//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Meditasi / bingung  (Read 13067 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline sungaikecil

  • Caution: Betet Inside
  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 23
  • Reputasi: -3
Re: Meditasi / bingung
« Reply #15 on: 08 April 2015, 06:20:57 PM »
“Sang Bhagavā, Brahmana, tidak memuji segala jenis meditasi, juga tidak mencela segala jenis meditasi. Jenis meditasi apakah yang tidak dipuji oleh Sang Bhagavā? Di sini, Brahmana, seseorang berdiam dengan pikirannya dikuasai oleh nafsu indria, mangsa bagi nafsu indria, dan ia tidak memahami sebagaimana adanya jalan membebaskan diri dari nafsu indria yang telah muncul. Sementara ia memendam nafsu indria dalam batinnya, ia bermeditasi, mengulangi meditasi, melampaui meditasi, dan bermeditasi secara keliru. Ia berdiam dengan pikirannya dikuasai oleh permusuhan, mangsa bagi permusuhan … dengan pikirannya dikuasai oleh kelambanan dan ketumpulan, mangsa bagi kelambanan dan ketumpulan … dengan pikirannya dikuasai oleh kegelisahan dan penyesalan, mangsa bagi kegelisahan dan penyesalan … dengan pikirannya dikuasai oleh keragu-raguan, mangsa bagi keragu-raguan, dan ia tidak memahami sebagaimana adanya jalan membebaskan diri dari keragu-raguan yang telah muncul. Sementara ia memendam keragu-raguan dalam batinnya, ia bermeditasi, mengulangi meditasi, melampaui meditasi, dan bermeditasi secara keliru. Sang Bhagavā tidak memuji jenis meditasi ini.

“Dan jenis meditasi apakah yang dipuji oleh Sang Bhagavā? Di sini, Brahmana, dengan cukup terasing dari kenikmatan indria, terasing dari kondisi-kondisi tidak bermanfaat, ia masuk dan berdiam dalam jhāna pertama … Dengan menenangkan awal pikiran dan kelangsungan pikiran, ia masuk dan berdiam dalam jhāna ke dua … Dengan meluruhnya sukacita … ia masuk dan berdiam dalam jhāna ke tiga … Dengan meninggalkan kenikmatan dan kesakitan … ia masuk dan berdiam dalam jhāna ke empat … Sang Bhagavā memuji jenis meditasi ini.”

~ MN 108 Gopakamoggallana Sutta

apa ini
itu kata buddha
lha kamu sendiri mana argumennya.

kenapa tidak pernah orisinil.
selalu kw2

kenapa kw2
nanti jika salah
buddha nya yg salah
atau sutta nya palsu

sak karepmu dhewe.

jika sudah demikian
kasihan korbannya
saya saksinya

« Last Edit: 08 April 2015, 06:29:02 PM by sungaikecil »

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Meditasi / bingung
« Reply #16 on: 08 April 2015, 08:13:20 PM »
“Sang Bhagavā, Brahmana, tidak memuji segala jenis meditasi, juga tidak mencela segala jenis meditasi. Jenis meditasi apakah yang tidak dipuji oleh Sang Bhagavā? Di sini, Brahmana, seseorang berdiam dengan pikirannya dikuasai oleh nafsu indria, mangsa bagi nafsu indria, dan ia tidak memahami sebagaimana adanya jalan membebaskan diri dari nafsu indria yang telah muncul. Sementara ia memendam nafsu indria dalam batinnya, ia bermeditasi, mengulangi meditasi, melampaui meditasi, dan bermeditasi secara keliru. Ia berdiam dengan pikirannya dikuasai oleh permusuhan, mangsa bagi permusuhan … dengan pikirannya dikuasai oleh kelambanan dan ketumpulan, mangsa bagi kelambanan dan ketumpulan … dengan pikirannya dikuasai oleh kegelisahan dan penyesalan, mangsa bagi kegelisahan dan penyesalan … dengan pikirannya dikuasai oleh keragu-raguan, mangsa bagi keragu-raguan, dan ia tidak memahami sebagaimana adanya jalan membebaskan diri dari keragu-raguan yang telah muncul. Sementara ia memendam keragu-raguan dalam batinnya, ia bermeditasi, mengulangi meditasi, melampaui meditasi, dan bermeditasi secara keliru. Sang Bhagavā tidak memuji jenis meditasi ini.

