//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: without insight  (Read 5115 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
without insight
« on: 20 January 2011, 04:20:34 PM »
Quote
With no ardor, no concern, lazy, with low persistence, full of sloth & drowsiness, shameless, without respect: he's incapable, a monk like this, of touching superlative self-awakening. But whoever is mindful, masterful, absorbed in jhana, ardent, concerned, & heedful, cutting the fetter of birth & aging, touches right here a self-awakening un- surpassed. Iti27

ada yg bisa kasih penjelasan? hmmm...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: without insight
« Reply #1 on: 20 January 2011, 07:52:23 PM »
sepi bener.

btw bisa dijelaskan antara yg di bold sama judul topik?
There is no place like 127.0.0.1

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: without insight
« Reply #2 on: 20 January 2011, 11:41:57 PM »
mungkin ini dasar dari meditasi tradisi hutan thai yg mengajarkan untuk mencapai jhana dan keluar dari jhana kemudian melakukan mindfulness dalam keadaan nivarana yg sedang hibernate? kombinasi samatha dan vipassana gitu...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: without insight
« Reply #3 on: 21 January 2011, 05:34:29 AM »
maksudnya ga ada pakai keluar dari jhana di sini... justru absorded in jhana, kan kalau mau vipassana harus keluar dari jhana,

tambahan: so tidak ada vipassana di sini... soal mindfull kan samatha jg mindfull  :D jadi... kalau kita baca tanpa komentar2, ya cuma samatha pun bisa mengakhiri kelahiran.
« Last Edit: 21 January 2011, 05:46:31 AM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline vendelta

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 122
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
Re: without insight
« Reply #4 on: 21 January 2011, 11:03:49 PM »
_/\_
kenapa akhir akhir forum ini agak sepi?
pada mengadakan berbagai persiapan utk hari raya imlek ya?
then, waiiiiiit for meeeeee.........
gue juga mo ikutan imlek tapi kagak and belon punya persiapan nih......
gimana caranya?
gue kagak punya duit nih.......
gue kayak orang mabuk kesasar yg kagak punya duit sepersen pun nih.
gimana yah caranya supaya bisa ikutan imlek? :'(
FB : facebook.com/vendelta67
Email : vooyage67 [at] ymail.com
Cellphone : +62-852-7567-7725,
Secret Motto : Be Good, Be Nice, Be Justice, Be Mercy, ...
Conjunction Motto : Learning Something Good are Usefull, and Learning Something Usefull are Good.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: without insight
« Reply #5 on: 22 January 2011, 12:50:30 PM »
 [at] tesla: aye jg membaca dan menangkap hal yg sama tapi aye tidak menilai dengan kacamata vipassana dan samatha.

 [at] vendelta: persiapan niat yg baik aja donk, free dan mudah tapi susah ;D

:backtotopic:
There is no place like 127.0.0.1

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: without insight
« Reply #6 on: 22 January 2011, 01:48:26 PM »
[at] tesla: aye jg membaca dan menangkap hal yg sama tapi aye tidak menilai dengan kacamata vipassana dan samatha.

cuma mo nunjukin aja kok, tanpa vipassana jg bisa tercerahkan kok. mis: Dhammapadda ya:
386 Sitting silent, dustless, absorbed in jhana, his task done, effluents gone, ultimate goal attained: he's what I call a brahman.
(sutta lain masih ada)

sebagaimana kita tau sama tau, instruktur kan ajarin setelah jhana disuruh keluar dulu utk vipassana krn ini jalan satu2nya... padahal kalau mengacu ke sutta ya, kalau bisa jhana ya lanjutin aja lagi... imo, jhana tidak berbahaya, absorded in jhanna (terus) = tercerahkan. tidak ada melekat pada jhana. kalau bisa melekat pada jhana, berarti jhana yg dimaksud bukan jhana ajaran Sang Buddha hehe

tp kayanya pd ga tertarik ya... T_T
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: without insight
« Reply #7 on: 22 January 2011, 03:48:17 PM »

Mungkin pada tidak tertarik karena mostly berpandangan mainstream yg berbeda dengan ini kali.
There is no place like 127.0.0.1

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: without insight
« Reply #8 on: 22 January 2011, 03:59:29 PM »
yang ini ya?

