//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Perasaan Bukan Aku Juga Bukan Diri-ku  (Read 69067 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Perasaan Bukan Aku Juga Bukan Diri-ku
« Reply #75 on: 19 June 2011, 12:50:29 AM »
Ohh aku kira kk pilih no 2 hoki2an ok deh ‎​​​‎​​​☆ †h♌ηк γ☺ǖ ☆ :) sharingnya...

Sama-sama. ;)

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Perasaan Bukan Aku Juga Bukan Diri-ku
« Reply #76 on: 19 June 2011, 12:52:36 AM »
btw bro upasaka, sebenarnya di literatur Buddhisme sendiri, ada tidak menjelaskan soal kepribadian itu diturunkan dari orang tua ?
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Perasaan Bukan Aku Juga Bukan Diri-ku
« Reply #77 on: 19 June 2011, 12:55:47 AM »
btw bro upasaka, sebenarnya di literatur Buddhisme sendiri, ada tidak menjelaskan soal kepribadian itu diturunkan dari orang tua ?

Di Buddhisme tidak ada. Namun di Abhidhamma, dijelaskan bahwa ada perbuatan masa lampau yang bila sering dilakukan maka akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan ini bisa ikut "terbawa" pada kelahiran berikutnya.

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Perasaan Bukan Aku Juga Bukan Diri-ku
« Reply #78 on: 19 June 2011, 12:56:07 AM »
Semua manusia bisa mengubah kepribadiannya. Yang jamu temui hanyalah orang yang tidak mau mengubah kepribadiannya.
Apakah kamu tidak pernah menemukan orang yang melakukan kesalahan yang sama berkali-kali?
Dengan kecerobohan yang sama walaupun dia sudah berusaha untuk berubah. Saya sangat banyak menemukan orang seperti ini.


Quote
Hubungannya dengan topik ini apa yah?
Hubungannya...otak sangat berpengaruh kenapa seseorang itu menjadi ceroboh/tidak, logika/tidak dll. Dan otak dipengaruhi berbagai zat. Dan zat itu berawal dari kromosom. CMIIW
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Perasaan Bukan Aku Juga Bukan Diri-ku
« Reply #79 on: 19 June 2011, 12:59:16 AM »
Di Buddhisme tidak ada. Namun di Abhidhamma, dijelaskan bahwa ada perbuatan masa lampau yang bila sering dilakukan maka akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan ini bisa ikut "terbawa" pada kelahiran berikutnya.
Bisa minta referensi jelasnya bro? 
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Perasaan Bukan Aku Juga Bukan Diri-ku
« Reply #80 on: 19 June 2011, 01:03:09 AM »
Quote from: sriyeklina
Apakah kamu tidak pernah menemukan orang yang melakukan kesalahan yang sama berkali-kali?
Dengan kecerobohan yang sama walaupun dia sudah berusaha untuk berubah. Saya sangat banyak menemukan orang seperti ini.

Orang itu belum mengubah sugesti di dalam SM-nya. Ketika orang itu menanam sugesti yang baru untuk mengganti sugesti lama yang mengakibatkan kecerobohan itu, maka sifat cerobohnya bisa pudar bahkan lenyap.

Spoiler: ShowHide
Jika kurang paham, saya jelaskan dengan sudut pandang lain... Orang yang ceroboh itu punya kebiasaan yang membuatnya ceroboh. Misalnya ceroboh suka terjatuh saat berjalan. Kecerobohan itu bisa dicari sumber pangkalnya, misalkan adalah karena suka melamun / memikirkan hal lain saat berjalan. Jika orang itu mau mengubah kebiasaan berjalan sambil melamun, maka ceroboh dan terjatuh saat berjalan seharusnya tidak akan terjadi lagi. Begitu pula dengan ceroboh di hal-hal lainnya.



Quote from: sriyeklina
Hubungannya...otak sangat berpengaruh kenapa seseorang itu menjadi ceroboh/tidak, logika/tidak dll. Dan otak dipengaruhi berbagai zat. Dan zat itu berawal dari kromosom. CMIIW

Ada teman saya yang juga sulit mengubah sifat jeleknya, dan dia beralasan karena menurut dokter, ada bagian di otaknya yang "kurang utuh" sehingga dia seperti itu. Menurut saya tidak seperti itu. Selama seseorang masih sehat secara mental, kepribadian dan sifat sejelek apapun bisa diubah.

