Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.

[K.K.]

sekedar curhat, dahulu kala, sy pernah mencoba mengunjungi sebuah vihara beraliran listrik, eh maksudnya beraliran ZFZ ini, krn mendengar dr beberapa org bahwa vihara tersebut bagus .. akhirnya sy pergi kesana bersama seorang teman baik sy yg juga ingin tau seperti apa bagusnya vihara disana..

Lalu.............
setelah mencari waktu luang beberapa lama, akhirnya ketemu juga waktu yg pas hari minggu, singkat cerita, akhirnya sy berangkat menuju vihara tsb utk ikut puja baktinya, biar afdol, kami dtng lbh awal. dan setelah masuk ke ruang dhammasalanya, kami disambut dgn baik oleh salah satu remaja yg sepertinya cukup ternama disana.. kami diajak ngobrol2 sambil menunggu kebaktiannya dimulai..

sambil ngobrol2 sy melihat aktivitas muda mudi didlm ruangan tsb, dan memank saat itu khusus jadwal kebatian utk muda mudi..

gini aktivitasnya, ada yg duduk bersila sambil baca buku2 karya LSY,
ada yg melihat2 koleksi buku disekitar altar, ada yg bersembahyang sambil mebakar hio didpn altar
ada yang main lempar2 bantalan alas duduk didepan altar yg buanyak patung dewa2 dan Buddha Gotamanya..
ada yang saling becanda antara beberapa pasang cewek cowok yg suaranya seperti dipasar ikan..
ada yg duduk dengan kaki lurus mengarah ke altar sambil main2 HP nya..
sekian yg masih ada dlm ingatan sy, walo sepertinya msh byk aktivitas yg lain baik yg negatif maupun yg positif..

trus melihat hal2 itu, sy bertanya pada pemuda trsbt, apa ativitas muda mudi itu memank setiap minggu seperti ini yah?? jawabnya dgn senyum, Iya..
trus apa ga ada teguran ya dari teman2 yg lain? jawabnya dgn senyum, udh ditegur, tp percuma..
trus apa ga dilaporkan kpd org2 tua seperti pihak yayasan atao yg lain? jawabnya ngga...
jadi udh kebiasaan dunk mereka kek gitu? ga punya sopan santun didepan altar, ga punya tata krama ada umat baru yg datang, ga punya rasa hormat terhadap Dewa2 dialtar tsb.. jawabnya dgn santai, ya ga tau deh.. emank susah ngaturnya.. soale udh dari dulu kek gitu..

saya dan teman sy cuman bisa tercengang melihat dan mendengar hal itu..

setelah puja bakti dimulai, sy duduk dibarisan tengah, dan sebelum memulai puja bakti, sy dipanggil maju kedepan utk memperkenalkan diri beserta teman sy.. setelah perkenalan, puja bakti dimulai, seperti biasanya membaca mantra2 kwan im kek ta pei cou, dll.. layaknya pembacaan liam keng biasa, hanya ada beberapa tambahan mantra, tp lupa..

saat meditasi mereka menggunakan visualisasi gunung semeru, nah ini sy bingung..

setelah selesia puja bakti, sy datangi pemuda tsb, lalu sy tanya, kalian meditasi pake objek gunung semeru yah? jawabnya iya sambil memberi beberapa penjelasan.. trus sy tanya, gunung semeru itu seperti apa yah? sy ga pernah lihat jd ga bisa mengvisualisasikan dlm pikiran, trus dia keluarkan foto seukuran post card gambar gunung, trus sy tanya, itu gunung semeru? dia jawab iya.. sy tanya lagi, koq bentuknya kek gunung fujiyama yah? dia jawab, ga koq, ini gunung semeru.. trus sy tanya lagi, jadi kalo divisualisasikan itu gunung terlihat dr jauh ato dekat? di bilang ya bayangkan aja sesuai yg ada difoto ini.. loh?? sy bingung.. trus kalo udh dibayangkan lalu diapakan? dia jawab bayangkan ada muncul cahaya dr puncak gunung tersebut yg perlahan2 turun ke anda dan merasuki tubuh anda sehingga tubuh anda merasa ringan dan bercahaya.. sy dlm hati cuman bergumam, itu mengkhayal ato meditasi yah? tp utk jaga kesopanan sy angguk2 aja..

setelah dtng 2 ato 3x ke vihara tsb, sy jadi illfill krn melihat tingkah laku para muda mudinya yg liar dan ga terkendali seperti itu.. akhirnya balik lagi deh ikut puja bakti divihara yg lama... hehehe..

Sekian dan terima kasih udah membaca..