“Dan jenis meditasi apakah yang dipuji oleh Sang Bhagavā? Di sini, Brahmana, dengan cukup terasing dari kenikmatan indria, terasing dari kondisi-kondisi tidak bermanfaat, ia masuk dan berdiam dalam jhāna pertama … Dengan menenangkan awal pikiran dan kelangsungan pikiran, ia masuk dan berdiam dalam jhāna ke dua … Dengan meluruhnya sukacita … ia masuk dan berdiam dalam jhāna ke tiga … Dengan meninggalkan kenikmatan dan kesakitan … ia masuk dan berdiam dalam jhāna ke empat … Sang Bhagavā memuji jenis meditasi ini.”

~ MN 108 Gopakamoggallana Sutta

Saya tadi mencari teks Palinya, yang dimaksud yang di bold ungu tepatnya adalah jenis kondisi jhana. Buddha tidak memuji seluruh kondisi jhana, juga tidak mencela seluruh kondisi jhana. Kondisi jhana yang dicela adalah kondisi jhana yang disebutkan kriterianya pada alinea pertama, sedangkan kondisi jhana yang dipuji adalah kondisi jhana pada alinea kedua.

Jadi IMO, bukan membahas jenis meditasi.

Quote
‘Na ca kho, brāhmaṇa, so bhagavā sabbaṃ jhānaṃ vaṇṇesi, napi so bhagavā sabbaṃ jhānaṃ na vaṇṇesīti. Kathaṃ rūpañca, brāhmaṇa, so bhagavā jhānaṃ na vaṇṇesi? Idha, brāhmaṇa, ekacco kāmarāgapariyuṭṭhitena cetasā viharati kāmarāgaparetena, uppannassa ca kāmarāgassa nissaraṇaṃ yathābhūtaṃ nappajānāti; so kāmarāgaṃyeva antaraṃ karitvā jhāyati pajjhāyati nijjhāyati apajjhāyati. Byāpādapariyuṭṭhitena cetasā viharati byāpādaparetena, uppannassa ca byāpādassa nissaraṇaṃ yathābhūtaṃ nappajānāti; so byāpādaṃyeva antaraṃ karitvā jhāyati pajjhāyati nijjhāyati apajjhāyati. Thinamiddhapariyuṭṭhitena cetasā viharati thinamiddhaparetena, uppannassa ca thinamiddhassa nissaraṇaṃ yathābhūtaṃ nappajānāti; so thinamiddhaṃyeva antaraṃ karitvā jhāyati pajjhāyati nijjhāyati apajjhāyati. Uddhaccakukkuccapariyuṭṭhitena cetasā viharati uddhaccakukkuccaparetena, uppannassa ca uddhaccakukkuccassa nissaraṇaṃ yathābhūtaṃ nappajānāti; so uddhaccakukkuccaṃyeva antaraṃ karitvā jhāyati pajjhāyati nijjhāyati apajjhāyati. Vicikicchāpariyuṭṭhitena cetasā viharati vicikicchāparetena, uppannāya ca vicikicchāya nissaraṇaṃ yathābhūtaṃ nappajānāti; so vicikicchaṃyeva antaraṃ karitvā jhāyati pajjhāyati nijjhāyati apajjhāyati. Evarūpaṃ kho, brāhmaṇa, so bhagavā jhānaṃ na vaṇṇesi.

Thanks
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Meditasi / bingung
« Reply #17 on: 09 April 2015, 07:47:34 AM »
Saya tadi mencari teks Palinya, yang dimaksud yang di bold ungu tepatnya adalah jenis kondisi jhana. Buddha tidak memuji seluruh kondisi jhana, juga tidak mencela seluruh kondisi jhana. Kondisi jhana yang dicela adalah kondisi jhana yang disebutkan kriterianya pada alinea pertama, sedangkan kondisi jhana yang dipuji adalah kondisi jhana pada alinea kedua.