Sebenarnya, otaklah yang "memerintahkan" adanya pelepasan hormon. Bukan hormon yang terlepas sendiri dan memerintah otak untuk bereaksi.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Perasaan Bukan Aku Juga Bukan Diri-ku
« Reply #81 on: 19 June 2011, 01:04:37 AM »
Bisa minta referensi jelasnya bro? 

Acinna Kamma (Bahula Kamma)

Bila seseorang (makhluk) tidak berbuat apa pun pada saat ajalnya, dengan demikian tidak terdapat Asanna Kamma. Maka yang menentukan keadaan kelahiran yang berikutnya adalah Acinna Kamma atau kamma kebiasaan. Kamma ini adalah perbuatan-perbuatan yang menjadi kebiasaan bagi seseorang (makhluk) sehingga seolah-olah merupakan watak baru.

Sumber

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Perasaan Bukan Aku Juga Bukan Diri-ku
« Reply #82 on: 19 June 2011, 01:14:23 AM »
Orang itu belum mengubah sugesti di dalam SM-nya. Ketika orang itu menanam sugesti yang baru untuk mengganti sugesti lama yang mengakibatkan kecerobohan itu, maka sifat cerobohnya bisa pudar bahkan lenyap.

Jika kurang paham, saya jelaskan dengan sudut pandang lain... Orang yang ceroboh itu punya kebiasaan yang membuatnya ceroboh. Misalnya ceroboh suka terjatuh saat berjalan. Kecerobohan itu bisa dicari sumber pangkalnya, misalkan adalah karena suka melamun / memikirkan hal lain saat berjalan. Jika orang itu mau mengubah kebiasaan berjalan sambil melamun, maka ceroboh dan terjatuh saat berjalan seharusnya tidak akan terjadi lagi. Begitu pula dengan ceroboh di hal-hal lainnya.



Ada teman saya yang juga sulit mengubah sifat jeleknya, dan dia beralasan karena menurut dokter, ada bagian di otaknya yang "kurang utuh" sehingga dia seperti itu. Menurut saya tidak seperti itu. Selama seseorang masih sehat secara mental, kepribadian dan sifat sejelek apapun bisa diubah.

Sebenarnya, otaklah yang "memerintahkan" adanya pelepasan hormon. Bukan hormon yang terlepas sendiri dan memerintah otak untuk bereaksi.
Jujur saya saya tidak tahu jawaban pasti-nya. Karena saya sudah mencoba berbagai macam cara. Dan tidak berhasil. Jadi saya berpikir yang salah mungkin di otak-nya. Sampai saya menemukan tentang tikus itu.

Terkadang kasihan juga melihat bahwa orang itu ingin berubah tapi tetap terjadi begitu lagi dan begitu lagi. Dan malah membuat dia menjadi tertekan. Dan salah satu kenalan saya malah merembet menjadi gejala skizofernia akibat perasaan tertekan tersebut.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Perasaan Bukan Aku Juga Bukan Diri-ku
« Reply #83 on: 19 June 2011, 01:35:36 AM »
Jujur saya saya tidak tahu jawaban pasti-nya. Karena saya sudah mencoba berbagai macam cara. Dan tidak berhasil. Jadi saya berpikir yang salah mungkin di otak-nya. Sampai saya menemukan tentang tikus itu.

Terkadang kasihan juga melihat bahwa orang itu ingin berubah tapi tetap terjadi begitu lagi dan begitu lagi. Dan malah membuat dia menjadi tertekan. Dan salah satu kenalan saya malah merembet menjadi gejala skizofernia akibat perasaan tertekan tersebut.

Saya mau sharing soal tips menyugesti orang di dunia hipnosis. Semoga bisa menjadi masukkan...

Spoiler: ShowHide

Menurut penelitian panjang mengenai karakteristik sistem kesadaran manusia (CM, SM, UM), ditemukan fakta bahwa sistem CM tidak peka (bersifat difensif) terhadap kata-kata larangan seperti "jangan, tidak, bukan". Ini yang sering memunculkan fenomena bahwa "setiap peraturan itu dibuat untuk dilanggar".

