//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Penjelasan coedabgf yang tercerahkan  (Read 121730 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Penjelasan coedabgf yang tercerahkan
« Reply #15 on: 30 April 2009, 09:58:22 AM »
Masalahnya satu, bro coeda mencoba menerjemahkan ajaran Buddha dengan rujukan diluar ajaran Sang Tathagata. Dan mencoba menyamakannya. Seakan-akan pengalaman sendiri itu adalah kebenarannya, tetapi dirinya sendiri tidak yakin itu kebenaran terlihat dengan tidak menjawab pertanyaan langsung kawan2.

Saran saya, sekalipun kita belum tercerahkan tetaplah berjalan pada praktek untuk membuktikan apakah benar Ajaran Buddha seperti demikian, bukan membuktikan ajaran Buddha dengan praktek yg lain tentu saja tidak ketemu. Ingin membuktikan air itu terdiri dari H20 atau tidak, tetapi bahan percobaanya adalah dengan menyalakan api tentu saja ngak nyambung.

Ciri orang yg tercerahkan atau org yg belum tercerahkan tetapi berniat untuk sharing hal bermanfaat adalah kata2nya /kalimatnya sederhana, mudah dicerna, dan tidak berputar2 ketika ditanya atau banyak alasan seperti filusuf jadi2an.


Mudah2an dicerna dengan baik, bila hati dan akal sehatnya masih bekerja dengan baik.
Smoga bermanfaat. _/\_

Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Penjelasan coedabgf yang tercerahkan
« Reply #16 on: 30 April 2009, 10:06:54 AM »
Siapakah umat Buddhist (baik rohaniawan atau awam) yang sudah tercerahkan?
bro mercedes, tahukan anda dari semua bahasan tulisan anda, bahkan secara umum pandangan siapapun umat (baik rohaniawan ataupun awam) dalam status tingkatan rohani yang berbeda, apa bedanya dengan bahasan tulisan saya?, seperti(nya) anda menghilangkan bagian yang terpenting ini pada brahmajala sutta, tetapi malah saya menimbulkan kutipan brahmajala sutta ini pada jawaban tulisan saya sebagai berikut dibawah ini :



Seperti syair guru Buddha tentang bahkan (pengetahuan tertinggi) Dhammapun seperti sebuah rakit yang harus ditinggalkan/ditanggalkan untuk menjejak di pantai seberang, apalagi yang (bersifat) fenomena atau bukan yang nyata/sejati, hanya (bersifat) sementara, berasal dari yang (bersifat) sementara/khayal/ilusi, bukan yang sesungguhnya. Seperti yang guru Buddha bilang bahwa semua hanyalah (bersifat) spekulasi, spekulator, para pembicara tentang hal-hal itu pada kenyataannya.





Kenyataan atau kritik pedas buat seluruh umat (Buddhist)!
wah bro mod jangan dilock dulu yach. Saya mo jelaskan/kasih gambaran mengapa umat awam jalan umum (masih bersifat dangkal/jasmaniah, dimana pengajaran oleh guru Buddha diajarkan agar pembina umum/umat awam jalan umum untuk dapat mengenali/menanggalkan/memisahkan/melepaskan kelekatan ciri atta diri) sebelum dapat mengerti tentang pada akhirnya untuk mencapai keberhasilan para pembina yang bertekad, tulus dan murni  harus masuk melalui jalan mulia (mahayana) untuk dapat menembus pengetahuan sejati pencerahan (hati bodhi/hati sunya/keBuddhaan/pengalaman nibanna).
Gambaran umum umat (jalan awam) keadaannya seperti syairku pada poemofpathofwisdom.blogspot.com :
Semua (masih) hanyalah kekhayalan
Mau keluar kekhayalan memakai kekhayalan
Menyelami yang sejati (masih) terikat pada yang terkondisi
Menilai yang Mutlak dari (keterbatasan) pengalaman persepsi kemelekatan (pada) yang sementara
tetapi bila semua masih diukur dari oleh karena masih tercekatnya (belum dapat menanggalkan) pada atta diri yang annica anatta, semua pengetahuan kebijaksanaan apapun yang ada hanyalah (hanya berasal dari sudut pandang pengetahuan kebijaksanaan pengalaman kenyataan keberadaan atta (yabg anicca anatta) diri) ilusi yaitu kekhayalan dan kebanggaan (kemelekatan) atta diri. (Seperti kisah Ananda tercerahkan.)