Jadi IMO, bukan membahas jenis meditasi.

Thanks

Kata benda "jhāna" berasal dari kata kerja "jhāyati" (Sanskrit: dhyāna) yang artinya bermeditasi, walaupun menurut kamus PTS ini tidak berarti semua jenis meditasi, namun dalam konteks MN 108 sepertinya ada permainan kata antara jhāna sebagai cara bermeditasi dan jhāna sebagai pencapaian meditatif (4 jhāna) karena paragraf sebelumnya berbunyi:

Kacci pana bho ānanda, veluvanaṃ ramaṇīyañceva appasaddañca appanigghosañca vijanavātaṃ manussarāhaseyyakaṃ3 paṭisallānasāruppanti.
 
Taggha brāhmaṇa, veluvanaṃ ramaṇīyañceva appasaddañca appanigghosañca vijanavātaṃ manussarāhaseyyakaṃ paṭisallānasāruppaṃ yathā taṃ tumhādisehi rakkhakehi gopakehīti.

Taggha bho ānanda, veluvanaṃ ramaṇīyañceva appasaddañca appanigghosañca vijanavātaṃ manussarāhaseyyakaṃ paṭisallānasāruppaṃ yathā taṃ bhavantehi jhānasīlīhi. Jhāyino ceva bhavanto jhānasilinoca.

Ekamidāhaṃ bho ānanda, samayaṃ so bhavaṃ gotamo vesāliyaṃ viharati mahāvane kūṭāgārasālāyaṃ. Atha kho ahaṃ4 bho ānanda, yena mahāvanaṃ kūṭāgārasālā, yena so bhavaṃ gotamo, tenupasaṅkamiṃ. Tatra ca pana so bhavaṃ gotamo anekapariyāyena jhānakathaṃ kathesi. Jhāyī ceva so bhavaṃ gotamo ahosi jhānasīlī ca sabbañca pana so bhavaṃ gotamo jhānaṃ vaṇṇesīti.


Kuharap, Guru Ānanda, Hutan Bambu itu menyenangkan, tenang dan tidak terganggu oleh suara-suara, dengan atmosfir kesunyian, jauh dari orang-orang, sesuai untuk melatih diri.”

Sesungguhnya, Brahmana, Hutan Bambu itu menyenangkan … sesuai untuk melatih diri berkat para pelindung seperti dirimu.”

Sesungguhnya, Guru Ānanda, Hutan Bambu itu menyenangkan … sesuai untuk melatih diri berkat para mulia yang adalah para meditator dan berlatih meditasi. Para mulia adalah para meditator dan berlatih meditasi.

Pada suatu ketika, Guru Ānanda, Guru Gotama sedang menetap di Vesālī di Aula Beratap Lancip di Hutan Besar. Kemudian aku datang ke sana dan menghadap Guru Gotama, dan dalam berbagai cara Beliau memberikan khotbah tentang meditasi. Guru Gotama adalah seorang meditator dan berlatih meditasi, dan Beliau memuji segala jenis meditasi.


Karena sang brahmana bertanya tentang meditasi secara umum, tetapi Ananda menjawab dengan menunjuk pada cara bermeditasi yang benar sebagai pencapaian meditatif dari jhāna. Mungkin itu juga sebabnya mengapa Bhikkhu Bodhi di sini menerjemahkan jhāna sebagai cara bermeditasi.
« Last Edit: 09 April 2015, 07:50:51 AM by seniya »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline guanyu88

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 19
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Meditasi / bingung
« Reply #18 on: 09 April 2015, 08:23:22 AM »
Sungai kecil....tau darimana gw panglima militer dulunya??? :-?

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Meditasi / bingung
« Reply #19 on: 09 April 2015, 12:57:04 PM »
Kata benda "jhāna" berasal dari kata kerja "jhāyati" (Sanskrit: dhyāna) yang artinya bermeditasi, walaupun menurut kamus PTS ini tidak berarti semua jenis meditasi, namun dalam konteks MN 108 sepertinya ada permainan kata antara jhāna sebagai cara bermeditasi dan jhāna sebagai pencapaian meditatif (4 jhāna) karena paragraf sebelumnya berbunyi:

Kacci pana bho ānanda, veluvanaṃ ramaṇīyañceva appasaddañca appanigghosañca vijanavātaṃ manussarāhaseyyakaṃ3 paṭisallānasāruppanti.
 