Dalam keadaan sadar (CM), kita cenderung tidak menyukai sugesti berupa perintah negatif (larangan). Misalkan jika kita memberi sugesti: "Jangan merokok!", maka kesan yang ditangkap adalah: Merokok!

Ini juga disebabkan karena pada sistem SM, persepsi dan kesan akan segala sesuatu disimpan dalam sebuah konsep bergambar. Jadi jika kamu memberi sugesti: "Jangan merokok!", maka yang tersimpan di dalam SM adalah sebuah kesan tentang orang atau dirinya sendiri yang sedang merokok! Itulah juga sebabnya cerita bergambar seperti komik lebih mudah dipahami daripada cerita tulisan seperti novel.

Dalam teknik hipnosis, sugesti larangan seperti ini sangat dihindari. Para hipnotis lebih cenderung menggunakan sugesti sederhana seperti: "Sekarang rokok hilang dari tangan Anda! Kini rokok musnah dari muka bumi! Saat ini rokok berubah menjadi sebuah permen manis yang enak!"

Ini cuma sekadar pengetahuan eksklusif yang saya beberkan sedikit di sini. Semoga kamu cukup paham, dan bisa memodifikasinya sedikit dalam kehidupan sehari-hari untuk membantu orang lain meninggalkan kebiasaan jeleknya.
« Last Edit: 19 June 2011, 01:39:49 AM by upasaka »

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Perasaan Bukan Aku Juga Bukan Diri-ku
« Reply #84 on: 19 June 2011, 07:43:05 AM »
Saya mau sharing soal tips menyugesti orang di dunia hipnosis. Semoga bisa menjadi masukkan...

Spoiler: ShowHide

Menurut penelitian panjang mengenai karakteristik sistem kesadaran manusia (CM, SM, UM), ditemukan fakta bahwa sistem CM tidak peka (bersifat difensif) terhadap kata-kata larangan seperti "jangan, tidak, bukan". Ini yang sering memunculkan fenomena bahwa "setiap peraturan itu dibuat untuk dilanggar".

Dalam keadaan sadar (CM), kita cenderung tidak menyukai sugesti berupa perintah negatif (larangan). Misalkan jika kita memberi sugesti: "Jangan merokok!", maka kesan yang ditangkap adalah: Merokok!

Ini juga disebabkan karena pada sistem SM, persepsi dan kesan akan segala sesuatu disimpan dalam sebuah konsep bergambar. Jadi jika kamu memberi sugesti: "Jangan merokok!", maka yang tersimpan di dalam SM adalah sebuah kesan tentang orang atau dirinya sendiri yang sedang merokok! Itulah juga sebabnya cerita bergambar seperti komik lebih mudah dipahami daripada cerita tulisan seperti novel.

Dalam teknik hipnosis, sugesti larangan seperti ini sangat dihindari. Para hipnotis lebih cenderung menggunakan sugesti sederhana seperti: "Sekarang rokok hilang dari tangan Anda! Kini rokok musnah dari muka bumi! Saat ini rokok berubah menjadi sebuah permen manis yang enak!"

Ini cuma sekadar pengetahuan eksklusif yang saya beberkan sedikit di sini. Semoga kamu cukup paham, dan bisa memodifikasinya sedikit dalam kehidupan sehari-hari untuk membantu orang lain meninggalkan kebiasaan jeleknya.

teknik ini banyak digunakan oleh mentor2 motivasi.. intinya selalu menggunakan sugesti yang tidak menggunakan kata tidak / jangan.. karena dikatakan ketika menerima sugesti.. yang ditangkap duluan bukan kata jangan / tidaknya :
contoh :
JANGAN bayangkan gajah warna pink berbelalai panjang..
ketika membaca statement ini, mungkin kita akan membayangkan gajah pink berbelalai panjang.. (saya pribadi membayangkan bona dari majalah bobo yang sering saya baca ketika masih kecil :))) setelah itu baru JANGAN.. makanya sugesti ini biasanya gagal..
Banyak orang tua juga yang tidak mengerti.. seperti ketika melihat anaknya lari2.. dengan panik mengatakan : Nak.. jangan lari2 nanti terjatuh.." Statement ini sebenarnya meminta anak supaya makin berlari dan terjatuh..