Apalagi atau lebih parah lagi melekat keluar (takhayul) seperti yang diajarkan dan dipraktekkan pada beberapa aliran Buddhisme, seperti melalui sex, melalui penyiksaan diri, melalui kemelekatan/pengandalan kepada seseorang (pengakuan) manifestasi Buddha/Bodhisatva hidup di dunia, benda-benda yang dibilang suci/jimat-jimat/mengandung kekuatan gaib  dsbnya.


semoga ada yang dapat merenungi dan mengerti menanggalkan/meninggalkan rakit (khayalan diri/palsu) yang sebenarnya bukan rakit karena sebenarnya belum membebaskan diri/menanggalkan diri berpindah (menaiki) ke rakit Dharma yang sebenarnya atau masih (menginjak) di daratan di seberang sana hilir mudik dengan (menunggangi) pengetahuan palsu sejati attanya dengan kebanggaan pengetahuannya.
Semoga tidak marah/tersinggung (attanya).  Grin
good hope and love
coedabgf



-----------------------------------
saudara coedabgf yg bijak

silahkan anda baca-baca sendiri hasil postingan anda, yang menyatakan "semua disini" itu apa?
anda berani menyatakan tentang kebenaran, tetapi waktu ditanya jawabannya berputar-putar

dari dulu pandangan seperti itu sudah ada dalam brahmajala sutta.



mungkin 99% semua user disini belum ada yang mencapai arahat.
tetapi bukan berarti semua pengetahuan mereka itu "palsu" atau "tidak layak di dengar" atau seperti yang anda katakan "masih khayalan"

anak SD saja yang menyatakan Garam rasanya asin, maka anak SD itu menyatakan kebenaran kok.

salam metta.
« Last Edit: 30 April 2009, 10:14:02 AM by marcedes »
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline coedabgf

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 946
  • Reputasi: -2
Re: Penjelasan coedabgf yang tercerahkan
« Reply #17 on: 30 April 2009, 10:43:03 AM »
kutipan dari beberapa pertanyaan dan pernyataan kawan-kawan :
jawabannya saya pakai penjelasan anda sis savana :
aku ini sifatnya tanpa inti diri yg kekal,aku ini berubah-ubah,aku ni tidak mutlak
aku yg sekarang tidaklah sama dg aku yg dulu namun bukan pula benar2 berbeda.emagnya kenapa sih?
km ini suka nanya orang tp g menjawab pertanyaan orang n replynya selalu nga ada yg berkaitan dg pernyataan orang alias mencari pertanyaan baru.nah khan km tanya mengenai apakah nibana dan mutlak itu lalu sy jawab                 

nibanna itu sifatnya mutlak,tp 1+1=2 jg mutlak koq

jd nibana itu mutlak tp mutlak tidak pasti adalah nibana,nibana adalah keadaan mutlak 1+1=2 adalah konsep mutlak
(nah anda harus tanggapi yg ini dulu donk biar sy tidak penasaran br nanya lg mengenai kebaradaan aku/diri)bgt lah berdiskusi

seperti juga pernyataan pertanyaan bro mercedes sbb :
"apakah kelahiran merupakan penderitaan?"
mohon orang tercerahkan jawab.


padahal kebenaran sejati itu tidaklah jauh dari kita....
garam rasanya asin,
gula rasanya manis,
di tonjok ade ra* pasti sakit,^^
habis makan banyak pasti kenyang.
api itu panas....
semua itu kebenaran sejati...bukan dibuat-buat
.

anak SD saja yang menyatakan Garam rasanya asin, maka anak SD itu menyatakan kebenaran kok.



makanya saya ada tulis pada jawaban saya untuk direnungkan tenang-tenang, pelan-pelan baik-baik secara seksama dengan hati terbuka bebas dari tembok ego.
kutipan :
jawabannya nih pertanyaan lagi deh :
saya tanya, semua itu produk (berasal) dari apa?