Mungkin salah tempat dan jadwal? Coba dikonfirmasi ulang, barangkali itu sekolah minggu, bukan tempat kebaktian orang dewasa.

Tadi baca teknik meditasi, saya tiba-tiba teringat adegan film. Visualisasikan televisi, konsentrasi penuh, nanti Sadako-nya keluar.

[fabian c]

mohon saudara fabian berkenan menjelaskan pada saya
sekaligus menghapuskan keragu2an saya

Mohon maaf saudara Lu Dongbin, saya tak dapat memenuhi permintaan anda karena nampaknya anda belum siap belajar dengan kritis. Jadi saya tak dapat menghapuskan keragu2an anda, yang bisa menghapuskan keragu2an anda hanya anda sendiri, bukan orang lain.

Mettacittena,

[Lu Dongbin]

Mohon maaf saudara Lu Dongbin, saya tak dapat memenuhi permintaan anda karena nampaknya anda belum siap belajar dengan kritis. Jadi saya tak dapat menghapuskan keragu2an anda, yang bisa menghapuskan keragu2an anda hanya anda sendiri, bukan orang lain.

Mettacittena,

maaf, apakah anda tidak dapat mempertanggungjawabkan perkataan anda sendiri ?
tolong anda jangan coba untuk menghindar karena tidak mampu menjawab

apa dasar anda mengatakan saya blom siap blajar kritis
apakah bertanya berati tidak kritis ?
apakah anda meminta saya menerima 100 % omongan anda tanpa banyak bertanya ?
bukankah justru inilah cult yang sering dibicarakan

bagaimana saya bisa menghapuskan keragu2an  saya klo misal ada pernyataan yang menyesatkan tanpa didasari sumber dan yang membuat pernyataan tsb tidak mau menerima pertanyaan

apakah ini namanya blajar dan diskusi ?


sekali lagi saya tanyakan

darimna anda tau bahwa sudah ada ketiga macam penghormatan itu sebelum pangeran
sidharta lahir
saya cuma ingin tau lohh
 saya juga ingin tau siapa makhluk suci dan dimana tempat suci sebelum siddharta lahir
karena  anda bilang penghormatan semacam itu sudah ada (berarti perbah terjadi) sebelum siddharta lahir
saya juga ingin tau apakah ada semacam sutta menjelaskan / terdapat kata2 bahwa buddha tidak pernah beranjali?
apakah sikap yg ditunjukkan buddha setalah menerima dana ?


dengan ini pula saya mempersilahkan bagi yg berpandangan sama dan sejalan dengan saudara fabian untuk menjelaskan
kalau tidak ada saya curiga perkataan saudara fabian merupakan terkaan / tebakan
karena tidak didasari bukti dan sumber apapun
apakah ajaran buddha melarang umatnya untuk bertanya seperti ini

[Umat Awam]

Mungkin salah tempat dan jadwal? Coba dikonfirmasi ulang, barangkali itu sekolah minggu, bukan tempat kebaktian orang dewasa.

Tadi baca teknik meditasi, saya tiba-tiba teringat adegan film. Visualisasikan televisi, konsentrasi penuh, nanti Sadako-nya keluar.

nuduh sy nyasar ya boz?? 

kalo sekali dtng mungkin salah tempat dan jadwal, tp ini ampe 3x datang, ditempat yg sama dan jadwal yg sama trus di setujui oleh umat setempat bahwa jam itu adalah waktunya puja bakti utk remaja dan dewasa, kalo yg tua2 di siang hari.. masa sih sekolah minggu? kalo sekolah inggu apa wajar yah kalo ada kegiatan lempar2an bantal n kicau2 penjual ikan..  

 

[K.K.]

nuduh sy nyasar ya boz?? 

kalo sekali dtng mungkin salah tempat dan jadwal, tp ini ampe 3x datang, ditempat yg sama dan jadwal yg sama trus di setujui oleh umat setempat bahwa jam itu adalah waktunya puja bakti utk remaja dan dewasa, kalo yg tua2 di siang hari.. masa sih sekolah minggu? kalo sekolah inggu apa wajar yah kalo ada kegiatan lempar2an bantal n kicau2 penjual ikan..  

 

Tidak wajar juga sih, tapi masih bisa dimaklumi. Namanya juga anak kecil.