Makanya diajarkan untuk mengganti dengan kalimat yang bermakna sama / apa yang kita inginkan..
1. Jangan lari2 nanti jatuh = Jalanlah pelan2
2. Jangan merokok = Lebih baik ngunyah permen aja..
dst

Sedikit tambahan, dari sekian banyak :
2. Mental block
Hal yang paling penting dalam sugesti adalah ada tidaknya mental block. Mental block ini umumnya pandangan yang salah / sifatnya negatif dan menyebabkan sugesti positif gagal .. Maka paling awal yang biasa dilakukan adalah merubuhkan mental block..
- Si A perokok berat.. setiap hari dia menghabiskan 2 bungkus rokok.. dan pola ini sudah masuk ke pikirannya, bahwa dia "idealnya" harus menghabiskan 2 bungkus rokok.. dan ketika diminta berhenti.. pikirannya menolak perintahnya karena "keidealan" tadi..
- Si B seorang sales yang baru masuk kerja.. Dia akan kesulitan menjual ketika ada mental block, ah saya kan pemalu.. saya tidak akan pernah bisa menjual barang..

Jadi solusinya.. ajak bicara H2H, hancurkan temboknya..

3. Beri kepastian yang bisa diterima dan beri penekanan pada sugesti
Pikiran akan bingung jika tidak ada batasan kepastian.. makanya sugesti yang tidak pasti juga akan cenderung gagal..
Si B yang ingin menjual barang tadi.. Dia harus menggunakan sugesti yang memberi kepastian dan penekanan pada sugesti tsb.
Contoh :
- Saya hari ini PASTI BISA menjual XXX SEBANYAK 5 BUAH
- Saya BERTEKAD menjual XXX 5 buah.

Di statement di atas diberi kepastian, bahwa menjual XXX sebanyak 5 buah, ada penekanan untuk memainkan emosi (PASTI BISA/BERTEKAD), dan kepastiannya juga harus bisa diterima.. oleh karena itu saya tidak menyarankan untuk men-sugesti
- Saya hari ini PASTI BISA menjual XXX SEBANYAK 100 BUAH kalau yang disugesti merasa 100 itu tidak mampu.. (kenapa ? balik lagi ke mental block)

Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Perasaan Bukan Aku Juga Bukan Diri-ku
« Reply #85 on: 19 June 2011, 10:56:44 AM »
teknik ini banyak digunakan oleh mentor2 motivasi.. intinya selalu menggunakan sugesti yang tidak menggunakan kata tidak / jangan.. karena dikatakan ketika menerima sugesti.. yang ditangkap duluan bukan kata jangan / tidaknya :
contoh :
JANGAN bayangkan gajah warna pink berbelalai panjang..
ketika membaca statement ini, mungkin kita akan membayangkan gajah pink berbelalai panjang.. (saya pribadi membayangkan bona dari majalah bobo yang sering saya baca ketika masih kecil :))) setelah itu baru JANGAN.. makanya sugesti ini biasanya gagal..
Banyak orang tua juga yang tidak mengerti.. seperti ketika melihat anaknya lari2.. dengan panik mengatakan : Nak.. jangan lari2 nanti terjatuh.." Statement ini sebenarnya meminta anak supaya makin berlari dan terjatuh..

Makanya diajarkan untuk mengganti dengan kalimat yang bermakna sama / apa yang kita inginkan..
1. Jangan lari2 nanti jatuh = Jalanlah pelan2
2. Jangan merokok = Lebih baik ngunyah permen aja..
dst

Sedikit tambahan, dari sekian banyak :
2. Mental block
Hal yang paling penting dalam sugesti adalah ada tidaknya mental block. Mental block ini umumnya pandangan yang salah / sifatnya negatif dan menyebabkan sugesti positif gagal .. Maka paling awal yang biasa dilakukan adalah merubuhkan mental block..
- Si A perokok berat.. setiap hari dia menghabiskan 2 bungkus rokok.. dan pola ini sudah masuk ke pikirannya, bahwa dia "idealnya" harus menghabiskan 2 bungkus rokok.. dan ketika diminta berhenti.. pikirannya menolak perintahnya karena "keidealan" tadi..
- Si B seorang sales yang baru masuk kerja.. Dia akan kesulitan menjual ketika ada mental block, ah saya kan pemalu.. saya tidak akan pernah bisa menjual barang..

