//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Salah persepsi mengenai meditasi direct Vipassana.  (Read 56528 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Salah persepsi mengenai meditasi direct Vipassana.
« Reply #120 on: 17 March 2009, 10:28:24 AM »
Quote from: tesla
saya tidak mempertanyakan kata "sepakat" dalam perbandingan anda mencari kata "tidak setuju". saya tahu motif anda cuma ingin bermain kata2. :)

yg saya tanyakan adalah makna dari kata "konsentrasi kuat" yg dipakai rekan fabian. apa maknanya, krn dari semula saya tau itu adalah satu kata bias. bisa berarti appnana samadhi (jhana), bisa berarti upacara samadhi, bisa pula berarti hanya khanika samadhi. dan karena rekan fabian katakan para praktisi telah sepakat, maka saya mempertanyakan hal itu, sampai taraf konsentrasi mana mereka sepakat?

Saya tidak mau bermain kata2, saya hanya ingin berdiskusi dengan baik dan juga mempertanyakan pernyataan Anda  mengenai pernyataan Ajahn Buddhadasa dan Ajahn Chah bahwa mereka tidak setuju konsentrasi kuat diperlukan untuk penembusan nibbana(pada kalimat mana)???
di halaman pertama telah saya post kan.

Ajahn Buddhadasa: KONSENTRASI YG DALAM ADALAH HAMBATAN UMUM BAGI LATIHAN PANDANGAN TERANG.
Ini tidak mengartikan dia tidak setuju, entah Anda mengerti atau tidak apa yg dimaksud konsentrasi yg dalam oleh Ajahn Buddhadasa. Kaitanya dengan pernyataan Ajah Chah. kalimat itu juga tidak menyatakan dia tidak setuju konsentrasi kuat tidak diperlukan untuk penembusan nibbana. Konsentrasi dalam memang tidak dapat digunakan untuk penembusan nibbana dalam hal ini di dalam jhana. Berbeda dengan konsentrasi kuat yg tidak identik dengan jhana. Dan ini bukan pendapat saya tapi Bhikkhu meditator yg ahli. Sanggahan saya tidak berbeda dengan Anda ketika menyanggah high degree of concerntration berbeda dengan konsentrasi kuat dalam hal mengupas tulisan Mahasi Sayadaw. Hanya saya mengartikan dalam fakta yg sebenarnya. Mudah2an mengerti dan pemirsa pun akan melihat dengan jelas

Ajahn Chah: ketika ditanya, apakah jhana perlu? dia menjawab tidak.

dalam vipasanna memang jhana tidak diperlukan. Tetapi Ajahn chah juga mengatakan bila seseorang mencapai jhana tidak masalah bukan , dan jelas bukan berarti dia tidak setuju terhadap konsentrasi kuat tidak diperlukan dalam penembusan nibbana. Dan saya tidak mengartikan konsentrasi kuat identik dengan jhana Anda hanya mengambil kalimat Ajahn Chah sepotong . Ini tulisan Ajahn Chah yg lengkap, biar pemirsa juga menilai apakah Ajahn Chah tidak setuju atau memaknai bila jhana tercapai tidak masalah tetapi jangan digenggam, bukan ketidaksetujuan mengenai konsentrasi kuat diperlukan untuk penembusan nibbana. Ini tulisan Ajahn Chah yg Anda posting :

Q :"Apakah perlu utk dapat masuk ke dalam absorsi (jhana) dalam latihan?"

A: "Tidak, Absorsi tidak perlu. Kamu cukup membentuk sejumlah kecil ketenangan dan perhatian pada pikiran. Tidak ada sesuatu special yg dibutuhkan disini. Seandainya absorsi terjadi padamu, tidak apa-apa. Asal jgn menggenggamnya. Sejumlah orang mandek dgn absorsi. Ini memang menyenangkan. Tapi kamu harus tau batasannya, seperti halnya keterbatasan seorang anak2 dibanding orang dewasa".


Saya rasa pembuktian saya telah cukup ttg diperlukan konsentrasi kuat dan entahlah bagaimana dengan Anda. Selanjutnya saya akan membahas hal2 yg lebih bermanfaat
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Salah persepsi mengenai meditasi direct Vipassana.
« Reply #121 on: 17 March 2009, 10:32:16 AM »
dear tesla,

merujuk pada postingan anda mengenai konsentrasi sesaat, konsentrasi sesaat macam apa yang anda nalar dalam postingan anda tersebut???
pendekatan konsentrasi sesaat adalah pendekatan Mahasi Sayadaw, bukan saya. saya cuma bantu menyalurkan saja. setahu saya, dalam konsentrasi sesaat versi Mahasi Sayadaw itu, kelima rintangan bathin telah berhenti.

kalau saya pribadi lebih cari yg gampang saja, seperti Ajahn Chah & Ajahn Buddhadasa. hanya perlu sejumlah kecil ketenangan & konsentrasi. yg kemudian dipakai utk memperhatikan diri. ;D

Pantas kalau cari gampangnya saja  :)) Perlu diingat Ajahn Chah dan Ajahn Buddhadasa uda berlatih berapa lama ya? Dan bagaimana pondasinya mereka ? bagaimana dengan Anda? ...No offense...hanya sebagai renungan saja.  _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Salah persepsi mengenai meditasi direct Vipassana.
« Reply #122 on: 17 March 2009, 10:42:20 AM »
Quote from: tesla
saya tidak mempertanyakan kata "sepakat" dalam perbandingan anda mencari kata "tidak setuju". saya tahu motif anda cuma ingin bermain kata2. :)

yg saya tanyakan adalah makna dari kata "konsentrasi kuat" yg dipakai rekan fabian. apa maknanya, krn dari semula saya tau itu adalah satu kata bias. bisa berarti appnana samadhi (jhana), bisa berarti upacara samadhi, bisa pula berarti hanya khanika samadhi. dan karena rekan fabian katakan para praktisi telah sepakat, maka saya mempertanyakan hal itu, sampai taraf konsentrasi mana mereka sepakat?