Taggha brāhmaṇa, veluvanaṃ ramaṇīyañceva appasaddañca appanigghosañca vijanavātaṃ manussarāhaseyyakaṃ paṭisallānasāruppaṃ yathā taṃ tumhādisehi rakkhakehi gopakehīti.

Taggha bho ānanda, veluvanaṃ ramaṇīyañceva appasaddañca appanigghosañca vijanavātaṃ manussarāhaseyyakaṃ paṭisallānasāruppaṃ yathā taṃ bhavantehi jhānasīlīhi. Jhāyino ceva bhavanto jhānasilinoca.

Ekamidāhaṃ bho ānanda, samayaṃ so bhavaṃ gotamo vesāliyaṃ viharati mahāvane kūṭāgārasālāyaṃ. Atha kho ahaṃ4 bho ānanda, yena mahāvanaṃ kūṭāgārasālā, yena so bhavaṃ gotamo, tenupasaṅkamiṃ. Tatra ca pana so bhavaṃ gotamo anekapariyāyena jhānakathaṃ kathesi. Jhāyī ceva so bhavaṃ gotamo ahosi jhānasīlī ca sabbañca pana so bhavaṃ gotamo jhānaṃ vaṇṇesīti.


Kuharap, Guru Ānanda, Hutan Bambu itu menyenangkan, tenang dan tidak terganggu oleh suara-suara, dengan atmosfir kesunyian, jauh dari orang-orang, sesuai untuk melatih diri.”

Sesungguhnya, Brahmana, Hutan Bambu itu menyenangkan … sesuai untuk melatih diri berkat para pelindung seperti dirimu.”

Sesungguhnya, Guru Ānanda, Hutan Bambu itu menyenangkan … sesuai untuk melatih diri berkat para mulia yang adalah para meditator dan berlatih meditasi. Para mulia adalah para meditator dan berlatih meditasi.

Pada suatu ketika, Guru Ānanda, Guru Gotama sedang menetap di Vesālī di Aula Beratap Lancip di Hutan Besar. Kemudian aku datang ke sana dan menghadap Guru Gotama, dan dalam berbagai cara Beliau memberikan khotbah tentang meditasi. Guru Gotama adalah seorang meditator dan berlatih meditasi, dan Beliau memuji segala jenis meditasi.


Karena sang brahmana bertanya tentang meditasi secara umum, tetapi Ananda menjawab dengan menunjuk pada cara bermeditasi yang benar sebagai pencapaian meditatif dari jhāna. Mungkin itu juga sebabnya mengapa Bhikkhu Bodhi di sini menerjemahkan jhāna sebagai cara bermeditasi.

Saya rasa kita berbeda dalam memaknai kata jhana (dhyana). Anda menggunakan istilah “meditasi” yang bersifat umum untuk “jhana” yang mengakibatkan kerancuan pada kalimat karena ada macam-macam jenis meditasi. Dengan kata lain Anda mengganti istilah khusus menjadi istilah umum.

Sedangkan saya tetap menggunakan kata “jhana” yang bersifat lebih spesifik (khusus), yang artinya adalah kondisi konsentrasi, pemanunggalan, absorbsi pikiran. Sehingga jelas yang dimaksud adalah meditasi absorbsi (jhana) yang menghasilkan tingkatan jhana (konsentrasi).

Jadi dalam kalimat yang Anda berikan tinggal diganti saja kata “meditasi” dengan” jhana (konsentrasi)” jadi demikian (berdasarkan terjemahan Anda):

Quote
Taggha bho ānanda, veluvanaṃ ramaṇīyañceva appasaddañca appanigghosañca vijanavātaṃ manussarāhaseyyakaṃ paṭisallānasāruppaṃ yathā taṃ bhavantehi (teks anda kurang kata : jhāyīhi) jhānasīlīhi. Jhāyino ceva bhavanto jhānasilino ca.