Jadi solusinya.. ajak bicara H2H, hancurkan temboknya..

3. Beri kepastian yang bisa diterima dan beri penekanan pada sugesti
Pikiran akan bingung jika tidak ada batasan kepastian.. makanya sugesti yang tidak pasti juga akan cenderung gagal..
Si B yang ingin menjual barang tadi.. Dia harus menggunakan sugesti yang memberi kepastian dan penekanan pada sugesti tsb.
Contoh :
- Saya hari ini PASTI BISA menjual XXX SEBANYAK 5 BUAH
- Saya BERTEKAD menjual XXX 5 buah.

Di statement di atas diberi kepastian, bahwa menjual XXX sebanyak 5 buah, ada penekanan untuk memainkan emosi (PASTI BISA/BERTEKAD), dan kepastiannya juga harus bisa diterima.. oleh karena itu saya tidak menyarankan untuk men-sugesti
- Saya hari ini PASTI BISA menjual XXX SEBANYAK 100 BUAH kalau yang disugesti merasa 100 itu tidak mampu.. (kenapa ? balik lagi ke mental block)


Saya pernah beberapa kali mengikuti seminar dan pelatihan. Bahkan ada yang pelatihan dilakukan 4hari 3 malam. Dan ada 1 pelatihan yang saya ikuti yang memang agak berbeda. Dimana para peserta sengaja dibuat capek. Dengan berkurang jam tidur-nya.Selama 4hari 3 malam itu kita tidak tahu jam, tidak ada komunikasi dengan dunia luar karena semua jam dan hp diserahkan ke panitia-nya sebelum pelatihan dimulai. Termasuk rokok juga. Jadi tidak ada yang merokok selama pelatihan. Dan peserta dilarang bicara, hanya boleh bicara ketika ditanya oleh motivatornya.

Dan ada pada sesi-sesi terakhir pelatihan itu dimana banyak peserta-nya menjadi histeris. Saya lihat sendiri bagaimana ada yang menangis bahkan sampai pingsan. Ada yang berteriak sekeras-keras-nya. Dan pada acara penutupan semua-nya bersemangat, yang tidak bersemangat mungkin hanya saya.

Jika saya melihat, dibandingkan seminar atau pelatihan yang lain-nya, saya menilai pelatihan yang ini jauh berkualitas. Karena para motivatornya berusaha memasukan doktrin-nya melalui alam bawah sadar.

Tapi setelah kembali di kehidupan nyata tetap saja tidak jauh beda. Hasil motivasi dari pelatihan itu hanya 2minggu paling lama bertahan dalam diri peserta. Semangat yang menggila itu lenyap kemudian-nya. Dan kembali seperti semula.

Sedangkan saya yang tidak termotivasi apapun tapi semangat-nya jauh lebih tinggi dari pada mereka. Karena berbagai pengalaman yang sudah dijalanilah makanya saya mengatakan bahwa tidak mudah bagi seseorang itu untuk berubah.

Maka-nya seperti teman bro yang membakar jembatan-nya untuk pulang itu adalah orang yang luar biasa. Dia tidak butuh motivasi dari luar lagi, karena sudah ada motivasi dari dalam yang membuat selalu bangkit walau berapa kali-pun dia jatuh.