Saya tidak mau bermain kata2, saya hanya ingin berdiskusi dengan baik dan juga mempertanyakan pernyataan Anda  mengenai pernyataan Ajahn Buddhadasa dan Ajahn Chah bahwa mereka tidak setuju konsentrasi kuat diperlukan untuk penembusan nibbana(pada kalimat mana)???
di halaman pertama telah saya post kan.

Ajahn Buddhadasa: KONSENTRASI YG DALAM ADALAH HAMBATAN UMUM BAGI LATIHAN PANDANGAN TERANG.
Ini tidak mengartikan dia tidak setuju, entah Anda mengerti atau tidak apa yg dimaksud konsentrasi yg dalam oleh Ajahn Buddhadasa. Kaitanya dengan pernyataan Ajah Chah. kalimat itu juga tidak menyatakan dia tidak setuju konsentrasi kuat tidak diperlukan untuk penembusan nibbana. Konsentrasi dalam memang tidak dapat digunakan untuk penembusan nibbana dalam hal ini di dalam jhana. Berbeda dengan konsentrasi kuat yg tidak identik dengan jhana. Dan ini bukan pendapat saya tapi Bhikkhu meditator yg ahli. Sanggahan saya tidak berbeda dengan Anda ketika menyanggah high degree of concerntration berbeda dengan konsentrasi kuat dalam hal mengupas tulisan Mahasi Sayadaw. Hanya saya mengartikan dalam fakta yg sebenarnya. Mudah2an mengerti dan pemirsa pun akan melihat dengan jelas

Ajahn Chah: ketika ditanya, apakah jhana perlu? dia menjawab tidak.

dalam vipasanna memang jhana tidak diperlukan. Tetapi Ajahn chah juga mengatakan bila seseorang mencapai jhana tidak masalah bukan , dan jelas bukan berarti dia tidak setuju terhadap konsentrasi kuat tidak diperlukan dalam penembusan nibbana. Dan saya tidak mengartikan konsentrasi kuat identik dengan jhana Anda hanya mengambil kalimat Ajahn Chah sepotong . Ini tulisan Ajahn Chah yg lengkap, biar pemirsa juga menilai apakah Ajahn Chah tidak setuju atau memaknai bila jhana tercapai tidak masalah tetapi jangan digenggam, bukan ketidaksetujuan mengenai konsentrasi kuat diperlukan untuk penembusan nibbana. Ini tulisan Ajahn Chah yg Anda posting :

Q :"Apakah perlu utk dapat masuk ke dalam absorsi (jhana) dalam latihan?"

A: "Tidak, Absorsi tidak perlu. Kamu cukup membentuk sejumlah kecil ketenangan dan perhatian pada pikiran. Tidak ada sesuatu special yg dibutuhkan disini. Seandainya absorsi terjadi padamu, tidak apa-apa. Asal jgn menggenggamnya. Sejumlah orang mandek dgn absorsi. Ini memang menyenangkan. Tapi kamu harus tau batasannya, seperti halnya keterbatasan seorang anak2 dibanding orang dewasa".


Saya rasa pembuktian saya telah cukup ttg diperlukan konsentrasi kuat dan entahlah bagaimana dengan Anda. Selanjutnya saya akan membahas hal2 yg lebih bermanfaat


saya juga sudah mengatakan kepada anda, bahwa konsentrasi kuat itu bias, saya sendiri jg tidak mengartikannya jhana, dan krn itulah saya katakan, jika ada taraf tertentu yg dimaksud, maka pada Mahasi Sayadaw disebut konsentrasi sesaat. sedangkan jika telah ada kata "sepakat" berarti ada satu taraf yg sama. itu yg tidak bisa dibuktikan oleh anda, yg cuma bisa berbelit2...

mengenai ajahn Buddhadasa & ajahn Chah, saya sejak semula tidak mengartikan mereka menolak jhana sebagai sesuatu yg harus dihindari. namun sebagai sesuatu yg tidak "perlu" utk penembusan nibbana. konsentrasi yg dikatakan oleh kedua bhikkhu ini adalah konsentrasi biasa, alamiah.

