Kami masih melihat suatu keadaan: Ketika seseorang dilahirkan, pada suatu ruang yang spesifik selalu ada bentuk eksistensi seluruh kehidupannya. Dapat dikatakan juga, ketika kehidupannya sampai pada suatu bagian, apa yang semestinya dilakukan, semua sudah ada di situ. Siapa yang mengatur seluruh kehidupannya ini? Sangat nyata sekali, adalah kehidupan tingkat yang lebih tinggi yang mengatur urusan ini. Misalnya, kita berada di tengah masyarakat manusia biasa, setelah dia dilahirkan, dalam rumah tersebut akan ada dia, di sekolah ada dia, atau setelah meningkat dewasa di tempat kerja ada dia, lewat pekerjaannya akan terjalin dengan berbagai aspek relasi dalam masyarakat, berarti juga segenap tatanan masyarakat sudah diatur sedemikian rupa. Tetapi oleh sebab satuan jiwa tersebut tiba-tiba telah meninggal, tidak mengikuti rencana yang telah diatur semula, sudah terjadi perubahan. Oleh karena itu barang siapa yang telah merusak urusan ini, tidak akan diampuni oleh kehidupan tingkat tinggi tersebut. Coba anda pikirkan, selaku praktisi Xiulian, kita harus Xiulian menuju ke tingkat tinggi, sedang kehidupan dari tingkat tinggi itu pun tidak memberi ampun, menurut anda apakah dia masih dapat Xiulian? Ada Shifu yang tingkatnya bahkan tidak setinggi kehidupan tingkat tinggi yang mengatur urusan tersebut, oleh karena itu Shifu-nya malah akan ikut celaka, bahkan harus dihukum jatuh ke bawah. Coba anda pikirkan, apakah ini suatu masalah yang biasa? Oleh karena itu sekali telah melakukan hal semacam ini, akan sangat sulit untuk Xiulian.
Di antara praktisi yang Xiulian Falun Dafa, mungkin ada yang pernah berperang dalam masa peperangan. Peperangan tersebut adalah suatu kondisi yang diakibatkan oleh perubahan besar fenomena alam yang menyeluruh, anda tidak lebih hanya merupakan salah satu unsur dari kondisi tersebut. Di bawah perubahan fenomena alam jika tidak ada kegiatan manusia, belum dapat memberi dampak pada kondisi masyarakat manusia biasa, juga tidak dapat menyebutnya sebagai perubahan fenomena alam. Peristiwa tersebut berubah mengikuti perubahan besar yang terjadi, peristiwa tersebut tidak dapat sepenuhnya diperhitungkan pada diri anda. Yang kami maksud di sini adalah dalam konteks usaha pribadi, atau demi memuaskan kepentingan pribadi, atau sesuatu yang mempengaruhi diri sendiri, sehingga mendapat karma akibat dari kejahatan yang telah dilakukan. Setiap menyangkut perubahan besar dari segenap ruang yang luas, maupun perubahan besar dari situasi umum masyarakat, maka kesemuanya itu tidak termasuk masalah anda.
Membunuh kehidupan akan menyebabkan karma yang sangat besar. Ada yang kemudian berpikir: "Sudah dilarang membunuh kehidupan, di rumah saya yang memasak, jika saya tidak menyembelih, keluarga saya makan apa?" Saya tidak mengurus masalah spesifik ini, saya hanya mengajar Fa pada praktisi Gong, bukan asal-asalan mengajar pada manusia biasa bagaimana caranya hidup. Bagaimana harus berbuat terhadap masalah spesifik, maka gunakan Dafa untuk mengukurnya, anda merasa bagaimana baiknya, anda lakukan saja seperti itu. Orang biasa akan melakukan segala yang ingin dilakukan, itu adalah urusan di tengah manusia biasa, adalah mustahil menghendaki setiap orang sungguh-sungguh berkultivasi. Sedang selaku praktisi Gong, sudah semestinya menuntut kriteria tinggi, oleh karena itu syarat yang diajukan di sini adalah ditujukan bagi praktisi Gong.
