//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bantuan Biaya Pendidikan  (Read 70075 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline CKRA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 919
  • Reputasi: 71
Re: Bantuan Biaya Pendidikan
« Reply #45 on: 13 August 2009, 02:22:12 PM »
beasiswa juga biasa diberikan untuk siswa berprestasi dalam hal misalnya olah raga, seni, dll walaupun secara akademik tolol

mereka juga dapat beasiswa harusnya untuk bidang yang mereka kuasai. yg jago musik ya ke sekolah musik. masa jago musik mau dikasih beasiswa ke teknik metalurgi. metalurgi itu apa saja dia gak tau. dia pikir masa ada sih teknik tentang cinta kasih (metta)?

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Bantuan Biaya Pendidikan
« Reply #46 on: 13 August 2009, 05:23:46 PM »
Just saran aja ya...no offense.
Lantas dg target minimal prestasi pencapaian ranking tertentu, gimana kalau anak asuh tsb tidak mencapai di semester berikut? Misal karena tidak lagi tiga besar, tapi ranking enam saja. Apa akan dikeluarkan dr program?

sistem ranking adalah perbandingan si anak terhadap teman2 sekelasnya.
saya pribadi tidak suka mem-banding2kan si anak dengan orang lain.
bagaimanapun juga tidak adil jika si anak mendapat ranking rendah hanya karena kalah bersaing dengan teman2nya yang secara rata2 lebih cerdas daripada dia.
IMO, yang ingin dievaluasi hanyalah nilai si anak, bukan membandingkan nilai si anak dengan nilai teman2nya.

bagaimanapun, nilai adalah barometer rajin atau tidaknya si anak, bukan indikator kecerdasan.
standarnya pun tidak perlu tinggi2, misalnya 65.
kalau ada nilai 30 atau 20, itu hampir bisa dipastikan kalau si anak kurang serius dalam belajar di sekolah, atau bermasalah dengan guru, atau ada masalah lainnya yang barangkali kita tidak tahu.
jadi bukan masalah cerdas atau bodoh..

sekali lagi, IMO, nilai tetap perlu jadi bahan pertimbangan..
walaupun tidak perlu standar tinggi2.. :)
« Last Edit: 13 August 2009, 05:26:18 PM by Lex Chan »
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Bantuan Biaya Pendidikan
« Reply #47 on: 13 August 2009, 10:12:47 PM »
Just saran aja ya...no offense.
Lantas dg target minimal prestasi pencapaian ranking tertentu, gimana kalau anak asuh tsb tidak mencapai di semester berikut? Misal karena tidak lagi tiga besar, tapi ranking enam saja. Apa akan dikeluarkan dr program?

sistem ranking adalah perbandingan si anak terhadap teman2 sekelasnya.
saya pribadi tidak suka mem-banding2kan si anak dengan orang lain.
bagaimanapun juga tidak adil jika si anak mendapat ranking rendah hanya karena kalah bersaing dengan teman2nya yang secara rata2 lebih cerdas daripada dia.
IMO, yang ingin dievaluasi hanyalah nilai si anak, bukan membandingkan nilai si anak dengan nilai teman2nya.

bagaimanapun, nilai adalah barometer rajin atau tidaknya si anak, bukan indikator kecerdasan.
standarnya pun tidak perlu tinggi2, misalnya 65.
kalau ada nilai 30 atau 20, itu hampir bisa dipastikan kalau si anak kurang serius dalam belajar di sekolah, atau bermasalah dengan guru, atau ada masalah lainnya yang barangkali kita tidak tahu.
jadi bukan masalah cerdas atau bodoh..

