bahwa makhluk hidup tersebut pasti menjerit, meronta, dan menangis pada saat mengetahui ajalnya sudah akan berakhir.
-
Salah satu kerabat saya yang berasal dari keluarga misionaris fanatik pernah berkata, "Kitab ribuan tahun itu belum tentu relevan dijadikan patokan dalam bertindak di jaman sekarang. Semua harus kita analisa dan pilih (seleksi) dengan baik."
Kata-kata itu sangat berkesan untuk saya, terutama ketika ia juga menunjukkan banyak ketidaksinkronan dari kitab suci dengan kehidupan jaman sekarang. Uniknya, yang ia kritisi adalah kitab sucinya sendiri.
Lalu saya tanya, "Untuk apa kamu ke gereja kalau begitu?"
Ia jawab, "Saya menyenangkan pasangan saya."
Pembicaraan itu menarik, banyak hal yang tidak disangka bisa diungkapkan oleh seorang keturunan misionaris (orang tuanya bahkan mengabdi dan tinggal di gereja seumur hidup).
Salah satu yang ia ungkapkan, ia menyesal karena orang tuanya banyak berdoa dan kurang berusaha, sehingga hidupnya sulit.
Kini ia sudah mapan, dan ia membuktikan sendiri banyak hal yang harus dianalisa dan disesuaikan dengan kondisi.
Poin saya:
Agama lain saja bisa begitu, masa agama Buddha yang berprinsip ehipassiko malah cenderung doktrinis?
Maaf jika tidak berkenan atau keluar topik.
Saya saran, kepada moderator tolong judulnya diganti saja, menjadi: "Humor dan Logika Buddhis" (tanpa tanda kutip). Pembicaraan berkembang jadi cenderung serius, jadi saya kira judulnya sudah tidak mengakomodir (kurang relevan dan mewakili isi).
Terima kasih sebelum dan sesudahnya. _/\_
contoh agama Buddha yang cenderung doktrinis gmn kk?
-
Beberapa aliran Buddhisme tidak berpendapat bahwa apa yang dimakan merupakan syarat mutlak untuk mencapai Pencerahan,
dimana yang lebih dipentingkan adalah pikiran, ucapan dan perbuatan.
Para bhikkhu dalam Buddhisme Theravada (khususnya di negara-negara Thailand, Myanmar, Sri Lanka, Kamboja, Laos) melakukan permintaan dana makanan dari rumah ke rumah [pindapatta] memakan apa saja yang diberikan,
dan lebih mementingkan menahan keinginan makan dengan makan hanya satu kali sehari sebelum lewat jam siang.
Namun perlu juga kita sadari, bahwa umat awam yang mengenal baik cara berdana apalagi kepada anggota Sangha,
tentunya akan menghindari memberikan dana dari hasil penyiksaan ataupun pembunuhan makhluk hidup [savajja dana]
karena jenis dana seperti ini tidaklah akan menghasilkan pahala yang baik malah sebaliknya,
kalaupun berbuah akan menyebabkan malapetaka bagi si pemberi dana.
Pendapat yang mengatakan bahwa apabila kita tidak mendengar,
tidak melihat, dan tidak mengetahui bahwa daging binatang yang kita makan itu telah disembelih untuk kita makan,
adalah merupakan suatu pendapat yang sangat tidak beralasan.
Coba kita bayangkan apabila ada seseorang tiba-tiba mati dan tentunya sanak keluarganya akan menanyakan kenapa orang tersebut mati sehingga akan dilakukan visum untuk mengetahui kematiannya tersebut.
Tentunya lain kalau kita sedang memakan daging,
jelas sekali kita ataupun orang lain tidak perlu menanyakan darimana daging ini berasal,
karena secara logika umum sudah jelas daging tersebut berasal dari hasil penyembelihan hewan yang masih hidup sebelumnya.
Sehingga semua orang juga maklum bahwa terdapat satu makhluk hidup yang telah dibunuh beberapa waktu yang lalu,
dan jelas sekali disadari oleh mereka bahwa makhluk hidup tersebut pasti menjerit, meronta, dan menangis pada saat mengetahui ajalnya sudah akan berakhir.
yg anda katakan pendapat itu sebenarnya adalah ajaran Sang Buddha sendiri seperti tercatat pada MN 55 Jivaka Sutta, apakah anda membantah ajaran Buddha itu di sini? kalau anda membantah ajaran Buddha, lalu ajaran siapakah yg anda ikuti?
-
Ada beberapa pertimbangan yang saya ingin mulai dengan. Kita hidup di dunia yang sangat berbeda hari ini daripada zaman Sang Buddha tinggal, dan etika Buddha, apa pun itu, harus selalu menjadi respon pragmatis terhadap kondisi dunia nyata saat ini
Binatang jauh lebih menderita saat ini daripada 2500 tahun lalu. Zaman sang Buddha, Pada masa Sang Buddha, dan memang di mana-mana sampai penemuan peternakan modern, hewan memiliki kehidupan yang jauh lebih baik. Ayam akan berjalan-jalan sepanjang desa, atau disimpan dalam kandang. Sapi berkeliaran di ladang. Penemuan peternakan mengubah semua ini. Hari ini, kehidupan daging hewan yang paling memiliki penderitaan yang tak terbayangkan. Aku tidak akan masuk ke hal ini secara rinci karena sudah banyak buktinya, tetapi jika Anda tidak menyadari kondisi di pabrik peternakan, Anda harus lihat. Peternakan lolos begitu saja, bukan karena mereka benar-benar manusiawi, tetapi karena mereka begitu mengerikan sehingga kebanyakan orang hanya tidak ingin tahu.
Jika sang Buddha saat ini masih hidup dan melihat betapa besarnya penderitaan hewan2 ternak yang dipotong itu tentu dia akan menganjurkan orang menghindari daging. Di Zaman sang Buddha, seorang bhikkhu memetik dari bagian manapun dari suatu tumbuh-tumbuhan hingga lepas dari tempat tumbuh maka ia melakukan Pacittiya.
Apalagi zaman sekarang di mana kondisi hewan ternak hidup sangat memprihatikan.
Wahai, suku Kalama.
Jangan begitu saja mengikuti tradisi lisan,
ajaran turun-temurun,
kata orang,
koleksi kitab suci,
penalaran logis,
penalaran lewat kesimpulan,
perenungan tentang alasan,
penerimaan pandangan setelah memikirkannya,
pembicara yang kelihatannya meyakinkan,
atau karena kalian berpikir,
‘Petapa itu adalah guru kami’(²).
Tetapi setelah kalian mengetahui sendiri,
‘ hal-hal ini adalah tidak bermanfaat,
hal-hal ini dapat dicela;
hal-hal ini dihindari oleh para bijaksana;
hal-hal ini, jika dilaksanakan dan dipraktekkan,
akan menyebabkan kerugian dan penderitaan’,
maka kalian harus meninggalkannya.”
Pemahaman versi saya :
Makan daging dapat dicela.
Makan daging dihindari para Bijaksana;
Yang Pasti Makan daging, jika dilaksanakan dan dipraktekkan, akan menyebabkan kerugian dan penderitaan hewan,
maka kalian harus meninggalkannya
-
Beberapa aliran Buddhisme tidak berpendapat bahwa apa yang dimakan merupakan syarat mutlak untuk mencapai Pencerahan,
dimana yang lebih dipentingkan adalah pikiran, ucapan dan perbuatan.
Para bhikkhu dalam Buddhisme Theravada (khususnya di negara-negara Thailand, Myanmar, Sri Lanka, Kamboja, Laos) melakukan permintaan dana makanan dari rumah ke rumah [pindapatta] memakan apa saja yang diberikan,
dan lebih mementingkan menahan keinginan makan dengan makan hanya satu kali sehari sebelum lewat jam siang.
Namun perlu juga kita sadari, bahwa umat awam yang mengenal baik cara berdana apalagi kepada anggota Sangha,
tentunya akan menghindari memberikan dana dari hasil penyiksaan ataupun pembunuhan makhluk hidup [savajja dana]
karena jenis dana seperti ini tidaklah akan menghasilkan pahala yang baik malah sebaliknya,
kalaupun berbuah akan menyebabkan malapetaka bagi si pemberi dana.
Pendapat yang mengatakan bahwa apabila kita tidak mendengar,
tidak melihat, dan tidak mengetahui bahwa daging binatang yang kita makan itu telah disembelih untuk kita makan,
adalah merupakan suatu pendapat yang sangat tidak beralasan.
Coba kita bayangkan apabila ada seseorang tiba-tiba mati dan tentunya sanak keluarganya akan menanyakan kenapa orang tersebut mati sehingga akan dilakukan visum untuk mengetahui kematiannya tersebut.
Tentunya lain kalau kita sedang memakan daging,
jelas sekali kita ataupun orang lain tidak perlu menanyakan darimana daging ini berasal,
karena secara logika umum sudah jelas daging tersebut berasal dari hasil penyembelihan hewan yang masih hidup sebelumnya.
Sehingga semua orang juga maklum bahwa terdapat satu makhluk hidup yang telah dibunuh beberapa waktu yang lalu,
dan jelas sekali disadari oleh mereka bahwa makhluk hidup tersebut pasti menjerit, meronta, dan menangis pada saat mengetahui ajalnya sudah akan berakhir.
kk da baca http://dhammacitta.org/dcpedia/Pandangan_Sang_Buddha_Tentang_Makan_Daging_%28Dhammavuddho%29#Argumentasi_Permintaan_dan_Penyediaan (http://dhammacitta.org/dcpedia/Pandangan_Sang_Buddha_Tentang_Makan_Daging_%28Dhammavuddho%29#Argumentasi_Permintaan_dan_Penyediaan) ?
-
kk da baca http://dhammacitta.org/dcpedia/Pandangan_Sang_Buddha_Tentang_Makan_Daging_%28Dhammavuddho%29#Argumentasi_Permintaan_dan_Penyediaan (http://dhammacitta.org/dcpedia/Pandangan_Sang_Buddha_Tentang_Makan_Daging_%28Dhammavuddho%29#Argumentasi_Permintaan_dan_Penyediaan) ?
Sudah dan ini pendapat saya :
Mengenai Vegetarian juga mendorong pembunuhan (Hama)
Sering sekali orang yang tidak bervegetarian selalu menggunakan Hama sebagai alasan.
Saya tidak menampik adanya makhluk hidup yang mati dalam proses menanam. Ambil contoh membasmi hama. Namun seorang vegetarian tidak memesan hama untuk dimakan, hamalah yang datang mengganggu tanaman sehingga petani memutuskan membunuh (tidak mengatakan ini benar). Sementara pemakan daging memesan dengan membayar sejumlah UANG bukan dihidangkan di depan anda dengan gratis(ADA UANG), berarti ada niat. Dan hidangan yang dimakan adalah daging yang dibunuh untuk dimakan dagingnya. Walau mungkin ada hama yang terbunuh, seorang vegetarian tidak memesan hama untuk dibunuh. Sementara DAGING dipesan harus dibunuh terlebih dahulu bukan bangkai yang sudah mati karena berpenyakit.
Membunuh hewan, daging-nya lah yang dipesan. Memesan Sayur, seorang vegetarian tidak memesan HAMA untuk dimakan. (Ini yang baru dinamakan tidak ada niat), tapi pasti akan memicu pro kontra.
Jangan Lupa Hewan pun ikut mengkonsumsi berbagai macam tanaman (ada hama yang terbunuh),kemudian hewan dipotong lagi untuk dimakan daging-nya. Berarti pembunuhan terjadi 2x. Seorang vegetarian cuma menyebabkan hama terbunuh tapi hewan ternak tidak ikut terbunuh.
Memesan Daginglah menyebabkan hama terbunuh dan hewan ternak terbunuh. (karena Hewan juga perlu makan)
Sementara memesan Sayur menyebabkan hama terbunuh.
Makanan hewan ternak jumlahnya cukup banyak sebanding dengan yang dimakan manusia tapi ragam-nya lebih sedikit seperti jagung, gandum, dedak, dll
Manusia omnivora makan jagung, gandum, babi, sapi, ayam, seafood (udang, ikan) dll.