Anda saja yg mengartikan saya menyamakan konsentrasi kuat sbg jhana, padahal saya katakan berkali2, konsentrasi kuat yg anda maksud adalah sesuatu kata yg tak bermakna. nonsense. hanya permainan kata2. karena sejak semula anda tidak dapat menunjukkan konsentrasi kuat taraf mana yg disepakati itu.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Salah persepsi mengenai meditasi direct Vipassana.
« Reply #123 on: 17 March 2009, 11:02:20 AM »
kalau saya pribadi lebih cari yg gampang saja, seperti Ajahn Chah & Ajahn Buddhadasa. hanya perlu sejumlah kecil ketenangan & konsentrasi. yg kemudian dipakai utk memperhatikan diri. ;D

Pantas kalau cari gampangnya saja  :)) Perlu diingat Ajahn Chah dan Ajahn Buddhadasa uda berlatih berapa lama ya? Dan bagaimana pondasinya mereka ? bagaimana dengan Anda? ...No offense...hanya sebagai renungan saja.  _/\_

saya katakan seperti Ajahn Chah & Buddhadasa, namun sejak semula memang saya tidak berusaha utk menjadi seperti mereka. saya menggunakan metoda saya sendiri yg kebetulan dalam hal konsentrasi seperti yg mereka sebut.

bagi saya, yg penting adalah keluar dari belenggu yg diciptakan oleh diri saya sendiri. mungkin dulu saya juga seperti anda, mematok lama meditasi, pencapaian tinggi yg sulit, dll... tapi sekarang saya menganggap itu hanya sebagai belenggu yg diciptakan oleh diri sendiri. diri kita menciptakan belenggu harus begini & begitu... kemudian diri kita menjadi sesuatu utk memenuhi  belenggu itu. ---mis: menjadi seorang yg dapat berkonsentrasi berjam2, menjadi seorang yg menguasai teori segudang, menjadi murid seorang guru tersohor, dll...--- meditasi sekarang saya adalah bagaimana keluar dari belenggu itu. bagaimana suatu keadaan dimana tidak ada sandaran pada belenggu2 yg diciptakan tadi, tidak bersandar pada apapun.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Salah persepsi mengenai meditasi direct Vipassana.
« Reply #124 on: 17 March 2009, 11:28:26 AM »
dear tesla,

merujuk pada postingan anda mengenai konsentrasi sesaat, konsentrasi sesaat macam apa yang anda nalar dalam postingan anda tersebut???
pendekatan konsentrasi sesaat adalah pendekatan Mahasi Sayadaw, bukan saya. saya cuma bantu menyalurkan saja. setahu saya, dalam konsentrasi sesaat versi Mahasi Sayadaw itu, kelima rintangan bathin telah berhenti.

kalau saya pribadi lebih cari yg gampang saja, seperti Ajahn Chah & Ajahn Buddhadasa. hanya perlu sejumlah kecil ketenangan & konsentrasi. yg kemudian dipakai utk memperhatikan diri. ;D

silahkan, apabila membawa kemajuan jgn sampai malah menjadi kesombongan dalam kemajuan atau praktek salah yg membawa pada kehancuran...

_/\_

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Salah persepsi mengenai meditasi direct Vipassana.
« Reply #125 on: 17 March 2009, 11:36:32 AM »
dear tesla,

merujuk pada postingan anda mengenai konsentrasi sesaat, konsentrasi sesaat macam apa yang anda nalar dalam postingan anda tersebut???
pendekatan konsentrasi sesaat adalah pendekatan Mahasi Sayadaw, bukan saya. saya cuma bantu menyalurkan saja. setahu saya, dalam konsentrasi sesaat versi Mahasi Sayadaw itu, kelima rintangan bathin telah berhenti.

kalau saya pribadi lebih cari yg gampang saja, seperti Ajahn Chah & Ajahn Buddhadasa. hanya perlu sejumlah kecil ketenangan & konsentrasi. yg kemudian dipakai utk memperhatikan diri. ;D

silahkan, apabila membawa kemajuan jgn sampai malah menjadi kesombongan dalam kemajuan atau praktek salah yg membawa pada kehancuran...

_/\_

thuti

_/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Salah persepsi mengenai meditasi direct Vipassana.
« Reply #126 on: 18 March 2009, 12:46:00 AM »
Teman-teman sekalian,

Saya ingin sharing apa yang saya ketahui mengenai meditasi Vipassana, mengenai apa yang benar, dan apa yang tidak benar mengenai meditasi Vipassana.

Seringkali kita mendengar dari pakar-pakar meditasi (praktisi maupun scholar), ada berbagai pendapat mengenai meditasi Vipassana,

- ada yang mengatakan bahwa meditasi Vipassana bisa langsung tanpa melalui meditasi samatha
- ada juga yang beranggapan bahwa meditasi Vipassana harus didahului samatha hingga tercapai upacara
  samadhi
- ada yang mengatakan harus melalui Jhana (harus mencapai Jhana terlebih dahulu)
- bahkan ada juga yang mengatakan harus melalui Jhana hingga mampu melihat Paramattha sacca
  (kebenaran hakiki/ultimate reality)

Sebenarnya manakah yang benar?

Secara sederhana saya ingin mengatakan semua cara yang dilakukan diatas akan membawa pada pencerahan, tetapi untuk kata HARUS kita musti berhati-hati meletakkannya.

Kita semua mengerti bahwa semua retret meditasi yang dilakukan oleh para peserta meditasi diatas, umumnya  diikuti oleh para peserta yang sangat awam dan banyak diantaranya yang memperoleh hasil yang maksimal. Entah dia berlatih Samatha atau berlatih Vipassana.