sekali lagi, IMO, nilai tetap perlu jadi bahan pertimbangan..
walaupun tidak perlu standar tinggi2.. :)

pak tua ini semakin bijaksana  :P

Offline Shining Moon

  • Sebelumnya: Yuri-chan, Yuliani Kurniawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.148
  • Reputasi: 131
Re: Bantuan Biaya Pendidikan
« Reply #48 on: 14 August 2009, 07:26:51 AM »
Yup. Setuju sama si alex ...
Maksudnya jangan karena si anak tidak masuk tiga besar/lima besar lantas beasiswa dicabut. Jangan karena ranking semata kita menghambat seseorang. Intinya tetap agar si anak semangat belajar, tetap rajin sekolah, dan tidak terlalu 'memaksakan diri' harus mendapat ranking.
beberapa waktu lalu, saya berkenalan dengan ibu 3 anak. Saat itu si anak yang ketiga (4 tahun) sudah digenjot dan dipaksa ini itu. Datang ke sekolah sudah tak bersemagat. Malah dengan bangganya si ibu memberitahu saya kalau anaknya bersekolah di 2 preschool yang berbeda. Hasilnya, hanya dalam setengah tahun sudah naik tingkat. Tapi yang tidak disadari oleh si ibu adalah wajah anaknya yang lemas setiap datang ke sekolah, bagai anak tiada gairah kehidupan.
Beberapa tahun kemudian, saya bertemu lagi dengan si ibu. Sekarang tiap tahun anaknya (yang ke 1, 2, dan3) pindah sekolah karena saking semangatnya mencari pendidikan terbaik. Well, dia sih nggak bilang gitu. Tapi setiap kali ketemu dia sekolah anaknya sudah ganti. Nah, bulan lalu ketemu lagi sama si ibu. Kali ini dengan semangatnya dia cerita anaknya yang kedua baru lolos kualifikasi olimpide nasional, hebohnya lagi satu2nya anak di sekolah radius daerah saya yang lolos. Dengan berapi2 dia cerita kalau anaknya mesti ranking, mesti dapet medali, biar nanti mesti bisa dapat beasiswa di singapur, biar nanti blablabla..IMO, anaknya baru remaja gitu. Bener aja, anaknya memang dapet tuh gelar. Fotonya sampe dipajang di poster sekolah. Tapi, tampangnya udah gak sehat dan saya yakin perkembangan mentalnya juga acak kadut tak tahu apa yang terjadi nanti saat usianya sudah 20, 30, 40 tahun...
Semoga mengerti sudut pandang saya ya. Prestasi akademik diperlukan dalam batas terttntu saja untuk melihat anaknya serius/tidak dalam belajar. Tapi ranking tidak diperlukan tinggi-tinggi.
Life is beautiful, let's rock and roll..

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Bantuan Biaya Pendidikan
« Reply #49 on: 14 August 2009, 08:34:36 AM »
klo contoh di atas berbeda lagi itu lebih mengarah ke egosentrisme ortu.

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Bantuan Biaya Pendidikan
« Reply #50 on: 14 August 2009, 02:13:14 PM »
titipan temen guru

bukan dari nilai tapi dari USAHA, namun dengan nilai, maka menjadi motivasi anak untuk berusaha belajar, dan memacu niat belajar.

Tadi bro hendra katakan hanya akan memberi beasiswa kepada yg nilai rata2 diatas 7, saya setuju dengan ini karena walaupun kemampuan anak ada yg pinter di mathematic, tapi tidak pinter olahraga, pintar kesenian tapi tidak pinter bahasa, seperti kata bro 3000, tapi otomatis jika dia rajin dengan mata pelajaran yg dikuasai nya (yang lebih dia dominasi) maka rata2 anak tersebut harusnya diatas 7.5(walaupun ada pelajaran yg kurang dia kuasai), jadi menurut saya standard 7 sudah OK kog,

mengenai Bro Indra, secara psikologis, anak yang kurang mampu akan lebih baik minat belajarnya dibanding anak yang mampu (dalam segi ekonomi keluarga), saya katakan ini menurut penglihatan saya terhadap sejumlah anak.

dan lagi, penilaian report sekolah tidak hanya berdasarkan nilai, karena ada kolom untuk mengisi kelakuan anak tersebut, jadi nilai bukan satu2 nya patokan, sebab... anak yang baru belajar otomatis lebih kalah (misalnya baru kelas 1 SD) dibanding anak yang sudah terbiasa dengan sistem belajar sekolah...