-
Ada beberapa pertimbangan yang saya ingin mulai dengan. Kita hidup di dunia yang sangat berbeda hari ini daripada zaman Sang Buddha tinggal, dan etika Buddha, apa pun itu, harus selalu menjadi respon pragmatis terhadap kondisi dunia nyata saat ini
Binatang jauh lebih menderita saat ini daripada 2500 tahun lalu. Zaman sang Buddha, Pada masa Sang Buddha, dan memang di mana-mana sampai penemuan peternakan modern, hewan memiliki kehidupan yang jauh lebih baik. Ayam akan berjalan-jalan sepanjang desa, atau disimpan dalam kandang. Sapi berkeliaran di ladang. Penemuan peternakan mengubah semua ini. Hari ini, kehidupan daging hewan yang paling memiliki penderitaan yang tak terbayangkan. Aku tidak akan masuk ke hal ini secara rinci karena sudah banyak buktinya, tetapi jika Anda tidak menyadari kondisi di pabrik peternakan, Anda harus lihat. Peternakan lolos begitu saja, bukan karena mereka benar-benar manusiawi, tetapi karena mereka begitu mengerikan sehingga kebanyakan orang hanya tidak ingin tahu.
Jika sang Buddha saat ini masih hidup dan melihat betapa besarnya penderitaan hewan2 ternak yang dipotong itu tentu dia akan menganjurkan orang menghindari daging. Di Zaman sang Buddha, seorang bhikkhu memetik dari bagian manapun dari suatu tumbuh-tumbuhan hingga lepas dari tempat tumbuh maka ia melakukan Pacittiya.
Apalagi zaman sekarang di mana kondisi hewan ternak hidup sangat memprihatikan.
Pemahaman versi saya :
Makan daging dapat dicela.
Makan daging dihindari para Bijaksana;
Yang Pasti Makan daging, jika dilaksanakan dan dipraktekkan, akan menyebabkan kerugian dan penderitaan hewan,
maka kalian harus meninggalkannya
sekarang saya akan memberikan suatu ilustrasi pada anda, misalkan ada seekor ayam yg mati tertabrak mobil, seseorang melihat kejadian itu, kemudian karena bangkainya masih segar, ia membawanya pulang dan menggorengnya, apakah daging ayam itu boleh dimakan? jawaban BOLEH berarti membantah argumen vegetarian, jawaban TIDAK BOLEH tolong dijelaskan.
-
Seorang bhikkhu yang gemar berkhotbah dhamma, sedang melintas di depan rumah jagal dekat kompleks vihara.
Bhikkhu: "Hai, penjagal daging, kurangilah membunuh makhluk hidup. Ini tidak baik untukmu."
Penjagal daging (santai): "Katakan pada umatmu... jangan membeli makanan di depot, karena depot itu memesan daging disini. Katakan juga pada mereka, jangan memberi persembahan entah kepada siapa itu, yang dagingnya juga didapat dari sini. Kurangi jumlah daging di piring mereka, sebab rata-rata warga kompleks sebelah memesan daging disini." :whistle:
Penjagal daging: "Berbahagialah yang menjadi bhikkhu seperti Anda, sebab bebas dari pembunuhan hewan."
Bhikkhu: (http://kkcdn-static.kaskus.co.id/images/smilies/sumbangan/5.gif) (langsung melangkah pergi).
:)) :)) :))
Ini yang paling lucu
Letak kelucuannya dari cerita tersebut pada siapa nasehat tersebut itu diberikan. kalau nasehat tersebut diberikan pada umat pada saat persembahan diberikan mungkin cerita ini gak begitu lucu lagi tetapi mungkin menjadi lebih bermanfaat dan lebih tetap sasaran nasehat diberikan.
Yang menjadi pertanyaan saya kenapa biku tersebut tidak memberikan ceramah seperti itu kepada umatnya? tetapi malah kepadaa penjagal daging?
-
Sudah dan ini pendapat saya :
Mengenai Vegetarian juga mendorong pembunuhan (Hama)
Sering sekali orang yang tidak bervegetarian selalu menggunakan Hama sebagai alasan.
Saya tidak menampik adanya makhluk hidup yang mati dalam proses menanam. Ambil contoh membasmi hama. Namun seorang vegetarian tidak memesan hama untuk dimakan, hamalah yang datang mengganggu tanaman sehingga petani memutuskan membunuh (tidak mengatakan ini benar). Sementara pemakan daging memesan dengan membayar sejumlah UANG bukan dihidangkan di depan anda dengan gratis(ADA UANG), berarti ada niat. Dan hidangan yang dimakan adalah daging yang dibunuh untuk dimakan dagingnya. Walau mungkin ada hama yang terbunuh, seorang vegetarian tidak memesan hama untuk dibunuh. Sementara DAGING dipesan harus dibunuh terlebih dahulu bukan bangkai yang sudah mati karena berpenyakit.
Membunuh hewan, daging-nya lah yang dipesan. Memesan Sayur, seorang vegetarian tidak memesan HAMA untuk dimakan. (Ini yang baru dinamakan tidak ada niat), tapi pasti akan memicu pro kontra.
Jangan Lupa Hewan pun ikut mengkonsumsi berbagai macam tanaman (ada hama yang terbunuh),kemudian hewan dipotong lagi untuk dimakan daging-nya. Berarti pembunuhan terjadi 2x. Seorang vegetarian cuma menyebabkan hama terbunuh tapi hewan ternak tidak ikut terbunuh.
Memesan Daginglah menyebabkan hama terbunuh dan hewan ternak terbunuh. (karena Hewan juga perlu makan)
Sementara memesan Sayur menyebabkan hama terbunuh.
Makanan hewan ternak jumlahnya cukup banyak sebanding dengan yang dimakan manusia tapi ragam-nya lebih sedikit seperti jagung, gandum, dedak, dll
Manusia omnivora makan jagung, gandum, babi, sapi, ayam, seafood (udang, ikan) dll.
Jadi anda berpendapat, "silakan membunuh asalkan tidak memakannya"? ini seperti seorang vegetarian yang berprofesi sbg penjagal
-
Jadi anda berpendapat, "silakan membunuh asalkan tidak memakannya"? ini seperti seorang vegetarian yang berprofesi sbg penjagal
Tidak demikian, seorang vegetarian setidaknya "berupaya" mengurangi pembunuhan. Setidaknya jika sudah ada hama yang terbunuh tidak ditambah lagi dengan hewan yang terbunuh. IMHO makanan hewan ternak juga menyebabkan pembunuhan.
Mengenai Devadatta :
Berbagai catatan di kitab suci haruslah kita hayati secara intuitif
untuk sampai kepada pendapat apakah benar vegetarian itu perlu dikembangkan dalam latihan spiritual kita.
Ada sementara pendapat yang mengatakan bahwa
vegetarian itu adalah tawaran dari Devadatta, saudara sepupu Buddha Gautama yang terkenal ambisius dan jahat tersebut.
Dalam cerita Devadatta sendiri dapat kita maklumi bahwa Devadatta dengan kelicikannya mencoba mengadu-domba Sangha dengan mengajukan lima aturan kepada Sang Buddha agar dapat diterapkan (jadi bukan hanya ketentuan vegetarian saja),
dimana membuat posisi Sang Buddha sulit utk memutuskannya.
Diantara kelima aturan yang diajukan oleh Devadatta,
sebenarnya terdapat dua ketentuan yang memang mudah dilakukan oleh bhikkhu saat itu seperti hidup dari dana yang diterima dan tidak boleh memakan ikan atau daging (vegetarian), dan kemungkinan besar telah dijalankan.
Namun tiga ketentuan lainnya agak sulit utk diputuskan oleh Sang Buddha, yaitu bhikkhu selamanya harus hidup di hutan,
mengenakan jubah dari bekas sampah dan kuburan; dan hidup di kaki pohon.
Devadatta yakin bahwa apabila Sang Buddha menolak permintaannya,
maka akan banyak bhikkhu yang mendukung dia serta menyatakan bahwa
Sang Buddha tidak berwelas asih (menolak vegetarian) dan senang hidup dalam kemewahan (tidak terbatas dari kehidupan dana yg diterima saja). Sedangkan apabila Sang Buddha menerima aturan yg diajukan tsb,
maka berarti Sang Buddha menerapkan pola kehidupan menyiksa diri (tinggal di hutan, memakai pakaian bekas dari sampah dan kuburan, dan hidup di kaki pohon).
Namun Sang Buddha yang penuh kebijaksanaan,
mengatakan kepada para bhikkhu tanpa secara tegas menolak ataupun menerima aturan-aturan tersebut.
-
sekarang saya akan memberikan suatu ilustrasi pada anda, misalkan ada seekor ayam yg mati tertabrak mobil, seseorang melihat kejadian itu, kemudian karena bangkainya masih segar, ia membawanya pulang dan menggorengnya, apakah daging ayam itu boleh dimakan? jawaban BOLEH berarti membantah argumen vegetarian, jawaban TIDAK BOLEH tolong dijelaskan.
Saya menghormati jenazah daging ayam tersebut bukan masalah boleh atau tidak boleh memakan-nya.
Ada Suatu kanibal yang memakan sanak saudara yang meninggal karena sakit, supaya saudara terus tetap berada dalam dirinya. (Saya punya referensi tentang ini)
Terus apakah praktek kanibal seperti itu bermanfaat?
-
Jika sang Buddha saat ini masih hidup dan melihat betapa besarnya penderitaan hewan2 ternak yang dipotong itu tentu dia akan menganjurkan orang menghindari daging. Di Zaman sang Buddha, seorang bhikkhu memetik dari bagian manapun dari suatu tumbuh-tumbuhan hingga lepas dari tempat tumbuh maka ia melakukan Pacittiya.
Pengetahuan dan kebijaksanaan Anda sungguh melampaui seorang Buddha. ^:)^
Pemahaman versi saya :
Makan daging dapat dicela.
Makan daging dihindari para Bijaksana;
Yang Pasti Makan daging, jika dilaksanakan dan dipraktekkan, akan menyebabkan kerugian dan penderitaan hewan,
maka kalian harus meninggalkannya
Disclaimer:
Perlu diketahui bahwa opini di atas berasal dari Top1 yang berlatar belakang sekte Maitreya.
Koq gw 'usil' banget bawa2 ad homini et cetera ;D (maksudnya menyerang subjek bukan fokus ke pendapatnya)? Karena ybs sudah mencela Sang Buddha dan ajaranNya, yaitu:
- makan daging dapat dicela
--> Buddha sendiri makan daging dari pindapatta
- makan daging dihindari para bijaksana
--> Buddha tidak bijaksana? :o
--> baca Jivaka Sutta
- makan daging bla bla maka kalian harus meninggalkannya
--> maitreya mengharamkan daging, tapi makan telur bebek. :whistle:
Berbeda dengan ayam ras (petelur) yang bertelur sendiri tanpa perkawinan,
telur bebek adalah hasil pembuahan yang sudah mengandung calon anak bebek.
Koq malah dimakan sama sekte Maitreya ? ???
-
Tidak demikian, seorang vegetarian setidaknya "berupaya" mengurangi pembunuhan. Setidaknya jika sudah ada hama yang terbunuh tidak ditambah lagi dengan hewan yang terbunuh. IMHO makanan hewan ternak juga menyebabkan pembunuhan.
Mengenai Devadatta :
mengenai devadatta itu jika anda membaca kisah aslinya spt yg tercantum dalam Vinaya Pitaka, maka anda akan paham bahwa dalam 5 usulan Devadatta itu, 4 yg pertama Sang Buddha memberikan kebebasan pada para bhikkhu, namun untuk vegetarian Sang Buddha mengatakan bahwa ikan dan daging tidak ada masalah selama memenuhi syarat tertentu, berikut cuplikannya:
"Cukup, Devadatta,” Beliau berkata. “Siapa pun yang menghendaki, ia boleh menjadi penghuni-hutan; siapa pun yang menghendaki, ia boleh menetap di dekat desa; siapa pun yang menghendaki, ia boleh menjadi peminta-minta makanan; siapa pun yang menghendaki, ia boleh menerima undangan; siapa pun yang menghendaki, ia boleh menjadi pemakai jubah kain buangan; siapa pun yang menghendaki, ia boleh menerima jubah dari para perumah tangga. Selama delapan bulan, Devadatta, Aku mengizinkan para bhikkhu menetap di bawah pohon. Ikan dan daging adalah murni dalam tiga hal: jika tidak terlihat, terdengar atau dicurigai (dibunuh dengan sengaja untuknya).”
-
Saya menghormati jenazah daging ayam tersebut bukan masalah boleh atau tidak boleh memakan-nya.
Ada Suatu kanibal yang memakan sanak saudara yang meninggal karena sakit, supaya saudara terus tetap berada dalam dirinya. (Saya punya referensi tentang ini)
Terus apakah praktek kanibal seperti itu bermanfaat?
makan bangkai ayam bukan kanibal, dan pertanyaan saya adalah mengenai "apakah ayam itu boleh dimakan?"
