//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: share seputar tingkat kesucian anda ada dimana ?  (Read 3436 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
share seputar tingkat kesucian anda ada dimana ?
« on: 15 December 2012, 10:24:03 PM »
Quote
sunya :
Pengalaman spiritual boleh saja dibagi, tapi bukan di topik ini (sudah saya sebutkan, buatlah thread tersendiri).
Pencapaian untuk apa dibicarakan? Untuk ajang pamer atau ada manfaat lain?

1 udah tentu Bhiku tidak boleh menceritakan tingkat kesucian yg telah dia capai pada umat.
   tetapi apakah orang awam boleh share tentang hal tsb pada siapapu juga ?
2. apakah sharing tingkat kesucian merupakan PAMER ? kenapa ?
3. apa manfaat mengetahui tingkat kesucian seseorang ?
4. menurut info ada petani Thailand yg buta huruf,
    tetapi ternyata tingkat kesuciannya udah mencapai arahat...
    adakah yg tau siapa dia dan namanya apa ? sewaktu di interview oleh sangha,
    ternyata dia dpt menjawab semua pertanyaan sulit tentang Buddhism dgn benar....
    jadi apakah bermanfaat tentang mengetahui orang ini ?
5. adakah member disini yg udah jadi arahat ? mohon share dikit2 dehhh....

 _/\_ :P
thread ini dibuat khusus utk bro Sunya... :x :x

tingkat kesucian dlm Buddhist: ShowHide
1. Sotapanna,
Orang suci yang paling banyak akan terlahir tujuh kali lagi.

Sotãpanna telah melenyapkan tiga belenggu (samyojana),yaitu (1) sakkaya-ditthi, (2) vicikicchã, dan (3) silabbata-parãmãsa.

2. Sakadagami,
Orang suci yang paling banyak akan terlahir sekali lagi.

Sakadagami telah melenyapkan tiga belenggu (samyojana) yaitu (1) sakkaya-ditthi, (2) vicikicchã, dan (3) silabbata-parãmãsa dan telah melemahkan belenggu (4) kãma-rãga dan (5) vyãpãda.

3. Anagami,
Orang suci yang tidak akan terlahir lagi di alam manusia, tetapi langsung terlahir kembali di salah sebuah dari lima alam Suddhavasa. Dari salah sebuah alam Suddhavasa ini Anagami itu akan mencapai tingkat kesucian tertinggi sebagai Arahat dan akhirnya ia mencapai parinibbana.

Anãgami telah melenyapkan lima belenggu (samyojana) yaitu (1) sampai dengan (5).

4. Arahat,
Orang suci yang telah menyelesaikan semua usahanya untuk melenyapkan semua belenggu yang mengikatnya. Bila ia meninggal dunia, ia tidak akan terlahir di alam mana pun. Ia akan parinibbana.

Arahat telah melenyapkan sepuluh belenggu (1 - 10).
« Last Edit: 15 December 2012, 10:32:43 PM by cumi polos »
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline Hendra Tan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • Keep Calm, Soft, Pray, Spirit & Smile In My Life
Re: share seputar tingkat kesucian anda ada dimana ?
« Reply #1 on: 16 December 2012, 01:14:32 AM »
Mao tanya..apakah manusia awam bisa mencapai parinibana??

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: share seputar tingkat kesucian anda ada dimana ?
« Reply #2 on: 16 December 2012, 06:26:37 AM »
Mao tanya..apakah manusia awam bisa mencapai parinibana??

dari pertanyaan anda, tentunya manusia awam tidak akan 'menyandang' parinibbana, manusia awam hanya 'menyandang' almarhum.  :)

mungkin pertanyaan yang lebih tepat, bisakah manusia awam mencapai Nibbana ?
dijaman Buddha Gotama ada beberapa umat awam berhasil menjadi mahluk suci Arahat, mencapai Nibbana, yaitu YA. Menteri Santati, YA. Raja Suddodhana.
kata Parinibbana itu hanya untuk mahluk manusia yang mencapai Nibbana(Arahant) dan telah meninggal.
« Last Edit: 16 December 2012, 06:32:36 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Hendra Tan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • Keep Calm, Soft, Pray, Spirit & Smile In My Life
Re: share seputar tingkat kesucian anda ada dimana ?
« Reply #3 on: 16 December 2012, 07:04:46 AM »
 [at] adi lim : nibanna maksudnya koh.. ;D

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: share seputar tingkat kesucian anda ada dimana ?
« Reply #4 on: 16 December 2012, 05:46:50 PM »
[at] adi lim : nibanna maksudnya koh.. ;D

TS berharap topik ini untuk Bro Sunya !