Ekamidāhaṃ bho ānanda, samayaṃ so bhavaṃ gotamo vesāliyaṃ viharati mahāvane kūṭāgārasālāyaṃ. Atha kho ahaṃ4 bho ānanda, yena mahāvanaṃ kūṭāgārasālā, yena so bhavaṃ gotamo, tenupasaṅkamiṃ. Tatra ca pana so bhavaṃ gotamo anekapariyāyena jhānakathaṃ kathesi. Jhāyī ceva so bhavaṃ gotamo ahosi jhānasīlī ca sabbañca pana so bhavaṃ gotamo jhānaṃ vaṇṇesīti.

Sesungguhnya, Guru Ānanda, Hutan Bambu itu menyenangkan … sesuai untuk melatih diri berkat para mulia yang adalah para praktisi jhana (konsentrasi) dan berlatih jhana (konsentrasi). Para mulia adalah praktisi jhana (konsentrasi) dan berlatih jhana (konsentrasi).

Pada suatu ketika, Guru Ānanda, Guru Gotama sedang menetap di Vesālī di Aula Beratap Lancip di Hutan Besar. Kemudian aku datang ke sana dan menghadap Guru Gotama, dan dalam berbagai cara Beliau memberikan khotbah tentang jhana (konsentrasi). Guru Gotama adalah seorang praktisi jhana (konsentrasi) dan berlatih jhana, dan Apakah Beliau memuji segala jenis jhana (konsentrasi)?

Terjemahan Inggris dari:
http://www.metta.lk/tipitaka/2Sutta-Pitaka/2Majjhima-Nikaya/Majjhima3/108-gopakamoggallana-e.html

Indeed good ânanda, in the bamboo grove there is a pleasant abiding, it is noiseless, away from human habitation and suitable for seclusion, because good sirs like you concentrate there.

At one time good Gotama was living in the peaked hall in the Great forest, in Vesàli and I approached him. At that time good Gotama was explaining concentration in various ways. Good Gotama too was concentrating at that time. Does good Gotama praise all concentrations?

Kalimat terakhir dari sang Brahmana kemungkinan adalah kalimat tanya yang kemudian diikuti oleh penjelasan dari Ananda.
« Last Edit: 09 April 2015, 12:59:24 PM by Kelana »
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Meditasi / bingung
« Reply #20 on: 09 April 2015, 01:46:33 PM »
Hmmm... saya rasa tidak masalah juga jika sdr. Kelana lebih menyukai terjemahan jhana sebagai konsentrasi, sedangkan saya lebih menyukai terjemahan Bhikkhu Bodhi yang digunakan di DC Press yang menerjemahkan jhana sebagai meditasi. Maknanya tetap sama bahwa yang ditekankan dalam meditasi Buddhis adalah meninggalkan rintangan-rintangan batin (nivarana) untuk mencapai tingkat konsentrasi pikiran (jhana) :)
« Last Edit: 09 April 2015, 01:57:37 PM by seniya »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Meditasi / bingung
« Reply #21 on: 09 April 2015, 03:32:17 PM »
Hmmm... saya rasa tidak masalah juga jika sdr. Kelana lebih menyukai terjemahan jhana sebagai konsentrasi, sedangkan saya lebih menyukai terjemahan Bhikkhu Bodhi yang digunakan di DC Press yang menerjemahkan jhana sebagai meditasi. Maknanya tetap sama bahwa yang ditekankan dalam meditasi Buddhis adalah meninggalkan rintangan-rintangan batin (nivarana) untuk mencapai tingkat konsentrasi pikiran (jhana) :)

Bagi saya pribadi berbeda, Sdr. Seniya, misalnya dalam kalimat ini

"Dan jenis meditasi apakah yang dipuji oleh Sang Bhagavā?"

dengan

"Dan jenis jhana (konsentrasi) apakah yang dipuji oleh Sang Bhagavā?"

Yang pertama menanyakan jenis meditasi secara umum, bisa anapanasati, bisa mendengarkan suara, bisa apapun, dan tidak klop dengan penjelasan Sang Buddha selanjutnya sehingga berkesan Sang Buddha memuji meditasi yang menghasilkan Jhana. Sedangkan yang kedua sudah masuk pada kondisi jhana, menanyakan jhana (konsentrasi) apa yang dipuji.