[fabian c]

maaf, apakah anda tidak dapat mempertanggungjawabkan perkataan anda sendiri ?
tolong anda jangan coba untuk menghindar karena tidak mampu menjawab

apa dasar anda mengatakan saya blom siap blajar kritis
apakah bertanya berati tidak kritis ?
apakah anda meminta saya menerima 100 % omongan anda tanpa banyak bertanya ?
bukankah justru inilah cult yang sering dibicarakan

bagaimana saya bisa menghapuskan keragu2an  saya klo misal ada pernyataan yang menyesatkan tanpa didasari sumber dan yang membuat pernyataan tsb tidak mau menerima pertanyaan

apakah ini namanya blajar dan diskusi ?


sekali lagi saya tanyakan

darimna anda tau bahwa sudah ada ketiga macam penghormatan itu sebelum pangeran
sidharta lahir
saya cuma ingin tau lohh
 saya juga ingin tau siapa makhluk suci dan dimana tempat suci sebelum siddharta lahir
karena  anda bilang penghormatan semacam itu sudah ada (berarti perbah terjadi) sebelum siddharta lahir
saya juga ingin tau apakah ada semacam sutta menjelaskan / terdapat kata2 bahwa buddha tidak pernah beranjali?
apakah sikap yg ditunjukkan buddha setalah menerima dana ?


dengan ini pula saya mempersilahkan bagi yg berpandangan sama dan sejalan dengan saudara fabian untuk menjelaskan
kalau tidak ada saya curiga perkataan saudara fabian merupakan terkaan / tebakan
karena tidak didasari bukti dan sumber apapun
apakah ajaran buddha melarang umatnya untuk bertanya seperti ini

Padpad mode: on

Adakan upacara penyeberangan arwah (api homa) agar diterima dewa Syiwa (the Lord).

"Homa (sacrificial fire) where special wood along with ghee and other herbs is offered as worship of the Lord".

http://rajaputhran.sulekha.com/blog/post/2008/09/hindu-rituals-and-routines-why-do-we-follow-them-2.htm

Padpad mode: off

[Lu Dongbin]

Padpad mode: on

Adakan upacara penyeberangan arwah (api homa) agar diterima dewa Syiwa (the Lord).

"Homa (sacrificial fire) where special wood along with ghee and other herbs is offered as worship of the Lord".

http://rajaputhran.sulekha.com/blog/post/2008/09/hindu-rituals-and-routines-why-do-we-follow-them-2.htm

Padpad mode: off

baiklah saya tidak akan memaksa seseorang seperti anda yg sepertinya menyebarkan pandangan sesat
buktinya teman2 anda pun tidak ada yg mampu menjelaskan
saya cuma berkesimpulan bahwa jawaban, pertanyaan anda tidak dapat dipercaya
cuma omong kosong saja tidak lebih

anehnya , jika dalam posisi bertanya, pasti lawan bicara dicerca sampai tuntas
sedangkan bila dalam posisi menjawab dan sudah terpojok, langsung ngeles
saya berpendapat anda telah berbuat karma buruk karena telah menyebarkan kata2 mengenai buddha tanpa tau asal usulnya, melainkan hanya asal bicara.

saya mengucapkan selamat
saya masih tetap terbuka bila suatu saat anda ingin menjelaskan sumber dari perkataan "sesat " anda

[adi lim]

baiklah saya tidak akan memaksa seseorang seperti anda yg sepertinya menyebarkan pandangan sesat
buktinya teman2 anda pun tidak ada yg mampu menjelaskan
saya cuma berkesimpulan bahwa jawaban, pertanyaan anda tidak dapat dipercaya
cuma omong kosong saja tidak lebih

anehnya , jika dalam posisi bertanya, pasti lawan bicara dicerca sampai tuntas
sedangkan bila dalam posisi menjawab dan sudah terpojok, langsung ngeles
saya berpendapat anda telah berbuat karma buruk karena telah menyebarkan kata2 mengenai buddha tanpa tau asal usulnya, melainkan hanya asal bicara.

saya mengucapkan selamat
saya masih tetap terbuka bila suatu saat anda ingin menjelaskan sumber dari perkataan "sesat " anda

itu ada website menerangkan pengertian padhakhina
sudah dijelaskan ! kok masih tidak mengerti ?

jadi apa yang sudah di 'berikan' tapi anda tidak membacanya
pantas dikatakan demikian

Mohon maaf saudara Lu Dongbin, saya tak dapat memenuhi permintaan anda karena nampaknya anda belum siap belajar dengan kritis. Jadi saya tak dapat menghapuskan keragu2an anda, yang bisa menghapuskan keragu2an anda hanya anda sendiri, bukan orang lain

[Mokau Kaucu]

 

Modal percaya telan mentah-mentah bro...?

Bukan cuma telan mentah mentah bro, tapi juga bulat bulat berikut kulit dan bulunya.
Semoga ngga keselak aja saat nelan.

