//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bolehkah umat non Buddhis memasuki vihara? - Mohon bantuan tanggapannya  (Read 42301 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
perlu diingat juga, walaupun diterima, biasanya tetap ada tata cara dan aturan yang berlaku sesuai kebiasaan.
misalnya posisi duduk raja, posisi duduk sang buddha ketika diundang para brahmana. tapi kadang tata cara gak berlaku bila ada kejadian khusus. misalnya waktu ada wanita stres yang datang bugil tetap diterima koq.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
[at] indra
saya tidak pernah melakukan rekrutmen, coba liat saja semua topik yang saya ikuti..
coba saja liat hasilnya, anda disini menerima atau mengejek saya?

dalam disuksi, ini dapat anda lihat di banyak thread, ada member yg memenangkan perdebatan dan ada yg kalah, tapi tidak ada yg tidak diterima atau diejek. kalau anda tidak diterima tentu anda tidak bisa login lagi, bukan?

saat registrasi, forum bahkan tidak menanyakan agama anda.

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
rata-rata jawaban rekan-rekan disini secara teori sangat bagus, tapi  pada prakteknya koq sedikit beda.

Saya mau share pengalaman saya saja. Dulu saya sering dateng ke vihara-vihara Tantrayana non-TBSN, hanya sekedar untuk mendengarkan ceramah dharma ataupun berdiskusi. tapi begitu umat-umat disana tau bahwa saya adalah pengikut TBSN, mereka mulai mengejek saya. lama-kelamaan saya jadi jengkel juga, apa salahnya sih penganut TBSN dateng ke vihara-vihara tantrayana non-TBSN?
Sekarang saya sudah malas sekali untuk datang ke vihara-vihara tersebut, orang-orangnya berpikiran sempit dan merasa diri sendiri paling suci di dunia. Mentang-mentang kalau silsilahnya mentereng, guru-nya terkenal, bisa sembarangan aja mengejek.

mereka mengejek saya, seolah-olah mengatakan umat TBSN dilarang masuk ke dalam vihara kami.



OOT
koq bisa OOT, dasarnya apa?  menurut anda TBSN itu masuk Buddhist ato non-buddhist? saya kira penggolongan di forum ini sudah jelas bahwa TBSN digolongkan ke dalam non-Buddhist karena semua yang berhubungan dengan TBSN dimasukkan ke dalam "Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain".
pengalaman saya: apabila umat TBSN masuk ke dalam vihara Budhisme Tantrayana non TBSN.  secara teori ehipashiko, tetapi secara praktek mengejek dan memandang rendah.

apa kesamaan J Krishnamurti,Lu sheng Yen,Sai Baba dan manusia2 yang mengklaim dirinya super power?ada satu kesamaan yaitu tidak bisa menghindari sex
tidak sama, Master Lu Sheng Yen terbukti tidak  bersalah dan kasusnya sudah pernah disidangkan. atau anda juga merasa lebih pintar dari pengadilan amerika?
Quote
kenapa tbsn tidka masuk dalam tantrayana karena root gurunya tidak jelas,lu sheng yen mngklaim dirinya sebagai root guru langsung.sedangkan vajrayana bisa ditrace.tantrayana lu sheng yen lebih bersifat mistikal bandingkan dengan seluruh aliran vajrayana yang masih mengikuti vinaya,dharma,sastra,abhidharma.semua tersimpan rapi.apakah referensi lsy?
root guru Lu Sheng Yen sangat jelas,  yaitu Bhiksu Liao Ming,  seorang Bhiksu yang tinggal di pedesaan Taiwan. Thubten Dargye, bhiksu (tidak terkenal) yang tinggal di Hongkong , Sakya Shengkong (tidak terkenal) , Karmapa 16 (cukup terkenal). kalau mau ditrace, silahkan buka topik terpisah, saya ada sumber lengkapnya
mengenai ajaran LSY ada sebagian yang bersifat mistis, namun banyak sekali ajaran tentang kebijaksanaan, tentunya semua sesuai dengan Tripitaka, Master Lu banyak sekali mengulas tentang Tripitaka. silahkan berehipashiko dengan membeli buku-buku beliau. :)