-
mengenai vegetarian... sy tringat humor yg sudah beredar lama di dunia maya.
biksu : kita harus vegetarian, agar kita bs mencapai kesucian.
umat : berarti para sapi, kuda, kambing, kerbau sudah mencapai kesucian ya suhu ?
cm humor... ya bs dianalisa jk mau, jika tidak maka anggap sebagai humor aja, jgn terlalu serius n tegang... ;D
-
Sudah pernah ada topik yang bahas tentang ini nih...
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,20675.0/all.html (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,20675.0/all.html)
...biar ga capek bahas ulang-ulang ;D
-
[at] Sanjiva
aliran Maitreya tidak menyuruh orang makan telur bebek, bahkan sesepuh Maitreya menganjurkan tidak makan telur dan susu jika bisa.
Sehingga saat ini banyak umat Maitreya yang tidak makan telur dan susu.
Dalam hampir semua kasus hampir semua daging2 yang dijual saat ini adalah hasil penyembelihan.
Dalam aturan 227 PATIMOKKHA SIKKHAPADA – PERATURAN KE-BHIKKHUAN
bagian Patticiya, sang Buddha bahkan melarang Bhikku untuk merusak tanaman :
Jika seorang bhikkhu memetik dari bagian manapun dari suatu tumbuh- tumbuhan hingga lepas dari tempat tumbuh maka ia melakukan Pacittiya.
Dan Buddha juga melarang Bhikku berpindapatta saat musim hujan karena takut merusak tanaman.
Bagaimana mungkin seorang Buddha yang bahkan melarang Bhikku memetik tanaman tapi mengizinkan untuk makan daging. Sudah jelas dalam airan theravada Buddha mengatakan mengizinkan makan daging dengan 3 kondisi, yaitu jika tidak mengetahui-nya. Namun zaman sekarang di restoran-restoran sudah jelas kita tahu asal daging itu dari mana kita bisa melihat jelas mayat daging babi dan daging bebek digantung , tapi kita mencari alasan untuk pemuasan nafsu mulut kita, tidak hanya sekedar kenyang. Toh kita bayar dengan uang, dengan demikian pilihan ada di tangan kita.
[at] dato' tono
Benar, Vegetarian tidak membuat orang menjadi suci
"Cukup, Devadatta,” Beliau berkata. “Siapa pun yang menghendaki, ia boleh menjadi penghuni-hutan; siapa pun yang menghendaki, ia boleh menetap di dekat desa; siapa pun yang menghendaki, ia boleh menjadi peminta-minta makanan; siapa pun yang menghendaki, ia boleh menerima undangan; siapa pun yang menghendaki, ia boleh menjadi pemakai jubah kain buangan; siapa pun yang menghendaki, ia boleh menerima jubah dari para perumah tangga. Selama delapan bulan, Devadatta, Aku mengizinkan para bhikkhu menetap di bawah pohon. Ikan dan daging adalah murni dalam tiga hal: jika tidak terlihat, terdengar atau dicurigai (dibunuh dengan sengaja untuknya).”
Jika kita mau menelusuri sabda Sang Buddha di sutra-sutra Mahayana seperti Lankavatara, Surangama, Mahaparinirvana dan Brahmajala. Semua dengan jelas dan tegas mengutuk praktek makan daging.
Kita lihat teks dari bab Sutra Lankavatara yang khusus membahas kejahatan makan daging:
Karena dorongan cinta kasih sejati, seorang Bodhisatva akan menjauhi makanan daging yang dilahirkan dari cairan mani dan darah. Seorang Bodhisatva mendisiplinkan dirinya membabarkan welas asih tidak akan menimbulkan ketakutan bagi makhluk lain. Karenanya dia akan menampik
makan daging.
Tak benar bahwa daging adalah makanan yang benar dan boleh dikonsumsi
jika binatang itu tidak dibunuh oleh dirinya,
jika dia tidak memerintahkan orang lain membunuh untuknya,
jika binatang itu tidak dibunuh khusus untuk dirinya...
Bukan itu saja tetapi di masa mendatang akan banyak orang... dipengaruhi cita rasa daging akan bersama-sama dengan berbagai cara dan argumen yang canggih mempertahankan praktek makan daging.
Tetapi... makan daging dalam bentuk apapun, alasan bagaimanapun, dan dimanapun adalah dilarang dan tak dibenarkan...Praktek makan daging tidak saya izinkan kepada siapapun, tidak saya izinkan, tidak akan pernah saya izinkan... (Sutra Lanvakatara)
Sutra Surangama:
Tujuan mempraktekkan Dhyana dan upaya mencapai Samadhi adalah membebaskan diri dari penderitaan. Tetapi dalam perjuangan melepaskan diri dari penderitaan kita sendiri, bagaimana kita telah menjadi penyebab penderitaan bagi makhluk lain? Jika engkau tidak mengontrol pikiranmu hingga pikiran tentang hal-hal tak baik dan pembunuhan menjadi menjijikkan, maka engkau tak akan pernah terbebas dari belenggu dunia... Setelah aku mencapai Parinirvana maka dalam kalpa terakhir berbagai setan iblis akan bermunculan menipu orang dan mengajarkan bahwa mereka boleh makan daging dan masih dapat mencapai pencerahan... Bagaimana o seorang bikhu yang mendamba menyelamatkan makhluk yang tak terbatas jumlahnya menjadikan dirinya pemakan daging makhluk hidup lainnnya?
Sutra Mahaparinirvana (versi Mahayana): "Memakan daging memadamkan bibit maha welas kasih."
makan bangkai ayam bukan kanibal, dan pertanyaan saya adalah mengenai "apakah ayam itu boleh dimakan?"
Tidak ada yang melarang anda memakan bangkai ayam. Saya memiliki pendapat sama seperti seorang ibu hamil yang janin-nya keguguran, bolehkan janin yang sudah mati itu dimakan?
Jika melihat seorang tertabrak mobil, saya tidak berpikir ataupun ingin untuk memasak-nya, sama juga dengan ayam yang tertabrak mobil.
Jawab : Saya tidak akan memakan-nya.
-
[at] Sanjiva
aliran Maitreya tidak menyuruh orang makan telur bebek, bahkan sesepuh Maitreya menganjurkan tidak makan telur dan susu jika bisa.
Sehingga saat ini banyak umat Maitreya yang tidak makan telur dan susu.
Dalam hampir semua kasus hampir semua daging2 yang dijual saat ini adalah hasil penyembelihan.
Dalam aturan 227 PATIMOKKHA SIKKHAPADA – PERATURAN KE-BHIKKHUAN
bagian Patticiya, sang Buddha bahkan melarang Bhikku untuk merusak tanaman :Dan Buddha juga melarang Bhikku berpindapatta saat musim hujan karena takut merusak tanaman.
Bagaimana mungkin seorang Buddha yang bahkan melarang Bhikku memetik tanaman tapi mengizinkan untuk makan daging. Sudah jelas dalam airan theravada Buddha mengatakan mengizinkan makan daging dengan 3 kondisi, yaitu jika tidak mengetahui-nya. Namun zaman sekarang di restoran-restoran sudah jelas kita tahu asal daging itu dari mana kita bisa melihat jelas mayat daging babi dan daging bebek digantung , tapi kita mencari alasan untuk pemuasan nafsu mulut kita, tidak hanya sekedar kenyang. Toh kita bayar dengan uang, dengan demikian pilihan ada di tangan kita.
[at] dato' tono
Benar, Vegetarian tidak membuat orang menjadi suci
Jika kita mau menelusuri sabda Sang Buddha di sutra-sutra Mahayana seperti Lankavatara, Surangama, Mahaparinirvana dan Brahmajala. Semua dengan jelas dan tegas mengutuk praktek makan daging.
Kita lihat teks dari bab Sutra Lankavatara yang khusus membahas kejahatan makan daging:
Karena dorongan cinta kasih sejati, seorang Bodhisatva akan menjauhi makanan daging yang dilahirkan dari cairan mani dan darah. Seorang Bodhisatva mendisiplinkan dirinya membabarkan welas asih tidak akan menimbulkan ketakutan bagi makhluk lain. Karenanya dia akan menampik
makan daging.
Tak benar bahwa daging adalah makanan yang benar dan boleh dikonsumsi
jika binatang itu tidak dibunuh oleh dirinya,
jika dia tidak memerintahkan orang lain membunuh untuknya,
jika binatang itu tidak dibunuh khusus untuk dirinya...
Bukan itu saja tetapi di masa mendatang akan banyak orang... dipengaruhi cita rasa daging akan bersama-sama dengan berbagai cara dan argumen yang canggih mempertahankan praktek makan daging.
Tetapi... makan daging dalam bentuk apapun, alasan bagaimanapun, dan dimanapun adalah dilarang dan tak dibenarkan...Praktek makan daging tidak saya izinkan kepada siapapun, tidak saya izinkan, tidak akan pernah saya izinkan... (Sutra Lanvakatara)
Sutra Surangama:
Tujuan mempraktekkan Dhyana dan upaya mencapai Samadhi adalah membebaskan diri dari penderitaan. Tetapi dalam perjuangan melepaskan diri dari penderitaan kita sendiri, bagaimana kita telah menjadi penyebab penderitaan bagi makhluk lain? Jika engkau tidak mengontrol pikiranmu hingga pikiran tentang hal-hal tak baik dan pembunuhan menjadi menjijikkan, maka engkau tak akan pernah terbebas dari belenggu dunia... Setelah aku mencapai Parinirvana maka dalam kalpa terakhir berbagai setan iblis akan bermunculan menipu orang dan mengajarkan bahwa mereka boleh makan daging dan masih dapat mencapai pencerahan... Bagaimana o seorang bikhu yang mendamba menyelamatkan makhluk yang tak terbatas jumlahnya menjadikan dirinya pemakan daging makhluk hidup lainnnya?
Sutra Mahaparinirvana (versi Mahayana): "Memakan daging memadamkan bibit maha welas kasih."
Tidak ada yang melarang anda memakan bangkai ayam. Saya memiliki pendapat sama seperti seorang ibu hamil yang janin-nya keguguran, bolehkan janin yang sudah mati itu dimakan?
Jika melihat seorang tertabrak mobil, saya tidak berpikir ataupun ingin untuk memasak-nya, sama juga dengan ayam yang tertabrak mobil.
Jawab : Saya tidak akan memakan-nya.
Jika argumen anda didasarkan pada sutra-sutra Mahayana, Mahayana memang mengajarkan Vegetarian kok. tapi apakah semua di sini Mahayanist? dan apakah harus memaksakan semua umat Buddha mengikuti ajaran Mahayana? bahkan jika anda sbg penganut maitreya ingin bervegetarian, tidak akan ada yg melarang anda untuk itu, selama anda tidak mempelesetkan (baca: memaksakan) ajaran anda ke dalam ajaran Buddha itu.
-
[at] Sanjiva
aliran Maitreya tidak menyuruh orang makan telur bebek, bahkan sesepuh Maitreya menganjurkan tidak makan telur dan susu jika bisa.
Sehingga saat ini banyak umat Maitreya yang tidak makan telur dan susu.
Maaf, supaya tidak bergeliat2 mengikut jejak thread lain maka tanpa berpanjang-lebar mari kita straight to topic diskusi saja:
Menurut sekte Maitreya, apakah :
- Vegetarian boleh makan daging?
Jawab : tidak
- Vegetarian boleh makan telur bebek?
Jawab : boleh :hammer: (meski sesepuh kami tidak menganjurkan... bla ...bla...bla...)
Dalam aturan 227 PATIMOKKHA SIKKHAPADA – PERATURAN KE-BHIKKHUAN
bagian Patticiya, sang Buddha bahkan melarang Bhikku untuk merusak tanaman :Dan Buddha juga melarang Bhikku berpindapatta saat musim hujan karena takut merusak tanaman.
Bagaimana mungkin seorang Buddha yang bahkan melarang Bhikku memetik tanaman tapi mengizinkan untuk makan daging. Sudah jelas dalam airan theravada Buddha mengatakan mengizinkan makan daging dengan 3 kondisi, yaitu jika tidak mengetahui-nya. Namun zaman sekarang di restoran-restoran sudah jelas kita tahu asal daging itu dari mana kita bisa melihat jelas mayat daging babi dan daging bebek digantung , tapi kita mencari alasan untuk pemuasan nafsu mulut kita, tidak hanya sekedar kenyang. Toh kita bayar dengan uang, dengan demikian pilihan ada di tangan kita.
