Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Komunitas => Kafe Jongkok => Topic started by: baruna on 14 February 2015, 06:42:05 PM
-
Lukisan Dan Bingkainya
OlehDayanandi
Siang itu, Wiku Sradayana sibuk membuat bingkai untuk sebuah lukisan bergambar buddha lengkap dengan dua siswa utama ym.bikshu sariputera dan ym biksu moggalana. Setelah selesai memasang lukisan ke dalam bingkai, Wiku menggantung lukisan itu di dinding dibelakang Buddha rupang di Sanggar Pamujan.
Dan pada senja hari, seperti biasa Sanggar Pamujan dipenuhi oleh suara para cantrik yang menguncarkan tembang mantra suci mengagungkan Hyang Guru Buddha serta mengulang kembali janji bakti mereka untuk mengikuti ajaran hidup yang luhur dari Hyang Guru Buddha. Sanggar Pamujan yang diterangi kelap kelip dlupak minyak jarak, bercampur dengan bau harum dupa dan beraneka bunga segar yang terserak di meja tempat rupang Hyang Guru Buddha berada, membuat suasana menjadi terasa makin suci.
Setelah penguncaran mantra suci selesai, mereka samadi bersama sama, Sanggar Pamujan yang sebelumnya dipenuhi oleh suara para cantrik bagaikan dengung para lebah mencari madu bunga, kini sunyi senyap sehingga suara berbagai serangga yang keluar senja hari terdengar jelas, hanya di seling sekali sekali oleh dengkung katak yang sibuk berpesta mencari makan.
Suara mantram gate gate parasamgate boddhiswaha mengakhiri samadi bersama, dan dengan segera Sanggar Pamujan dipenuhi oleh gemersik baju para cantrik yang sedang mengubah letak kaki mereka yang pegal karena duduk tidak bergerak cukup lama. Citramatra yang malam itu memimpin, segera mengajak semua yang hadir untuk melimpahkan jasa jasa baik perbuatan mereka pada hari itu untuk kebahagiaan orang tua mereka masing masing dan mengakhiri pembacaan tembang mantra malam itu dengan bersembah sujud pada Hyang Guru Buddha.
-
Lukisan Dan Bingkainya
OlehDayanandi
Siang itu, Wiku Sradayana sibuk membuat bingkai untuk sebuah lukisan bergambar buddha lengkap dengan dua siswa utama ym.bikshu sariputera dan ym biksu moggalana. Setelah selesai memasang lukisan ke dalam bingkai, Wiku menggantung lukisan itu di dinding dibelakang Buddha rupang di Sanggar Pamujan.
Dan pada senja hari, seperti biasa Sanggar Pamujan dipenuhi oleh suara para cantrik yang menguncarkan tembang mantra suci mengagungkan Hyang Guru Buddha serta mengulang kembali janji bakti mereka untuk mengikuti ajaran hidup yang luhur dari Hyang Guru Buddha. Sanggar Pamujan yang diterangi kelap kelip dlupak minyak jarak, bercampur dengan bau harum dupa dan beraneka bunga segar yang terserak di meja tempat rupang Hyang Guru Buddha berada, membuat suasana menjadi terasa makin suci.
Setelah penguncaran mantra suci selesai, mereka samadi bersama sama, Sanggar Pamujan yang sebelumnya dipenuhi oleh suara para cantrik bagaikan dengung para lebah mencari madu bunga, kini sunyi senyap sehingga suara berbagai serangga yang keluar senja hari terdengar jelas, hanya di seling sekali sekali oleh dengkung katak yang sibuk berpesta mencari makan.
Suara mantram gate gate parasamgate boddhiswaha mengakhiri samadi bersama, dan dengan segera Sanggar Pamujan dipenuhi oleh gemersik baju para cantrik yang sedang mengubah letak kaki mereka yang pegal karena duduk tidak bergerak cukup lama. Citramatra yang malam itu memimpin, segera mengajak semua yang hadir untuk melimpahkan jasa jasa baik perbuatan mereka pada hari itu untuk kebahagiaan orang tua mereka masing masing dan mengakhiri pembacaan tembang mantra malam itu dengan bersembah sujud pada Hyang Guru Buddha.
Hmmm.....klonengan betet....sptnya anda akan sll tumimbal lahir....ga bosan kah?
-
citrabala, jika saya bertanya kepadamu, masihkah engkau berdiam diri.
tidak guru. wiku melanjutkan. apakah artinya lukisan ini jika bingkainya
terbuat dari emas berisikan permata.
-
doble post. sdr moderator tgl dihapus saja.
-
doble post. sdr moderator tgl dihapus saja.
tgl ! kepanjangan : tanggal ato togel ?
doble post. sdr moderator tanggal dihapus saja !
doble post. sdr moderator togel dihapus saja. !
yang benar yang mana ? ???
-
citrabala, jika saya bertanya kepadamu, masihkah engkau berdiam diri.
tidak guru. wiku melanjutkan. apakah artinya lukisan ini jika bingkainya
terbuat dari emas berisikan permata.
citrabala menjawab santun, guru demikian pula sradha jika berbalur dengan
materi berkebih, akan menjadi suram oleh cahaya emas dan permata.
sebaliknya sradha akan bersinar jika berbalut kesederhanaan, tiada pameran
dan kepantasan dalam sehari hari.
citrabala, pendapatmu baik adanya. jika guru melanjutkan pertanyaan ini
apakah ciri sradha yg suram.
guru, ciri utamanya hanyut oleh banjir kesedihan karena berkumpul dengan yg tidak
disuka, berpisah dengan yg dicinta. sradha yg rapuh seperti bulan kehilangan sinarnya
ketika matahari terbit disebelahnya.
bukan salah materi nya guru. keragu raguan penyebabnya sbg timbul pandangan salah,
jika materi yg berlebihan adalah syarat utama dari keyakinan.
diluar itu tiada sradha.
citrabala, engkau benar sekali.tanpa adanya sradha, jembatan antara indriya dan obyeknya
tidak akan pernah ada.
-
ada juga ya yg kaya ginih....
-
ada juga ya yg kaya ginih....
saya terima apa adanya.andapun kelak mesti sama.
terima apa adanya.