Dalam teks yang sama Bhikkhu Thanissaro menerjemahkannya sebagai mental absorption

Tapi baiklah yang penting kita sudah sama tahu. Thanks.

So, back to topic.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Meditasi / bingung
« Reply #22 on: 09 April 2015, 04:53:09 PM »
Bagi saya pribadi berbeda, Sdr. Seniya, misalnya dalam kalimat ini

"Dan jenis meditasi apakah yang dipuji oleh Sang Bhagavā?"

dengan

"Dan jenis jhana (konsentrasi) apakah yang dipuji oleh Sang Bhagavā?"

Yang pertama menanyakan jenis meditasi secara umum, bisa anapanasati, bisa mendengarkan suara, bisa apapun, dan tidak klop dengan penjelasan Sang Buddha selanjutnya sehingga berkesan Sang Buddha memuji meditasi yang menghasilkan Jhana. Sedangkan yang kedua sudah masuk pada kondisi jhana, menanyakan jhana (konsentrasi) apa yang dipuji.

Dalam teks yang sama Bhikkhu Thanissaro menerjemahkannya sebagai mental absorption

Tapi baiklah yang penting kita sudah sama tahu. Thanks.

So, back to topic.

Ok, thanks juga atas tukar pendapatnya, sdr. Kelana _/\_
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Meditasi / bingung
« Reply #23 on: 09 April 2015, 06:56:44 PM »
Jhana, tergantung konteksnya, memang bisa diartikan secara umum (sebagai meditasi) atau secara khusus (sebagai pencapaian rupa-arupa). Misalnya dalam "appāṇakaṃyeva jhānaṃ" berarti meditasi menahan nafas. Jika dalam konteks khusus (terasing dari kenikmatan indria, pikiran lunak, lentur, dst.), pencapaian jhana tersebut tidak ada yang dicela oleh Buddha.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Meditasi / bingung
« Reply #24 on: 09 April 2015, 07:00:23 PM »
Jhana, tergantung konteksnya, memang bisa diartikan secara umum (sebagai meditasi) atau secara khusus (sebagai pencapaian rupa-arupa). Misalnya dalam "appāṇakaṃyeva jhānaṃ" berarti meditasi menahan nafas. Jika dalam konteks khusus (terasing dari kenikmatan indria, pikiran lunak, lentur, dst.), pencapaian jhana tersebut tidak ada yang dicela oleh Buddha.

Jadi, menurut om KK, dalam konteks MN 108 di atas, jhana di sini harus diartikan sebagai meditasi ataukah pencapaian meditatif dari rupa-arupa?
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Meditasi / bingung
« Reply #25 on: 09 April 2015, 07:08:15 PM »
Jadi, menurut om KK, dalam konteks MN 108 di atas, jhana di sini harus diartikan sebagai meditasi ataukah pencapaian meditatif dari rupa-arupa?
Jika kita pakai konteks khusus (rupa-arupa), berarti ada -pikiran yang terpusat, terasing dari nafsu, disertai vitakka-vicara, ..., kenikmatan yang muncul dari keterasingan- (dan seterusnya sampai arupa) yang dicela oleh Buddha. Saya belum pernah menemukan Buddha mencela pencapaian rupa-arupa manapun. Jadi menurut saya dalam sutta itu yang masuk akal adalah jika dipakai dalam konteks umum (meditasi).


Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Meditasi / bingung
« Reply #26 on: 09 April 2015, 08:57:06 PM »
IMO, permasalahannya, Sdr.-Sdr., dalam teks tidak disebutkan rupa atau arupa jhana, atau jhana pertama, kedua, ketiga dan keempat (seperti dalam Jhana Sutta, AN 4.123), tapi hanya “jhana”. “Terlalu jauh”menerjemahkan “jhana” dalam konteks MN 108 Gopakamoggallana Sutta sebagai rupa atau arupa jhana. Dan terlalu umum diterjemahkan sebagai "meditasi" karena bisa apa saja bentuknya, dan lebih mengena istilah meditasi adalah "bhavana" atau "samadhi".