Offline Rina Hong

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.255
  • Reputasi: -2
  • Gender: Female
Re: Bantuan Biaya Pendidikan
« Reply #51 on: 14 August 2009, 02:26:46 PM »
nilai 65 jaman sekarang di sekolah dianggap tidak lulus.... minimal 7
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Bantuan Biaya Pendidikan
« Reply #52 on: 14 August 2009, 04:48:28 PM »
nilai 65 jaman sekarang di sekolah dianggap tidak lulus.... minimal 7

walah, 65 aja ngga lulus.. apalagi 7? :o
seharusnya 70 kali ya? ;D
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Bantuan Biaya Pendidikan
« Reply #53 on: 25 August 2009, 08:25:28 AM »
dear sodara2

dana yang terkumpul sampai saat ini sebesar Rp 760.025 karena bulan agustus hampir habis, kita lgsg transfer dana yang masuk ini ke sekolah yang bersangkutan bagaimana??

Uang Sekolah Edwin bulan agustus = Rp. 205.000,-

Uang Sekolah Suriyanto bulan agustus = Rp. 205.000,-

total = Rp 410.000,-
« Last Edit: 25 August 2009, 08:28:59 AM by Hendra Susanto »

Offline Shining Moon

  • Sebelumnya: Yuri-chan, Yuliani Kurniawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.148
  • Reputasi: 131
Re: Bantuan Biaya Pendidikan
« Reply #54 on: 25 August 2009, 12:09:05 PM »
Kalo i yang boleh tentuin sih, lanjutkan!
Life is beautiful, let's rock and roll..

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Bantuan Biaya Pendidikan
« Reply #55 on: 25 August 2009, 01:21:54 PM »
saran ku sich kita patungan perbulan aja... utk 2 anak itu kan total 410rb... jd gak terlalu berat n secara administratif beres per bulan tutup... buka utk bulan depan

Offline jimmykei

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 168
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
  • Semoga Semua Makhluk Berbahagia, Sadhu3x
Re: Bantuan Biaya Pendidikan
« Reply #56 on: 25 August 2009, 05:37:00 PM »
Tak bisa buka om..tapi emang ada suatu aturan nilainya mesti berapa? Saya pikir tak perlulah, yang penting tetep naik kelas ajah.

klik spoilernya tunggu sesaat karena gambar besar jadi agak lama, standar nilai minimal 7 rata-rata baru kita bantu carikan dana. klo hanya sekedar naik kelas gak asih ahhh ;D

kasian anak2 yg kurang cerdas tapi pengen cerdas

makanya banyak2 belajar, maklum gw blo-on jadi seneng sama anak pinter
Yup. Setuju sama si alex ...
Maksudnya jangan karena si anak tidak masuk tiga besar/lima besar lantas beasiswa dicabut. Jangan karena ranking semata kita menghambat seseorang. Intinya tetap agar si anak semangat belajar, tetap rajin sekolah, dan tidak terlalu 'memaksakan diri' harus mendapat ranking.
beberapa waktu lalu, saya berkenalan dengan ibu 3 anak. Saat itu si anak yang ketiga (4 tahun) sudah digenjot dan dipaksa ini itu. Datang ke sekolah sudah tak bersemagat. Malah dengan bangganya si ibu memberitahu saya kalau anaknya bersekolah di 2 preschool yang berbeda. Hasilnya, hanya dalam setengah tahun sudah naik tingkat. Tapi yang tidak disadari oleh si ibu adalah wajah anaknya yang lemas setiap datang ke sekolah, bagai anak tiada gairah kehidupan.
Beberapa tahun kemudian, saya bertemu lagi dengan si ibu. Sekarang tiap tahun anaknya (yang ke 1, 2, dan3) pindah sekolah karena saking semangatnya mencari pendidikan terbaik. Well, dia sih nggak bilang gitu. Tapi setiap kali ketemu dia sekolah anaknya sudah ganti. Nah, bulan lalu ketemu lagi sama si ibu. Kali ini dengan semangatnya dia cerita anaknya yang kedua baru lolos kualifikasi olimpide nasional, hebohnya lagi satu2nya anak di sekolah radius daerah saya yang lolos. Dengan berapi2 dia cerita kalau anaknya mesti ranking, mesti dapet medali, biar nanti mesti bisa dapat beasiswa di singapur, biar nanti blablabla..IMO, anaknya baru remaja gitu. Bener aja, anaknya memang dapet tuh gelar. Fotonya sampe dipajang di poster sekolah. Tapi, tampangnya udah gak sehat dan saya yakin perkembangan mentalnya juga acak kadut tak tahu apa yang terjadi nanti saat usianya sudah 20, 30, 40 tahun...
Semoga mengerti sudut pandang saya ya. Prestasi akademik diperlukan dalam batas terttntu saja untuk melihat anaknya serius/tidak dalam belajar. Tapi ranking tidak diperlukan tinggi-tinggi.