Dalam Abhidhamma dan dalam Visuddhi Magga dikatakan bahwa ada Arahat yang memiliki Jhana dan ada juga Arahat yang tidak memiliki Jhana. Arahat yang tidak memiliki Jhana disebut Sukha vipassaka Arahat.

Menurut Abhidhamma, Magga-phala citta (batin/kesadaran)nya juga berbeda. Pada seorang Arahat yang memiliki Jhana pertama cittanya disebut Patthama jhana Arahatta Magga/phala citta, sedangkan bila Arahat tersebut memiliki Jhana kedua disebut dutiya Jhana Arahatta Magga/Phala citta dstnya hingga pancama Jhana (Jhana kelima).

Sedangkan pada Arahat yang tak memiliki Jhana disebut Arahatta Magga/phala citta.
Jadi disini kita melihat perbedaan jelas antara Arahat dengan Jhana dan Arahat tanpa Jhana.
Sutta yang sering dijadikan acuan oleh para scholar tidak menguraikan secara spesifik mengenai Sukha Vipassaka Arahat. Tetapi sutta secara gamblang tak pernah menyebut bahwa untuk mencapai kesucian harus berlatih samatha terlebih dahulu. Mengapa demikian?

Memang para praktisi meditasi Buddhis, entah metode Mahasi Sayadaw, metode Acharn Mun dan metode lainnya, sepakat bahwa konsentrasi yang kuat diperlukan pada penembusan Nibbana.
Tetapi bukan berarti awal berlatih meditasi Vipassana maupun Samatha kita memerlukan konsentrasi yang kuat, bila kita bermeditasi Vipassana maupun Samatha walau kita tak pernah meditasi sekalipun bisa membawa kemajuan, mengapa?

Pada umumnya setiap meditator yang memulai meditasi intensif memiliki konsentrasi yang lemah. Seiring berlalunya waktu maka konsentrasi mereka bertambah baik dari hari kehari, disebabkan perhatian mereka diikat pada objek yang sama setiap hari sehingga batin menjadi terbiasa terhadap rutinitas dan hanya memperhatikan objek yang sama ( inilah gunanya berlatih dengan objek utama).

Sesuai dengan konsentrasi yang dicapai, maka fenomena batin yang berhasil diamati pada setiap pencapaian juga berbeda, oleh karena itu pengetahuan yg dicapai juga berbeda sesuai dengan tingkat konsentrasi. misalnya pada meditasi Vipassana:

- pada mereka yang berlatih beberapa hari mulai mampu melihat langkah kaki mereka seperti tersendat-sendat (broken movement), ini sebenarnya melihat anicca pada kadar yang lebih rendah
- setelah berlatih beberapa minggu mereka mampu melihat bahwa setiap sendatan langkah selalu didahului oleh kehendak (cetana)
- setelah beberapa bulan ia mampu melihat setiap fenomena yang muncul dari landasan hati, dsbnya.

Semoga sharing ini membantu teman-teman untuk tidak berkecil hati bila mengikuti retret meditasi padahal belum pernah bermeditasi, karena konsentrasi akan terbentuk bersamaan dengan waktu, sepanjang kita mengikuti petunjuk pembimbing, berlatih dengan bersemangat dan tekun. tak ada bayi yang lahir langsung berjalan kan? (kecuali pangeran Siddharta)

Perlu diingat bahwa ada kasus-kasus dimana performance mereka yang belum pernah retret melebihi mereka yang sudah pernah mengikuti retret.

Semoga teman-teman tidak melewatkan "kesempatan berlian" dalam kehidupan ini untuk menimba pengalaman bermeditasi bila waktunya memungkinkan.

sukhi hotu

 _/\_


Quote from: tesla
saya tidak mempertanyakan kata "sepakat" dalam perbandingan anda mencari kata "tidak setuju". saya tahu motif anda cuma ingin bermain kata2. :)

yg saya tanyakan adalah makna dari kata "konsentrasi kuat" yg dipakai rekan fabian. apa maknanya, krn dari semula saya tau itu adalah satu kata bias. bisa berarti appnana samadhi (jhana), bisa berarti upacara samadhi, bisa pula berarti hanya khanika samadhi. dan karena rekan fabian katakan para praktisi telah sepakat, maka saya mempertanyakan hal itu, sampai taraf konsentrasi mana mereka sepakat?

Saya tidak mau bermain kata2, saya hanya ingin berdiskusi dengan baik dan juga mempertanyakan pernyataan Anda  mengenai pernyataan Ajahn Buddhadasa dan Ajahn Chah bahwa mereka tidak setuju konsentrasi kuat diperlukan untuk penembusan nibbana(pada kalimat mana)???
di halaman pertama telah saya post kan.

