//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Surat Terbuka u/Vihara Ekayana Grha -> Buddhism bertuhan ?  (Read 23187 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline lim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 113
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Surat Terbuka u/Vihara Ekayana Grha -> Buddhism bertuhan ?
« Reply #30 on: 18 October 2007, 08:02:14 PM »
Kalau saya sih bukan krisis PD.
Konon katanya, jika salah membabarkan Dhamma bisa masuk neraka karena menyesatkan orang lain...
Oleh karena itu perlu berhati-hati...

Daripada masuk neraka, lebih baik pakai "CMIIW"... ;D
bro, becanda kan?? gile takut jg gw.. kalo bneran.. :hammer:
bs² pd takut berdharma.. hehehe
 _/\_

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Surat Terbuka u/Vihara Ekayana Grha -> Buddhism bertuhan ?
« Reply #31 on: 18 October 2007, 08:05:45 PM »
Bukan takut, tapi hendaknya berhati2...

Sati.. sati.. sati.. (minjem punya suhu Medho) ;D
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline lim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 113
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Surat Terbuka u/Vihara Ekayana Grha -> Buddhism bertuhan ?
« Reply #32 on: 18 October 2007, 08:42:31 PM »
selama tujuan berdharma niatnya positif.. mdh²an ga di kasih neraka  ^:)^

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Surat Terbuka u/Vihara Ekayana Grha -> Buddhism bertuhan ?
« Reply #33 on: 18 October 2007, 08:49:18 PM »
nah nah pada ga ada keyakinan lagi nich, gimana? tunjukan dong kejantanan kalian hehehehe
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline lim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 113
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Surat Terbuka u/Vihara Ekayana Grha -> Buddhism bertuhan ?
« Reply #34 on: 18 October 2007, 08:56:16 PM »
ada saran gak biar jd lebih berani meskipun ilmu masih cetek  ^-^

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Surat Terbuka u/Vihara Ekayana Grha -> Buddhism bertuhan ?
« Reply #35 on: 18 October 2007, 08:58:06 PM »
ada saran gak biar jd lebih berani meskipun ilmu masih cetek  ^-^
byk2 mandi.......

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Surat Terbuka u/Vihara Ekayana Grha -> Buddhism bertuhan ?
« Reply #36 on: 18 October 2007, 09:23:12 PM »
ada saran gak biar jd lebih berani meskipun ilmu masih cetek  ^-^

Berani ber-Dharma lewat apa nih? Mohon diperjelas... :)

Berani ceramah Dharma di depan umum?
Berani menulis artikel Dharma?
Berani menulis puisi Dharma? (seperti Suchamda)
Berani menyanyikan lagu mengenai Dharma? (seperti Candani) ;D
Berani berdebat tentang Dharma? ^-^

Terus terang, kalo disuruh nyanyi sih aye ngga berani.. Nanti malah gempar.. :P
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline lim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 113
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Surat Terbuka u/Vihara Ekayana Grha -> Buddhism bertuhan ?
« Reply #37 on: 18 October 2007, 10:12:29 PM »
berani bwat narik umat.. keq evangelist  :))

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Surat Terbuka u/Vihara Ekayana Grha -> Buddhism bertuhan ?
« Reply #38 on: 19 October 2007, 08:16:21 AM »
Kita semua menyadari konsep pikiran umum di umat awam bahwa: tuhan itu adalah personifikasi.
Ini konsep umum, artinya hampir seluruh awam berpikiran demikian, bahwa tuhan adalah SESOSOK makhluk, bahkan ada suatu test di sekolah (saya lupa pastinya, mungkin teman2 yg pernah membahas ini bisa mengingatkan sy lagi) tentang wujud tuhan, hasil test: hampir seluruhnya mengatakan TUHAN ADALAH LELAKI.

Itu menunjukkan apa? Bahwa tuhan di imajinasi tiap orang adalah seorang lelaki yang duduk diatas sana dan melihat tingkah laku kita dan mengabulkan permintaan kita .

Lantas, apa salahnya dengan imajinasi ini? Jelas salah besar. Dengan mengimajinasikan bahwa ada sesosok makhluk adi kuasa yg mengatur segala kehidupan kita, mau tidak mau kita akan BERSANDAR kepadanya. Tiap ketemu masalah kita akan berdoa memohon jalan keluar, bahkan sampai memohon rezeki, dagangan laris dan segala embel2 Lobha lainnya.

