kalo menurut saia sih, biasa sering terjadi dilingkungan saia yg pindah ke K itu ada 2 tahap:
1. memang tak mendalami dhamma, jadi menjalani kehidupan ya biasa aja, seperti tak punya agama, gak ada kegiatan keagamaan secara rutin, karena emank umat buddhist tak dituntut kewajiban harus ke vihara tiap minggu dll, jadi ibaratnya ya 'gak berasa punya agama'
2. tus dilanjutin tahap ke 2 yaitu ada yg nawarin agama, kehidupan beragamanya lebih berasa di agama K, karena ada kegiatan ini tu, lebih disosialisasikan, lebih komersil, ibarat produk lebih dipasarkan, marketingnya lebih maju
so ya seperti ikan yang 'terpancing' dan akhirnya pindah agama, berdasarkan salah satu pengakuan tmn saia yang juga akhirnya pindah : "beragama buddha kyk gak beragama, gak ada bedanya beragama atau tidak"
disini kelihatan sekali kalo umat buddhist memang gak dituntut apa" sehingga org pun jadi merasa tak berkewajiban, jadi mayoritas jg memang tak pernah mengenal dan mempelajari dhamma secara sadar, sangat disayangkan sekali ternyata "orang buta melewati gudang emas"