//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Membuktikan kebenaran Hukum Karma? II  (Read 63067 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma? II
« Reply #45 on: 19 October 2009, 02:28:49 PM »
jangan buru-buru bro Ryu ... :))

Lagi nunggu jawaban nih ... :))
:))
yang pasti, orang yang mempercayai hukum karma bisa di buktikan tetap merasakan hukum karma itu sendiri
dan orang yang tidak mempercayai hukum karma bisa di buktikan tetap merasakan hukum karma itu sendiri
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma? II
« Reply #46 on: 19 October 2009, 02:36:31 PM »
Dorrrrrrr

masih belom selesei yah?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma? II
« Reply #47 on: 19 October 2009, 02:42:14 PM »
Dorrrrrrr

masih belom selesei yah?
mau di lock nih bentar lagi :P  :whistle:
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma? II
« Reply #48 on: 19 October 2009, 02:53:46 PM »
Quote from: Dhanuttono, post #5
seorang anak SD bertanya kepada seorang profesor, bagaimana cara membuktikan konsep tenaga nuklir, sang profesor menjelaskan dengan menguraikan teori kimia yg komplek dan menjelimet...

anak SD bingung karena pengetahuan nya tidak dapat menjangkau dan memahami ulasan sang profesor, kemudian berstatment, ah profesor anda tidak benar2 dapat menjelaskan pembuktian atas konsep tenaga nuklir, kenapa ? karena sy tidak dapat menalarnya, itu menyatakan bahwa tenaga nuklir itu tidak lah benar adanya, teori yg ada hanya bersifat hal ilmiah yg tidak dapat dibuktikan dan hanya bisa di pahami sebagai teori...

mungkin itu gambaran yg sy dapat dalam diskusi panjang ini tanpa ada hasil dan kejelasan, sesama anak SD ngotot, yg membedakan : anak SD pertama tidak memahami konsep kimia dasar, sedangkan anak SD yg lain memahami sedikit konsep dasar kimia sehingga bs menjelaskan "sedikit" konsep tenaga nuklir yg akhirnya membuat bingung anak SD yg pertama... namun tetap saja hal itu tidak membuat suatu kesimpulan nyata bahwa tenaga nuklir itu tidak ada...

nah anak SD ga mungkin bs memahami ilmu kimia dasar, apalagi mau memahami hukum kimia pembentuk tenaga nuklir... sangat jauh sekali kemampuan tuk menalar ilmu tenaga nuklir bagi anak SD yg baru belajar berhitung dan matematika dasar... jd ia hanya bermain2 di level pengetahuan ia sendiri, yaitu dunia matematika dasar... yg cilaka nya anak SD tersebut berani menjangkau pemahaman tinggi tenaga nuklir tanpa harus mempelajari teknik kimia dasar di tingkat SMA... yg ada cm kengototan atas pemahaman pribadi dia...
Thanks atas dukungannya, Bro Dhanu. he he he he he

Posisi saya, meyakini kebenaran konsep Bom Nuklirnya Sang Prof. Tapi saya tidak merasa malu mengakui: Saya belum, tidak mampu membuktikan kebenaran Bom Nuklir.

nah, kalau ada murid SD yang MENGAKU, MERASA BISA membuktikan sebagian kebenaran Bom Nuklir tersebut, gimana cara jelasin pada mereka2 ini, ya?

DUGAAN kan ? :))
Saran saya, kalo anda masih suka menduga-duga, sebaiknya anda juga jangan menduga-duga bahwa hukum kamma tidak bisa dibuktikan !

Quote from: Dhanuttono, post #11
<del....>
ini menurut logika bodoh sy, syangnya dalam dunia pendidikan anak SD tidak mungkin sekali tuk berdoa (mie instant) tiba2 ia dapat memahami ilmu kimia tingkat tinggi tanpa ia harus belajar dan melewati tahap2 pendidikan (proses) itu gambaran atas diskusi ini.
Nah, itulah,
ketika seorang anak SD, membungkus pentol korek api dalam kertas timah, dipukul dan meledak, lalu ia merasa sudah mampu menunjukkan kebenaran Bom--micro--Nuklir.