jika ingin mengetahui arti 'Nibbana', Bro Hendra bisa search kata Nibbana di sub bar Dhammacitta.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: share seputar tingkat kesucian anda ada dimana ?
« Reply #5 on: 16 December 2012, 05:49:47 PM »
[at] adi lim : nibanna maksudnya koh.. ;D

Bisa, dan kalo ditanya lagi bagaimana caranya, yaitu dengan mempraktekkan Jalan Mulia Berunsur Delapan

Jalan Mulia Berunsur Delapan: ShowHide
Jalan Mulia Berunsur Delapan

Jalan Mulia Berunsur Delapan mrpk jalan praktek utama dalam ajaran Buddha utk mencapai akhir dukkha. Jalan Mulia Berunsur Delapan terdiri atas 8 faktor/unsur yg dpt dikelompokkan menjd 3 kelompok pelatihan. Skrg kita akan membahas satu per satu kedelapan faktor tsb.

I. Pandangan Benar (Samma ditthi)

Ketika memperoleh keyakinan pada Sang Buddha sbg guru junjungan tertinggi menuju pembebasan, seorang praktisi Buddhis harus pertama-tama memahami konsep dan pengetahuan yg benar dlm menghadapi berbagai permasalahan kehidupan, kesedihan, usia tua, penyakit, kematian, munculnya keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin. Inilah pandangan benar muncul pd tahap awal menapaki sang jalan.

Pandangan benar mrpk cara pandang thd segala sesuatu sebagaimana adanya, yaitu mengetahui hakekat sesungguhnya dari semua fenomena fisik dan mental dlm kehidupan kita. Dg pandangan benar, seseorang memahami 3 jenis realitas kehidupan yg sejati, yaitu:

1. Terdapat hukum sebab akibat moral (hukum karma) yg berlaku di dunia ini: perbuatan baik berakibat pd kebaikan dan kebahagiaan serta perbuatan buruk berakibat pd keburukan dan ketidakbahagiaan.

2. Tiga karakteristik kehidupan (tilakkhana): semua yg muncul dari perpaduan unsur-unsur dan sebab akibat yg saling bergantungan adl tidak kekal (anicca) dan oleh sebab itu, tidak menyenangkan atau tidak memuaskan (dukkha); segala sesuatu adl bukan aku (anatta), diriku, dan milikku.

3. Empat Kebenaran Mulia: kebenaran tentang dukkha, sebab dukkha, lenyapnya dukkha, dan jalan menuju lenyapnya dukkha

II. Pikiran Benar (Samma samkappa)

Pandangan benar mengubah motif dan tujuan seorg praktisi, yg membelokkannya dari pikiran yg penuh nafsu, permusuhan/kebencian, dan kekerasan/kekejaman menjadi pelepasan nafsu, kelembutan/kehendak baik, dan belas kasih. Inilah kehendak/pikiran benar (samma samkappa). Di sini seseorang berusaha melepaskan keinginan duniawi utk mendedikasikan diri pd kemajuan spiritual serta mengembangkan cinta kasih dan belas kasih terhadap semua makhluk.

III. Ucapan Benar (Samma vaca), IV. Perbuatan Benar (Samma kammanta), dan V. Mata Pencaharian Benar (Samma ajiva)

Dituntun oleh pikiran benar, seorang praktisi menjalankan ketiga faktor etis dari sang jalan yg dimasukkan dlm kelompok moralitas (sila), yaitu ucapan benar, perbuatan benar, dan penghidupan benar.

Ucapan benar adl ucapan yg bebas dari dusta, fitnah, kata2 kasar dan menyakitkan, kata2 kosong dan tidak bermanfaat.

Perbuatan benar adl perbuatan jasmani yg bebas dari pembunuhan, pencurian, dan perbuatan seksual yg salah. Bagi mereka yg hidup berumah tangga, perbuatan seksual yg salah meliputi perbuatan seksual yg dilakukan bukan dg pasangan resmi, hubungan seksual dg org2 yg dilarang secara hukum dan adat, hubungan sesama jenis, dan hubungan seksual dg makhluk bukan manusia.

Mata pencaharian benar adl penghidupan yg bebas dari cara yg salah, yaitu yg melibatkan pembunuhan, pencurian, dan ucapan yg salah. Bg umat awam, dlm hal perdagangan terdpt 5 jenis mata pencaharian yg tdk seharusnya dijalankan: berdagang senjata, manusia (perdagangan wanita, anak di bawah umur, dan prostitusi), hewan utk dibunuh, minuman keras (termasuk obat-obatan terlarang), dan racun. Bagi mereka yg meninggalkan kehidupan berumah tangga, mata pencaharian yg salah adl semua cara mendptkan empat kebutuhan pokok (tempat tinggal, pakaian, makanan, obat-obatan) yg tidak sesuai dg aturan kehidupan monastik (Vinaya).