Anda melencengkan makna tiga syarat makan daging terutama bagian ketiga, yaitu tidak mengetahui bahwa daging itu sengaja disembelih dari binatang untuk dihidangkan kepadanya. Anda berhenti sampai kata tidak mengetahui, sehingga artinya melenceng menjadi : tidak tahu bahwa yang dimakan itu adalah daging dari binatang. Mungkin seperti musl1m yang tidak tahu bahwa daging yang dimakannya ternyata daging b4bi sehingga tidak haram saat termakan.
Sebaiknya belajar lagi kitab suci secara benar, tidak membiasakan mengutip sebagian2 saja dan mengkompilasinya untuk kepentingan sekte tertentu.
_/\_
-
Jika argumen anda didasarkan pada sutra-sutra Mahayana, Mahayana memang mengajarkan Vegetarian kok. tapi apakah semua di sini Mahayanist? dan apakah harus memaksakan semua umat Buddha mengikuti ajaran Mahayana? bahkan jika anda sbg penganut maitreya ingin bervegetarian, tidak akan ada yg melarang anda untuk itu, selama anda tidak mempelesetkan (baca: memaksakan) ajaran anda ke dalam ajaran Buddha itu.
Saya tidak bermaksud memaksa orang bervegetarian, Cuma awalnya ini humor Buddhist tentang daging, ada member yang mencounter bahwa melarang makan daging adalah sesat, di aliran Theravada juga ada 10 jenis daging yang dilarang sang Buddha selain tiga hal: jika tidak terlihat, terdengar atau dicurigai.
Sementara aliran Mahayana juga ada menganjurkan tidak makan daging. Ini supaya terjadi keseimbangan saja tidak semua sutra Buddha mengizinkan makan daging, ada juga sutra yang melarang makan daging.
-
Saya tidak bermaksud memaksa orang bervegetarian, Cuma awalnya ini humor Buddhist tentang daging, ada member yang mencounter bahwa melarang makan daging adalah sesat, di aliran Theravada juga ada 10 jenis daging yang dilarang sang Buddha selain tiga hal: jika tidak terlihat, terdengar atau dicurigai.
bisa dijelaskan lagi, 10 daging itu apa aja? dan apa alasan Sang Buddha melarang itu?
Sementara aliran Mahayana juga ada menganjurkan tidak makan daging. Ini supaya terjadi keseimbangan saja tidak semua sutra Buddha mengizinkan makan daging, ada juga sutra yang melarang makan daging.
ini diskusi yg cukup bagus, tapi harus disertai dengan referensi, sehingga apa yg dikatakan bisa dipertanggungjawabkan, dan bukan opini pribadi, ref pls tentang sutra yg mengizinkan makan daging dan yg melarang, setelah itu kita bisa menyelidiki secara historis keotentikan sutra2 itu, karena baik dalam Tipitaka maupun Tripitaka terdapat ajaran2 yg bukan berasal dari Sang Buddha.
-
Maaf, supaya tidak bergeliat2 mengikut jejak thread lain maka tanpa berpanjang-lebar mari kita straight to topic diskusi saja:
Menurut sekte Maitreya, apakah :
- Vegetarian boleh makan daging?
Jawab : tidak
- Vegetarian boleh makan telur bebek?
Jawab : boleh :hammer: (meski sesepuh kami tidak menganjurkan... bla ...bla...bla...)
Anda melencengkan makna tiga syarat makan daging terutama bagian ketiga, yaitu tidak mengetahui bahwa daging itu sengaja disembelih dari binatang untuk dihidangkan kepadanya. Anda berhenti sampai kata tidak mengetahui, sehingga artinya melenceng menjadi : tidak tahu bahwa yang dimakan itu adalah daging dari binatang. Mungkin seperti musl1m yang tidak tahu bahwa daging yang dimakannya ternyata daging b4bi sehingga tidak haram saat termakan.
Sebaiknya belajar lagi kitab suci secara benar, tidak membiasakan mengutip sebagian2 saja dan mengkompilasinya untuk kepentingan sekte tertentu.
_/\_
Anda bertanya dan anda menjawab sendiri :whistle:.
Tapi saya setuju telur itu non-vegetarian.
-
Anda bertanya dan anda menjawab sendiri :whistle:.
Tapi saya setuju telur itu non-vegetarian.
Menurut pemahamanku tu daging bukan khusus dibunuh buat kita, kecuali yang kaya di restoran seafood, dmn ikan n kepitingnya masih hidup tu br ga boleh...
Sebelumnya saya uda pernah baca dari versi mahayana juga yang surangama sutra ya? Tapi kata2nya menurutku aga aneh n lebih cocok dengan yang versi theravada hehe....
-
Anda bertanya dan anda menjawab sendiri :whistle:.
Tapi saya setuju telur itu non-vegetarian.
-->sesepuh anda ga melarang koq, masa melawan sesepuh? :P :whistle:
Gw hanya berusaha mencegah kemunafikan dan tumbuhnya belut2 baru. :whistle: ;D
Pemahaman versi saya :
Makan daging dapat dicela.
Makan daging dihindari para Bijaksana;
Yang Pasti Makan daging, jika dilaksanakan dan dipraktekkan, akan menyebabkan kerugian dan penderitaan hewan,
maka kalian harus meninggalkannya
--> maitreya mengharamkan daging, tapi makan telur bebek. :whistle:
Berbeda dengan ayam ras (petelur) yang bertelur sendiri tanpa perkawinan,
telur bebek adalah hasil pembuahan yang sudah mengandung calon anak bebek.
Koq malah dimakan sama sekte Maitreya ? ???
-
Maitreya ? kapan ada makan gratis, tlong infokan ya.. ;D ;D
-
[...]
Dalam aturan 227 PATIMOKKHA SIKKHAPADA – PERATURAN KE-BHIKKHUAN
bagian Patticiya, sang Buddha bahkan melarang Bhikku untuk merusak tanaman :Dan Buddha juga melarang Bhikku berpindapatta saat musim hujan karena takut merusak tanaman.
Bagaimana mungkin seorang Buddha yang bahkan melarang Bhikku memetik tanaman tapi mengizinkan untuk makan daging. Sudah jelas dalam airan theravada Buddha mengatakan mengizinkan makan daging dengan 3 kondisi, yaitu jika tidak mengetahui-nya. Namun zaman sekarang di restoran-restoran sudah jelas kita tahu asal daging itu dari mana kita bisa melihat jelas mayat daging babi dan daging bebek digantung , tapi kita mencari alasan untuk pemuasan nafsu mulut kita, tidak hanya sekedar kenyang. Toh kita bayar dengan uang, dengan demikian pilihan ada di tangan kita.
Kalo di restoran, misalnya ada jual ikan segar. Nah, nanti ikan itu kita pilih, lalu dibunuh dan dimasak untuk kita. Itu keliatan jelas, kita beli makanya ikan itu dibunuh.
Tapi ada juga restoran yang sediakan ikan yang memang sudah dalam keadaan mati. Kita beli atau ga beli, ga ada efeknya buat ikan itu karena ikan itu memang sudah mati.
Lalu saya mau bahas yang dibold. Maksudmu, mencari-cari alasan gimana? kalo misalnya saya datang ke restoran pertama, lalu saya mengatakan bahwa saya tidak bersalah, karena toh saya hanya pilih ikannya. Si tukang masaknya yang ketok kepala si ikan sampe mati.. Nah itu baru namanya cari alasan.
Sutra Surangama:
Tujuan mempraktekkan Dhyana dan upaya mencapai Samadhi adalah membebaskan diri dari penderitaan. Tetapi dalam perjuangan melepaskan diri dari penderitaan kita sendiri, bagaimana kita telah menjadi penyebab penderitaan bagi makhluk lain? Jika engkau tidak mengontrol pikiranmu hingga pikiran tentang hal-hal tak baik dan pembunuhan menjadi menjijikkan, maka engkau tak akan pernah terbebas dari belenggu dunia... Setelah aku mencapai Parinirvana maka dalam kalpa terakhir berbagai setan iblis akan bermunculan menipu orang dan mengajarkan bahwa mereka boleh makan daging dan masih dapat mencapai pencerahan... Bagaimana o seorang bikhu yang mendamba menyelamatkan makhluk yang tak terbatas jumlahnya menjadikan dirinya pemakan daging makhluk hidup lainnnya?
Kutipan tersebut menunjukkan bahwa makan daging sama dengan membunuh makhluk hidup. Ini yang kurang pas. Seperti contoh saya di atas, tidak ada proses membunuh saat saya makan ikan yang sudah jadi bangkai di restoran. Saya beli atau tidak beli, ikan itu sudah memang mati.
Tidak ada yang melarang anda memakan bangkai ayam. Saya memiliki pendapat sama seperti seorang ibu hamil yang janin-nya keguguran, bolehkan janin yang sudah mati itu dimakan?
Jika melihat seorang tertabrak mobil, saya tidak berpikir ataupun ingin untuk memasak-nya, sama juga dengan ayam yang tertabrak mobil.
Jawab : Saya tidak akan memakan-nya.
Itu karena ga tega aja. Kamu berpikir: "daging ini (misalnya ikan), dulu adalah makhluk hidup yang menderita karena dibunuh". Karena berpikir begitu, makanya kamu ga tega memakannya.
Kalo kamu memutuskan untuk ga makan karena ga tega, ya sah-sah aja.
Tapi ada orang yang tidak berpikir seperti yang kamu pikirkan. Atau ia kepikiran tapi ia tau bahwa ia tidak memiliki cela dalam memakan makanan ini, lalu ia makan tanpa beban. Dan, apakah orang ini salah hanya karena ga ada perasaan "ga tega"? Nggak kan?
-
Tidak ada yang melarang anda memakan bangkai ayam. Saya memiliki pendapat sama seperti seorang ibu hamil yang janin-nya keguguran, bolehkan janin yang sudah mati itu dimakan?
Jika melihat seorang tertabrak mobil, saya tidak berpikir ataupun ingin untuk memasak-nya, sama juga dengan ayam yang tertabrak mobil.
Jawab : Saya tidak akan memakan-nya.
jika ada orang lewat yg mengambil bangkai itu dan memakannya, apakah ia bersalah? apakah ia terlibat dalam pembunuhan itu? fokus pada kasus bangkai ayam saja, tidak perlu didramatisir dengan janin manusia
-
judul thread humor buddhis... tapi kok perasaan nggak ada lucu2nya yah... :P
-
Kalau pendana berpikir bahwa seorang bhikkhu adl vegetarian, maka:
1. Pendana repot mencari atau memasak makanan vege ketika di rumahnya hanya ada masakan daging.
2. Pendana yang berpikir bahwa seorang bhikkhu seharusnya vegetarian, akan mengkritik atau menilai bahwa bhikkhu yang makan daging adalah salah.
3. Orang mulai berpikir bahwa jika seorang bhikkhu vegetarian, maka sang Buddha tentu menganjurkannya. Muncullah pemikiran salah bahwa Agama Buddha adalah pendukung vegetarisme.
Kerepotan itu hanya akan berlangsung sekali, sebab setelah diklarifikasi oleh bhikkhu yang bersangkutan, maka kali berikutnya akan mendapat kembali persembahan daging hasil sembelihan.
Agama Buddha aliran tertentu memang pendukung vegetarisme, biasanya aliran-aliran berbasiskan Mahayana.
Mohon bimbingannya. _/\_
-
bagaimana cara anda mengetahui apa yg dikhawatirkan Buddha? apakah anda memang bisa membaca pikiran Buddha? tapi kenapa beberapa kali anda salah membaca pikiran saya?
Bila saya jawab lewat kemampuan batin pun Anda tidak percaya. Yang jelas apa yang terkandung dalam sejarah sudah cukup jelas, yakni kekhawatiran Buddha bahwa siswa-Nya sulit mendapatkan derma/dana makanan, serta fokus pelatihan pada hilangnya kekotoran batin, bukan persoalan makanan.
Namun bila seseorang fokus pada perkembangan batin, tapi juga bervegetarian, toh tidak ada salahnya?
Silakan berargumen sehat, bantah bila ada kekeliruan.
Salam diskusi dan semoga berbahagia. _/\_
-
bagaimana cara anda mengetahui apa yg dikhawatirkan Buddha? apakah anda memang bisa membaca pikiran Buddha? tapi kenapa beberapa kali anda salah membaca pikiran saya?
Boro2, membaca gender gw yang sudah jelas ada di bagian sebelah kiri tulisan saja om Sunya ini mengalami kesulitan. :>-
-
wah, terlanjur udah bikin statement, ya sudahlah ...