silahkan renungkan jawaban pertanyaan saya (semua mewakili jawaban pertanyaan dan gambaran kondisi anda dan tingkatan kebijaksanaan pemikiran/pandangan anda)  dengan pandangan/pemahaman/pengetahuan teman/umat. (dan dengan hubungannya yang guru Buddha bilang 'spekulasi' - brahmajala sutta)
good hope and love
sahabat, coedabgf


apa hubungannya pertanyaan/pernyataan anda teman-teman dengan jawaban pertanyaan saya kepada anda teman-teman dengan kutipan ghata-ghata ini :
'Subhuti, keberadaan konsepsi keakuan dikatakan oleh Tathagatha sebagai bukan keberadaan konsepsi diri tetapi orang awam menganggapnya sebagai keberadaan konsepsi keakuan.
Subhuti, orang awam dikatakan oleh Tathagatha sebagai bukan orang awam. Oleh sebab itu dinamakan orang awam.'

'Jika hati makhluk hidup masih melekat pada ciri, maka mereka selalu terikat pada ciri yang membedakan keakuan, manusia, makhluk hidup, dan kehidupan.'


jadi apa sebabnya timbul suatu ketidak penembusan pengetahuan atau pengertian/pemahaman yang benar seperti keadaan gambaran bro bond pada reply #16 diatas, karena penjelasannya (misal sutra/sutta-sutta guru Buddha) atau (karena pada kondisi) ikatan/kemelekatan pribadi/umat/awam/orang/makhluk tersebut?
« Last Edit: 30 April 2009, 11:02:04 AM by coedabgf »
iKuT NGeRumPI Akh..!

Offline coedabgf

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 946
  • Reputasi: -2
Re: Penjelasan coedabgf yang tercerahkan
« Reply #18 on: 30 April 2009, 11:07:26 AM »
bro... kutipan-kutipan ghata sutra jangan dihapus lagi yah bro..., mungkin ada teman-teman yang dapat melihat, buat bisa membantu pemahaman.
iKuT NGeRumPI Akh..!

Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: Penjelasan coedabgf yang tercerahkan
« Reply #19 on: 30 April 2009, 02:22:11 PM »
bro... kutipan-kutipan ghata sutra jangan dihapus lagi yah bro..., mungkin ada teman-teman yang dapat melihat, buat bisa membantu pemahaman.

to be honest, dgn membaca komentar/'jawaban'/feedback dari bro coedabgf, Elin semakin gak ngerti apa INTI nya....
Bukan membantu agar lebih paham..

bahas lah pertanyaan satu persatu... jangan membalas pertanyaan A dengan jawaban yg isi nya disuruh cari jawaban pertanyaan B, dll...
ada pertanyaan 8+12 = ?, bro kasih jawaban nya "kalian renungkan lah sendiri yaitu 4x5..." atau bro malah memberikan jawaban nya untuk kami renungkan 20÷4 (gaaaa nyambung....)
Kalau emang bener paham, langsung aja kasih tau jawabannya 20... beres kan...
Don't u get my point??

Kalau org lain telah membantu memberikan jawaban atas pertanyaan yang kita ajukan, maka kita juga HARUS memberikan timbal balik yang lebih baik lagi.. Tolong jangan memberikan pertanyaan yang 'lompat-lompat'...

Hargai/jawab pertanyaan rekan2 lain (dengan jawaban tentunya, bukan dengan pertanyaan baru) jika pertanyaan anda ingin dihargai/dijawab oleh lainnya..
Jika bro coedabgf tidak bisa menghargai yang lain, maka mohon maaf lebih baik pertanyaan dari bro tidak perlu dijawab / di bahas...

Hargailah rekan2 lain (termasuk Elin) yang masih ingin belajar mengenai Dhamma...
Bukan belajar cara putar2 topik lhooo...
_/\_

Maaf jika ada yang tersinggung...
« Last Edit: 30 April 2009, 02:24:34 PM by Elin »

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Penjelasan coedabgf yang tercerahkan
« Reply #20 on: 30 April 2009, 03:25:24 PM »
Sederhana saja, bentuk tercerahkan itu seperti apa? apa seperti anda?

Bentuk khayalan seperti apa? apa seperti kami yang di sini?