Moralitas mrpk landasan utama dlm menapaki jalan menuju kebahagiaan sejati. Dg moralitas saja, seseorg dpt terlahir di alam bahagia (surga) setelah kematiannya. Moralitas mengatur perbuatan jasmani dan ucapan dari hal2 yg tidak bermanfaat (akusala), yg diperlukan utk pengembangan batin yg lebih tinggi. Dg demikian, adl sangat penting utk menjaga moralitas bahkan bg mereka yg tidak bermaksud utk mencari kedamaian spiritual.

VI. Upaya Benar (Samma vayama)

Berdiri di atas landasan moralitas, seorg praktisi melatih pikirannya utk mencegah munculnya hal2 yg tidak baik dan tidak bermanfaat yg belum muncul, meninggalkan dan melenyapkan hal2 yg tidak baik dan tidak bermanfaat yg telah muncul, memunculkan hal2 yg baik dan bermanfaat yg belum muncul, serta mempertahankan hal2 yg baik dan bermanfaat yg telah muncul. Inilah awal pelatihan konsentrasi (samadhi) yg disebut upaya benar.

VII. Perhatian Benar (Samma sati)

Kemudian sang praktisi berlatih agar selalu sadar dan perhatian pd semua fenomena yg terjadi pd jasmani dan pikirannya. Ini dilakukan dg mengembangkan empat landasan perhatian (satipatthana), yaitu perhatian thd jasmani, perasaan, pikiran, dan objek pikiran. Dlm praktek ini seseorang merenungkan keempat faktor ini sebagai tidak kekal, tidak menyenangkan, dan tidak memuaskan.

Dari keempat landasan perhatian ini, perhatian thd jasmani adl yg umum dilakukan para meditator. Ada beberapa metode perhatian terhadap tubuh ini, tetapi yg populer saat ini adl perhatian thd pernapasan (anapanasati) atau meditasi pernapasan. Melalui meditasi ini juga semua 4 landasan perhatian dpt dikembangkan.

VIII. Konsentrasi Benar (Samma samadhi)

Dg mengembangkan perhatian benar, maka tercapai pemusatan pikiran yg penuh thd objek yg diperhatikan. Inilah konsentrasi benar. Pd tahap ini, dg meninggalkan/melepaskan nafsu indera, keinginan jahat/kebencian, kemalasan, kegelisahan, dan keraguan, seorg meditator memasuki tingkat pemusatan pikiran (jhana) pertama di mana faktor-faktor mental yg menyertainya adl pikiran yg mengarah pd objek (vitakka), pikiran yg mengevaluasi objek (vicara), kegiuran/kenikmatan (piti), kegembiraan (sukha), dan keterpusatan pikiran (ekaggata).

Stlh meninggalkan pikiran yg mengarah pd objek dan pikiran yg mengevalusi objek, ia memasuki jhana kedua di mana hanya terdpt kegiuran, kegembiraan, dan keterpusatan pikiran. Meninggalkan kegiuran, ia memasuki jhana ketiga yg dibentuk oleh faktor mental yg tersisa, yaitu kegembiraan dan keterpusatan pikiran. Ketika kegembiraan ditinggalkan dan digantikan dg keseimbangan batin (upekkha), maka hanya terdpt keseimbangan batin dan keterpusatan pikiran, yg membawa sang meditator memasuki jhana keempat.

Pencapaian jhana melalui praktek konsentrasi hanya melemahkan kekotoran batin sesaat saja. Ketika seseorg tdk berada dlm kondisi jhana, kekotoran batin dpt timbul kembali. Oleh sebab itu, diperlukan pandangan terang (vipassana) utk menghancurkan kekotoran batin sepenuhnya dan mencapai Penerangan Sempurna.

Sekarang sang praktisi harus menggunakan pikiran yg terkonsentrasi utk menjelajahi sifat pengalaman/fenomena fisik dan mental. Ia merenungkan/menganalisa bahwa apa yg disebut makhluk itu tak lain hanyalah perpaduan jasmani dan batin yg selalu berubah. Dg demikian, ia memahami bahwa tidak ada aku, diri, atau jiwa selain dari perpaduan jasmani dan batin ini. Tidak ada sesuatu di dunia ini yg tidak dikondisikan oleh sebab yg berasal dari ketidaktahuan (avijja), keinginan (tanha), kemelekatan (upadana), perbuatan (kamma/karma), dan makanan.

