ini sama dengan pertanyaan "apakah Ananda/Sariputra/Moggallana/dll benar2 ada? atau hanya simbol?" apakah anda juga akan menjawab dengan "both of them"?
Ya. Kualitas dari para Arhat itulah yang dijadikan simbolisasi. Dalam objek pemujaan Mahayana salah satunya Mandala Gohonzon Nichiren, Namu Shariputra mewakili kebijaksanaan dan Namu Mahakasyapa mewakili praktik, karena mereka berdua unggul dalam kedua bidang tersebut.
Manjusri dan para Bodhisattva agung benar-benar ada dalam sejarah versi sutra Buddhis. Beberapa merupakan "Bodhisattva bhiksu" dan beberapa lainnya adalah "Bodhisattva grhapati" (perumah tangga).
Contoh pemimpin "Bodhisattva grhapati" adalah Bodhisattva Bhadrapala yang memimpin 16 bodhisattva perumah tangga, hidup pada masa Buddha Shakyamuni.
Contoh "Bodhisattva bhiksu" adalah Sadaparibhuta Bodhisattva dalam Saddharmapundarika Sutra
Dalam Buddhabasite Simhacandra Sutra dan Vasumitra Sangiti Sastra disebutkan seorang "bodhisattva bhiksu" bernama Vasumitra Bodhisattva, putra dari seorang brahmana bernama Uttara, yang hidup menjadi murid Buddha Shakyamuni.
Dalam Manjusri Parinirvana Sutra dikatakan bahwa pada masa Buddha Shakyamuni, Manjusri terlahir dalam sebuah keluarga brahmana di Sravasti, India. Ketika lahir tanda-tanda agung pun muncul. Setelah itu beliau mengambil sila ke-bhiksuan dan berlatih di bawah bimbingan Buddha Shakyamuni. Setelah Buddha Parinirvana, beliau membabarkan ajaran di Gunung Pancasirsa. Dengan demikian berarti beliau adalah "bodhisattva bhiksu".
Avalokitesvara pada masa Sang Buddha Shakyamuni terlahir di keluarga brahmana di Kapilavastu. Beliau bernama brahmana Nan-ba.
Tendai Master Dengyo (Daishi) di Jepang menggunakan sila-sila bhiksu Mahayana dari sutra-sutra Mahayana dan mendirikan altar pentahbisam "bodhisattva bhiksu".
Dalam pemujaannya, Manjusri dan Avalokitesvara serta para Maha Bodhisattvanya sering digambarkan dalam wujud Sambhogakaya, bukan Nirmanakaya mereka ketika menjadi murid Sakyamuni. Sambhogakaya adalah tubuh kualitas kebajikan dari Bodhisattva dan Buddha, seperti yang digambarkan dalam thangka-thangka Tibetan. Karena merupakan tubuh kualitas Buddha maka setiap elemen tubuh dan ornamen yang menghiasinya adalah simbolisasi-simbolisasi kualitas-kualitas pencerahan dalam diri sendiri.
Inilah mengapa saya bilang "both of them". Benar2 ada meninjau dari aspek Nirmanakaya, simbolisasi welas asih adalah aspek Sambhogakaya yang bersifat shunyata.
The Siddha Wanderer