Salam Sdri Fudotakila,
Jawabnya adalah kedua-duanya. Astrologi Barat menghitung posisi relatif antara planet dan asteroid terhadap dua belas rasi bintang ekliptikal, yang biasa disebut Zodiak (Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricornus, Aquarius, dan Pisces).
Astrologi Barat sendiri dibagi menjadi dua, yaitu geosentrikal (pusat bumi) dan heliosentrikal (pusat matahari). Tergantung apa yang hendak kita prediksikan (kalau jodoh lebih bagus pakai heliosentrikal). Kedua berbeda dalam penggunaan benda langit yang dilibatkan. Astrologi geosentrikal yang lebih umum menggunakan: Matahari, bulan, Merkurius, Venus, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Selain itu, masih ada lagi Nodal utara dan selatan. Asteroid yang digunakan ada banyak: Lillith, Chiron, Juno, Pallas, Ceres, Vesta, Pholus, dll. Sehubungan dengan penggunaan asteroid ini berbeda masing2 astrolognya. Sedangkan heliosentrikal, karena berpusat matahari, maka matahari dihilangkan, dan demikian juga dengan Nodal utara dan Selatan. Jadi benda langitnya adalah: Bumi, 8 planet lainnya, dan asteroid. Bulan juga tidak dipakai. Demikian perbedaannya.
Kemudian dengan melihat daftar ephemeris (tabel kedudukan benda langit) atau menggunakan software dibuatlah bagian kelahiran (birthchart atau natal chart). Nanti gambar contohnya akan saya posting kalau bisa. Bagan kelahiran itu isinya letak planet pada masing-masing zodiak dan berapa derajatnya. Misalnya Merkurius berada di Leo pada 24derajat 15 menit, Venus berada di Aries pada 10 derajat 11 menit, dan seterusnya.
Letak benda-benda langit itu kemudian ditafsirkan maknanya. Penafsirannya mengikuti suatu pedoman yang terdapat dalam ilmu astrologi. Demikian penjelasan saya. Semoga bermanfaat.
Metta,
Tan