Saya mau tanya ke semua di sini yang menentang InJulia.
Seandainya ada orang etnis lain ingin memberikan "angpau" pada pasangan etnis Tionghoa yang menikah, namun ia tidak mengerti tradisinya. Ia hanya mengisi uang dengan jumlah lembaran ganjil dan dimasukkan ke dalam amplop putih. Ketika "angpau" itu diberikan, tentu saja yang menerimanya marah.
Yang saya tanyakan, bagaimana kamma & vipakanya?
Hemat saya!
Kalau anda menanyakan hal ini kepada orang-orang yang anda anggap 'si penentang inJulia', saya balik bertanya:
Apa anda sudah membedakan orang-orang disini sebagai kubu-kubu ?
Terlepas dari itu, saya mau coba jawab semampu saya ...
Yang menerima:
- ia menerima angpau (vipaka) >>> sebab lalunya ia mengadakan hajat dan dihadiri oleh salah satu diantaranya orang yg memberikan angpau lembaran ganjil dan amplop putih,
- melihat angpau dan isinya (mengetahui, merasakan, mempersepsikan),
- marah (cetana baru) ...
Yang memberi:
- Diundang/tau (vipaka),
- mengetahui hubungannya dengan obyek (mengetahui, merasakan/mempersepsikan),
- niat memberi >>> dalam hal ini berupa angpao (cetana)
- angpau itu diterima oleh si penerima (perbuatan hasil cetana)