Login with username, password and session length
0 Members and 1 Guest are viewing this topic.
kasih tau nggak ya?
kasih tahu pa enggak terserah, coz udah punya niat baik mau kirimin kue ya gag jadi deh.... takut nyasar
[at] all: buat sih gampang, masalahnya gag ada yang bersedia jadi tester saya adakah dari teman2 yang MAU MENCALONKAN DIRI JADI TESTER?
Niatnya udah baik, tinggal eksekusinya
ditunggu gajian.
yang bener yang mana nih pesannya?
6.7. Kemudian Sang Bhagavā berkata kepada para bhikkhu: [156] ‘Sekarang, para bhikkhu, Aku nyatakan kepada kalian: Segala sesuatu yang berkondisi pasti mengalami kerusakan – berusahalah dengan tekun.’[91] Ini adalah kata-kata terakhir Sang Tathāgata.6.8. Kemudian Sang Bhagavā memasuki jhāna pertama. Dan meninggalkan jhāna itu, Beliau memasuki jhāna ke dua, ke tiga, ke empat. Kemudian meninggalkan jhāna ke empat, Beliau memasuki Alam Ruang Tanpa Batas, kemudian Alam Kesadaran Tanpa Batas, kemudian Alam Kekosongan, kemudian Alam Bukan Persepsi dan juga Bukan Bukan-Persepsi, dan kemudian meninggalkan alam itu, Beliau mencapai Lenyapnya Perasaan dan Persepsi.[92]Kemudian Yang Mulia Ānanda berkata kepada Yang Mulia Anuruddha: ‘Yang Mulia Anuruddha, Sang Bhagavā telah meninggal dunia.’ ‘Belum, sahabat Ānanda,[93] Sang Bhagavā belum meninggal dunia, Beliau mencapai Lenyapnya Perasaan dan Persepsi.’6.9. Kemudian Sang Bhagavā, meninggalkan pencapaian Lenyapnya Perasaan dan Persepsi, memasuki ke dalam Alam Bukan Persepsi dan juga bukan Bukan-Persepsi, dari sana Beliau memasuki Alam Kekosongan, Alam Kesadaran Tanpa Batas, Alam Ruang Tanpa Batas. Dari Alam Ruang Tanpa Batas, Beliau memasuki jhāna ke empat, dari sana masuk ke jhāna ke tiga, jhāna ke dua dan jhāna pertama. Meninggalkan jhāna pertama, Beliau memasuki jhāna ke dua, jhāna ke tiga, jhāna ke empat. Dan, akhirnya, meninggalkan jhāna ke empat, Sang Bhagavā akhirnya wafat.
no thanks.. belum kawin.. masih sayang nyawa
oh, ya ya.. itu yang postnya anemosa keknya pernah baca deh, cuma lupa dimana.
Mahaparinibanna sutta
Ada yang merasa tidak biasa nggak? Biasanya kan satu sutta isinya cuma satu topik yg dibahas Sang Buddha. Nah khusus MP sutta ini koq isinya begitu beragam dan begitu panjang ? Eh, ini enggak ya?