Bukan hanya manusia, hewan, bahkan tumbuh-tumbuhan juga memiliki jiwa, dalam ruang lain segala materi selalu tampak memiliki jiwa. Ketika Tianmu anda sudah terbuka pada tingkat penglihatan mata Fa, anda akan menemukan batu, tembok atau benda apa saja selalu dapat berbicara dan menyapa anda. Mungkin ada yang berpikir: "Jadi bahan pangan maupun sayur-mayur yang kita makan juga memiliki jiwa. Selain itu bagaimana dengan adanya lalat maupun nyamuk di rumah? Pada musim panas bukan main gatalnya jika digigit, apakah hanya boleh melihat digigit tanpa boleh bertindak, melihat lalat hinggap di atas makanan sangat menjijikkan, juga tidak boleh memukul." Sesungguhnya, kita tidak boleh sesuka hati tanpa sebab membunuh kehidupan. Tetapi kita juga tidak boleh jadi orang budiman yang selalu takut dan terlalu berhati-hati, selalu menaruh perhatian pada urusan sepele tersebut, berjalan pun takut menginjak mati semut, sehingga berjalan melompat-lompat. Menurut saya ini menyusahkan hidup anda, bukankah itu sudah merupakan keterikatan lagi? Sekalipun anda berjalan melompat-lompat, tidak menginjak mati semut, namun banyak mikro organisme yang telah anda injak mati juga. Secara mikrokosmis masih banyak makhluk berjiwa yang lebih kecil, termasuk jamur dan bakteri, mungkin juga tidak sedikit yang sudah anda injak mati, kalau demikian kita tidak dapat hidup. Kita tidak ingin menjadi orang yang demikian, ini tidak akan dapat Xiulian. Harus melihat dengan perspektif luas, harus berkultivasi dengan penuh martabat.
Sebagai manusia hidup kita punya hak mempertahankan kehidupan manusia, oleh karena itu lingkungan hidup juga harus disesuaikan dengan kebutuhan hidup manusia. Kita tidak boleh sengaja mencelakakan suatu kehidupan, tetapi kita juga tidak boleh terlalu berpegang pada urusan sepele tersebut. Misalnya sayur-mayur dan bahan pangan yang ditanam semua adalah berjiwa, kita juga tidak boleh semata-mata karena ia berjiwa lalu tidak memakan dan tidak meminumnya, bila demikian bagaimana anda dapat berlatih Gong lagi? Semestinya kita berpandangan lebih luas. Misalnya ketika anda sedang berjalan, di bawah kaki anda sudah ada semut maupun serangga yang telah terinjak mati, mungkin mereka itu sudah sepantasnya mati, sebab anda tidak punya niat sengaja untuk mencelakakannya. Dalam dunia biologis atau mikro organisme lain juga berbicara masalah keseimbangan ekologi, spesies yang terlalu banyak juga akan merajalela, oleh karena itu kita perlu Xiulian dengan penuh martabat. Di dalam rumah, ada lalat maupun nyamuk, kita halau mereka ke luar, memasang jendela berkasa untuk mencegahnya masuk. Tetapi kadang-kadang tidak dapat dihalau ke luar, maka kalau hendak dibasmi biarlah dibasmi. Dalam ruang yang dihuni manusia, jika ia menggigit dan mengganggu manusia tentu saja akan diusirnya ke luar, jika tidak dapat diusir, kita juga tidak boleh hanya melihat ia menggigit manusia. Anda selaku praktisi Gong tidak khawatir karena punya daya tahan, anggota keluarga anda yang tidak berlatih Gong adalah manusia biasa, masih dapat menghadapi masalah penyakit menular, jadi tidak boleh melihat saja ketika wajah anak digigit.
Sebuah contoh untuk anda, ada sebuah cerita pada masa awal Sakyamuni. Pada suatu hari, Sakyamuni ingin mandi, minta pengikutnya membantu membersihkan bak mandi di dalam hutan. Setelah pengikutnya sampai ke sana, terlihat dalam bak mandi dipenuhi serangga yang merayap. Jika Bak mandi dibersihkan pasti akan mematikan serangga. Pengikut itu kembali memberi tahu Sakyamuni: "Di dalam bak mandi dipenuhi serangga yang merayap." Sakyamuni tanpa menengok padanya, lalu mengatakan sepatah kata: "Anda bersihkan bak mandi itu." Pengikut itu kembali ke bak mandi tersebut dan tidak tahu bagaimana cara mengerjakan, begitu bertindak pasti akan mematikan serangga, dia kembali lagi bertanya kepada Sakyamuni: "Guru yang terhormat, di dalam bak mandi penuh serangga yang merayap, jika sekali bertindak pasti akan mematikan serangga." Sakyamuni melihat padanya dan berkata: "Yang saya minta anda bersihkan adalah bak mandi." Pengikut dengan tiba-tiba sadar apa yang harus dilakukan, segera membersihkan bak mandi itu. Lewat cerita ini dijelaskan sebuah prinsip, tidak boleh karena ada serangga lantas kita tidak mandi. Juga tidak boleh karena ada nyamuk lantas kita harus pindah mencari tempat tinggal lain. Juga tidak boleh karena bahan pangan juga berjiwa, sayur-mayur juga berjiwa, lantas kita mengikat leher, tidak makan dan tidak minum. Bukan demikian, kita harus menata hubungan ini secara benar,lakukan Xiulian dengan penuh martabat, asalkan kita tidak sengaja mencelakakan suatu kehidupan, itu sudah boleh. Demikian pula manusia juga memerlukan ruang dan kondisi yang sesuai bagi kehidupan manusia, yang juga perludilindungi, selain itu manusia juga perlu mempertahankan jiwa dan menempuh kehidupan yang wajar.