-
Boro2, membaca gender gw yang sudah jelas ada di bagian sebelah kiri tulisan saja om Sunya ini mengalami kesulitan. :>-
Darimana Anda mengetahui saya kesulitan? Saya memang tidak menjadikan keterangan gender di dunia maya sebagai acuan. Apapun di dunia maya bisa saja kamuflase atau rekayasa, ini tentu bukan hal baru yang tidak Anda sadari.
Demikian, semoga dipahami.
Salam. _/\_
-
Darimana Anda mengetahui saya kesulitan? Saya memang tidak menjadikan keterangan gender di dunia maya sebagai acuan. Apapun di dunia maya bisa saja kamuflase atau rekayasa, ini tentu bukan hal baru yang tidak Anda sadari.
Demikian, semoga dipahami.
Salam. _/\_
tinggal akui klo keliru aja susah, masih aja berkelit n bersillat lidah... ini lah yg di katakan sebagai belut oleh rekan2 disini...
haiyahhh...
hanya satu kata "kasihan"
-
Darimana Anda mengetahui saya kesulitan?
Dari sini om:
--------------------------
Jangan terbebani... santai saja, Sdr/Sdri. Sanjiva.
dan ini:
Terbebani pun tidak apa-apa, Pak/Bu.
Dalam spiritual itu yang penting kejujuran, ini fondasi dasar.
Dalam diskusi ini juga bukan tentang kalah dan menang, tapi hanya berbagi paradigma dan perspektif.
---------------------------
Saya memang tidak menjadikan keterangan gender di dunia maya sebagai acuan. Apapun di dunia maya bisa saja kamuflase atau rekayasa, ini tentu bukan hal baru yang tidak Anda sadari.
Tinggal ngaku keliru aja koq susah banget, inilah yang dikatakan jurus belut itu.
Atau justru Anda menganggap cuma Anda sendiri yang (merasa) jujur di sini dan yang lain tidak jujur meski itu cuma identitas gender? Tak heran kalau Anda juga merasa suci sedangkan orang lain tidak suci. ^-^ :whistle:
Kasihan...... ::)
-
Dari sini om:
--------------------------dan ini:---------------------------
Tinggal ngaku keliru aja koq susah banget, inilah yang dikatakan jurus belut itu.
Atau justru Anda menganggap cuma Anda sendiri yang (merasa) jujur di sini dan yang lain tidak jujur meski itu cuma identitas gender? Tak heran kalau Anda juga merasa suci sedangkan orang lain tidak suci. ^-^ :whistle:
Kasihan...... ::)
Saya kira saya sama sekali tidak merasa kesulitan. :)
Isu gender bagi saya tidak urgen, yang urgen selain substansi adalah etika dalam berkomunikasi. Kata Sdr/Sdri. selain ditujukan untuk pengganti kata orang jamak, juga berfungsi sebagai pengganti individu tunggal, dalam hal ini adalah Anda sebagai lawan bicara saya. Fungsi garis miring dalam Sdr/Sdri. sudah jelas, dapat dipilih sesuai gender yang Anda miliki. Bila tata bahasa ini juga ditanggapi secara tendensius, orang lain menulis apapun selalu salah.
Argumen saya yang nyata-nyata saja (logis), sesuai dengan pengetahuan umum khususnya tentang bahasa dan etikanya.
Bila Anda merasa ada indikasi tertentu, silakan sampaikan tanpa disertai subyektivitas penilaian. _/\_
-
Ternyata anggota forum ini sudah terbiasa memanggil lawan bicara dengan sebutan hewan. Apa ini ajaran Buddha? Atau dipelajari dari orang tua?
Bila ada yang berkenan menjelaskan, saya sangat berterima kasih. _/\_
-
Darimana Anda mengetahui saya kesulitan? Saya memang tidak menjadikan keterangan gender di dunia maya sebagai acuan. Apapun di dunia maya bisa saja kamuflase atau rekayasa, ini tentu bukan hal baru yang tidak Anda sadari.
Demikian, semoga dipahami.
Salam. _/\_
sudah -5 ya
terlalu licin sih.. :P
-
Ternyata anggota forum ini sudah terbiasa memanggil lawan bicara dengan sebutan hewan. Apa ini ajaran Buddha? Atau dipelajari dari orang tua?
Bila ada yang berkenan menjelaskan, saya sangat berterima kasih. _/\_
Bukan hal yang aneh di forum ini utk mengolok olok orang lain sebagai hewan.
Ini lebih disebabkan frustasi menunjukkan ketidak mampuan seseorang dalam berdebat atau kalah dalam berdebat.
dharma yang dipelajari hanya sebatas pengetahuan. pengetahuan bersifat mengumpul dan terakumulasi dalam otak seseorang. makin banyak pengetahuan makin berat kepalanya seperti padi yang berisi, makin berisi makin merunduk. Makin berat kotoran yang dibawa. Pengetahuan yang dipelajari dan diakumulasi digunakan sebagai untuk menilai bukan untuk mendapatkan pengertian, sebagai gagasan utk melihat orang lain. seperti analogi kumbang yang mengumpulkan kotoran. prestasi apapun yg diperoleh hanyalah akumulasi, mengumpulkan bukan pengertian. padi yang berisi hanyalah padi yang gemuk, berat oleh kotoran yg dikumpulkan dan tidak bisa mengambil manfaat dari kotoran tersebut.
jika dharma yang dipelajari telah menjadi pengertian, maka yg terjadi adalah pelepasan bukan mengumpulkan kotoran. Pengertian menjadi proses komposisasi terhadap kotoran, bukan mengumpulkan kotoran.
tetapi bukan berarti kita juga harus menjelek jelekan orang lain. kita harus melihatnya sebagai apel yang mentah. kita tidak bisa memaksakan apel yang mentah matang sebelum waktunya. sama seperti kita tidak bisa mencegah lalat makan kotoran. itu hanya menunjukkan sifat alamiah mereka. mereka berada dalam tahapan tersebut. kita tidak bisa menjelek atau mengolok lalat karena makan kotoran. Adalah lucu dan tidak masuk akal karena mengolok lalat makan kotoran. hanya yang kita bisa lakukan adalah membiarkannya sampai mereka merasa cukup ddan kenyang dengan kotoran. jika sudah sampai tahap tersebut maka transformasi akan terjadi dalam lalat tersebut.
dengan kata lain terjadi pengertian bukan akumulasi kotoran/pengetahuan.
mencegah lalat makan kotoran hanya akan menyiksa lalat itu sendiri. karena kotoran adalah sifat alamiah mereka. mereka berada dalam tahapan tersebut.
-
Walau bagaimana pun, debat sejelek apapun bisa dihentikan, jika salah satu pihak mengambil inisiatif untuk berhenti (diam).
Mengalah bukan selalu Jelek
-
Walau bagaimana pun, debat sejelek apapun bisa dihentikan, jika salah satu pihak mengambil inisiatif untuk berhenti (diam).
Mengalah bukan selalu Jelek
sikap diam bukan berarti kalah
sikap mengalah bukan berarti kalah
karena pada dasarnya tidak ada kalah atau menang. itu hanyalah persepsi, kotoran ego
sikap diam dan mengalah itu adalah dhamma, pengertian terhadap lawan bicara
pengertian terhadap kondisi mental dan pikiran lawan bicara, yang masih dalam seperti analogi apel yang mentah.
jika kita tetap memaksakan apel yang mentah dengan mencekokkan mereka dengan pengetahuan dhamma maka kita hanyalah seperti orang memakai dhamma sebagai pengetahuan, bukan sebagai pengertian.
kita harus memahami kondisi mental dan pikiran mereka, dengan menerima keadaan meraka. maka semua masalah menjadi terurai, semua kemarahan dan ketidakpuasan menjadi terurai. itulah pengertian. jika tidak kita akan menjadi orang yg berusaha mencegah lalat makan kotoran.
pengertian terbaik terhadap lalat adalah membiarkan mereka mengikuti sifat alamiah mereka makan kotoran, itulah pengertian dan pengetahuan terbaik yang dapat kita berikan kepada mereka.
-
Bukan memaksa lalat mengikuti kita. BUkan menjadikan lalat seperti kita. Tetapi melihat mereka seperti apa adanya. Melihat lalat hanyalah lalat.
Jika tidak, dan kita ngotot memaksa mereka menjadi seperti kita maka semua akan berakhir dgn penderitaan. itu adalah sia sia. itu hanyalah ketidakpuasan kita. kita hanya ingin memuaskan ego kita. itu adalah penderitaan
_/\_
Bacalah dengan tanpa ego, hanya dengan tanpa ego maka ini akan menjadi pengertian, menjadi dhamma bagi kita semua dan bermanfaat bagi kita semua.
Jika tidak, ini hanya menjadi pengetahuan bagi kita, menjadi kotoran bagi kita dan tidak bermanfaat.
Tidak bermanfaat bukan karena objeknya tidak bermanfaat tetapi karena kita tidak bisa mengambil manfaatnya. ego kita , pengethuan / kotoran kita menghambat kita mengambil manfaatnya, kita tidak bisa melihatnya dengan jelas karena kotoran ego.
-
sudah -5 ya
terlalu licin sih.. :P
rekor nih =))
-
maaf OOT.
rekan Ryu:
maaf saya mau tanya tentang signature anda--------
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain .
persepsi saya jadi----jangan memperhatikan kesalahan diri sendiri,tapi perhatikan(carilah) kesalahan orang lain.
kalau seperti itu ,berarti kata instropeksi tidak lagi berlaku.
mohon pencerahannya,mungkin persepsi saya salah.atau saya salah menafsirkan.
terima kasih.
salam Hadi.
-
maaf OOT.
rekan Ryu:
maaf saya mau tanya tentang signature anda--------
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain .
persepsi saya jadi----jangan memperhatikan kesalahan diri sendiri,tapi perhatikan(carilah) kesalahan orang lain.
kalau seperti itu ,berarti kata instropeksi tidak lagi berlaku.
mohon pencerahannya,mungkin persepsi saya salah.atau saya salah menafsirkan.
terima kasih.
salam Hadi.
mainkan saja persepsi anda sebebas2nya, anda mau menilai bagaimanapun itu hanya tulisan saja kok.
-
mainkan saja persepsi anda sebebas2nya, anda mau menilai bagaimanapun itu hanya tulisan saja kok.
terima kasih banyak.anda Buddhist sejati.
salam.
-
mainkan saja persepsi anda sebebas2nya, anda mau menilai bagaimanapun itu hanya tulisan saja kok.
Jika demikian perkenakan saya mewakili om Hadi bertanya apa arti tulisan tersebut supaya tidak terjadi salah persepsi.
Tolong diterangkan maksudnya langsung dari sumber yang menulis
-
Sebuah signature adalah wilayah pribadi member yg tidak bisa dipertanyakan, sama seperti tanda tangan, pernahkah kita mempertanyakan "kenapa tanda tanganmu spt ini? tolong kasih penjelasan supaya tidak salah persepsi!", kesalahan persepsi dalaam menginterpretasikan tanda tangan orang lain adalah tanggung jawab si interpreter.
-
Sebuah signature adalah wilayah pribadi member yg tidak bisa dipertanyakan, sama seperti tanda tangan, pernahkah kita mempertanyakan "kenapa tanda tanganmu spt ini? tolong kasih penjelasan supaya tidak salah persepsi!", kesalahan persepsi dalaam menginterpretasikan tanda tangan orang lain adalah tanggung jawab si interpreter.
Yang dibold itu adalah mempertanyakan mengapa si member membuat tanda tangan tersebut. Sedangkan saya bertanya apa artinya tanda tangan itu?
Contoh : Wah plat mobil anda itu unik, apa maksudnya?
-
Yang dibold itu adalah mempertanyakan mengapa si member membuat tanda tangan tersebut. Sedangkan saya bertanya apa artinya tanda tangan itu?
Contoh : Wah plat mobil anda itu unik, apa maksudnya?
kalau saya harus menjawab soal plat mobil maka jawaban saya kira2, "oh itu dari samsat, bukan saya yg bikin." tapi entah anda puas atau tidak dengan jawaban itu.
tapi pertanyaan "kenapa tanda tanganmu spt ini?" -> ini adalah mempertanyakan arti tanda tangan. Jika mempertanyakan mengapa member membuat tanda tangan, maka keimatnya adalah "mengapa engkau membuat tanda tangan?"
-
Bertanya di DC lebih repot daripada bertanya kepada satpam. :)
-
Bukan hal yang aneh di forum ini utk mengolok olok orang lain sebagai hewan.
