Siapa yang mengatur pikiran ? Pikiran itu berjalan seperti apa adanya, alamiah, tidak ada yang mengatur.
Pikiran itu mudah goyah dan tidak tetap.
Pikiran itu susah dikendalikan dan dikuasai.
Pikiran itu sangat sulit untuk dilihat, amat lembut, halus, bergerak sesuka hatinya.
Pikiran itu selalu mengembara jauh, tidak berwujud, dan terletak jauh di lubuk hati.
Bagaikan ikan yang dikeluarkan dari air dan dilemparkan ke atas tanah, pikiran itu selalu menggelepar. Karena itu cengkraman dari Mara harus ditaklukan.
Orang bijaksana selalu menjaga dan mengendalikan pikirannya, seseorang yang menjaga dan mengendalikan pikirannya dengan baik akan berbahagia.
Orang bijaksana meluruskan pikirannya, bagaikan seorang pembuat panah yang meluruskan anak panah.
Orang yang pikirannya tidak dikuasai oleh nafsu dan kebencian, yang telah mengatasi keadaan baik dan buruk, di dalam diri orang yang selalu sadar seperti itu tidak ada lagi ketakutan.
Dengan mengetahui dan menyadari bahwa tubuh ini rapuh, penuh luka, sarang berbagai penyakit, dan akan tersia-sia setelah kematian menjemput, maka hendaknya seseorang memperkokoh pikirannya dan melenyapkan Mara dengan senjata kebijaksanaan.
(Dhammapada III)
Demikianlah semoga apa adanya.