« Last Edit: 18 July 2010, 11:21:06 PM by 4DMYN »

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
 [at]  all:

Saya kira sudah cukup diskusinya. Saya hanya tanya rujukan dalam Tipitaka/ Tripitaka, tetapi diskusinya jadi berkepanjangan. Semoga masing2 pihak dapat menahan diri. Tunjukkan bahwa agama Buddha itu memang baik pada awal, baik pada tengah, dan baik pada akhirnya.
Tunjukan bahwa agama Buddha itu memang indah.

Salam hormat,

Tan

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
[at] indra
saya tidak pernah melakukan rekrutmen, coba liat saja semua topik yang saya ikuti..
coba saja liat hasilnya, anda disini menerima atau mengejek saya?

dalam disuksi, ini dapat anda lihat di banyak thread, ada member yg memenangkan perdebatan dan ada yg kalah, tapi tidak ada yg tidak diterima atau diejek. kalau anda tidak diterima tentu anda tidak bisa login lagi, bukan?

saat registrasi, forum bahkan tidak menanyakan agama anda.

setuju sekali.. semoga semua makhluk disini bisa berehipasiko secara praktek nyata :)

Offline Mr. pao

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 792
  • Reputasi: 29
  • KeperibadianMuYanGakuSuka

Menurut forum DC, TBSN adalah non-Budhist. jadi saya ini termasuk anggota non-Buddhist yang sedang berdiskusi di DC. Anggaplah DC ini adalah wihara di dunia maya... bagaimana kalau saya melakukan rekrutmen di forum DC ?  apakah anda yakin mau menerima saya (non-Buddhist - TBSN) untuk menyebarkan dan merekrut anggota DC agar mendukung TBSN?
NB: saya tidak pernah melakukan rekrutmen di vihara tantrayana non TBSN dan di forum manapun, tapi toh mereka tetap saja mengejek saya.

Salah satu maksud umat Buddha membuka vihara adalah agar  ada satu tempat bagi umat untuk mempelajari Buddhadharma dan mencari ketenangan, kalo fungsi di vihara mau di diubah sesuai dengan pemikiran 4DMYN, lalu menurut 4DMYN bagaimana seharusnya umat Buddha harus bersikap?

Hy masukan aja bro. Kalo saya masuk ke rumah orang saya selalu bersikap menghormat tamu2 kepala keluarga juga. Kalo saya marah2 orang bagaimana tamu menanggapinya?
Jika ada yang menampar pipi kananku aku akan segera memberikan pipi kirinya telapak kananku, karena dengan demikian hutang karma kita akan segera selesai ditempat. ;D

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
RAUNGAN SINGA SARIPUTTA
    16. Ketika Sariputta menghadap Sang Bhagava, dengan hormat Beliau lalu duduk di hadapan Sang Bhagava dan kemudian Beliau berkata kepada Sang Bhagava : "Keyakinan kami terhadap Sang Bhagava, sungguh tak ada bandingannya. Belum pernah kami menjumpai baik dulu maupun sekarang ini ada seorang brahmana atau orang lain yang lebih terpercaya dalam Penerangan Sempurna dibandingkan dengan Bhagava sendiri."

    "Sungguh mulia dan terpuji ucapanmu itu, Sariputta. Ucapanmu yang demikian lantang itu bagaikan raungan singa. Tetapi bagaimanakah hubungan ini, Sariputta? Apakah kamu mempunyai pengetahuan yang langsung tentang para Bhagava dan para Arahat di masa yang lampau, mengenai bagaimana moral (sila), dhamma, kebijaksanaan (panna) mereka, dan bagaimana membebaskan diri?"

    "Hal itu kami tidak ketahui, Bhante."