Dengan mengakui adanya sesosok makhluk, kita akan terkondisi untuk memupuk Lobha dan menghilangkan kepercayaan terhadap diri sendiri, seperti yang diajarkan oleh Sang Buddha: "Jadikanlah dirimu pulau" atau "pikiran adalah pelopor" atau "Setiap orang adalah pewaris Karmanya sendiri" dsbnya

Kesalahan konsep seperti ini kalau sudah mengakar, akan sangat sulit dihilangkan. Bahkan seorang yg sudah sukses, intelektual tinggi, berkedudukan, menjunjung tinggi logika, ternyata masih tidak bisa/tidak berani menghapus konsep tuhan personal ini.
Darimana kesalahan ini berakar? Kesalahan ini bermula dari pendidikan dini yang diberikan oleh lingkungan: Orang tua, pergaulan dan sekolah.
 
Karena mengetahui konsep umum di-imajinasi tiap awam, bahwa tuhan itu adalah sesosok makhluk, idealnya vihara sebagai sarana yg paling kompeten dalam penyebaran Dhamma, harus berani meluruskan "imajinasi barbar" tersebut. Jika ingin umat memahami hukum karma dan konsep nibbana dengan baik, Dhamma harus diajarkan secara JELAS dan JANGAN MEMBINGUNGKAN.

Seperti yg pernah sy jelaskan sebemumnya, di vihara, sewaktu ceramah Dhamma soal AdiBuddha ini, penjelasannya sangat mengambang. Peserta masih tidak mengerti. Tidak ada ketegasan untuk menghapus keraguan. Kata penutupnya adalah: Tuhan dalam agama Buddha adalah berbeda, yaitu: Sang Hyang Adi Buddha.
Dan dalam tiap kebaktian, ada juga kata2: Marilah kita berdoa kepada tuhan yang maha esa: sang hyang adi buddha.

Nggak heran, sepulangnya dari vihara, mereka masih mengangkat hio berdoa kepada tuhan untuk meminta rezeki.

::
   
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline indavadi

  • Teman
  • **
  • Posts: 74
  • Reputasi: 2
  • Gender: Male
Re: Surat Terbuka u/Vihara Ekayana Grha -> Buddhism bertuhan ?
« Reply #39 on: 20 October 2007, 07:36:31 AM »
Saya rasa itu hanya masalah mental dari pribadi aja, tidak ada sangkut pautnya dengan vihara yang disebut mungkin, saya juga tidak setuju dengan apa yang diucapkan oleh romo tersebut, dan menurut saya lebih baik dia tidak berucap daripada berucap yang salah. Memang sekarang banyak buddhist yang aneh2 dan lebih aneh lagi jika dibiarkan dia berceramah, tapi apapun itu ada baiknya yang mengerti cobalah menjelaskan kepada yang tidak mengerti, dan yang tidak mengerti ada baiknya dibuat mengerti dulu :)
Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitatta

Offline Kembara

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 426
  • Reputasi: 13
Re: Surat Terbuka u/Vihara Ekayana Grha -> Buddhism bertuhan ?
« Reply #40 on: 10 November 2007, 10:11:44 AM »
Hehehehehe, kadang kalo umat Buddhist kalo debat atau memberikan pendapat sering membuat pernyataan CMIIMW, sepertinya tidak ada keyakinan atau tidak ada kepercayaan pada dirinya untuk menjawab atau takut salah, berbeda dengan umat lain yang lantang dan yakin dengan argumen2nya, TANYA KENAPA?

CMIIW :

Karena menurut saya : "Tidak ada BENAR yang paling BENAR dan tidak ada SALAH yang paling SALAH", jadi kembali ke cara pandang masing2 orang.

Satu hal lagi, Buddha Dharma itu kalau mau dijadikan kitab suci, entah berapa banyak buku harus ditulis baru bisa memuat semuanya, dengan demikian ada berapa banyak sih orang di dunia ini yang sudah benar2 100% memahami dan mempraktekkan Buddha Dharma itu sendiri? belum lagi ada aspek2 lainnya, makanya saya selalu berprinsip seperti kata2 saya diatas.