Ini lebih disebabkan frustasi menunjukkan ketidak mampuan seseorang dalam berdebat atau kalah dalam berdebat.
dharma yang dipelajari hanya sebatas pengetahuan. pengetahuan bersifat mengumpul dan terakumulasi dalam otak seseorang. makin banyak pengetahuan makin berat kepalanya seperti padi yang berisi, makin berisi makin merunduk. Makin berat kotoran yang dibawa. Pengetahuan yang dipelajari dan diakumulasi digunakan sebagai untuk menilai bukan untuk mendapatkan pengertian, sebagai gagasan utk melihat orang lain. seperti analogi kumbang yang mengumpulkan kotoran. prestasi apapun yg diperoleh hanyalah akumulasi, mengumpulkan bukan pengertian. padi yang berisi hanyalah padi yang gemuk, berat oleh kotoran yg dikumpulkan dan tidak bisa mengambil manfaat dari kotoran tersebut.
jika dharma yang dipelajari telah menjadi pengertian, maka yg terjadi adalah pelepasan bukan mengumpulkan kotoran. Pengertian menjadi proses komposisasi terhadap kotoran, bukan mengumpulkan kotoran.
tetapi bukan berarti kita juga harus menjelek jelekan orang lain. kita harus melihatnya sebagai apel yang mentah. kita tidak bisa memaksakan apel yang mentah matang sebelum waktunya. sama seperti kita tidak bisa mencegah lalat makan kotoran. itu hanya menunjukkan sifat alamiah mereka. mereka berada dalam tahapan tersebut. kita tidak bisa menjelek atau mengolok lalat karena makan kotoran. Adalah lucu dan tidak masuk akal karena mengolok lalat makan kotoran. hanya yang kita bisa lakukan adalah membiarkannya sampai mereka merasa cukup ddan kenyang dengan kotoran. jika sudah sampai tahap tersebut maka transformasi akan terjadi dalam lalat tersebut.
dengan kata lain terjadi pengertian bukan akumulasi kotoran/pengetahuan.
mencegah lalat makan kotoran hanya akan menyiksa lalat itu sendiri. karena kotoran adalah sifat alamiah mereka. mereka berada dalam tahapan tersebut.
Betul juga. Pernah saya saksikan sendiri di forum lain, ketika suatu pihak kalah dalam berargumen, isi kebun binatang mulai muncul. :)
Tentang kotoran, saya 100% sependapat. Ada pengalaman pribadi saya mengunjungi seorang teman di penjara, melihat kotornya permainan sipir serta para tahanan (dari mengutip uang secara ilegal, mengancam para pengunjung, serta [maaf] bercumbu di depan umum dengan pasangannya yang sedang berkunjung). Banyak hal lain yang tidak pernah diduga sama sekali oleh orang yang hanya melihat realita dari buku atau layar lebar (kaca). Permainan kotor, atau tepatnya yang manusia normal anggap kotor, dalam sel sana sudah menjadi standar (kelaziman).
Saya sependapat sepenuhnya, lalat memang makan kotoran dan uniknya mereka merasa lezat (nikmat).
Saya sesungguhnya iri pada Anda, kapan saya dapat reputasi minus 8, atau bahkan 80... sesungguhnya nikmat untuk bisa memuaskan orang lain, membahagiakan mereka lewat pelepasan emosi dan kotoran batinnya.
Kebencian dan keserakahan bisa reda, itu yang terbaik. Mana reputasi minusnya lagi?
Semoga semua bisa terpuaskan.
Salam. _/\_
-
diskusi sama orang suci lebih repot daripada diskusi sama satpam
-
Bertanya di DC lebih repot daripada bertanya kepada satpam. :)
lebih repot lagi bertanya sama belut
-
Betul juga. Pernah saya saksikan sendiri di forum lain, ketika suatu pihak kalah dalam berargumen, isi kebun binatang mulai muncul. :)
Tentang kotoran, saya 100% sependapat. Ada pengalaman pribadi saya mengunjungi seorang teman di penjara, melihat kotornya permainan sipir serta para tahanan (dari mengutip uang secara ilegal, mengancam para pengunjung, serta [maaf] bercumbu di depan umum dengan pasangannya yang sedang berkunjung). Banyak hal lain yang tidak pernah diduga sama sekali oleh orang yang hanya melihat realita dari buku atau layar lebar (kaca). Permainan kotor, atau tepatnya yang manusia normal anggap kotor, dalam sel sana sudah menjadi standar (kelaziman).
Saya sependapat sepenuhnya, lalat memang makan kotoran dan uniknya mereka merasa lezat (nikmat).
Saya sesungguhnya iri pada Anda, kapan saya dapat reputasi minus 8, atau bahkan 80... sesungguhnya nikmat untuk bisa memuaskan orang lain, membahagiakan mereka lewat pelepasan emosi dan kotoran batinnya.
Kebencian dan keserakahan bisa reda, itu yang terbaik. Mana reputasi minusnya lagi?
Semoga semua bisa terpuaskan.
Salam. _/\_
tambah ya....
eh, maksudnya dikurang ya...
-
Betul juga. Pernah saya saksikan sendiri di forum lain, ketika suatu pihak kalah dalam berargumen, isi kebun binatang mulai muncul. :)
Tentang kotoran, saya 100% sependapat. Ada pengalaman pribadi saya mengunjungi seorang teman di penjara, melihat kotornya permainan sipir serta para tahanan (dari mengutip uang secara ilegal, mengancam para pengunjung, serta [maaf] bercumbu di depan umum dengan pasangannya yang sedang berkunjung). Banyak hal lain yang tidak pernah diduga sama sekali oleh orang yang hanya melihat realita dari buku atau layar lebar (kaca). Permainan kotor, atau tepatnya yang manusia normal anggap kotor, dalam sel sana sudah menjadi standar (kelaziman).
Saya sependapat sepenuhnya, lalat memang makan kotoran dan uniknya mereka merasa lezat (nikmat).
Saya sesungguhnya iri pada Anda, kapan saya dapat reputasi minus 8, atau bahkan 80... sesungguhnya nikmat untuk bisa memuaskan orang lain, membahagiakan mereka lewat pelepasan emosi dan kotoran batinnya.
Kebencian dan keserakahan bisa reda, itu yang terbaik. Mana reputasi minusnya lagi?
Semoga semua bisa terpuaskan.
Salam. _/\_
=)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =))
sungguh bener2 humor yang sangatttt lucu =)) =)) =))
jadi thread ini : http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23907.msg437095.html#msg437095
artinya iri toh =))
sekarang malah ceritanya pengen memuaskan orang lain, membahagiakan lewat pelepasan emosi dan kotoran batinnya, sungguh2 sangat mulia sekali member ini, SALUTTTTTT
-
ya sangat lucu,lebih lucu dari humor tentang MR J.
:-? :-? :-?
-
tak kusangka, memang jurus belut itu sangat licin... sebentar sok suci, sebentar sok merendah... ngomong nya plintat plintut, bentar A, bentar ngomong B. dr pd ngomong sok suci n mengatakan orang lain begini begitu, periksa lah bathin anda, apakah jauh lebih baik dr pd orang yg anda cela ?
hanya orang munafik yg bs dan pandai menilai serta memvonis kualitas bathin orang sambil membawa2 dhamma... terlebih jk dia bukan seorang buddhist.
-
oh ya, harus di jelaskan kyaknya, penggunaan kata belut, lebih merujuk ke sifat orang yg dimaksud.
sifat seperti apa ?
ya sifat seperti belut, yg licin, suka bergeliat sana sini, tdk konsisten. begitu pula sifat orang yg dimaksud sebagai belut, punya pemikiran yg plintat plintut, tdk konsisten, sebentar ngomong A - sebentar ngomong B, suka berkelit, pandai cari2 alasan untuk membenarkan semua pemikiran dia...
tapi yg lebih terpenting, jgn lah terbebani hanya dgn istilah "belut" sampe berbekas di benaknya dan mengeluarkan pernyataan tentang penghinaan kata kasar. pdhal istilah belut jauh dr kata hinaan yg bernada kasar, tp lebih merujuk ke sifat orang tersebut yg mirip dgn belut...
ya begitu lah manusia, dulu mengatakan jangan lah terbebani dgn sesuatu hal, sekarang hanya istilah "belut", "om", "suci". tiba2 bathin bergejolak, kebakaran jenggot, terbebani dgn istilah itu hingga membuat diri nya ngotot untuk berdebat lebih panjang... apa istilah klo bukan terbebani ?
haiyahhh... menjilat ludah sendiri...
saya cm bs katakan "kasihan"
-
Disisi lain takut di bann, di sisi lain pengen punya minus 80? (ada kemungkinan kalau minus sebanyak itu di bann lah =)) )
sepertinya punya kepribadian ganda nih =))
-
Disisi lain takut di bann, di sisi lain pengen punya minus 80? (ada kemungkinan kalau minus sebanyak itu di bann lah =)) )
sepertinya punya kepribadian ganda nih =))
kan emang dr dulu bro... bentar ngomong A, bentar ngomong B... nti ngomong jangan A, tapi malah melakukan A...
nti abis komentar gini, tanggapan nya sinis atau beda lg, seakan2 kita yg salah lg... cape dehhh... ;D
-
kan emang dr dulu bro... bentar ngomong A, bentar ngomong B... nti ngomong jangan A, tapi malah melakukan A...
nti abis komentar gini, tanggapan nya sinis atau beda lg, seakan2 kita yg salah lg... cape dehhh... ;D
mungkin etika orang suci kek gitu om, umat DC blom pantas lah bergaul dengan orang suci jenis ini =))
-
mungkin etika orang suci kek gitu om, umat DC blom pantas lah bergaul dengan orang suci jenis ini =))
maka nya om dewa indra mengatakan, kita putthujana ga bs menandingi/melawan "orang suci"
klo penggunaan kata "om" ma orang suci, bs fatal loh efek nya, krn akan di tanggapi berbeda... seperti nya kudu manggil "yang mulia" kali ya ? :))
-
maka nya om dewa indra mengatakan, kita putthujana ga bs menandingi/melawan "orang suci"
klo penggunaan kata "om" ma orang suci, bs fatal loh efek nya, krn akan di tanggapi berbeda... seperti nya kudu manggil "yang mulia" kali ya ? :))
Sebenernya kita harus menaikan level kita ke ranah orang suci biar bisa nyambung, mungkin jurus belut lah sebagai permulaan untuk menaikan level.
-
Siapa yang mau melepaskan kebencian dan kotoran batinnya? Mari, agar rasa iri saya terhadap kebesaran hati Djoe bisa sedikit berkurang. Ayo, mumpung pemberi reputasi juga tidak diketahui.
Amarah hilang, hati pun tenang. Mari?
_/\_
-
om Sunya,
bahas humor lagi dong, judulnya kan Humor Buddhis kok gak ada update-an?
-
om Sunya,
bahas humor lagi dong, judulnya kan Humor Buddhis kok gak ada update-an?
umat Buddhis ga humoris sih, gyahahhahahaha
-
pengen tau kalau thread ini di lock siapa yang marah ya? =))
-
pengen tau kalau thread ini di lock siapa yang marah ya? =))
Yang jelas yang tidak bisa lagi ber'onani' dengan pikiran dan pandangan sendiri. ;D
-
om Sunya,
bahas humor lagi dong, judulnya kan Humor Buddhis kok gak ada update-an?
Oke, nanti saya lanjutkan lagi. Saya membuat sendiri cerita ini, bukan menyalin atau mengutip yang sudah ada, jadi perlu proses. ;D
Terima kasih untuk kesediaan dan kesetiaan menunggu. _/\_
-
Siapa yang mau melepaskan kebencian dan kotoran batinnya? Mari, agar rasa iri saya terhadap kebesaran hati Djoe bisa sedikit berkurang. Ayo, mumpung pemberi reputasi juga tidak diketahui.
Amarah hilang, hati pun tenang. Mari?
_/\_
wah, bentar lagi udah bisa menyaingi om Djoe nih...
lanjutkann!!
tinggal -2 lagi, ayo semangat
-
wah, bentar lagi udah bisa menyaingi om Djoe nih...
lanjutkann!!
tinggal -2 lagi, ayo semangat
Terima kasih. Yang melempar juga, ayo semangat... _/\_
-
Senang bisa membuat orang bahagia. :)
-
Senang bisa membuat orang bahagia. :)
hmm sepertinya anda sangat senang sekali ya di beri -, ok deh saya kabulkan permintaan anda.
senang bisa membuat anda bahagia :)
-
hmm sepertinya anda sangat senang sekali ya di beri -, ok deh saya kabulkan permintaan anda.
senang bisa membuat anda bahagia :)
Saya tulis, senang bisa membuat orang bahagia. Jika memberi reputasi membuat Anda bahagia, silakan lakukan. _/\_
Saya pribadi, tidak mempersoalkan reputasi. Bukan senang dan tidak senang jika diberi, juga bukan senang dan tidak senang jika tidak diberi.