    "Sariputta, dalam hubungan ini, apakah kamu mempunyai pengetahuan langsung tentang semua Bhagava dan para Arahat, di masa yang akan datang mengenai bagaimana moral (sila), dhamma dan kebijaksanaan (panna) mereka, bagaimana mereka membebaskan diri?"

    "Hal itu kami tidak ketahui, Bhante."

    "Sariputta, bagaimanakah tentang diriku sendiri yang sekarang adalah seorang Arahat Samma Sambuddha, apakah kamu mempunyai pengetahuan langsung mengenai bagaimana aku melangsungkan hidupku, bagaimana aku membebaskan diriku?"

    "Hal itu tidak kami ketahui, Bhante."

    "Sariputta, maka jelaslah bahwa sesungguhnya kamu tidak memiliki pengetahuan langsung mengenai para Arahat Samma Sambuddha baik di waktu lampau, yang akan datang maupun di waktu sekarang ini. Lalu bagaimana kamu berani mengutarakan ucapan yang sedemikian mulia dan terpuji seperti ucapanmu yang demikian lantang bagaikan suara raungan singa mengatakan : "Keyakinan kami terhadap Sang Bhagava adalah tidak ada bandingannya, tak pernah kami menjumpai baik dahulu maupun sekarang ini, ada seorang brahmana atau orang lain yang lebih terpuji dalam kesempurnaan dibandingkan dengan yang mulia sendiri."

    17. "Bhante, kami sebenarnya tidak mempunyai pengetahuan langsung seperti itu, mengenai para Arahat Samma Sambuddha baik dari waktu yang lampau, yang akan datang maupun di masa sekarang. Akan tetapi meskipun demikian, kami sekarang menyadari akan sifat Dhamma yang penuh sifat keadilan itu. Sebagai suatu perumpamaan, ada sebuah benteng perbatasan di sebuah kerajaan yang dijaga dengan ketat sekali. Kubu-kubu dengan menaranya yang menjulang tinggi yang mempunyai hanya sebuah pintu gerbang saja. Di sana ada seorang penjaga pintu yang cerdas berpengalaman, bersifat sangat hati-hati dan waspada. Ia akan mengusir orang-orang asing, tetapi mengijinkan orang baik-baik yang dikenalnya untuk masuk. Pada suatu hari ketika ia memeriksa jalan yang mengelilingi seluruh perbentengan itu, ia tidak melihat adanya sebuah lubang atau celah-celah di dinding perbentengan, yang cukup dilalui oleh seekor kucing. Sehubungan dengan ini maka tiba-tiba ia berkesimpulan : "Mahluk hidup yang besar maupun kecil bentuknya akan masuk dan akan meninggalkan kota ini, mau tak mau harus berjalan melalui pintu ini."
Demikian saya telah menyatakan sesuai dengan dhamma.

    "Oleh karena, para Arahat Samma Sambuddha dari waktu yang lampau, semua Bhagava telah meninggalkan kelima rintangan kekotoran batin dan memperoleh kesadaran. Mereka menunjukkan perhatian pada keempat Dasar Kesadaran dan mengembangkan ketujuh faktor Penerangan Sejati dengan seksama sehingga mencapai kesempurnaan sepenuhnya, dalam penerangan sejati yang tak ada bandingannya.

    "Demikian pula para Arahat Samma Sambuddha pada waktu yang akan datang, akan meninggalkan kelima rintangan kekotoran batin yang memperlemah pandangan terangnya, akan menunjukkan perhatian mereka pada keempat dasar Kesadaran dan akan mengembangkan ketujuh faktor penerangan sejati dengan seksama, dan dengan sepenuhnya akan menjadi sempurna dalam penerangan sejati yang tiada bandingannya.

    "Bhante sendiri, yang menjadi Arahat Samma Sambuddha, yang telah meninggalkan kelima rintangan kekotoran batin yang dapat memperlemah pandangan terang, yang telah mahir dalam keempat dasar kesadaran dan yang melaksanakan ketujuh faktor penerangan sejati dengan seksama dan menjadi sempurna sepenuhnya, dalam penerangan sejati yang tiada bandingnya."