Jadi tetap, IMO, jhana dalam konteks MN 108 Gopakamoggallana Sutta adalah konsentrasi atau absorbsi, terlepas dari sudah level berapa (mungkin masih awal), yang penting saat praktik masih ada yang: "berdiam dengan pikirannya dikuasai oleh nafsu indria, mangsa bagi nafsu indria, dan ia tidak memahami sebagaimana adanya jalan membebaskan diri dari nafsu indria yang telah muncul..... ia memendam nafsu indria, dst. Dan ini adalah yang dicela oleh Buddha.

Itu saja. Selanjutnya no komen. Thanks _/\_
« Last Edit: 09 April 2015, 09:03:50 PM by Kelana »
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline sungaibesar

  • Betet Penipu, Jgn Diberi Makan
  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 47
  • Reputasi: -7
Re: Meditasi / bingung
« Reply #27 on: 09 April 2015, 11:42:49 PM »
Sungai kecil....tau darimana gw panglima militer dulunya??? :-?

g.yu
tidak semua orang mengetahuinya.
cara sederhana untuk melihatnya dengan
melihat kecendrungan saat kehidupan sekarang.
karakter spt ini adalah cirikhas militer.
siapberperang, melihat situasi terbaru dilapangan,
tidak kolot dengan bukubuku, siap menjalankan
hal hal terbaru u ehipasiko.

militer berada disamping raja membawa pedang.

jika cenderung mencari buku, cuplik sana sini, translate
ini itu, bawa kamus kesana kemariitu biasanya penyair
atau tukang baca puisi.
tukang baca puisi ini berada disamping kiri raja membawa
pena dan kertas.

jika perang berakhir, tukang baca puisi inilah yg memegang
peranan penting mencatat kisahnya.tentu yg ditulis yg baik saja
untuk menyenangkan raja.
jadilah sejarah tertulis dengan tinta emas.


yg lalu sudah berakhir
jangan dipersoalkan.



Offline sungaibesar

  • Betet Penipu, Jgn Diberi Makan
  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 47
  • Reputasi: -7
Re: Meditasi / bingung
« Reply #28 on: 09 April 2015, 11:54:14 PM »
sungaikecil,
sammasamadhi adalah salah satu dari delapan jalan utama bagi siswa-siswi Buddha.

Jikalau anda menyarankan sebaliknya,
saya kira sudah cukup jelas anda berada pada tempat dan komunitas yang salah.

saya tanya anda

apa awal dari samadi benar
apa pokok dari samadi benar
apa akhir dari samadi benar

nama besar momod tidak usah dipakai
Spy admin tdk sedih
pakai kloning saja.

nanti terlihat mana yg lebih jelas

Offline samudra

  • Warning: The Betet strikes back
  • Teman
  • **
  • Posts: 81
  • Reputasi: -5
Re: Meditasi / bingung
« Reply #29 on: 19 April 2015, 07:51:27 PM »
at g.yu

saat beliau yg memiliki dasabala akan meninggal
seorang paribajaka , memohon untuk diberi nasehat singkat

beliau mengajarkan cara mematahkan kemampuan batin,
iddhi seorang paribajaka.

ketika melihat hanya tahu melihat
ketika mendengar hanya tahu mendengar.
demikian seterusnya
hingga panca indria.

hanya panca indria.
bukan enam.

anda memiliki masa lalu seorang panglima militer.
karakter disiplin, tekun, giat berusaha, tidak main main spt yg lain
itu modal yg berharga untuk melanjutkan latihan.

salam u keluarga.

metta

mengenai pelajaran diatas, sdh cukup u diteruskan sendiri.
perumahtangga terbaik yg pernah sy kenal mampu 3 bulan u lolos.
bhante ter baixx yg pernah sy kenal mampu 3 bulan saja.

mengenai ketakutan yg tdk ada dasarnya, dimaafkan saja.
bukan tugas anda u menyelesaikan masa lalu yg kocar kacir.
yg ada saat ini hanya tahu saja.

selamat bekerja.