Siapakah umat Buddhist (baik rohaniawan atau awam) yang sudah tercerahkan?
bro mercedes, tahukan anda dari semua bahasan tulisan anda, bahkan secara umum pandangan siapapun umat (baik rohaniawan ataupun awam) dalam status tingkatan rohani yang berbeda, apa bedanya dengan bahasan tulisan saya?, seperti(nya) anda menghilangkan bagian yang terpenting ini pada brahmajala sutta, tetapi malah saya menimbulkan kutipan brahmajala sutta ini pada jawaban tulisan saya sebagai berikut dibawah ini :
Seperti syair guru Buddha tentang bahkan (pengetahuan tertinggi) Dhammapun seperti sebuah rakit yang harus ditinggalkan/ditanggalkan untuk menjejak di pantai seberang, apalagi yang (bersifat) fenomena atau bukan yang nyata/sejati, hanya (bersifat) sementara, berasal dari yang (bersifat) sementara/khayal/ilusi, bukan yang sesungguhnya. Seperti yang guru Buddha bilang bahwa semua hanyalah (bersifat) spekulasi, spekulator, para pembicara tentang hal-hal itu pada kenyataannya.
Kenyataan atau kritik pedas buat seluruh umat (Buddhist)!
wah bro mod jangan dilock dulu yach. Saya mo jelaskan/kasih gambaran mengapa umat awam jalan umum (masih bersifat dangkal/jasmaniah, dimana pengajaran oleh guru Buddha diajarkan agar pembina umum/umat awam jalan umum untuk dapat mengenali/menanggalkan/memisahkan/melepaskan kelekatan ciri atta diri) sebelum dapat mengerti tentang pada akhirnya untuk mencapai keberhasilan para pembina yang bertekad, tulus dan murni harus masuk melalui jalan mulia (mahayana) untuk dapat menembus pengetahuan sejati pencerahan (hati bodhi/hati sunya/keBuddhaan/pengalaman nibanna).
Gambaran umum umat (jalan awam) keadaannya seperti syairku pada poemofpathofwisdom.blogspot.com :
Semua (masih) hanyalah kekhayalan
Mau keluar kekhayalan memakai kekhayalan
Menyelami yang sejati (masih) terikat pada yang terkondisi
Menilai yang Mutlak dari (keterbatasan) pengalaman persepsi kemelekatan (pada) yang sementara
tetapi bila semua masih diukur dari oleh karena masih tercekatnya (belum dapat menanggalkan) pada atta diri yang annica anatta, semua pengetahuan kebijaksanaan apapun yang ada hanyalah (hanya berasal dari sudut pandang pengetahuan kebijaksanaan pengalaman kenyataan keberadaan atta (yabg anicca anatta) diri) ilusi yaitu kekhayalan dan kebanggaan (kemelekatan) atta diri. (Seperti kisah Ananda tercerahkan.)
Apalagi atau lebih parah lagi melekat keluar (takhayul) seperti yang diajarkan dan dipraktekkan pada beberapa aliran Buddhisme, seperti melalui sex, melalui penyiksaan diri, melalui kemelekatan/pengandalan kepada seseorang (pengakuan) manifestasi Buddha/Bodhisatva hidup di dunia, benda-benda yang dibilang suci/jimat-jimat/mengandung kekuatan gaib dsbnya.
semoga ada yang dapat merenungi dan mengerti menanggalkan/meninggalkan rakit (khayalan diri/palsu) yang sebenarnya bukan rakit karena sebenarnya belum membebaskan diri/menanggalkan diri berpindah (menaiki) ke rakit Dharma yang sebenarnya atau masih (menginjak) di daratan di seberang sana hilir mudik dengan (menunggangi) pengetahuan palsu sejati attanya dengan kebanggaan pengetahuannya.
Semoga tidak marah/tersinggung (attanya). Grin
good hope and love
coedabgf
-----------------------------------
saudara coedabgf yg bijak
silahkan anda baca-baca sendiri hasil postingan anda, yang menyatakan "semua disini" itu apa?
anda berani menyatakan tentang kebenaran, tetapi waktu ditanya jawabannya berputar-putar
dari dulu pandangan seperti itu sudah ada dalam brahmajala sutta.
mungkin 99% semua user disini belum ada yang mencapai arahat.
tetapi bukan berarti semua pengetahuan mereka itu "palsu" atau "tidak layak di dengar" atau seperti yang anda katakan "masih khayalan"
anak SD saja yang menyatakan Garam rasanya asin, maka anak SD itu menyatakan kebenaran kok.
salam metta.