Kemudian ia memahami sebagaimana adanya bahwa semua yg berkondisi adl tdk kekal (anicca) dan tdk memuaskan (dukkha) serta semua fenomena adalah bukan aku, diriku, atau milikku (anatta). Inilah pandangan benar pd tataran yg lebih tinggi yg disebut pandangan terang.

Ketika praktik sang jalan matang sepenuhnya, seluruh 8 faktor menyatu dan menggabungkan kekuatan, memulai penembusan Dhamma yg dgnya sang praktisi secara langsung melihat Empat Kebenaran Mulia dan mencapai tingkat kesucian batin yg pertama dg melenyapkan pandangan salah ttg aku/diri, keragu-raguan thd Sang Guru (Buddha), ajarannya (Dhamma) dan perkumpulan para siswa mulia yg telah mengikuti ajaran-Nya dan mencapai pencerahan batin yg sama (Sangha), serta pandangan salah bahwa dg ritual atau upacara dpt membawa pd kebahagiaan. Pada tahap ini ia memasuki arus kesucian menuju kebahagiaan sejati dan disebut Sotapanna (pemasuk arus). Dlm tujuh kehidupan berikutnya, ia tdk akan jatuh dari jalan menuju Nibbana dan pasti akan mencapai tujuan akhir tsb.

Selanjutnya dg melemahkan nafsu indera dan keinginan jahat, ia menjadi seorg Sakadagami (ia yg kembali sekali), di mana ia hanya akan terlahir kembali di alam manusia sekali lagi utk kemudian mencapai Nibbana. Melenyapkan sepenuhnya nafsu indera dan keinginan jahat, ia menjadi seorg Anagami (ia yg tak akan kembali), di mana ia tdk akan terlahir kembali di alam manusia maupun surga, melainkan alam kediaman murni (suddhavasa) utk mencapai Nibbana di sana.

Akhirnya, dg melenyapkan kemelekatan pd alam bentuk, kemelekatan pd alam tak berbentuk, kesombongan, kemalasan, dan ketidaktahuan, ia mencapai tingkat kesucian tertinggi, Arahat, yg setara dg seorang Buddha di mana sebab kelahiran kembali telah diputuskan dan Nibbana telah tercapai dalam kehidupan ini juga. Seorg Arahat memiliki 8 kualitas dari sang jalan, lengkap dg pengetahuan dan kebebasan sejati (akan dibahas pd bgn 10), tetapi bg seorg Arahat tdk ada lagi yg harus dikembangkan krn tujuan pengembangan sang jalan telah tercapai.

Demikianlah Jalan Mulia Berunsur Delapan ini dpt membawa seseorg pd tujuan akhir, kebahagiaan spiritual tertinggi, bahkan dlm kehidupan ini juga.

"Di antara semua jalan, maka Jalan Mulia Berunsur Delapan adalah yang terbaik; di antara semua kebenaran, maka Empat Kebenaran Mulia adalah yang terbaik. Di antara semua keadaan, maka keadaan tanpa nafsu (viraga = Nibbana) adalah yang terbaik; dan di antara semua makhluk hidup, maka orang yang melihat adalah yang terbaik.

Inilah satu-satunya jalan. Tidak ada jalan lain yang dapat membawa pada kemurnian pandangan. Ikutilah jalan ini, yang dapat mengalahkan Mara (penggoda).

Dengan mengikuti jalan ini, engkau dapat mengakhiri penderitaan. Dan jalan ini pula yang Kutunjukkan setelah Aku mengetahui bagaimana cara mencabut duri-duri (kekotoran batin)."

~ Dhammapada syair 273-275


Maaf, OOT... ;D
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Hendra Tan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • Keep Calm, Soft, Pray, Spirit & Smile In My Life
Re: share seputar tingkat kesucian anda ada dimana ?
« Reply #6 on: 16 December 2012, 06:46:25 PM »
Quote
Mata pencaharian benar adl penghidupan yg bebas dari cara yg salah, yaitu yg melibatkan pembunuhan,pencurian, dan ucapanygsalah.Bg umat awam,dlmhal perdaganganterdpt5 jenis matapencaharianyg tdk seharusnya dijalankan: berdagang senjata, manusia(perdagangan wanita, anak di bawah umur,dan prostitusi),hewan utkdibunuh, minuman keras (termasukobat-obatan terlarang), dan racun. Bagi mereka yg meninggalkan kehidupan berumah tangga,mata pencaharian yg salah adl semua cara mendptkan empat kebutuhan pokok (tempat tinggal, pakaian, makanan, obat-obatan) ygtidak sesuai dg aturan kehidupan monastik(Vinaya).
Quote

Nah kalau orang jualan baygon berdosa jg donk kan itu racun?? :whistle:

 

anything