g setuju sama yuri-chan, didaerah ce g di daerah cengklong,
ada sistem beasiswa anak asuh kaya gini, tapi hasilnya malah bikin stress anak,
di tempat ce g ada 2 anak ce kembar yang diputus beasiswanya gara2 nilainya 6.5 dan menurut para  donatur orangnya pendiem, ck,ck,ck :(
kasian banget padahal mereka bonyoknya dah cerai (broken home) ya wajar aja pendiem, padahal2 anaknya mao berusaha belajar ko, ga pernah bolos ikut bimbingan belajar tiap minggu, cuma emang kemampuan tiap anak beda2, ada yang cepet nangkep, ada yang engga,
trus gara2 uang sppnya yang cuma (kalo ga salah sekitar 45 ribu-an/bulan) mereka jadi stress kan parah,
sekarang (bukannya pamer) karena ga tega, g dan ce g yang biayain mereka (at list finansialnya ga mampu).
g cuma mao bilang jika kita ingin berbuat baik janganlah malah membuat hal yang kurang bagus,
memang bagus dengan standar nilai, tapi kalo cuma beda 0,5 aja dicut kasian juga kan?
bener ga temen-temen?

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Bantuan Biaya Pendidikan
« Reply #57 on: 25 August 2009, 05:50:51 PM »
^
^

terima kasih atas saran yang diberikan, setiap calon murid yang diajukan akan dirembuk ramai2 disini.

jadi jangan khawatir dengan 'jika kita ingin berbuat baik janganlah malah membuat hal yang kurang bagus'

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Bantuan Biaya Pendidikan
« Reply #58 on: 25 August 2009, 07:12:52 PM »
Tak bisa buka om..tapi emang ada suatu aturan nilainya mesti berapa? Saya pikir tak perlulah, yang penting tetep naik kelas ajah.

klik spoilernya tunggu sesaat karena gambar besar jadi agak lama, standar nilai minimal 7 rata-rata baru kita bantu carikan dana. klo hanya sekedar naik kelas gak asih ahhh ;D

