Tidak usah dibuat rumit, sebenarnya Sang Bhagava telah mengajarkan bahwa hanya segenggam daun yang perlu benar2 dipelajari dan diketahui dengan sungguh2, yaiut 4 kesunyataan aria dan JMB8. Mengenai faham2 lain, bila tidak membawa pada penembusan langsung 4 kesunyataan ariya sudah selayaknya ditinggalkan.
Ingat, kita sekarang sudah terpanah sekali, jangan sampai terpanah 2 kali, bila tidak kita akan menjadi "bikkhu kitab kosong".
ada, di kitab Dhammapada, tentang Tuccha Potthila
Jika memang benar yang dimaksud adalah Tuccha Potthila, maka komentar di atas sama sekali merendahkan, tidak tepat, dan tidak pantas.
Tuccha Potthila tidak pernah dicela oleh Buddha (baik Buddha Gotama maupun 6 Buddha sebelumnya) berkenaan dengan apa yang diketahuinya, sebab Tuccha Potthila memang menguasai materi dhamma dan mahir membabarkannya. Hanya saja karena kesombongannya, ia tidak bisa menembus kesucian. Jadi 'julukan' oleh Buddha Gotama itu bukan merujuk kepada pengetahuan Tuccha Potthila, namun untuk menyadarkannya atas kesombongannya.
Berlawanan dengan pendapat mayoritas orang sekarang yang bodoh, malas belajar, serta miskin pengetahuan, Buddha tidak pernah mengecilkan pengetahuan seseorang, justru memuji mereka yang berpengetahuan luas. Namun memang dalam penembusan kesucian, hanya pengetahuan yang berkenaan dengan Buddha-dhamma yang diperlukan.