Ajahn Buddhadasa: KONSENTRASI YG DALAM ADALAH HAMBATAN UMUM BAGI LATIHAN PANDANGAN TERANG.
Ini tidak mengartikan dia tidak setuju, entah Anda mengerti atau tidak apa yg dimaksud konsentrasi yg dalam oleh Ajahn Buddhadasa. Kaitanya dengan pernyataan Ajah Chah. kalimat itu juga tidak menyatakan dia tidak setuju konsentrasi kuat tidak diperlukan untuk penembusan nibbana. Konsentrasi dalam memang tidak dapat digunakan untuk penembusan nibbana dalam hal ini di dalam jhana. Berbeda dengan konsentrasi kuat yg tidak identik dengan jhana. Dan ini bukan pendapat saya tapi Bhikkhu meditator yg ahli. Sanggahan saya tidak berbeda dengan Anda ketika menyanggah high degree of concerntration berbeda dengan konsentrasi kuat dalam hal mengupas tulisan Mahasi Sayadaw. Hanya saya mengartikan dalam fakta yg sebenarnya. Mudah2an mengerti dan pemirsa pun akan melihat dengan jelas

Ajahn Chah: ketika ditanya, apakah jhana perlu? dia menjawab tidak.

dalam vipasanna memang jhana tidak diperlukan. Tetapi Ajahn chah juga mengatakan bila seseorang mencapai jhana tidak masalah bukan , dan jelas bukan berarti dia tidak setuju terhadap konsentrasi kuat tidak diperlukan dalam penembusan nibbana. Dan saya tidak mengartikan konsentrasi kuat identik dengan jhana Anda hanya mengambil kalimat Ajahn Chah sepotong . Ini tulisan Ajahn Chah yg lengkap, biar pemirsa juga menilai apakah Ajahn Chah tidak setuju atau memaknai bila jhana tercapai tidak masalah tetapi jangan digenggam, bukan ketidaksetujuan mengenai konsentrasi kuat diperlukan untuk penembusan nibbana. Ini tulisan Ajahn Chah yg Anda posting :

Q :"Apakah perlu utk dapat masuk ke dalam absorsi (jhana) dalam latihan?"

A: "Tidak, Absorsi tidak perlu. Kamu cukup membentuk sejumlah kecil ketenangan dan perhatian pada pikiran. Tidak ada sesuatu special yg dibutuhkan disini. Seandainya absorsi terjadi padamu, tidak apa-apa. Asal jgn menggenggamnya. Sejumlah orang mandek dgn absorsi. Ini memang menyenangkan. Tapi kamu harus tau batasannya, seperti halnya keterbatasan seorang anak2 dibanding orang dewasa".


Saya rasa pembuktian saya telah cukup ttg diperlukan konsentrasi kuat dan entahlah bagaimana dengan Anda. Selanjutnya saya akan membahas hal2 yg lebih bermanfaat

Saudara Tesla yang baik,

Entah anda baca atau tidak tulisan saya, yang saya bold merah...?

Quote
Ajahn Buddhadasa: KONSENTRASI YG DALAM ADALAH HAMBATAN UMUM BAGI LATIHAN PANDANGAN TERANG.

Konsentrasi dalam yang dimaksud Ajahn Buddhadasa apa...? Saya menulis secara jelas konsentrasi yang kuat bukan Jhana... Apakah saudara membaca dengan seksama tulisan saya...?

yang saya tulis:
Quote
Memang para praktisi meditasi Buddhis, entah metode Mahasi Sayadaw, metode Acharn Mun dan metode lainnya, sepakat bahwa konsentrasi yang kuat diperlukan pada penembusan Nibbana.

dua poin yang harus diperhatikan disini:
1. Ajahn Buddhadasa tidak mengatakan konsentrasi dalam yang dimaksud seperti apa? konsentrasi dalamnya bagaimana...? Bila dalam yang dimaksud adalah memasuki Jhana tentu saja tidak bisa melatih pandangan terang sewaktu kita dalam keadaan full absorpsi (Jhana).
2. Saya mengatakan konsentrasi yang kuat diperlukan pada pencapaian Nibbana, kemudian baca tulisan saya yang di bold merah, apakah saya mengatakan Jhana?

Bagi meditator pemula yang mungkin bermeditasi intensif tiga hari atau tujuh hari saya mengatakan:
Quote
Tetapi bukan berarti awal berlatih meditasi Vipassana maupun Samatha kita memerlukan konsentrasi yang kuat, bila kita bermeditasi Vipassana maupun Samatha walau kita tak pernah meditasi sekalipun bisa membawa kemajuan, mengapa?

Coba disimak lagi dengan baik tulisan awal thread saya diatas.. semoga saudara memahami tulisan tersebut.

sukhi hotu,

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Salah persepsi mengenai meditasi direct Vipassana.
« Reply #127 on: 18 March 2009, 04:18:37 AM »
rekan Fabian yg baik,

saya jg sudah tau yg anda maksud "konsentrasi kuat" bukan jhana. krn ini board Mahasi Sayadaw , maka saya menganjurkan anda utk menukar kata konsentrasi kuat menjadi konsentrasi sesaat. namun tentu saja anda tolak karena akan bertentangan dg praktisi selain Mahasi Sayadaw bukan? :)

namun lebih jauh dari itu, saya juga sudah tau bahwa "konsentrasi kuat" yg anda maksud telah disepakati oleh para praktisi itu hanya sekedar trik pintar dari anda utk menyatukan suara pecah para praktisi tentang konsentrasi.

+ + +
dalam kenyataannya, tidak ada suatu taraf konsentrasi yg disepakati oleh para praktisi. Taraf yg diajukan oleh para guru meditasi tentang konsentrasi selalu berbeda:

Pa Auk Sayadaw: jhana, atau setidaknya melalui samatha 4 elemen, hingga yogi dapat melihat crystal body.

Mahasi Sayadaw: khanika samadhi, dimana kelima rintangan batin tidak hadir.

Ajahn Chah: sedikit tranquility & one-pointedness of mind. nothing special.