    18. Begitu pula ketika Sang Bhagava berada di Pavarikambavana, Nalanda, Beliau sering memberi nasehat kepada para bhikkhu : "Ini adalah kebajikan (moral), ini adalah meditasi (samadhi), dan ini adalah kebijaksanaan (panna). Besar sekali pahala dan kemajuan bila meditasi dikembangkan berdasarkan pada sila yang baik. Besar sekali pahala dan kemajuan bila kebijaksanaan (panna) dikembangkan berdasarkan pada meditasi (samadhi) yang baik. Batin yang dikembangkan berdasarkan pada kebijaksanaan yang baik akan bebas dari kotoran batin seperti nafsu indria (kamasava), nafsu untuk "menjadi" (bhavasava) dan pandangan salah (ditthasava)."

    19. Setelah Sang Bhagava tinggal di Nalanda, Beliau lalu bersabda kepada Ananda : "Ananda, marilah kita ke Pataligama."

    "Baiklah, Bhante," jawab Ananda. Demikianlah Sang Bhagava tinggal di Pataligama bersama sejumlah besar bhikkhu.

    20. Kemudian para umat beragama Pataligama berkunjung menghadap Sang Buddha : "Kami telah mendengar bahwa Bhante telah tiba di Pataligama."
Kemudian mereka mendekati Sang Bhagava sambil bersujud kepada Beliau dengan hikmad. Kemudian duduk pada salah satu sisi. Lalu mereka berkata kepada Sang Bhagava : "Bhante, dapatkah Bhante mengunjungi kami di ruangan dhammasala?" Sang Bhagava bersikap diam. Dengan sikap diam ini berarti Sang Bhagava menyetujui.

    21. Mengetahui bahwa Sang Bhagava telah setuju, para utusan dari Pataligama bangkit dari tempat mereka, memberi hormat dengan penuh hikmad dan mereka mengundurkan diri. Mereka mempersiapkan segala sesuatu di ruangan Dhammasala, menutupi seluruh lantainya, menyediakan tempat duduk, dan menempatkan sebuah lampu. Sesudah semuanya selesai dipersiapkan, mereka kembali menghadap Sang Bhagava, memberi hormat dengan penuh hikmad dan duduk pada salah satu sisi sambil berkata : "Bhante, ruangan dhammasala dengan lantainya telah ditutupi, dan tempat-tempat duduk telah disiapkan demikian pula sebuah lampu minyak telah disiapkan. Sekarang kami persilakan Bhante untuk menentukan waktu sebagaimana mestinya."

    22. Sang Bhagava lalu mempersiapkan diri, sambil membawa patta dan jubah menuju ke ruangan sidang bersama-sama dengan para bhikkhu. Sesudah mencuci kakinya Sang Bhagava masuk ke ruang Dhammasala dan duduk dekat tiang di tengah-tengah menghadap ke timur. Para bhikkhu sesudah mencuci kaki, juga memasuki ruangan Dhammasala dan duduk dekat dinding sebelah barat, menghadap ke timur, sehingga dengan demikian Sang Bhagava berada di depan mereka. Dan utusan dari Pataligama sesudah mencuci kaki, mereka memasuki ruang Dhammasala lalu duduk dekat dinding sebelah timur menghadap ke barat, sehingga Sang Bhagava berhadapan dengan mereka.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
sejauh yg saya amati, kami di DC tidak bermasalah dengan anda. idola andalah yang menjadi subyek diskusi kami dan sayangnya anda tidak bisa menerima itu, dan itu bukan berarti anda tidak diterima atau diejek oleh kami
hahah.. gak bermasalah, tapi reputasi saya minus 2, iya saya maklum sih :) banyak orang memang suka menipu diri sendiri..  lucu...