Semoga berbahagia. _/\_
-
one more to go
-
[at] Sunya
FYI
Walau dikatakan reputasi gak begitu penting tapi kalau reputasi -20 akan terkena auto ban dengan pertimbangan.
-
[at] Sunya
FYI
Walau dikatakan reputasi gak begitu penting tapi kalau reputasi -20 akan terkena auto ban dengan pertimbangan.
Keeereeen jg ya
Cb group fb jg bisa pke rating or reputasi
Mesti ngusul ke fb neh
-
[at] Sunya
FYI
Walau dikatakan reputasi gak begitu penting tapi kalau reputasi -20 akan terkena auto ban dengan pertimbangan.
Terima kasih infonya. _/\_
Jika sampai -20 berarti keberadaan saya disini tidak dibutuhkan toh? Sesederhana itu. :)
-
Keeereeen jg ya
Cb group fb jg bisa pke rating or reputasi
Mesti ngusul ke fb neh
Yah itu humor-nya, dikatakan reputasi gak penting tapi kalau sudah minus 20 otomatis kena autoban ;D
-
Yah itu humor-nya, dikatakan reputasi gak penting tapi kalau sudah minus 20 otomatis kena autoban ;D
Klo uda kena auto ban trzz gmn ???
-
Terima kasih infonya. _/\_
Jika sampai -20 berarti keberadaan saya disini tidak dibutuhkan toh? Sesederhana itu. :)
FYI.
Yang bisa memberi GRP/BRP adalah member yang postingan-nya sudah 1000, jadi kalau ada member baru yang tidak mempermasalahkan keberadaan sdr, tapi jika anda sudah -20 artinya keberadaan anda ditolak member lama.
-
Klo uda kena auto ban trzz gmn ???
Jika sudah autoban yah id itu udah gak bisa masuk. Kalau masih maksa mau masuk yah bisa bikin klonengan ;D
-
Jika sudah autoban yah id itu udah gak bisa masuk. Kalau masih maksa mau masuk yah bisa bikin klonengan ;D
Lmao
Hehee
Id kloningan lagi ??? Kyk member2 di group Buddhis fb ??!
Cpddd kyk na cm member2 Buddhis yg byk id kloningan
Cpdddd
Manx klo ygv memberi reputasi punya sensi ato cm rasa benci thdp member itu
So gmn ??? Itu name na kan diskriminatif
-
Yah itu humor-nya, dikatakan reputasi gak penting tapi kalau sudah minus 20 otomatis kena autoban ;D
saya gak tau apa memang ada perubahan pada aturan ini, tapi setau saya sebelumnya, -10 udah cukup.
bagi member pada umumnya, reputasi yg sangat minus ini hampir jarang terjadi, karena bahkan pada postingan tidak berbobot pun biasanya member cukup tidak merespon atau tidak meladeni, hanya member yg luar biasa istimewa yg akan mendapat baik/buruk. jadi jika 1 member hanya bisa memberikan 1 poin buruk, dan 10 member memberikan vote dislike melalui BRP, maka cukup untuk dikenakan autoban. member yg aktif di forum ini hanya sedikit, katakanlah 100 orang, dan 10% dari itu sudah cukup mewakili. Jika ada member lain yg tidak ingin ybs diban, maka biasanya member lain itu akan mengintervensi dengan memberikan GRP, jadi kalau reputasi tidak naik, maka dapat disimpulkan bahwa memang tidak ada yg "like". tentu saja, ini adalah berdasarkan hasil pengamatan saya selama bergabung di sini, pendapat saya ini tidak mewakili forum ini
-
Lmao
Hehee
Id kloningan lagi ??? Kyk member2 di group Buddhis fb ??!
Cpddd kyk na cm member2 Buddhis yg byk id kloningan
Cpdddd
Manx klo ygv memberi reputasi punya sensi ato cm rasa benci thdp member itu
So gmn ??? Itu name na kan diskriminatif
Kalau di FB kan anda sendiri admin-nya. jadi terserah anda.
Kalau di sini emang peraturan-nya begitu -20 akan autoban, jadi ikuti aja aturan main-nya, kecualin admin-nya rubah peraturan.
-
saya gak tau apa memang ada perubahan pada aturan ini, tapi setau saya sebelumnya, -10 udah cukup.
bagi member pada umumnya, reputasi yg sangat minus ini hampir jarang terjadi, karena bahkan pada postingan tidak berbobot pun biasanya member cukup tidak merespon atau tidak meladeni, hanya member yg luar biasa istimewa yg akan mendapat baik/buruk. jadi jika 1 member hanya bisa memberikan 1 poin buruk, dan 10 member memberikan vote dislike melalui BRP, maka cukup untuk dikenakan autoban. member yg aktif di forum ini hanya sedikit, katakanlah 100 orang, dan 10% dari itu sudah cukup mewakili. Jika ada member lain yg tidak ingin ybs diban, maka biasanya member lain itu akan mengintervensi dengan memberikan GRP, jadi kalau reputasi tidak naik, maka dapat disimpulkan bahwa memang tidak ada yg "like". tentu saja, ini adalah berdasarkan hasil pengamatan saya selama bergabung di sini, pendapat saya ini tidak mewakili forum ini
Berdasarkan voting terakhir, Tuhan memutuskan autoban adalah -20 bukan -10.
-
Berdasarkan voting terakhir, Tuhan memutuskan autoban adalah -20 bukan -10.
link pls
-
link pls
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=15765.80 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=15765.80)
Pls GRP for the Link ;D
-
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=15765.80 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=15765.80)
Pls GRP for the Link ;D
Sorry, you can't repeat a karma action without waiting 720 hours
-
[at] Indra
Oke no problem,
Check quote ini saja kalau ribet cek satu2 halaman-nya :
sekarang ini akan diberlakukan percobaan
GRP/BRP hanya dapat diberikan oleh member yg postinganya > 1000
Ban akan diberikan ke user yg lebih kecil sama dengan -20 dengan pertimbangan lagi
-
Kalau di FB kan anda sendiri admin-nya. jadi terserah anda.
Kalau di sini emang peraturan-nya begitu -20 akan autoban, jadi ikuti aja aturan main-nya, kecualin admin-nya rubah peraturan.
Ya tp ini bukan na membela siapa pun dan bukan mengkritik siapa pun
Gryn pena dkasi reputasi minus
Padhl gryn dlu gx pena post
Kyk na itu ada member yg punya rasa benci
So, akam lbh baik klo reputasi minus mpe auto ban mesti diawasin admin jg , biar tidak terjadi kesalahan autoban
Apalg yg cm bisa mberi n mengurangi reputasi cm utk "kalangan" bbrpA member
Bisa az yg jrg post hingga org gx bisa memberi reputasi, dan kebetulan krn dia reputasi nol
Akhir na ini kesempatan buat "org yg pnya rasa sensi" thdp org itu dgn memberi reputasi minus trz mnerus hingga dia di auto ban
-
Lmao
Hehee
Id kloningan lagi ??? Kyk member2 di group Buddhis fb ??!
Cpddd kyk na cm member2 Buddhis yg byk id kloningan
Cpdddd
Manx klo ygv memberi reputasi punya sensi ato cm rasa benci thdp member itu
So gmn ??? Itu name na kan diskriminatif
terkadang malah ada suatu keinginan dari member itu sendiri yang di bann kok, jadi kita khan ga enak ada member minta di bann tapi di tolak.
tapi terkadang kalau sudah di bann nanti marah2 nunjuk2 mod yang semena2, kemudian ngadu ke mana2 , itulah tipikal belut =))
selingan
pembicaraan tingkat tinggi
alkisah ada seorang pemula di ajak debat oleh suci.
orang suci : wahai pemula, kamu jangan membaca kitab yang tidak ada gunanya itu, praktekanlah.
pemula : tau dari mana kalau baca kitab tidak ada gunanya?
orang suci : saya tau kelemahan dari kitab2 itu, percuma kamu baca dan percayai juga, itu bohong semua.
pemula : bohong? tunjukanlah kebohongan kitab ini?
orang suci : apakah kamu sudah praktekan buku itu?
pemula : belum
orang suci : nah kan percuma saya terangkan juga karena kamu belom praktek
pemula : nah makanya tunjukan apa kebohongannya?
orang suci : ga jadi deh saya takut di usir dari sini.
pemula : loh kenapa om takut di usir?
orang suci : kalau ada jaminan ga di usir saya akan babarkan.
pemula : ok saya jamin
orang suci : tar dulu, kamu jangan panggil saya om
pemula : loh kenapa
orang suci : kamu bukan saudara saya, tau etika ga?
pemula : oh baiklah om kalau gitu
orang suci : [at] $#$ [at] ^ [at] *&^^ [at] (
pemula : maaf deh :D
orang suci : ya sudah deh saya ga jadi menerangkan nya
pemula : lho kenapa?
orang suci : ada orang yang memberi reputasi jelek kesaya, saya ingin membahagiakan mereka
pemula : jadi ga jadi ya?
orang suci : iya lah, semoga anda berbahagia
pemula : jadi baca kitab boleh dong
orang suci : percuma baca kitab juga, praktekan saja seperti saya sekarang nih
pemula : [at] *#$&$^%* [at] ^#%!
-
terkadang malah ada suatu keinginan dari member itu sendiri yang di bann kok, jadi kita khan ga enak ada member minta di bann tapi di tolak.
tapi terkadang kalau sudah di bann nanti marah2 nunjuk2 mod yang semena2, kemudian ngadu ke mana2 , itulah tipikal belut =))
selingan
Masa ad member minta di bann??? Itu mah member dunguu n cari perhatian
Klo gx mw join di forum
Cm klik log out az
Npain mesti mpe
Minta dbann
Cari perhatian bnget
Ato biar terkesan admin yg salah
Uda biasa koz klo jd admin itu serba salah
Hehee
Cpddd
-
[at] gryn tea
Anda sudah lupa Kudeta di FB? Mungkin itu yang bikin u baru-baru masuk sudah dapat BRP? (maybe yes, maybe no ^-^)
Peraturan-nya sudah begitu, kalau anda keberatan coba berdoa ama Tuhan minta direview kembali :P
-
Org sok suci itu mah
Hehee
Cpddd
Ato jgn2 org "suci" itu gx bisa "baca x"
-
Masa ad member minta di bann??? Itu mah member dunguu n cari perhatian
Klo gx mw join di forum
Cm klik log out az
Npain mesti mpe
Minta dbann
Cari perhatian bnget
Ato biar terkesan admin yg salah
Uda biasa koz klo jd admin itu serba salah
Hehee
Cpddd
itulah, makanya kata Tukul juga : ampunilah mereka karena mereka tidak tau apa yang mereka perbuat
cuma ya susah juga mereka yang minta, kita khan harus membahagiakan mereka lah.
-
[at] gryn tea
Anda sudah lupa Kudeta di FB? Mungkin itu yang bikin u baru-baru masuk sudah dapat BRP? (maybe yes, maybe no ^-^)
Peraturan-nya sudah begitu, kalau anda keberatan coba berdoa ama Tuhan minta direview kembali :P
Gmn seorang atheis berdoa ama tuhan ???
Bisa diajArin gx ???
Hehee
Cpddd
-
Gmn seorang atheis berdoa ama tuhan ???
Bisa diajArin gx ???
Hehee
Cpddd
Anda bisa bukan thread saran di subforum ini : http://dhammacitta.org/forum/index.php/board,20.0.html (http://dhammacitta.org/forum/index.php/board,20.0.html)
atau
Cari yang id-nya Sumedho dan Send PM
-
Malas nanya n berdoa ama tuhan
Ntar jwban tuhan jg
"ini semua rencana tuhan, n rahasia tuhan,, gx ada yg tahu rencana tuhan"
Lmao
Hehee
Cpddd
-
selingan
pembicaraan tingkat tinggi
alkisah ada seorang pemula di ajak debat oleh suci.
orang suci : wahai pemula, kamu jangan membaca kitab yang tidak ada gunanya itu, praktekanlah.
pemula : tau dari mana kalau baca kitab tidak ada gunanya?
orang suci : saya tau kelemahan dari kitab2 itu, percuma kamu baca dan percayai juga, itu bohong semua.
pemula : bohong? tunjukanlah kebohongan kitab ini?
orang suci : apakah kamu sudah praktekan buku itu?
pemula : belum
orang suci : nah kan percuma saya terangkan juga karena kamu belom praktek
pemula : nah makanya tunjukan apa kebohongannya?
orang suci : ga jadi deh saya takut di usir dari sini.
pemula : loh kenapa om takut di usir?
orang suci : kalau ada jaminan ga di usir saya akan babarkan.
pemula : ok saya jamin
orang suci : tar dulu, kamu jangan panggil saya om
pemula : loh kenapa
orang suci : kamu bukan saudara saya, tau etika ga?
pemula : oh baiklah om kalau gitu
orang suci : [at] $#$ [at] ^ [at] *&^^ [at] (
pemula : maaf deh :D
orang suci : ya sudah deh saya ga jadi menerangkan nya
pemula : lho kenapa?
orang suci : ada orang yang memberi reputasi jelek kesaya, saya ingin membahagiakan mereka
pemula : jadi ga jadi ya?
orang suci : iya lah, semoga anda berbahagia
pemula : jadi baca kitab boleh dong
orang suci : percuma baca kitab juga, praktekan saja seperti saya sekarang nih
pemula : [at] *#$&$^%* [at] ^#%!