Ajahn Buddhadasa: natural concentration (seperti konsentrasi yg terbentuk ketika melakukan perhitungan aritmatika)

Ajahn Brahm (murid Ajahn Chah): jhana

Shew Oo Min (murid Mahasi Sayadaw jg) & murid2nya (salah satunya U Tejaniya Sayadaw): lebih menekankan pada sati, bukan konsentrasi lagi.

+ + +

bisa dilihat bahwa tingkat konsentrasi yg dikatakan guru2 sangat beragam. dari jhana hingga konsentrasi alami yg terjadi sehari2.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Salah persepsi mengenai meditasi direct Vipassana.
« Reply #128 on: 18 March 2009, 04:22:21 AM »
hal lain yg perlu didiskusikan dari pernyataan anda adalah ini:

Quote
Dalam Abhidhamma dan dalam Visuddhi Magga dikatakan bahwa ada Arahat yang memiliki Jhana dan ada juga Arahat yang tidak memiliki Jhana. Arahat yang tidak memiliki Jhana disebut Sukha vipassaka Arahat.

pada Abhidhamma & Visuddhi Magga, ada arahat yg memiliki jhana & ada pula yg tidak memiliki jhana. adakah pernyataan demikian dalam Sutta Pitaka?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Salah persepsi mengenai meditasi direct Vipassana.
« Reply #129 on: 18 March 2009, 09:04:32 AM »
kalau memasuki jhana bagaimana bisa melihat sebagaimana adanya...
disitu pikiran tidak bergerak sama sekali. apalagi mencatat seperti "mengambil-mengambil"

jadi tidak mungkin jhana timbul sekaligus melihat nama-rupa.

tetapi dikatakan saudara Fabian mengenai konsentrasi kuat...disitu mungkin maksud nya merujuk pada sebuah tidak putus-putus nya perhatian pada nama-rupa.
sehingga bersinambung....seperti air yang dipanaskan terus menerus....tanpa putus-putus..
akhir nya air tersebut mendidih..
dan mungkin saja meditator meraih Namarupa-pariccheda-nana.

kalau dalam metode MMD ^^ dimana konsentrasi dasar tidak diperlukan...
tentu tidak lah juga masalah....
mungkin meditator selalu kehilangan kesadaran saat pikiran-nya lari....
tetapi hal ini tidak menutup pada muncul nya juga namarupa-pariccheda-nana...

dikarenakan jika sering melatih bisa saja dikatakan sama oleh saudara Fabian kalau batin itu pelan-pelan menyusun konsentrasi...sehingga awalnya sering lari...akhir nya jadi membaik.


tetapi yang jelas untuk melakukan metode vipassana apapun, sebaiknya memiliki konsentrasi yang baik,sehingga pikiran itu jinak....
dan tidak ada yang INSTANT, semua nya butuh waktu dan proses.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Salah persepsi mengenai meditasi direct Vipassana.
« Reply #130 on: 18 March 2009, 09:09:45 AM »

Versi Mahasi Sayadaw: dalam buku The Satipatthana Vipassana Meditation, a collection of basic mindfulness exercise from the discourses of The Venerable Mahasi Sayadaw Agga Maha Pandita (collated by Jinavamsa Bhikkhu):

Khanika Samadhi. (hal 196)
The solution to this problem is found in a type of concentration distinct from the access and absorption concentration pertaining to the vehicle of serenity. This type of mental unification is called,”momentary concentration” (khanika samadhi). Despite its name, Momentary Concentration does not signify a single moment of concentration amidst a current of distracted thought. Rather, it denotes a dynamic concentration which flows from object to object in the ever changing flux of phenomena, retaining a constant degree of intensity and collectedness sufficient to purify the mind of the hindrances.
Momentary concentration arises in the samathayanika yogi simultaneously with his post-jhanic attainment of insight, but for the vipassanayanika it develops naturally and spontaneously in the course of his insight practice without his having to fix the mind upon a single exclusive object. Thus the follower of the vehicle of insight does not omit concentration altogether from his training, but develops it in different manner from the practitioner of serenity. Skipping over the Jhanas, he goes directly into contemplation on the five aggregates, and by observing them constantly from moment to moment acquires momentary concentration as an accompaniment of his investigations. This Momentary concentration fulfills the same function as the basic jhana of the serenity-vehicle, providing the foundation of mental clarity needed for insight to emerge.