*) mohon dijawab dengan bahasa manusia jangan bahasa Dewa ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Penjelasan coedabgf yang tercerahkan
« Reply #21 on: 30 April 2009, 04:23:52 PM »
kutipan dari beberapa pertanyaan dan pernyataan kawan-kawan :
jawabannya saya pakai penjelasan anda sis savana :
aku ini sifatnya tanpa inti diri yg kekal,aku ini berubah-ubah,aku ni tidak mutlak
aku yg sekarang tidaklah sama dg aku yg dulu namun bukan pula benar2 berbeda.emagnya kenapa sih?
km ini suka nanya orang tp g menjawab pertanyaan orang n replynya selalu nga ada yg berkaitan dg pernyataan orang alias mencari pertanyaan baru.nah khan km tanya mengenai apakah nibana dan mutlak itu lalu sy jawab                 

nibanna itu sifatnya mutlak,tp 1+1=2 jg mutlak koq

jd nibana itu mutlak tp mutlak tidak pasti adalah nibana,nibana adalah keadaan mutlak 1+1=2 adalah konsep mutlak
(nah anda harus tanggapi yg ini dulu donk biar sy tidak penasaran br nanya lg mengenai kebaradaan aku/diri)bgt lah berdiskusi

seperti juga pernyataan pertanyaan bro mercedes sbb :
"apakah kelahiran merupakan penderitaan?"
mohon orang tercerahkan jawab.


padahal kebenaran sejati itu tidaklah jauh dari kita....
garam rasanya asin,
gula rasanya manis,
di tonjok ade ra* pasti sakit,^^
habis makan banyak pasti kenyang.
api itu panas....
semua itu kebenaran sejati...bukan dibuat-buat
.

anak SD saja yang menyatakan Garam rasanya asin, maka anak SD itu menyatakan kebenaran kok.



makanya saya ada tulis pada jawaban saya untuk direnungkan tenang-tenang, pelan-pelan baik-baik secara seksama dengan hati terbuka bebas dari tembok ego.
kutipan :
jawabannya nih pertanyaan lagi deh :
saya tanya, semua itu produk (berasal) dari apa?

silahkan renungkan jawaban pertanyaan saya (semua mewakili jawaban pertanyaan dan gambaran kondisi anda dan tingkatan kebijaksanaan pemikiran/pandangan anda)  dengan pandangan/pemahaman/pengetahuan teman/umat. (dan dengan hubungannya yang guru Buddha bilang 'spekulasi' - brahmajala sutta)
good hope and love
sahabat, coedabgf


apa hubungannya pertanyaan/pernyataan anda teman-teman dengan jawaban pertanyaan saya kepada anda teman-teman dengan kutipan ghata-ghata ini :
'Subhuti, keberadaan konsepsi keakuan dikatakan oleh Tathagatha sebagai bukan keberadaan konsepsi diri tetapi orang awam menganggapnya sebagai keberadaan konsepsi keakuan.
Subhuti, orang awam dikatakan oleh Tathagatha sebagai bukan orang awam. Oleh sebab itu dinamakan orang awam.'

'Jika hati makhluk hidup masih melekat pada ciri, maka mereka selalu terikat pada ciri yang membedakan keakuan, manusia, makhluk hidup, dan kehidupan.'


jadi apa sebabnya timbul suatu ketidak penembusan pengetahuan atau pengertian/pemahaman yang benar seperti keadaan gambaran bro bond pada reply #16 diatas, karena penjelasannya (misal sutra/sutta-sutta guru Buddha) atau (karena pada kondisi) ikatan/kemelekatan pribadi/umat/awam/orang/makhluk tersebut?

Kembali saya bertanya :

Quote
boleh tahu apa yg anda maksud dengan "Semua"?

Karena sejauh yg saya tahu, "semua" itu hanyalah proses yg berlangsung timbul dan tenggelam?
Sama seperti anda menanyakan "air sungai" itu berasal dari apa? air, akar pohon, lumpur, angin, hujan, atau dari apa?

Diatas anda menyebut "HATI", apakah HATI itu = nama/batin?

lalu apakah bedanya dengan nama/batin yg terdiri dari citta/pikiran dan  cetasika/faktor2 batin?

Jika memang anda menyebut2 mengenai konsepsi, saya bertanya secara proses batin pada pertanyaan saya no. 1 : Bagaimana Khandha bisa berubah menjadi Dhatu? ini proses di batin loh.....
bagaimana dari vinnana khandha bisa berproses menjadi vinnana dhatu, rupa khandha menjadi rupa dhatu, dstnya........