Menurut saya, kita anak SD, Puthujjana, TIDAK PUNYA KEMAMPUAN MEMASTIKAN ITU BENAR2 LEDAKAN NUKLIR ATAU BUKAN. ITU BELUM TENTU BOM NUKLIR dalam bentuk micro; yang kita (anak SD, Puthujjana) bisa lakukan demi kejujuran adalah menyatakan: MUNGKIN ledakan itu memang micro nuklir.
Jangan PASTIKAN ledakan kecil itu sebagai ledakan nuklir, apalagi PEMBUKTIAN Bom Nuklir.

Demikian juga ketika satu vipaka muncul, kita TIDAK TAHU DENGAN PASTI Karma mana yang sedang masak, berbuah. Kita HANYA BISA MENDUGA, mungkin ini, kemungkinan besar ini. untuk MEMASTIKAN KARMA mana, itu di luar kemampuan kita puthujjana.

DUGAAN juga kan ?
Dari mana anda mengetahui ledakan kecil itu bukan sebagai ledakan nuklir, sementara anda juga merasa masih sebagai anak SD ?

Ditunggu jawabannya!

_/\_
« Last Edit: 19 October 2009, 02:57:15 PM by g.citra »

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma? II
« Reply #49 on: 19 October 2009, 03:02:55 PM »
Saya mau tanya ke semua di sini yang menentang InJulia.

Seandainya ada orang etnis lain ingin memberikan "angpau" pada pasangan etnis Tionghoa yang menikah, namun ia tidak mengerti tradisinya. Ia hanya mengisi uang dengan jumlah lembaran ganjil dan dimasukkan ke dalam amplop putih. Ketika "angpau" itu diberikan, tentu saja yang menerimanya marah.

Yang saya tanyakan, bagaimana kamma & vipakanya?

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma? II
« Reply #50 on: 19 October 2009, 03:24:27 PM »
Saya mau tanya ke semua di sini yang menentang InJulia.

Seandainya ada orang etnis lain ingin memberikan "angpau" pada pasangan etnis Tionghoa yang menikah, namun ia tidak mengerti tradisinya. Ia hanya mengisi uang dengan jumlah lembaran ganjil dan dimasukkan ke dalam amplop putih. Ketika "angpau" itu diberikan, tentu saja yang menerimanya marah.

Yang saya tanyakan, bagaimana kamma & vipakanya?

Hemat saya!
Kalau anda menanyakan hal ini kepada orang-orang yang anda anggap 'si penentang inJulia', saya balik bertanya:
Apa anda sudah membedakan orang-orang disini sebagai kubu-kubu ?

Terlepas dari itu, saya mau coba jawab semampu saya ...
Yang menerima:
- ia menerima angpau (vipaka) >>> sebab lalunya ia mengadakan hajat dan dihadiri oleh salah satu diantaranya orang yg memberikan angpau lembaran ganjil dan amplop putih,
- melihat angpau dan isinya  (mengetahui, merasakan, mempersepsikan),
- marah (cetana baru) ...

Yang memberi:
- Diundang/tau (vipaka),
- mengetahui hubungannya dengan obyek (mengetahui, merasakan/mempersepsikan),
- niat memberi >>> dalam hal ini berupa angpao (cetana)
- angpau itu diterima oleh si penerima (perbuatan hasil cetana)

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma? II
« Reply #51 on: 19 October 2009, 03:26:17 PM »
Saya mau tanya ke semua di sini yang menentang InJulia.

Seandainya ada orang etnis lain ingin memberikan "angpau" pada pasangan etnis Tionghoa yang menikah, namun ia tidak mengerti tradisinya. Ia hanya mengisi uang dengan jumlah lembaran ganjil dan dimasukkan ke dalam amplop putih. Ketika "angpau" itu diberikan, tentu saja yang menerimanya marah.

Yang saya tanyakan, bagaimana kamma & vipakanya?
perasaan aye kaga marah ah :whistle:
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma? II
« Reply #52 on: 19 October 2009, 03:31:09 PM »
Kain mode on :

Saya juga mo nanya ke semua disini yg menentang InJulia :P

Kenapa bisa lahir di rumah sakit masing masing?

Apa sebab2, lahir di keluarga tersebut?