Jalan keluar terhadap masalah ini didapat pada sejenis konsentrasi yang berbeda dari upacara samadhi dan appana samadhi yang terdapat pada kendaraan samatha. Jenis pemusatan batin ini disebut , “momentary concentration” (konsentrasi saat ke saat / khanika samadhi). Terlepas dari namanya, khanika samadhi bukan berarti konsentrasi satu momen tunggal diantara arus pikiran yang berkelana. Tetapi, ini merupakan konsentrasi dinamis yang mengalir dari object ke object dalam rangkaian fenomena yang selalu berubah, mempertahankan tingkat intensitas dan penyatuan berkesinambungan tanpa terganggu, yang cukup untuk memurnikan batin terhadap rintangan batin.
Khanika Samadhi muncul pada meditator samathayanika secara bersamaan dengan pencapaian pandangan terang setelah mencapai Jhana, tetapi bagi vipassanayanika berkembang secara natural dan secara spontan selama melatih pandangan terang tanpa harus memusatkan perhatiannya pada objek eksklusif. Jadi pengikut kendaraan pandangan terang tidak mengabaikan konsentrasi dalam latihannya, tetapi mengembangkannya dengan cara yang berbeda dari kendaraan ketenangan. Tanpa memasuki Jhana, ia langsung memperhatikan kelima unsur batin dan jasmani, dan dengan mengamatinya secara konstan dari waktu ke waktu, mendapatkan  khanika samadhi sebagai hasil sampingan penyelidikan Dhamma yang dilakukannya. Khanika samadhi ini memenuhi fungsi yang sama sebagai basic Jhana dari kendaraan-ketenangan, menyediakan dasar kejernihan batin yang diperlukan untuk munculnya pandangan terang.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Salah persepsi mengenai meditasi direct Vipassana.
« Reply #131 on: 18 March 2009, 09:10:36 AM »
rekan Fabian yg baik,

saya jg sudah tau yg anda maksud "konsentrasi kuat" bukan jhana. krn ini board Mahasi Sayadaw , maka saya menganjurkan anda utk menukar kata konsentrasi kuat menjadi konsentrasi sesaat. namun tentu saja anda tolak karena akan bertentangan dg praktisi selain Mahasi Sayadaw bukan? :)

namun lebih jauh dari itu, saya juga sudah tau bahwa "konsentrasi kuat" yg anda maksud telah disepakati oleh para praktisi itu hanya sekedar trik pintar dari anda utk menyatukan suara pecah para praktisi tentang konsentrasi.

+ + +
dalam kenyataannya, tidak ada suatu taraf konsentrasi yg disepakati oleh para praktisi. Taraf yg diajukan oleh para guru meditasi tentang konsentrasi selalu berbeda:

Pa Auk Sayadaw: jhana, atau setidaknya melalui samatha 4 elemen, hingga yogi dapat melihat crystal body.

Mahasi Sayadaw: khanika samadhi, dimana kelima rintangan batin tidak hadir.

Ajahn Chah: sedikit tranquility & one-pointedness of mind. nothing special.

Ajahn Buddhadasa: natural concentration (seperti konsentrasi yg terbentuk ketika melakukan perhitungan aritmatika)

Ajahn Brahm (murid Ajahn Chah): jhana

Shew Oo Min (murid Mahasi Sayadaw jg) & murid2nya (salah satunya U Tejaniya Sayadaw): lebih menekankan pada sati, bukan konsentrasi lagi.

+ + +

bisa dilihat bahwa tingkat konsentrasi yg dikatakan guru2 sangat beragam. dari jhana hingga konsentrasi alami yg terjadi sehari2.

tingkat konsentrasi - nya,memang nya beda dimana?
kata-kata mereka saja yang berbeda tetapi merujuk pada satu hal...

perhatian/kesadaran yang tidak putus-putus nya pada objek.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Salah persepsi mengenai meditasi direct Vipassana.
« Reply #132 on: 18 March 2009, 11:26:19 AM »
kalau memasuki jhana bagaimana bisa melihat sebagaimana adanya...
disitu pikiran tidak bergerak sama sekali. apalagi mencatat seperti "mengambil-mengambil"
silahkan tanya rekan Fabian mengenai jhana. ada banyak pula versi jhana berdasarkan para guru.
mis: Pa Auk Sayadaw, utk melihat anda mencapai jhana, anda harus dapat melihat faktor2 jhana hadir di hadaya-vathu anda.

Quote
tetapi dikatakan saudara Fabian mengenai konsentrasi kuat...disitu mungkin maksud nya merujuk pada sebuah tidak putus-putus nya perhatian pada nama-rupa.
sehingga bersinambung....seperti air yang dipanaskan terus menerus....tanpa putus-putus..
akhir nya air tersebut mendidih..
dan mungkin saja meditator meraih Namarupa-pariccheda-nana.
anda katakan tanpa putus2 pada nama & rupa, ada 2 point yg ingin saya tanyakan:
1. kapan perhatian anda pernah berhenti atau putus?
2. kapan anda pernah memperhatikan diluar dari nama & rupa?
bisa dishare pengalaman tsb?

Quote
kalau dalam metode MMD ^^ dimana konsentrasi dasar tidak diperlukan...
tentu tidak lah juga masalah....
mungkin meditator selalu kehilangan kesadaran saat pikiran-nya lari....
tetapi hal ini tidak menutup pada muncul nya juga namarupa-pariccheda-nana...
jadi, menurut rekan marcedes, bahkan pikiran yg selalu lari bisa juga mendukung timbulnya nana (pengetahuan)?
 
Quote
tetapi yang jelas untuk melakukan metode vipassana apapun, sebaiknya memiliki konsentrasi yang baik,sehingga pikiran itu jinak....
dalam memakai kata "sebaiknya", itu bermakna sebuah anjuran. jadi tidak mutlak perlu?