kasian anak2 yg kurang cerdas tapi pengen cerdas

makanya banyak2 belajar, maklum gw blo-on jadi seneng sama anak pinter
Yup. Setuju sama si alex ...
Maksudnya jangan karena si anak tidak masuk tiga besar/lima besar lantas beasiswa dicabut. Jangan karena ranking semata kita menghambat seseorang. Intinya tetap agar si anak semangat belajar, tetap rajin sekolah, dan tidak terlalu 'memaksakan diri' harus mendapat ranking.
beberapa waktu lalu, saya berkenalan dengan ibu 3 anak. Saat itu si anak yang ketiga (4 tahun) sudah digenjot dan dipaksa ini itu. Datang ke sekolah sudah tak bersemagat. Malah dengan bangganya si ibu memberitahu saya kalau anaknya bersekolah di 2 preschool yang berbeda. Hasilnya, hanya dalam setengah tahun sudah naik tingkat. Tapi yang tidak disadari oleh si ibu adalah wajah anaknya yang lemas setiap datang ke sekolah, bagai anak tiada gairah kehidupan.
Beberapa tahun kemudian, saya bertemu lagi dengan si ibu. Sekarang tiap tahun anaknya (yang ke 1, 2, dan3) pindah sekolah karena saking semangatnya mencari pendidikan terbaik. Well, dia sih nggak bilang gitu. Tapi setiap kali ketemu dia sekolah anaknya sudah ganti. Nah, bulan lalu ketemu lagi sama si ibu. Kali ini dengan semangatnya dia cerita anaknya yang kedua baru lolos kualifikasi olimpide nasional, hebohnya lagi satu2nya anak di sekolah radius daerah saya yang lolos. Dengan berapi2 dia cerita kalau anaknya mesti ranking, mesti dapet medali, biar nanti mesti bisa dapat beasiswa di singapur, biar nanti blablabla..IMO, anaknya baru remaja gitu. Bener aja, anaknya memang dapet tuh gelar. Fotonya sampe dipajang di poster sekolah. Tapi, tampangnya udah gak sehat dan saya yakin perkembangan mentalnya juga acak kadut tak tahu apa yang terjadi nanti saat usianya sudah 20, 30, 40 tahun...
Semoga mengerti sudut pandang saya ya. Prestasi akademik diperlukan dalam batas terttntu saja untuk melihat anaknya serius/tidak dalam belajar. Tapi ranking tidak diperlukan tinggi-tinggi.

g setuju sama yuri-chan, didaerah ce g di daerah cengklong,
ada sistem beasiswa anak asuh kaya gini, tapi hasilnya malah bikin stress anak,
di tempat ce g ada 2 anak ce kembar yang diputus beasiswanya gara2 nilainya 6.5 dan menurut para  donatur orangnya pendiem, ck,ck,ck :(
kasian banget padahal mereka bonyoknya dah cerai (broken home) ya wajar aja pendiem, padahal2 anaknya mao berusaha belajar ko, ga pernah bolos ikut bimbingan belajar tiap minggu, cuma emang kemampuan tiap anak beda2, ada yang cepet nangkep, ada yang engga,
trus gara2 uang sppnya yang cuma (kalo ga salah sekitar 45 ribu-an/bulan) mereka jadi stress kan parah,
sekarang (bukannya pamer) karena ga tega, g dan ce g yang biayain mereka (at list finansialnya ga mampu).
g cuma mao bilang jika kita ingin berbuat baik janganlah malah membuat hal yang kurang bagus,
memang bagus dengan standar nilai, tapi kalo cuma beda 0,5 aja dicut kasian juga kan?
bener ga temen-temen?

kalau anaknya selalu masuk, gak pernah bolos, dan juga sopan (berkelakuan baik),
itu bisa menjadi pertimbangan (semacam hak veto).

Dan beri juga bimbingan bagaimana cara belajar yg baik supaya dpt nilai bagus.

_/\_
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Bantuan Biaya Pendidikan
« Reply #59 on: 26 August 2009, 10:13:47 AM »
dear sodara2

dana yang terkumpul sampai saat ini sebesar Rp 760.025 karena bulan agustus hampir habis, kita lgsg transfer dana yang masuk ini ke sekolah yang bersangkutan bagaimana??

Uang Sekolah Edwin bulan agustus = Rp. 205.000,-

Uang Sekolah Suriyanto bulan agustus = Rp. 205.000,-

total = Rp 410.000,-

setuju bos, sambil menunggu dana terkumpul, program tetap dilanjutkan!!!
kan bulan agustus sudah harus bayar SPP-nya, transfer pembayaran dulu untuk bulan agustus....

 _/\_

Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.