^-^
i'm just a mammal with troubled soul



Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma? II
« Reply #53 on: 19 October 2009, 03:34:11 PM »
Kain mode on :

Saya juga mo nanya ke semua disini yg menentang InJulia :P

Kenapa bisa lahir di rumah sakit masing masing?

Apa sebab2, lahir di keluarga tersebut?

^-^

hatRed ... Kompor meleduk ... :))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma? II
« Reply #54 on: 19 October 2009, 03:35:06 PM »
Kain Mode on :

Saya juga mo nanya ke semua disini yg membela InJulia :P

Kenapa menanyakan yang sudah yakin jawabannya yang di pegang itu?

Apa sebab2 menanyakan hal yang tidak berguna? saya curiga ini hanya untuk meramaikan forum doang ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma? II
« Reply #55 on: 19 October 2009, 03:35:33 PM »
Hemat saya!
Kalau anda menanyakan hal ini kepada orang-orang yang anda anggap 'si penentang inJulia', saya balik bertanya:
Apa anda sudah membedakan orang-orang disini sebagai kubu-kubu ?
Karena yang mendukung InJulia pasti mengatakan tidak tahu.



Quote
Terlepas dari itu, saya mau coba jawab semampu saya ...
Yang menerima:
- ia menerima angpau (vipaka) >>> sebab lalunya ia mengadakan hajat dan dihadiri oleh salah satu diantaranya orang yg memberikan angpau lembaran ganjil dan amplop putih,
- melihat angpau dan isinya  (mengetahui, merasakan, mempersepsikan),
- marah (cetana baru) ...

Yang memberi:
- Diundang/tau (vipaka),
- mengetahui hubungannya dengan obyek (mengetahui, merasakan/mempersepsikan),
- niat memberi >>> dalam hal ini berupa angpao (cetana)
- angpau itu diterima oleh si penerima (perbuatan hasil cetana)


Saya bahas yang saya warnai biru.
Jadi vipaka dari sebuah cetana "memberi" adalah "pemberian diterima."
Bagaimana jika ternyata pemberian tidak diterima?


Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma? II
« Reply #56 on: 19 October 2009, 03:39:57 PM »
soli OOT bentar..

ada apa dengan jumlah lembaran ganjil ?

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma? II
« Reply #57 on: 19 October 2009, 03:41:26 PM »
Hemat saya!
Kalau anda menanyakan hal ini kepada orang-orang yang anda anggap 'si penentang inJulia', saya balik bertanya:
Apa anda sudah membedakan orang-orang disini sebagai kubu-kubu ?
Karena yang mendukung InJulia pasti mengatakan tidak tahu.

Apa anda yakin bahwa hal ini pasti ? Apa dasarnya sampai anda begitu yakin ?

Quote
Terlepas dari itu, saya mau coba jawab semampu saya ...
Yang menerima:
- ia menerima angpau (vipaka) >>> sebab lalunya ia mengadakan hajat dan dihadiri oleh salah satu diantaranya orang yg memberikan angpau lembaran ganjil dan amplop putih,
- melihat angpau dan isinya  (mengetahui, merasakan, mempersepsikan),
- marah (cetana baru) ...

Yang memberi:
- Diundang/tau (vipaka),
- mengetahui hubungannya dengan obyek (mengetahui, merasakan/mempersepsikan),
- niat memberi >>> dalam hal ini berupa angpao (cetana)
- angpau itu diterima oleh si penerima (perbuatan hasil cetana)


Saya bahas yang saya warnai biru.
Jadi vipaka dari sebuah cetana "memberi" adalah "pemberian diterima."
Bagaimana jika ternyata pemberian tidak diterima?

Tetap merupakan akibat bagi si pemberi maupun si penerima karena mereka sudah bercetana

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma? II
« Reply #58 on: 19 October 2009, 03:43:09 PM »
soli OOT bentar..

ada apa dengan jumlah lembaran ganjil ?
ngasih 300rb kali ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma? II
« Reply #59 on: 19 October 2009, 03:50:43 PM »
oh yah, karena masih ada hubnya sama kamma

aye mo nanya juga dunk, pernah gak sih ngebayang

dulu, hubungan kita apa yak... kok bisa berjodoh sekarang... 
i'm just a mammal with troubled soul