[Lu Dongbin]

itu ada website menerangkan pengertian padhakhina
sudah dijelaskan ! kok masih tidak mengerti ?

jadi apa yang sudah di 'berikan' tapi anda tidak membacanya
pantas dikatakan demikian

pertanyaan saya bukan cuma satu lohhh

uda lupain aja, uda gk minat bahasnya

[Mokau Kaucu]

pertanyaan saya bukan cuma satu lohhh

uda lupain aja, uda gk minat bahasnya

Hehe....he, ngambek dan mutung niyeee.

[Lu Dongbin]

Hehe....he, ngambek dan mutung niyeee.

apa itu mutung ??
mohon infonya

[Mokau Kaucu]

apa itu mutung ??
mohon infonya

Mutung?  Jawaban anda kepada bro Fabian, itulah sikap orang sedang mutung.
 
 

[freely]

maaf, apakah anda tidak dapat mempertanggungjawabkan perkataan anda sendiri ?
tolong anda jangan coba untuk menghindar karena tidak mampu menjawab

apa dasar anda mengatakan saya blom siap blajar kritis
apakah bertanya berati tidak kritis ?
apakah anda meminta saya menerima 100 % omongan anda tanpa banyak bertanya ?
bukankah justru inilah cult yang sering dibicarakan

bagaimana saya bisa menghapuskan keragu2an  saya klo misal ada pernyataan yang menyesatkan tanpa didasari sumber dan yang membuat pernyataan tsb tidak mau menerima pertanyaan

apakah ini namanya blajar dan diskusi ?


sekali lagi saya tanyakan

darimna anda tau bahwa sudah ada ketiga macam penghormatan itu sebelum pangeran
sidharta lahir
saya cuma ingin tau lohh
 saya juga ingin tau siapa makhluk suci dan dimana tempat suci sebelum siddharta lahir
karena  anda bilang penghormatan semacam itu sudah ada (berarti perbah terjadi) sebelum siddharta lahir
saya juga ingin tau apakah ada semacam sutta menjelaskan / terdapat kata2 bahwa buddha tidak pernah beranjali?
apakah sikap yg ditunjukkan buddha setalah menerima dana ?


dengan ini pula saya mempersilahkan bagi yg berpandangan sama dan sejalan dengan saudara fabian untuk menjelaskan
kalau tidak ada saya curiga perkataan saudara fabian merupakan terkaan / tebakan
karena tidak didasari bukti dan sumber apapun
apakah ajaran buddha melarang umatnya untuk bertanya seperti ini

Saudara/i  yang berbahagia bagaimana jika anda membaca di seluruh isi kitab suci Tipitaka.dengan demikian mungkin anda akan menemukan jawaban yang Anda inginkan dan Dapat menghapus keraguan anda.
 

[johan3000]

Mutung itu dari bahasa Jawa
Kalau diartikan menjadi ngambek
Yang ngambek sendiri berarti merajuk
Semuanya memiliki akar makna senada
Mutung terjadi manakala menghadapi sesuatu yang sulit dihadapi. Kejadian yang seolah tidak ada jalan keluarnya, atau merasa putus asa karena mentok menghadapi misalnya jelang ujian, presentasi atau menyelesaikan tugas. Alias mogok atau tidak mau mengerjakannya lagi.
Setiap orang pasti menghadapinya
Masa mutung tentu dirasakan setiap orang
Tidak ada satupun yang tidak mengalaminya
Hah..!!
Hanya saja kadar ngambek seseorang berbeda-beda
Ada yang mutung sebentar saja
Atau ngambek berkepanjangan sampai dalam bahasa Jawa disebut Mutungan.
Mutung? boleh saja kalau saya bilang. Hanya saja sejenak saja...saya pernah mengalami masa mutung saat mengerjakan skripsi, saat semua seolah buntu, dosen pembimbing susah dicari, dan kerjaan tidak beres-beres...akhirnya saya putus asa alias mutung, cukup sebulan saja. Sambil merenung lagi apa yang sudah dikerjakan selama ini.
Ketika sudah...
Kembali lagi, dengan semangat baru...dan alhamdulillah selesai juga skripsi, meski sempat mutung sebulan. Selama mutung itu saya tidak mengerjakan apa-apa selain kerja, atau baca-baca buku hingga akhirnya menemukan semangat kembali.

Boleh sih mutung sejenak, asal jangan terlalu lama...nanti jadi mutungan dan tidak bagus bagi kesehatan (tidak terbantah lho).

yg diatas itu copasan...gw juga gak tau mutung koq...


LDB jangan mutung dongg