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4

Menurut forum DC, TBSN adalah non-Budhist. jadi saya ini termasuk anggota non-Buddhist yang sedang berdiskusi di DC. Anggaplah DC ini adalah wihara di dunia maya... bagaimana kalau saya melakukan rekrutmen di forum DC ?  apakah anda yakin mau menerima saya (non-Buddhist - TBSN) untuk menyebarkan dan merekrut anggota DC agar mendukung TBSN?
NB: saya tidak pernah melakukan rekrutmen di vihara tantrayana non TBSN dan di forum manapun, tapi toh mereka tetap saja mengejek saya.

Salah satu maksud umat Buddha membuka vihara adalah agar  ada satu tempat bagi umat untuk mempelajari Buddhadharma dan mencari ketenangan, kalo fungsi di vihara mau di diubah sesuai dengan pemikiran 4DMYN, lalu menurut 4DMYN bagaimana seharusnya umat Buddha harus bersikap?
setuju sekali, kalau vihara adalah tempat untuk mempelajari Buddhadharma dan mencari ketenangan. misalnya karena keterbatasan tempat dan waktu, kita bertemu melalui forum DC untuk membahas agama Buddha, maka forum DC sudah menjadi vihara bagi kita. walaupun tidak sesempurna vihara di dunia nyata

Quote


Hy masukan aja bro. Kalo saya masuk ke rumah orang saya selalu bersikap menghormat tamu2 kepala keluarga juga. Kalo saya marah2 orang bagaimana tamu menanggapinya?
saya tidak pernah marah-marah di forum DC. saya bersikap sopan dan hormat :)

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
sejauh yg saya amati, kami di DC tidak bermasalah dengan anda. idola andalah yang menjadi subyek diskusi kami dan sayangnya anda tidak bisa menerima itu, dan itu bukan berarti anda tidak diterima atau diejek oleh kami
hahah.. gak bermasalah, tapi reputasi saya minus 2, iya saya maklum sih :) banyak orang memang suka menipu diri sendiri..  lucu...


itulah gunanya pada Reputasi tersedia 2 button, [BAIK] dan [BURUK], memberi dipersilahkan untuk meng-klik button mana yg ia sukai, dan Reputasi sama sekali tidak mengindikasikan apa2, indikator diterima atau tidak diterima di DC adalah berdasarkan bisa login atau tidak bisa login.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
 [at]  Tan,
jika sudah sampai pada konklusi dan tidak ingin melanjutkan diskusi, sebaiknya thread di-LOCK saja supaya tidak disalah-gunakan

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
 [at] Indra: kalo gitu tolong beritahu bagaimana caranya lock... Saya tidak tahu caranya. Saya bukan moderator. Thanks.

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
[at] 4DMYN & all:

Berdasarkan pengalaman saudara 4DMYN di atas bila benar (taruh TBSN adalah non Buddhis), maka penjelasan rekan2 di sini adalah kontradiksi dengan kenyataan yang ada. Yakni bahwa umat non Buddhis tidak diterima dengan baik di vihara Buddhis. Jika memang benar bahwa umat non Buddhis (dalam hal ini TBSN) diterima dengan tidak baik di vihara Buddhis dan ternyata Sang Buddha menerima dengan baik umat non Buddhis, maka mereka dalam artian orang-orang yang mengaku dirinya Buddhis telah berlaku tidak sesuai dengan ajaran gurunya sendiri. Namun bila ternyata memang umat-umat non Buddhis tidak harus diterima dengan baik di vihara, maka penjelasan rekan2 di sini tentunya salah.

Itulah sebabnya, tadi saya katakan "sementara penjelasannya saya terima sampai ditemukan argumen kuat yang membuktikan sebaliknya."

Nah bagaimana menyelesaikan masalah ini? Nampaknya semakin membingungkan dan bukan semakin jelas.

