Sebuah pengakuan.(tentang harga diri dan kemelekatan)
Pada tgl 7 november lalu,saya diundang makan malam oleh seorang teman dan juga sebagai bos saya.
Teman ini sudah saya kenal lebih dari 30 tahun,usia sudah sekitar 60 an,bisnisnya lebih besar beberapa tingkat dari saya,nilai bisnisnya bermiliard milliard, pendidikan formalnya lulusan S 2.
Dalam pertemuan itu dia menceritakan sebuah pengalaman ,bisa juga sebagai pengakuan .
Inilah ceritanya:
Pada tahun 2010 awal,saat saya di Amerika saya berkenalan dengan seorang ahli design,menurut pengakuannya dia ada di peringkat 6 ,yaitu rangking dari para ahli desain ,dengan spesialis desain buat perusahaan2 besar, mulai desain logo,produk,disply sampai pada desain struktur kerja perusahaan,dia minta sama saya untuk memperkenalkan dirinya pada perusahaan2 besar yang ada di Indonesia,dan apabila ada perusahaan yang mengikat kontrak kerja dengan dia,maka saya akan diberi fee/komisi sebesar 10% dari nilai kontrak.
Singkat cerita saya telah merealisasikan keinginan dia,dan sekitar 20 an pemilik perusahaan besar di Indonesia telah mendengarkan presentasi tentang semua keahliannya. Dan ternyata ada 1 perusahaan yang tertarik, perusahaan itu adalah sebuah perusahaan pabrik rokok ternama di Indonesia.
Pada saat negosiasi berlangsung,saya teringat dengan pesan petuah dari guru spiritual saya,bahwa saya tidak boleh terlibat dalam bisnis tertentu,dari daftar bisnis2 yang dilarang itu ,salah satunya adalah rokok.
Saat itu hati saya bergejola,antara tetap aktif membantu mereke bernegosiasi atau meninggalkan mereka.
Nilai kontraknya adalah 20 miliard,komisi 10% maka yang saya dapat adalah 2 miliard.
Akhirnya saya konsultasi dengan guru saya,saya minta diizinkan tetap terlibat dalam negosiasi ini,dengan alasan bahwa saya tidak terlibat dalam bisnis rokok,tapi hanya sebatas mengenalkan seorang ahli kepada sebuah pabrik rokok,tapi guru saya tetap melarang saya.
namun Akhirnya saya mengabaikan larangan guru saya,karena (mungkin) nilai 2 miliard yang begitu mudah didapat.
Kontrak itu akhirnya sukses pada bulan oktober.
Saat Saya menagih uang komisi yang telah menjadi hak saya,ternyata saat itu si orang Amerika itu hanya memberikan 1miliard, karena semua biaya pesawat dan akomodasi selama 6 bulan dipotongkan uang komisi saya----semua biaya senilai 1 miliard.
Mendengar berira itu,saya amat sangat marah,emosi saya tak terkendali,saat bertemu muka saya memaki maki dia dengan kata2 yang kasar dan jorok,akhirnya dia mengalah dengan cara memikul 50% biaya,jadi total saya dapat komisi 1,5 miliard.
setelah siang harinya saya memaki maki dia,malam harinya saya merenung dan saya tersentak kaget dengan prilaku saya siang hari tadi.
Saya baru sadar: selama hidup saya sampai usia hampir 60,baru kali ini saya berprilaku seperti itu,memaki maki orang dengan kata **** you segala,kapan saya BELAJAR nya?.kok saya jadi PANDAI memaki orang?
Selama ini saya sangat tidak senang bila melihat ada orang marah,kok kali ini saya sendiri melakukannya?
Hanya karena uang 1 miliard? saya jadi berani melawan sebuah keyakinan yang selama ini saya junjung tinggi,dan mungkin Saya jadi kena kutukan dari guru saya.
Tapi Saya sangat menyesali kejadian ini.
---------------------------------------------------------
Itulah sebuah kisah yang saya dengar dari seorang miliarder.
Dalam cerita ini jangan terpengaruh dengan ---
1,larangan bisnis rokok.
2,nilai nominal uang yang menjadi penyebab.
Tapi focuslah dengan inti pengakuannya,yaitu -----
1,teknik marah ternyata tanpa harus belajar dulu.----maka waspadalah !!!! suatu saat anda bisa ahli marah.
2,nilai harga diri seseorang ditentukan oleh orang itu sendiri.----apakah harus dengan marah untuk menyelesaikan masalah,atau hanya untuk meluapkan sebuah kekecewaan.
3.KEMELEKATAN TERHADAP SEBUAH TARGET DUNIAWI.