Terdapat beberapa macam anggapan tahun ketika Buddha wafat.
Tradisi yang umum di Korea dan Jepang adalah 949 BC, tapi juga terdapat tradisi yang menganut tahun 878 dan 686 BC sebagai tahun wafat Buddha.
Berdasarkan Purana yang mencatat Mahabarata (asumsi 3138 BC) dan generasi raja-raja sesudahnya, didapatkan Raja Kshemajit dan Bimbisara yang sejaman dengan Suddhodhana, dan peralihannya ke Ajatasattu adalah tahun Buddha meninggalkan keduniawian. Didapatkan tahun wafat yaitu 1880 atau 1807 BC.
Ada juga pencarian berdasarkan deskripsi-deskripsi di literatur Buddhis, dicocologi dengan astronomi, dan didapatkan 1807 atau 1510 BC.
Di Indonesia, Vietnam dan World Fellowship of Buddhist menggunakan 544 - 543 BC, sehingga 2014 ini kita rayakan Waisak ke 2558. Perhitungan ini berdasarkan sumber dari Srilanka yaitu Dipavamsa, Mahavamsa, dan Samantapasadika dengan menghitung mundur tahun Asoka naik takhta pada akhir 326 BC masehi yang adalah 218 tahun sejak Buddha Parinibbana. Perhitungan ini disebut sebagai Long Chronology.
Tahun 1836, G. Turnour, seorang penerjemah Mahavamsa menemukan kesalahan perhitungan ini sebab telah diketahui secara sejarah bahwa Asoka naik takhta tahun 263, sehingga perhitungan semula adalah meleset sekitar 60 tahun. Jadi perhitungan awal dimajukan 63 tahun jadi 486 BC, dan ini disebut Corrected Long Chronology.
Dari sumber-sumber Sarvastivada, Samayabhedoparacanacakra (T 2032. 十八部論 & 2033. 部執異論) di India, terdapat berbagai variasi 116, dan 160 tahun sejak Buddha wafat sampai jaman Asoka, jadi didapat 386 dan 368 BC. Perhitungan ini disebut Short Chronology. Ditinjau dari 5 generasi pewaris vinaya, jarak waktu yang lebih pendek ini lebih masuk akal ketimbang 218 tahun. Secara arkeologis, tahun belakangan ini juga lebih mendukung karena terdapat berbagai tempat yang dikatakan dikunjungi oleh Buddha baru dibangun belakangan. G. Erdosy yang meninjau dari ekonomi moneter juga memberi hipotesis iklim politik yang digambarkan adalah lebih belakangan daripada 400 BC.
Selain ini juga ada penanggalan berdasarkan catatan titik (Dotted Record), yaitu jumlah titik yang diimbuhkan setiap akhir pavarana setelah wafat Buddha oleh para pewaris vinaya, dan didapatkan tahun 486 BC. Namun karena diketahui bahwa sutta-vinaya diturunkan secara oral maka kisah meletakkan titik pada masa awal kurang kredibel. Selain itu karena berasal dari sumber yang sama (terjemahan Samantapasadika), maka tidak dianggap sebagai sumber independen untuk komparasi.
Tahun 1988, diadakan simposium bernama “The Dating of the Historical Buddha” di Gottingen, Jerman. Terdapat aneka hipotesis dengan rentang 486 BC sampai 261 BC, namun memang sampai sekarang masih belum dapat ditentukan secara pasti.
Jika rekan-rekan memiliki pendapat berdasar sumber lain, silahkan tambahkan untuk memperluas pengetahuan kita semua.