Kisah Brahmana Tertentu
 
 
 DHAMMAPADA XXVI, 4
 

        Suatu hari, seorang brahmana berpikir sendiri. "Buddha Gotama menyebut para pengikutnya dengan 'brahmana'. Saya adalah seorang brahmana jika dilihat dari kasta saya. Tidakkah saya juga dapat disebut seorang brahmana?" Setelah berpikir, ia pergi menemui Sang Buddha dan mengutarakan pendapat tersebut.

        Kepadanya, Sang Buddha menjawab, "Aku tidak menyebut seseorang sebagai brahmana karena kastanya. Aku hanya menyebut seseorang sebagai brahmana jika ia telah mencapai tingkat kesucian arahat".

        Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 386 berikut:

Seseorang yang tekun bersemadi, bebas dari noda, tenang, telah mengerjakan apa yang harus dikerjakan, bebas dari kekotoran batin dan telah mencapai tujuan akhir (nibbana), maka ia Kusebut seorang brahmana.

        Brahmana mencapai tingkat kesucian sotapatti, setelah khotbah Dhamma itu berakhir.***
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: without insight
« Reply #9 on: 22 January 2011, 04:09:42 PM »
mungkin perlu membaca keseluruhan sutta, sulit menganalisa hanya dari penggalan di atas, harus dilihat konteksnya, lawan bicara, kecenderungan/watak lawan bicara, dll

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: without insight
« Reply #10 on: 22 January 2011, 04:26:12 PM »
mungkin ini bisa memancing diskusi ;D

http://dhct.org/d80
Quote from: DN 18: Janavasabha Sutta

...
27. ‘“Inilah pokok pembicaraan Brahmā Sanankumāra. Ia melanjutkan: ‘Bagaimanakah menurut Para Tiga-Puluh-Tiga Dewa? Seberapa baikkah Sang Buddha yang mengetahui dan melihat mengajarkan tujuh prasyarat konsentrasi, demi pengembangan konsentrasi sempurna dan kesempurnaan konsentrasi! Apakah itu? Yaitu, pandangan benar, pikiran benar, ucapan benar, perbuatan benar, penghidupan benar [217], usaha benar, perhatian benar.35 Keterpusatan pikiran itu, yang dihasilkan tujuh faktor ini disebut konsentrasi benar Ariya dengan landasan dan prasyaratnya. Dari pandangan benar muncul pikiran benar, dari pikiran benar muncul ucapan benar, dari ucapan benar muncul perbuatan benar, dari perbuatan benar muncul penghidupan benar, dari penghidupan benar muncul usaha benar, dari usaha benar muncul perhatian benar,  dari perhatian benar muncul konsentrasi benar, dari konsentrasi benar muncul pengetahuan benar,36 dari pengetahuan benar muncul kebebasan benar.37 Jika seseorang dengan jujur menyatakan: “Dhamma telah diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagavā, terlihat di sini dan saat ini, tanpa batas waktu, mengundang untuk diselidiki, mengarah menuju kemajuan, untuk dipahami oleh para bijaksana untuk dirinya sendiri,” mengatakan: “Terbukalah pintu keabadian,”38 ia pasti berbicara sesuai dengan kebenaran tertinggi. Karena sesungguhnya, Tuan-tuan, Dhamma memang telah diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagavā, terlihat di sini dan saat ini, tanpa batas waktu, mengundang untuk diselidiki, mengarah menuju kemajuan, untuk dipahami oleh para bijaksana untuk dirinya sendiri, dan juga, pintu menuju keabadian telah terbuka!’”’
...