Namo Buddhaya,

Tan

memang demikian adanya rekan Tan, banyak orang-orang didunia ini pandai secara teori tapi prakteknya nol. saya sendiri cukup geli melihat orang-orang seperti demikian. :)

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Salam,

Ini ada pertanyaaan "Bolehkah umat non Buddhis memasuki vihara?" Bagaimana pendapat teman2 sekalian?
Memasuki vihara di sini dalam artian bukan untuk berpuja bakti, melainkan sekedar melihat2.
Persyaratan2 apakah yang harus dipatuhinya?
Haruskah ia turut melepas alas kaki jika memasuki vihara?

Mohon rujukannya berdasarkan Tipitaka/ Tripitaka. Mohon maaf tanggapannya jangan pendapat pribadi. Sudilah kiranya berdasarkan Tipitaka/ Tripitaka karena argumen nanti yang saya berikan harus kuat.

Salam hormat selalu, Namaste,

Tan

Jawabannya simple aja lah. Tentu boleh dong. Ngga dilarang penganut ajaran lain berkunjung ke vihara. Banyak referensi bisa dijadikan acuan. Beberapa sutta yang mendukung diperbolehkannya umat lain untuk berkunjung di vihara sudah dikatakan di atas. Ada cerita2 di mana penganut2 ajaran lain datang ke vihara untuk bertemu Sang Buddha dan Sang Buddha sendiri juga tidak menolaknya. Contoh sutta2 tersebut adalah:
1. Aggivacchagotta, Majjhimanikāya = pengembara Aggivaccha bertemu Sang BUddha di vihara Jetavana.
2. Mahāvacchasutta, Majjhimanikāya = pengembara Vacchagotta bertemu Sang Buddha di vihara Veluvana.
3. Dīghanakhasutta, Majjhimanikāya = pengembara Dighanakha bertemu Sang Buddha di vihara Gijjhakuta.
4. Samanamundikasutta, Majjhimanikāya = pengembara Uggahāmano bertemu Sang Buddha di vihara Jetavana.
5. Assalāyanasutta, Majjhimanikāya = para brahmana dikepalai oleh Assalāyana menemui Sang BUddhd di vihara Jetavana.

Dan masih banyak contoh lain. Bukan hanya para penganut ajaran lain menemui Sang Buddha, tidak jarang pula Sang Buddha menemui pertapaan para pertapa lain. Contoh, dalam Mahāsakuludayisutta, Sang Buddha diceritakan menemui para pengembara yang dipimpin Sakuludayi di pertapaannya. Udumbarikasutta, Dighānikāya juga menceritakan bagaimana Sang Buddha pergi ke pertapaan lain. Dlam sutta ini, sang BUddha menemui para pertapa dipimpin Nigrodha di pertapaanya. Jika Sang Buddha juga berkunjung ke tempat2 kediaman para pertapa lain, tentu tidak akan layak jika Sang Buddha melarang para penganut lain untuk berkunjung ke vihara.

Ketika penganut lain datang ke vihara, tentu akan lebih baik jika mereka juga harus bersikap sesuai dengan peraturan vihara. Ini adalah etika.

Mettacittena.

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
sejauh yg saya amati, kami di DC tidak bermasalah dengan anda. idola andalah yang menjadi subyek diskusi kami dan sayangnya anda tidak bisa menerima itu, dan itu bukan berarti anda tidak diterima atau diejek oleh kami
hahah.. gak bermasalah, tapi reputasi saya minus 2, iya saya maklum sih :) banyak orang memang suka menipu diri sendiri..  lucu...


itulah gunanya pada Reputasi tersedia 2 button, [BAIK] dan [BURUK], memberi dipersilahkan untuk meng-klik button mana yg ia sukai, dan Reputasi sama sekali tidak mengindikasikan apa2, indikator diterima atau tidak diterima di DC adalah berdasarkan bisa login atau tidak bisa login.
jadi  memang benar reputasi itu indikator apakah saya , umat TBSN diterima dengan baik atau tidak di DC, kalau reputasi nya minus 2, berarti apakah umat TBSN diterima dengan baik disini?