Kalau kita pede tapi ternyata salah, kasihan dong orang awam yang membaca, kalau dia main percaya aja nanti jadi ikut terjerumus. Sedangkan Buddha Dharma itu sendiri mempunyai FLEKSIBILITAS yang amat tinggi, makanya Buddha Dharma itu selalu bisa Up To Date dan tidak habis dimakan jaman, mau di'goyang' seperti apapun hebatnya, akan tetap exist.

Untuk bisa memahami dan mempraktekkan Buddha Dharma juga tidak cukup hanya dengan banyak membaca dan berteori, tapi kita harus merasakan sendiri yaitu dari pengalaman demi pengalaman dalam hidup kita, jadi intinya kita juga butuh waktu untuk bisa membuktikan kebenaran dari Buddha Dharma itu sendiri. Jadi lain dengan 'para tetangga' yang selalu dengan penuh pede menganggap diri paling benar dan paling suci, tapi ternyata menurut kita kan mereka banyak salahnya juga.... :)

CMIIW (;D....Bro Ryu....begitulah alasan kenapa CMIIW ada baiknya tetap dipakai... :)) :))) apalagi buat saya yang masih cetek pengetahuannya....  :-[ jadi jangan segan2 beri saya pencerahan ya bro2 & sis2 yang ada di DC sini.

SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATTA
SADHU, SADHU, SADHU.
_/\_
SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATTA
SADHU, SADHU, SADHU.

_/\_


Offline hendri

  • Teman
  • **
  • Posts: 64
  • Reputasi: 3
Re: Surat Terbuka u/Vihara Ekayana Grha -> Buddhism bertuhan ?
« Reply #41 on: 10 November 2007, 11:04:15 AM »
 _/\_

saya pernah baca kalau meditasi bukan untuk berdoa berarti yg menyuruh kita untuk berdoa salah donk???!!
di tuliskan meditasi adalah menenangkan fikiran dan memusatkan pada suatu objek yang pada akhirnya kita akan merasakan ketenangan batin.. :) (begini yang saya terapkan selama ini)??

sekarang memang ada juga yang memberikan dharma yang berbeda2, saya pun sampai bingung sehingga pikiran ini kadang  terpengaruh...
Semoga Semua mahkluk hidup berbahagia

Offline Kembara

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 426
  • Reputasi: 13
Re: Surat Terbuka u/Vihara Ekayana Grha -> Buddhism bertuhan ?
« Reply #42 on: 10 November 2007, 11:52:04 AM »
Quote
Ceramah kali ini diisi oleh seorang romo... (maap lupa namanya...)
Lebih kurang begini isinya:
tadi... dalam meditasi kita berdoa,
kita berdoa kepada Tuhan yang maha esa

Siapakah Tuhan buddhist ?
Siapa lagi kalau bukan Sang Hyang Adi Buddha

CMIIW (lagi nih...:)))

1. Dalam Buddhist kalo saya gak salah yang di panggil dengan sebutan "Romo" itu ditujukan kepada seseorang yang sudah di'baptis' sebagai Panditta. Nah setahu saya syarat & ketentuan seseorang untuk bisa menjadi Panditta itu adalah  berdasarkan sila-sila dalam Buddhisme yang telah dapat dia laksanakan (dilihat dari mana dan oleh siapa???) bukan berdasarkan lulus ujian mengenai pengetahuan Buddha Dharma nya (seperti orang yang menuntut ilmu di lembaga pendidikan). Jadi sebenarnya siapapun bisa dengan mudah menjadi Romo (dengan catatan dia berjanji untuk mentaati sila-sila dalam Buddhisme), karena setahu saya belum ada aturan baku dalam Buddhisme yang dijadikan sebagai tolok ukur seseorang dapat di Tisarana ataupun jadi Panditta. (CMIIW)

2. Kadang di Vihara2 atau Cetya2 ada saatnya kekurangan orang untuk mengisi ceramah Dharma seusai kebaktian, jadi dari pada gak ada, ya siapa yang hadir yang dianggap lebih senior itulah yang diminta untuk mengisi ceramah, padahal pengetahuan Dharma yang bersangkutan sendiri mungkin belumlah dalam.

3. atau ada kondisi2 lainnya.

Nah kalau benar apa yang saya katakan diatas, jadi tidaklah heran kenapa masih terjadi hal yang Mbah Menyan alami tersebut, itu artinya Mbah datang tidak pada waktu dan tempat yang benar.