Mohon bisa dijawab dengan langsung to the point (pls ga usah pake renung2in yah)

metta

Offline coedabgf

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 946
  • Reputasi: -2
Re: Penjelasan coedabgf yang tercerahkan
« Reply #22 on: 30 April 2009, 06:17:22 PM »
Reputasiku sekarang minus 2  :o

Begini saja bro, anda memberikan sutta pengajaran guru Buddha yang membahas tentang hal itu. kita bahas bersama. atau mungkin anda mo menguji sutta tertentu dan kita bahas bersama, apa pandangan anda dan apa pandangan saya.
Klo tahu proses di batin, mengapa anda tidak/belum tahu kebenaran sempurna yang diajarkan guru Buddha (mencapai penerangan sempurna) atau kecenderungan manusia (batinnya)? mengapa? apakah itu karena masih bersifat spekulasi kebenarannya? makanya supaya jangan berspekulasi, saya ajak seperti pada paragraf awal.
« Last Edit: 30 April 2009, 06:19:42 PM by coedabgf »
iKuT NGeRumPI Akh..!

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Penjelasan coedabgf yang tercerahkan
« Reply #23 on: 30 April 2009, 06:36:14 PM »
Reputasiku sekarang minus 2  :o

Begini saja bro, anda memberikan sutta pengajaran guru Buddha yang membahas tentang hal itu. kita bahas bersama. atau mungkin anda mo menguji sutta tertentu dan kita bahas bersama, apa pandangan anda dan apa pandangan saya.
Klo tahu proses di batin, mengapa anda tidak/belum tahu kebenaran sempurna yang diajarkan guru Buddha (mencapai penerangan sempurna) atau kecenderungan manusia (batinnya)? mengapa? apakah itu karena masih bersifat spekulasi kebenarannya? makanya supaya jangan berspekulasi, saya ajak seperti pada paragraf awal.

bos, itu ada pertanyaan diatas, anda bersedia menjawab apa tidak??? klo bersedia jangan berkelit terus donkkkk...

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Penjelasan coedabgf yang tercerahkan
« Reply #24 on: 30 April 2009, 07:01:50 PM »
Reputasiku sekarang minus 2  :o

Begini saja bro, anda memberikan sutta pengajaran guru Buddha yang membahas tentang hal itu. kita bahas bersama. atau mungkin anda mo menguji sutta tertentu dan kita bahas bersama, apa pandangan anda dan apa pandangan saya.
Klo tahu proses di batin, mengapa anda tidak/belum tahu kebenaran sempurna yang diajarkan guru Buddha (mencapai penerangan sempurna) atau kecenderungan manusia (batinnya)? mengapa? apakah itu karena masih bersifat spekulasi kebenarannya? makanya supaya jangan berspekulasi, saya ajak seperti pada paragraf awal.

Yg tercerahkan masih mikirin reputasi -2  ^-^

Kalo mo bersepakat, jawab dulu pertanyaan teman2  :)

Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline coedabgf

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 946
  • Reputasi: -2
Re: Penjelasan coedabgf yang tercerahkan
« Reply #25 on: 30 April 2009, 08:42:12 PM »

 ;D  ;D  ;D

Reputasiku sekarang minus 2  :o

Begini saja bro, anda memberikan sutta pengajaran guru Buddha yang membahas tentang hal itu. kita bahas bersama. atau mungkin anda mo menguji sutta tertentu dan kita bahas bersama, apa pandangan anda dan apa pandangan saya.
Klo tahu proses di batin, mengapa anda tidak/belum tahu kebenaran sempurna yang diajarkan guru Buddha (mencapai penerangan sempurna) atau kecenderungan manusia (batinnya)? mengapa? apakah itu karena masih bersifat spekulasi kebenarannya? makanya supaya jangan berspekulasi, saya ajak seperti pada paragraf awal.
« Last Edit: 30 April 2009, 08:45:58 PM by coedabgf »
iKuT NGeRumPI Akh..!