Ini benar2 humor budis lucu :)) :))
Fakta tapi koq bisa jadi lucu gitu. ^:)^
-
Terima kasih untuk sumbangan ceritanya. _/\_
-
hmmm
postingan saya sudah 820 :-?
-
hmmm
postingan saya sudah 820 :-?
apa punya target angka keramat 1000 ?
-
apa punya target angka keramat 1000 ?
Kyk na mw balas dendam
Hehee
Cpddd
-
Kyk na mw balas dendam
Hehee
Cpddd
rahasia
-
Kyk na mw balas dendam
Hehee
Cpddd
Belum tentu balas dendam, sapa tau rekan Djoe mau bagi-bagi GRP
-
Belum tentu balas dendam, sapa tau rekan Djoe mau bagi-bagi GRP
Jangan lupa bagi GRP.....ntar lagi bisa nih....hrs rajin post
-
Belum tentu balas dendam, sapa tau rekan Djoe mau bagi-bagi GRP
Feeling gw juga seperti ini.
-
apa punya target angka keramat 1000 ?
:)) :)) :))
-
Jangan lupa bagi GRP.....ntar lagi bisa nih....hrs rajin post
;D
-
Kyk na mw balas dendam
Hehee
Cpddd
_/\_
-
Tp kyk na lom mpe 1000 uda kena auto ban
Hehee
Cpddd
-
ada yg nambahin -, sangking sayangnya sama djoe
:)) :)) :))
-
Kykna sblom mpe 1000
Kamu mesti pura2 baik d
Hehee
Moga dgn pura2 baik jg bisa berubah jd baik beneran
Hehee
Cpddd
-
ada yg nambah - lagi,
dosa dosa
:)) :)) :))
-
ada yg nambahin -
:)) :)) :))
Tampaknya Itu gara2 yang di thread vege (Kentut Zen).
Yang pasti anda dan Sunya skrg sama-sama -9.
Gw booking deh GRP anda kalau postingan sudah 1000, moga2 belum terjadi auto ban _/\_
-
ada yg nambah - lagi,
dosa dosa
:)) :)) :))
Postingan saya kalah cepat tadi baru -9 terus sekarang sudah -10 ^:)^
-
Tampaknya Itu gara2 yang di thread vege (Kentut Zen).
Yang pasti anda dan Sunya skrg sama-sama -9.
Gw booking deh GRP anda kalau postingan sudah 1000, moga2 belum terjadi auto ban _/\_
_/\_
-
itulah LDM, unsur dosa
-
ada yg nambah - lagi,
dosa dosa
:)) :)) :))
sayang saya belum bisa sampai 1000... mari kita rajin2 ngejunk....
-
Jgn nanggis ya
Hehee
Cpddd
-
Sayang gryn lom 1000 jg
Klo uda 1000
Gryn minusin semua na
Mpe admin jg
Gryn minusin
Hehee
Cpddd
-
Jgn nanggis ya
Hehee
Cpddd
Gak Gryn, setidaknya -10 ini membuktikan argumen om Indra salah, butuh -20 untuk autoban
-
Sayang gryn lom 1000 jg
Klo uda 1000
Gryn minusin semua na
Mpe admin jg
Gryn minusin
Hehee
Cpddd
:)) :)) :))
-
Gak Gryn, setidaknya -10 ini membuktikan argumen om Indra salah, butuh -20 untuk autoban
iyah emang mau ehipassiko tadi
-
sudah terbuktikan karena benci dan dendam (dalam tulisan kentut zen), langsung dikasih 2-
_/\_ _/\_ _/\_
-
sudah terbuktikan karena benci dan dendam (dalam tulisan kentut zen), langsung dikasih 2-
_/\_ _/\_ _/\_
ini yang mau ane buktikan tadi di thread vege
-
Gak Gryn, setidaknya -10 ini membuktikan argumen om Indra salah, butuh -20 untuk autoban
itu artinya modnya ga tau setting di servernya...hehee
-
Tp kyk na lom mpe 1000 uda kena auto ban
Hehee
Cpddd
ucapan ini juga mulai terbukti
BANYAK yg nafsu nambahin utk cegah 1000
-
kisah zen
ada beberapa orang Tokoh penting mempergunjingkan hal-hal kebenaran dalam suatu lingkungan buddhis forum.
Orang A :"Menurut gw yang paling benar adalah tidak makan daging!"
Orang B : "Belum tentu, yg makan daging justru bisa lebih suci."
orang C : "Daging tuh enak, gw aja suka !"
Orang D:"Perut lu tuh jadi kuburan binatang !"
terus mereka berdebat hebat, tiba-tiba master Zen Kakao datang ketempat itu, yg sebelumnya udh nguping mendengarkan
cerita-cerita mereka.
tiba-tiba master zen kakao mengeluarkan minicompo dan menyetel keras2 lagu "hamil duluan"...
sesaat mereka ikut berjoged ria, namun akhirnya sadar akan kebisingan itu dan nyamperin si Master Zen kakao.
Orang A : "Eh...tau nggak lu, berisik tau !!"(sambil marah ).
Master Zen kakao :"Sttt,..aku pingin mengubah minicompo ini menjadi milyaran !"
Orang B : "Milyaran??"gimana caranya?"
Master Zen Kakao : " Gw akan mendendangkan beberapa lagu oma irama, dan jadilah gw milyarder !"
Orang C : "Wkwkwkkkkkkwk, mana mungkin lu bisa jadi milyarder dengan begitu doang !"
Orang D : " Minimal lu ikut Idol, kampung Idol keq, ato sejenisnya !wkwkwkkwkk !"
Master Zen Kakao mematikan Mini komponya.
Master Zen : "Kalau Begitu apa bedanya saya dg kalian? yang hanya memperdebatkan pepesan kosong berharap mencapai pencerahan !"
sambil berlalu mendendangkan sebuah lagu dari Noah "Hidup untukmu, mati tampamu !"(galau Mode on)
Orang A,B,C,D :" :)) :)) =))
akhirnya mereka tampa dapet makna apa-apa semua =))
-
ucapan ini juga mulai terbukti
BANYAK yg nafsu nambahin utk cegah 1000
Kamu jg salah
Napain mancing2 kebencian org n ngetes org
Smua disini jg lom arahat x
Cpddd
-
kisah zen
ada beberapa orang Tokoh penting mempergunjingkan hal-hal kebenaran dalam suatu lingkungan buddhis forum.
Orang A :"Menurut gw yang paling benar adalah tidak makan daging!"
Orang B : "Belum tentu, yg makan daging justru bisa lebih suci."
orang C : "Daging tuh enak, gw aja suka !"
Orang D:"Perut lu tuh jadi kuburan binatang !"
terus mereka berdebat hebat, tiba-tiba master Zen Kakao datang ketempat itu, yg sebelumnya udh nguping mendengarkan
cerita-cerita mereka.
tiba-tiba master zen kakao mengeluarkan minicompo dan menyetel keras2 lagu "hamil duluan"...
sesaat mereka ikut berjoged ria, namun akhirnya sadar akan kebisingan itu dan nyamperin si Master Zen kakao.
Orang A : "Eh...tau nggak lu, berisik tau !!"(sambil marah ).
Master Zen kakao :"Sttt,..aku pingin mengubah minicompo ini menjadi milyaran !"
Orang B : "Milyaran??"gimana caranya?"
Master Zen Kakao : " Gw akan mendendangkan beberapa lagu oma irama, dan jadilah gw milyarder !"
Orang C : "Wkwkwkkkkkkwk, mana mungkin lu bisa jadi milyarder dengan begitu doang !"
Orang D : " Minimal lu ikut Idol, kampung Idol keq, ato sejenisnya !wkwkwkkwkk !"
Master Zen Kakao mematikan Mini komponya.
Master Zen : "Kalau Begitu apa bedanya saya dg kalian? yang hanya memperdebatkan pepesan kosong berharap mencapai pencerahan !"
sambil berlalu mendendangkan sebuah lagu dari Noah "Hidup untukmu, mati tampamu !"(galau Mode on)
Orang A,B,C,D :" :)) :)) =))
akhirnya mereka tampa dapet makna apa-apa semua =))
:)) :)) :))
ini baru lucu
-
:)) :)) :))
ini baru lucu
Sebenarnya ada pesan sponsor dalam humor itu yaitu Master Zen-nya adalah Kakao makanya disebut Master Zen Kakao ^:)^
-
Kamu jg salah
Napain mancing2 kebencian org n ngetes org
Smua disini jg lom arahat x
Cpddd
hanya beberapa kata
-
Sebenarnya ada pesan sponsor dalam humor itu yaitu Master Zen-nya adalah Kakao makanya disebut Master Zen Kakao ^:)^
persepsi saya hanya ada kelucuan yg saya tangkap.
ini kan humor buddhis
semua ini hanya humor saja
-
ada update joke terbaru ?
-
ucapan ini juga mulai terbukti
BANYAK yg nafsu nambahin utk cegah 1000
dapat 1- lagi
total 4-
_/\_
-
dapat 1- lagi
total 4-
_/\_
Selamat ya
-
Selamat ya
;)
-
8-> kapan yah 1000?
-
Selamat ya
Selamat juga, anda ada kembaran saat ini dengan nick Rest Tea. Klonengan? (tanya loh)
-
Selamat juga, anda ada kembaran saat ini dengan nick Rest Tea. Klonengan? (tanya loh)
:o
Dasarnya insting yah?
-
:o
Dasarnya insting yah?
Cuma nanya saja, menurut instink saya seh berbeda yah, tapi siapa tahu saling kenal ^-^
-
Kloningan dr hkg
Klo kloningan ada name id lama na
Cpddd
N gx tahu jg cpa yg ada pke id green tea
Cpddd
-
kasih umpan terus biar cepat 1000
-
Kloningan dr hkg
Klo kloningan ada name id lama na
Cpddd
N gx tahu jg cpa yg ada pke id green tea
Cpddd
Oh bukan dia, terima kasih klarifikasi-nya kalau gitu, kirain kenal ;D
-
Gryn bukan tipe org yg suka pke kloning2an
-
kasih umpan terus biar cepat 1000
ati2 salah umpan malah -20 eh kena autokick deh... :))
numpang curcol .. ^-^
"" susah yah di DC mau ampe 1000post.. ane dah 2 taun sgini2 aja nggak nyampe2 serebu , om indra berkumis ane dah tau.. om kain si kaku nan suka dota juga dah tau.. om saceng yg dah berubah wujud jadi hewan laut jg dah di ikuti perjalanan idupnya... si nona arsitek .. si pak farmasi .. si nona jualan yg selalu di anak tiri kan :)) .. si centil nan bawel.. dan terakhir si someone yg ketauan pake foto palsu malah ngeblock ane dari kehidupan FB nya.. sumpah ane liat foto itu di web homo .. 8) google skrg dah canggih bung bukan hal susah mendeteksi foto palsu.. cukup dengan satu KLIK. .. kalau palsu yo wes kenapa harus marah.. ? gara2 selembar foto rusak pertemanan :'( dan member2 lain yg nggak bisa ane sebutin satu persatu.. *hidup alay* :)) pokoknya cucah deh 1000 postingan di DC , kecuali kerjaan nyampah doank "" ^-^
-
Buat apa juga sih ngejar2 post 1000? Nikmati saja interaksinya.
-
Buat apa juga sih ngejar2 post 1000? Nikmati saja interaksinya.
Mw ngejar tombol reputasi x
Hehee
Cpddd
-
Mw ngejar tombol reputasi x
Hehee
Cpddd
Apa mungkin dendam karena setelah bergaya jadi orang suci, kena BRP 4hit combo? Cpddd...