Kalau tidak salah, Bhante Upasseno besok tgl. 11 November 2007 jam 10:00 wib kan ada ceramah dharma di Ekayana, saran saya ada baiknya Mbah Menyan hadir dan sampaikan masalah diatas untuk bisa di bahas di forum pada saat itu, minimal bisa sedikit meluruskan yang salah. (bagi orang yang menganggap salah).

Sedikit OOT :

IMO : Akar permasalahan Buddhisme (terutama di Indonesia) sebenarnya bukan pada ajaran sekte tertentu yang tidak benar, dll. Kita harus bijaksana memandang, sebenarnya yang disebut Buddhist itu yang bagaimana? menurut saya ada 2 kelompok Buddhist di Indonesia bahkan dunia yaitu : 1. Buddhist yang betul2 mempelajari Buddha Dharma dan telah 'melek' Buddha Dharma, 2. Buddhist Tradisi (Buddhist KTP), sering dalam diskusi/debat kita memojokkan umat dari aliran sekte tertentu yang masih begini, begitu, bla bla bla...., kalau kita lihat kenyataannya, hanya ada berapa % sih yang tergolong kelompok 1? jadi tidak bisa kita men-generalisir (pukul rata) bahwa Buddhist dari aliran anu menyimpang tuh dari ajaran, contoh gamblangnya : umat mahayana sering dikatakan (dalam thread2 di DC) membaca mantra/doa2 meminta para Boddhisattva-nya untuk datang menolong dan mengabulkan permintaannya, dll. Nah seharusnya sebelum mengeluarkan pandangan seperti diatas, kita harus tahu dulu Mahayanist yang mana yang melakukan hal tersebut, apakah yang dimaksud adalah yang dari kelompok 1? sebab yang saya tahu, Vihara2 Mahayana saja sudah mulai mengurangi secara bertahap ritual2 yang berbau tradisi, tapi tentunya tidak bisa secara ekstrim menghapus semua yang berbau tradisi, ini dikarenakan umatnya kan masih banyak yang kelompok 2, sehingga harus diarahkan secara bertahap (ini sekedar contoh dari yang saya tahu, saya sendiri bukan seorang yang sektarian). Jadi harus bisa dibedakan dulu yang mana yang menjalankan sesuai AJARAN dan yang mana cuma menjalankan TRADISI.

Agama Buddha juga terdiri dari berbagai aliran / sekte, dan masing2 mempunyai cara pandang dan keyakinan yang berbeda juga tapi tujuan akhirnya adalah satu yaitu NIBBANA, jadi menurut saya, masing2 orang punya hak nya sendiri untuk menjalankan sesuai yang diyakininya, oleh sebab itu sebaiknya jangan kita melecehkan pihak manapun, bahkan sebaiknya kita pun jangan melecehkan agama orang lain (apalagi cuma aliran / sekte yang masih sama2 Buddhist). (Mohon maaf kalau dalam contoh2 yang saya berikan terdahulu ada yang menyinggung agama lain.)

Mengenai kata "Sanghyang Adi Buddhaya" yang notabene hanya dipakai di Indonesia, setahu saya kata "Sanghyang Adi Buddhaya" ini 'terpaksa' diciptakan untuk dipakai di Indonesia agar dapat diakui sebagai agama yang sah oleh pemerintah (kalau tidak salah oleh pemerintah orde baru) karena dalam Pancasila Indonesia ada sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Jadi ini tujuannya hanya sebagai menyesuaikan saja dengan peraturan pemerintah masa silam, seperti halnya kenapa ada aliran "Buddhayana" yang juga hanya ada di Indonesia, yang saya tahu ini juga bertujuan untuk bisa disesuaikan dengan kondisi masyarakat Indonesia yang begitu majemuk dan karena itulah ajaran Buddha bisa dengan susah payah dikembangkan sampai kepelosok-pelosok kampung di Indonesia dalam hal ini masyarakat pribumi yang ada di kampung-kampung (Untuk membahas ini mungkin ada baiknya dibuka thread baru dan diharapkan rekan2 yang mempunyai pengetahuan tentang hal ini menyumbangkan pengetahuannya). Jadi ada baiknya, sebelum kita berpandangan salah tentang sebuah aliran, sebaiknya kita juga mempelajari terlebih dahulu sejarah panjang tentang bagaimana Agama Buddha bisa exist di Indonesia, termasuk harus tahu dan menghargai Tokoh Pelopor Kebangkitan Agama Buddha Di Indonesia.