« Last Edit: 19 June 2011, 10:58:59 AM by sriyeklina »
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Perasaan Bukan Aku Juga Bukan Diri-ku
« Reply #86 on: 19 June 2011, 10:59:35 AM »
maaf mungkin OOT

 [at]  sis TS , apakah "perasaan bukan aku juga bukan diriku" termasuk dalam "anatta"? mohon pencerahannya
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Perasaan Bukan Aku Juga Bukan Diri-ku
« Reply #87 on: 19 June 2011, 11:07:07 AM »
maaf mungkin OOT

 [at]  sis TS , apakah "perasaan bukan aku juga bukan diriku" termasuk dalam "anatta"? mohon pencerahannya
Seperti yang saya baca di sutta, bahwa jasmani dan batin bukan diri. Jadi saya membuat topik ini, karena saya juga ingin tahu lebih banyak terutama tentang hal batin yang menyangkut perasaan.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Perasaan Bukan Aku Juga Bukan Diri-ku
« Reply #88 on: 19 June 2011, 11:10:04 AM »
Seperti yang saya baca di sutta, bahwa jasmani dan batin bukan diri. Jadi saya membuat topik ini, karena saya juga ingin tahu lebih banyak terutama tentang hal batin yang menyangkut perasaan.

jadi ada kaitannya dengan "anatta" ya sis, terima kasih atas penjelasannya _/\_
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Perasaan Bukan Aku Juga Bukan Diri-ku
« Reply #89 on: 19 June 2011, 11:12:21 AM »
Dan ada pada sesi-sesi terakhir pelatihan itu dimana banyak peserta-nya menjadi histeris. Saya lihat sendiri bagaimana ada yang menangis bahkan sampai pingsan. Ada yang berteriak sekeras-keras-nya. Dan pada acara penutupan semua-nya bersemangat, yang tidak bersemangat mungkin hanya saya.

Jika saya melihat, dibandingkan seminar atau pelatihan yang lain-nya, saya menilai pelatihan yang ini jauh berkualitas. Karena para motivatornya berusaha memasukan doktrin-nya melalui alam bawah sadar.

Tapi setelah kembali di kehidupan nyata tetap saja tidak jauh beda. Hasil motivasi dari pelatihan itu hanya 2minggu paling lama bertahan dalam diri peserta. Semangat yang menggila itu lenyap kemudian-nya. Dan kembali seperti semula.

Sedangkan saya yang tidak termotivasi apapun tapi semangat-nya jauh lebih tinggi dari pada mereka. Karena berbagai pengalaman yang sudah dijalanilah makanya saya mengatakan bahwa tidak mudah bagi seseorang itu untuk berubah.

Maka-nya seperti teman bro yang membakar jembatan-nya untuk pulang itu adalah orang yang luar biasa. Dia tidak butuh motivasi dari luar lagi, karena sudah ada motivasi dari dalam yang membuat selalu bangkit walau berapa kali-pun dia jatuh.
saya pernah ikut pelatihan yang serupa.. dan kebetulan saya mengalami hal yang serupa juga..
awal bersemangat.. lama2 juga kembali normal.. saya kemudian memikirkan kenapa itu terjadi..

penyebabnya menurut saya kira2 ada beberapa
- tidak ada sesuatu hal yang menggebrak sehingga berani bertindak ekstrim..
teman saya itu berani, karena dia harus menghidupi istri dan anaknya..
- mental block
perasaan tidak mampu.. ah saya tidak mungkin bisa dll
- comfort zone
saat ini gw sudah nyaman.. buat apa susah2..

tapi menurut saya yang paling utama adalah yang pertama.. yaitu tidak ada sesuatu yang menggebrak.. Desire itu kadang kala penting sebagai penggebrak.. Sekedar share, saya mengikuti pelatihan itu awal ditanyakan
- apa keinginan saya ?
- apakah saya benar2 menginginkannya ?
waktu itu saya memiliki keinginan.. namun karena saya tidak bener2 menginginkannya (baca : hal ini menyebabkan counter balik dan melemahkan sugesti juga), makanya saya gagal..

Ada kisah juga pada saat pelatihan, di mana memang para motivator tersebut menggali semua aspek dalam diri.. kami disuruh menggambar apa yang kami inginkan dan bercerita.. yang paling saya ingat, ada seorang ibu yang menggambar dia mengantar anaknya ke sekolah.. dan ketika dia bercerita.. dia menangis.. dia begitu ingin menemani anaknya.. namun selalu terkendala waktu karena wanita karir.. dan pada malam "pencerahan", dia bertekad untuk resign dan mengambil kerjaan yang jauh lebih sulit.. demi 1 tujuan.. mencapai financial freedom.. agar bisa menemani anaknya tanpa terikat waktu.. 
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148