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Penjelasan coedabgf yang tercerahkan
« Reply #26 on: 30 April 2009, 09:24:07 PM »
 :| :|  cape decccchhhh...  #-o #-o

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Penjelasan coedabgf yang tercerahkan
« Reply #27 on: 30 April 2009, 09:40:59 PM »
Reputasiku sekarang minus 2  :o

Begini saja bro, anda memberikan sutta pengajaran guru Buddha yang membahas tentang hal itu. kita bahas bersama. atau mungkin anda mo menguji sutta tertentu dan kita bahas bersama, apa pandangan anda dan apa pandangan saya.
Klo tahu proses di batin, mengapa anda tidak/belum tahu kebenaran sempurna yang diajarkan guru Buddha (mencapai penerangan sempurna) atau kecenderungan manusia (batinnya)? mengapa? apakah itu karena masih bersifat spekulasi kebenarannya? makanya supaya jangan berspekulasi, saya ajak seperti pada paragraf awal.
pengetahuan atas kebenaran sempurna bukan seperti utak atik gatuk ajaran samawi terlebih ajaran agama kr****n cm mengatakan "percaya" sy sudah terselamatkan dan mengerti semuanya, itu namanya berspekulasi atas kebenaran...

pertanyaan pertama anda "saya ajak seperti pada paragraf awal" yaitu "anda memberikan sutta pengajaran guru Buddha yang membahas tentang hal itu"  :

jawaban saya :
”Radha, napsu keinginan, kegemaran, atau kehausan apapun terhadap rupa, viññana, sañña, sankhära, vedanä. Ketika sesuatu terperangkap di sana, terikat di sana, maka sesuatu itu disebut sebagai makhluk hidup.” (Samyutta Nikaya 23.2)

disitu diuraikan mengenai bathin, sy tunggu jawaban anda...


pertanyaan kedua anda "mengapa anda tidak/belum tahu kebenaran sempurna yang diajarkan guru Buddha (mencapai penerangan sempurna) atau kecenderungan manusia (batinnya)?"

jawaban saya :
sekali lagi dhamma layaknya pendidikan, jika seseorang masih dalam taraf belajar teori dan belum mempraktekannya lebih jauh, maka hanya pelajaran itu tetaplah menjadi teori... (sudah menjawab pertanyaan anda)

karena terbatasnya kemampuan manusia, maka dibutuhkan proses untuk pembelajaran dan praktek nyata dalam pencapaian tujuan... jika anda tanya "mengapa anda tidak/belum tahu kebenaran sempurna yang diajarkan guru Buddha" bathin itu dapat diketahui secara pasti melalui proses kedalam diri dan perenungan yang biasa disebut meditasi, pencapaian pengetahui atas kebenaran bathin berbeda antara seseorang dengan orang lain, karena praktek dan pengalaman masing2 pada saat ber-meditasi berbeda-beda...

pertanyaan saya ke anda, apakah anda sudah memahami kebenaran sempurna ? seperti apa kebenaran sempurna yang anda pahami itu ?
« Last Edit: 30 April 2009, 10:06:33 PM by dhanuttono »

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Penjelasan coedabgf yang tercerahkan
« Reply #28 on: 30 April 2009, 09:44:09 PM »
:| :|  cape decccchhhh...  #-o #-o

gpp bro, ikuti aja alur model diskusi dia... ada 1 inti yg sudah terlihat dari awal diskusi, dia mau menunjukan bahwa ada tuhan yang menciptakan manusia, meliputi bathin yg dikatakan oleh dia bersumber dr tuhan nya itu lah yg dikatakan oleh dia sebagai kebenaran sejati nya... sehingga ia merasa telah menemukan kebenaran sejati dan telah tercerahkan, tapi tidak sadar bahwa dia masih berkutat di level spekulasi...



Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Penjelasan coedabgf yang tercerahkan
« Reply #29 on: 30 April 2009, 10:28:16 PM »
:| :|  cape decccchhhh...  #-o #-o

gpp bro, ikuti aja alur model diskusi dia... ada 1 inti yg sudah terlihat dari awal diskusi, dia mau menunjukan bahwa ada tuhan yang menciptakan manusia, meliputi bathin yg dikatakan oleh dia bersumber dr tuhan nya itu lah yg dikatakan oleh dia sebagai kebenaran sejati nya... sehingga ia merasa telah menemukan kebenaran sejati dan telah tercerahkan, tapi tidak sadar bahwa dia masih berkutat di level spekulasi...




wah klo memang begitu... beda pandangan donkk... jadi buat apa berdiskusi lagi...