Quote from: Pali-nya
...
‘‘‘Taṃ kiṃ maññanti, bhonto devā tāvatiṃsā, yāva supaññattā cime tena bhagavatā jānatā passatā arahatā sammāsambuddhena satta samādhiparikkhārā sammāsamādhissa paribhāvanāya sammāsamādhissa pāripūriyā. Katame satta? Sammādiṭṭhi sammāsaṅkappo sammāvācā sammākammanto sammāājīvo sammāvāyāmo sammāsati. Yā kho, bho, imehi sattahaṅgehi cittassa ekaggatā parikkhatā, ayaṃ vuccati, bho, ariyo sammāsamādhi saupaniso itipi saparikkhāro itipi. Sammādiṭṭhissa bho, sammāsaṅkappo pahoti, sammāsaṅkappassa sammāvācā pahoti, sammāvācassa sammākammanto pahoti. Sammākammantassa sammāājīvo pahoti, sammāājīvassa sammāvāyāmo pahoti, sammāvāyāmassa sammāsati pahoti, sammāsatissa sammāsamādhi pahoti, sammāsamādhissa sammāñāṇaṃ pahoti, sammāñāṇassa sammāvimutti pahoti. Yañhi taṃ, bho, sammā vadamāno vadeyya – ‘svākkhāto bhagavatā dhammo sandiṭṭhiko akāliko ehipassiko opaneyyiko paccattaṃ veditabbo viññūhi apārutā amatassa dvārā’ti idameva taṃ sammā vadamāno vadeyya. Svākkhāto hi, bho, bhagavatā dhammo sandiṭṭhiko, akāliko ehipassiko opaneyyiko paccattaṃ veditabbo viññūhi apārutā amatassa dvārā [dvārāti (syā. ka.)].
...

jadi samma samadhi itu pre-quisitenya atau harus memiliki samma sati dahulu.

« Last Edit: 22 January 2011, 04:56:06 PM by Sumedho »
There is no place like 127.0.0.1

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: without insight
« Reply #11 on: 22 January 2011, 05:52:25 PM »
Seseorang yang tekun bersemadi, bebas dari noda, tenang, telah mengerjakan apa yang harus dikerjakan, bebas dari kekotoran batin dan telah mencapai tujuan akhir (nibbana), maka ia Kusebut seorang brahmana.

wah ini mah terjemahannya kok berbeda jauh ya?

386 Sitting silent, dustless, absorbed in jhana, his task done, effluents gone, ultimate goal attained: he's what I call a brahman.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: without insight
« Reply #12 on: 22 January 2011, 06:00:54 PM »
mungkin ini bisa memancing diskusi ;D

http://dhct.org/d80
jadi samma samadhi itu pre-quisitenya atau harus memiliki samma sati dahulu.

menarik juga, karena alurnya ... sati -> samadhi -> nana ...
tapi sebagaimana kata mainstream, nana (pengetahuan) itu lagi2 hasil insight... bukan hasil jhana >:D

anyway kalau ga salah ada sutta juga yg membahas:
versi Buddha, ada arahat yg bebas dg ceto-vimutthi (mungkin dg jhana?) ada pula yg dg panna-vimutthi (kebijaksanaan artinya hasil vipassana). hal ini disebabkan karena ketrampilan orang berbeda2...
versi Ananda, ada 4 jalan: samatha(a) dulu baru vipassana(b), b dulu baru a, a & b bersama2, ga jelas...

tapi sutta tepatnya saya lupa... skr ga ada semangat mo bongkar2 sutta.
& sebenarnya kalau ingat2 baca2 sutta dulu (kayanya awal DN), ada 1 cara lagi yaitu dengan kesaktian... (mungkin ini  juga mengarah pada ceto-vimuthi) emg ada indikasi tidak harus vipassana... (tapi ada indikasi pertikaian politik nanti kalau samatha kan ada sebelum zaman Buddha... mungkin ini yg ditutup2i?)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: without insight
« Reply #13 on: 22 January 2011, 06:43:24 PM »
AN 4.170: Yuganaddha Sutta yah -> http://dhct.org/d130

tapi point yg diatas dari DN 18 itu bertentangan dengan pendapat bahwa jhana adalah "haram" bahkan dikatakan samma sati adalah prasyarat dari samma samadhi / jhana... unless... jhana yg dimaksud itu berbeda ???