Quote
dan tidak ada yang INSTANT, semua nya butuh waktu dan proses.[/b]
menurut saya, selama manusia membutuhkan waktu & proses, selama itu pula ia hidup sebagai budak keserakahannya sendiri.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Salah persepsi mengenai meditasi direct Vipassana.
« Reply #133 on: 18 March 2009, 11:36:24 AM »
rekan Fabian yg baik,

saya jg sudah tau yg anda maksud "konsentrasi kuat" bukan jhana. krn ini board Mahasi Sayadaw , maka saya menganjurkan anda utk menukar kata konsentrasi kuat menjadi konsentrasi sesaat. namun tentu saja anda tolak karena akan bertentangan dg praktisi selain Mahasi Sayadaw bukan? :)

namun lebih jauh dari itu, saya juga sudah tau bahwa "konsentrasi kuat" yg anda maksud telah disepakati oleh para praktisi itu hanya sekedar trik pintar dari anda utk menyatukan suara pecah para praktisi tentang konsentrasi.

+ + +
dalam kenyataannya, tidak ada suatu taraf konsentrasi yg disepakati oleh para praktisi. Taraf yg diajukan oleh para guru meditasi tentang konsentrasi selalu berbeda:

Pa Auk Sayadaw: jhana, atau setidaknya melalui samatha 4 elemen, hingga yogi dapat melihat crystal body.

Mahasi Sayadaw: khanika samadhi, dimana kelima rintangan batin tidak hadir.

Ajahn Chah: sedikit tranquility & one-pointedness of mind. nothing special.

Ajahn Buddhadasa: natural concentration (seperti konsentrasi yg terbentuk ketika melakukan perhitungan aritmatika)

Ajahn Brahm (murid Ajahn Chah): jhana

Shew Oo Min (murid Mahasi Sayadaw jg) & murid2nya (salah satunya U Tejaniya Sayadaw): lebih menekankan pada sati, bukan konsentrasi lagi.

+ + +

bisa dilihat bahwa tingkat konsentrasi yg dikatakan guru2 sangat beragam. dari jhana hingga konsentrasi alami yg terjadi sehari2.

tingkat konsentrasi - nya,memang nya beda dimana?
kata-kata mereka saja yang berbeda tetapi merujuk pada satu hal...

perhatian/kesadaran yang tidak putus-putus nya pada objek.

jika menurut anda kata mereka merujuk pada satu hal yg sama, apakah dapat disimpulkan konsentrasi yg diajarkan Pa Auk Sayadaw sama dg yg diajarkan oleh Ajahn Buddhadasa, sesederhana konsentrasi yg muncul ketika melakukan perhitungan aritmatika?

mengenai kata "tidak putus-putus" memiliki makna ambigu,
#1 adalah objeknya terus itu itu saja, mis: nafas
#2 perhatiannya yg tidak putus2, shg objeknya bisa lain
yg mana yg anda maksud?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Salah persepsi mengenai meditasi direct Vipassana.
« Reply #134 on: 18 March 2009, 05:38:55 PM »
rekan Fabian yg baik,

saya jg sudah tau yg anda maksud "konsentrasi kuat" bukan jhana. krn ini board Mahasi Sayadaw , maka saya menganjurkan anda utk menukar kata konsentrasi kuat menjadi konsentrasi sesaat. namun tentu saja anda tolak karena akan bertentangan dg praktisi selain Mahasi Sayadaw bukan? :)

namun lebih jauh dari itu, saya juga sudah tau bahwa "konsentrasi kuat" yg anda maksud telah disepakati oleh para praktisi itu hanya sekedar trik pintar dari anda utk menyatukan suara pecah para praktisi tentang konsentrasi.

+ + +
dalam kenyataannya, tidak ada suatu taraf konsentrasi yg disepakati oleh para praktisi. Taraf yg diajukan oleh para guru meditasi tentang konsentrasi selalu berbeda:

Pa Auk Sayadaw: jhana, atau setidaknya melalui samatha 4 elemen, hingga yogi dapat melihat crystal body.

Mahasi Sayadaw: khanika samadhi, dimana kelima rintangan batin tidak hadir.

Ajahn Chah: sedikit tranquility & one-pointedness of mind. nothing special.

Ajahn Buddhadasa: natural concentration (seperti konsentrasi yg terbentuk ketika melakukan perhitungan aritmatika)

Ajahn Brahm (murid Ajahn Chah): jhana

Shew Oo Min (murid Mahasi Sayadaw jg) & murid2nya (salah satunya U Tejaniya Sayadaw): lebih menekankan pada sati, bukan konsentrasi lagi.

+ + +

bisa dilihat bahwa tingkat konsentrasi yg dikatakan guru2 sangat beragam. dari jhana hingga konsentrasi alami yg terjadi sehari2.

tingkat konsentrasi - nya,memang nya beda dimana?
kata-kata mereka saja yang berbeda tetapi merujuk pada satu hal...

perhatian/kesadaran yang tidak putus-putus nya pada objek.

jika menurut anda kata mereka merujuk pada satu hal yg sama, apakah dapat disimpulkan konsentrasi yg diajarkan Pa Auk Sayadaw sama dg yg diajarkan oleh Ajahn Buddhadasa, sesederhana konsentrasi yg muncul ketika melakukan perhitungan aritmatika?

mengenai kata "tidak putus-putus" memiliki makna ambigu,
#1 adalah objeknya terus itu itu saja, mis: nafas
#2 perhatiannya yg tidak putus2, shg objeknya bisa lain
yg mana yg anda maksud?

yang saya maksud tidak putus-putus itu seperti
"anda terus sadar apa yang dilakukan"
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

 

anything