Mengenai TRADISI, menurut saya ada juga tradisi2 yang perlu dipertahankan untuk menunjukkan kekayaan BUDAYA bangsa kita, yang menjadi ciri khas bagi masing2 etnis yang ada.

Sekali lagi semua opini diatas saya coba sharing disini bertujuan untuk membuka wawasan kita agar lebih baik, tolong koreksi jika ada yang salah atau kurang berkenan, dalam setiap posting saya, tidak bermaksud menyinggung siapapun, terima kasih.

SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATTA
SADHU, SADHU, SADHU.
_/\_
SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATTA
SADHU, SADHU, SADHU.

_/\_


Offline Kembara

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 426
  • Reputasi: 13
Re: Surat Terbuka u/Vihara Ekayana Grha -> Buddhism bertuhan ?
« Reply #43 on: 10 November 2007, 12:12:50 PM »
_/\_

saya pernah baca kalau meditasi bukan untuk berdoa berarti yg menyuruh kita untuk berdoa salah donk???!!
di tuliskan meditasi adalah menenangkan fikiran dan memusatkan pada suatu objek yang pada akhirnya kita akan merasakan ketenangan batin.. :) (begini yang saya terapkan selama ini)??

sekarang memang ada juga yang memberikan dharma yang berbeda2, saya pun sampai bingung sehingga pikiran ini kadang  terpengaruh...

Setuju dengan Bro Hendri dan yang lain2, bahwa meditasi bukan untuk berdoa, karena meditasi sendiri tujuannya adalah untuk melatih konsentrasi (lebih lanjutnya biar rekan2 lain yang menjawab soal ini karena saya sendiri masih jarang melakukan meditasi, agar tidak terjadi kesalahan, biar yang sudah sering praktek saja ya yang menjawab).

Dalam Buddhisme memang ada berbagai aliran / sekte yang berbeda dengan pemahaman dan keyakinan yang berbeda juga tetapi tujuan akhir sama yaitu Nibbana (sesuai posting saya diatas), seperti yang saya katakan dalam shout box kemarin, bro Hendri sering2lah berkunjung ke DC dan rajin2lah baca thread2 yang ada, memang disini juga anggotanya terdiri dari berbagai aliran yang berbeda, untuk itu setelah kita banyak baca paling tidak nanti bro Hendri mungkin bisa rasakan sendiri mana yang menurut bro Hendri paling cocok dengan bro Hendri, itulah yang dimantapkan.

Jadi saran saya, pergunakan Hati dan Kebijaksanaan berpikir kita sendiri untuk melihat, mendalami, merasakan, lalu buktikan sendiri, mana yang paling baik, benar dan cocok buat kita. Dengan demikian semoga nanti gak bingung lagi dan bisa tercerahkan.

SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATTA
SADHU, SADHU, SADHU.
_/\_

 
SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATTA
SADHU, SADHU, SADHU.

_/\_


Offline oddiezz

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 325
  • Reputasi: 12
  • Gender: Male
  • in vain
Re: Surat Terbuka u/Vihara Ekayana Grha -> Buddhism bertuhan ?
« Reply #44 on: 16 November 2007, 01:55:57 PM »
ternyata di vihara saya di buku parita juga ada tertulis berdoa pada Tuhan YME.

Saya sih mencoba melihat dari sisi lain,
apakah mungkin, buku tersebut dulu dibuat dengan pertimbangan bahwa pemerintah Indonesia menganggap semua agama harus mempunyai satu Tuhan yang dipuja yah ?

Apakah jika dijelaskan ke masyarakat Indonesia bahwa ajaran Buddha tidak mengenal adanya satu Tuhan yang Causa Prima, sekarang ini, telah bisa diterima oleh oleh masyarakat dan pemerintah Indonesia.

Atau malahan bisa menimbulkan pandangan negatif atau malah dampak yang tidak diinginkan terhadap eksistensi dan perkembangan agama Buddha, sehingga pada buku2 resmi terbitan vihara dicetak seperti itu .

Still wondering....

juz posting my point of view sih ( ga pake CMIIW lor :)

Eschew Obfuscation! Espouse Elucidation!

 

anything