Quote from:  SN 48.8:Magga Vibhaṅga Sutta
http://dhct.org/d146

...
"Dan apakah, para bhikkhu, perhatian benar? (i) Dimana ada seorang bhikkhu tetap fokus pada tubuh kedalam & keluar — tekun, sadar, & perhatian — membuang keserakahan & kecemasan yang berhubungan dengan dunia. (ii) Dia tetap terfokus pada sensasi kedalam & keluar — tekun, sadar, & perhatian — membuang keserakahan & kecemasan yang berhubungan dengan dunia. (iii) Dia tetap terfokus pada pikiran kedalam & keluar — tekun, sadar, perhatian — membuang keserakahan & kecemasan yang berhubungan dengan dunia. (iv) Dia tetap terfokus pada kualitas mental kedalam & keluar — tekun, sadar, perhatian — membuang keserakahan & kecemasan yang berhubungan dengan dunia. Ini, para bhikkhu, yang disebut perhatian benar.

"Dan apakah, para bhikkhu, konsentrasi benar? (i) Dimana ada seorang bhikkhu — sepenuhnya melepaskan sensualitas, melepaskan kualitas (mental) tidak terampil — memasuki & berdiam dalam jhana pertama: kegirangan dan kenikmatan yang muncul dari pelepasan, disertai oleh pemikiran yang diarahkan & penilaian. (ii) Dengan menenangkan pemikiran yang diarahkan & evaluasi, dia memasuki & berdiam didalam jhana kedua: kegirangan dan kenikmatan muncul dari konsentrasi, penyatuan dari kesadaraan yang bebas dari pemikiran yang diarahkan & penilaian — kepastian dari dalam. (iii) Dengan hilangnya kegirangan, dia tetap dalam ketenangan, perhatian & awas, dan merasakan kenikmatan dengan tubuhnya. Dia memasuki & berdiam didalam jhana ketiga, yang dinyatakan oleh Yang Mulia, 'Ketenangan & perhatian, dia memiliki kenikmatan yang terus menerus.' (iv) Dengan meninggalkan kenikmatan & sakit — bersamaan hilangnya kebahagiaan & penderitaan yang sebelumnya — dia memasuki & berdiam didalam jhana keempat: kemurnian dari ketenangan & perhatian penuh, tidak nikmat ataupun sakit. Ini, para bhikkhu, yang disebut konsentrasi benar."
...
There is no place like 127.0.0.1

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: without insight
« Reply #14 on: 22 January 2011, 08:35:59 PM »
menarik juga, karena alurnya ... sati -> samadhi -> nana ...
tapi sebagaimana kata mainstream, nana (pengetahuan) itu lagi2 hasil insight... bukan hasil jhana >:D

anyway kalau ga salah ada sutta juga yg membahas:
versi Buddha, ada arahat yg bebas dg ceto-vimutthi (mungkin dg jhana?) ada pula yg dg panna-vimutthi (kebijaksanaan artinya hasil vipassana). hal ini disebabkan karena ketrampilan orang berbeda2...
versi Ananda, ada 4 jalan: samatha(a) dulu baru vipassana(b), b dulu baru a, a & b bersama2, ga jelas...

tapi sutta tepatnya saya lupa... skr ga ada semangat mo bongkar2 sutta.
& sebenarnya kalau ingat2 baca2 sutta dulu (kayanya awal DN), ada 1 cara lagi yaitu dengan kesaktian... (mungkin ini  juga mengarah pada ceto-vimuthi) emg ada indikasi tidak harus vipassana... (tapi ada indikasi pertikaian politik nanti kalau samatha kan ada sebelum zaman Buddha... mungkin ini yg ditutup2i?)
maksudnya yang ini bukan?
Sekha Sutta
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

 

anything