ini saya post kan deh salah satu beritanya.. cuma bro kitaro juga harus bersabar dan jangan ngomong terlalu kasar ya.. bagaimana pun juga ibu hanya 1 di dunia ini..
Minggu, 16 Sept 2007,
Kepulauan Mentawai Hancur 75 Persen
Hasil Pantauan Pertama setelah 3 Hari Terisolasi
PADANG - Kemarin untuk kali pertama dunia luar menyaksikan langsung kondisi Kabupaten Kepulauan Mentawai setelah gempa dahsyat berkekuatan 7,9 skala Richter (SR) itu. Pulau berpenghuni sekitar 66 ribu jiwa itu hancur 75 persen.
Kondisi Mentawai itu dipantau dari helikopter Twin Pack TNI-AD. Heli yang membawa Pangdam I Bukit Barisan Mayjen J. Suryo Prabowo mengelilingi kepulauan yang terletak di tengah Samudera Hinda tersebut. Jarak kepulauan itu dengan Sumatera sekitar 120 mil atau 192 kilometer.
"Helikopter Twin Pack TNI-AD yang membawa Pangdam I Bukit Barisan serta Danrem 032/Wirabraja, tadi (Sabtu, Red) telah memantau daerah Kepulauan Mentawai. Dari pengamatan udara tersebut Mentawai terlihat rusak cukup parah. Mentawai hancur 75 persen," terang Mayor Hamka Hamdaru, Kadispers Lanud Tabing Padang, kepada Padang Ekspres kemarin.
Mentawai termasuk yang paling rusak akibat gempa 7,9 SR Rabu (12/9) sore lalu. Kondisinya semakin parah setelah gempa berkekuatan 7,1 SR Kamis (13/9) pagi karena episentrum berada di dekat pulau itu. Sempat muncul tsunami setinggi 3 meter.
Akibat gempa kuat itu, ribuan rumah penduduk Mentawai hancur. Rakyat mengungsi ke perbukitan karena khawatir muncul tsunami yang lebih besar. Kelaparan dan penyakit menghantui mereka.
Infrastruktur juga hancur. Satu-satunya lapangan terbang pun rusak parah sehingga sulit didarati. Begitu pula tiga pelabuhan di Mentawai. Itulah yang menyebabkan Mentawai putus hubungan dengan dunia luar. Mereka masih terisolasi.
Data sementara yang dihimpun wartawan Padang Ekspres Teddy Arlan dari Polda Sumbar menyebutkan, korban tewas di Mentawai dua orang. "Korban gempa hingga hari ini (di Sumbar) teridentifikasi 7 orang. Di Mentawai 2 orang, Kota Solok 1 orang, Pessel 2 orang, dan Padang 2 orang," kata Kabid Humas Polda Sumbar AKBP Bambang Hermanto kemarin.
Kondisi Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) juga tak kalah parah. Data Satkorlak Pessel, total rumah yang rusak berat mencapai 3.060 unit, rusak sedang 265 unit, dan rusak ringan 4.900 unit. Bangunan sekolah rusak berat dan ringan mencapai 2.131 unit. Kantor pemerintahan terdata 88 unit rusak berat dan sedang. Selain itu, 38 unit tempat ibadah rusak berat dan 147 unit rusak ringan.
Di samping itu, empat jembatan rusak berat dan tujuh rusak ringan. "Total kerugian ditaksir Rp 838 miliar. Untuk tempat perlindungan para korban, saat ini kita sangat membutuhkan 2.000 tenda lagi," ujar Bupati Pessel Nasrul Abit kemarin.
Dari pantauan wartawan di empat kecamatan yang terkena dampak gempa, kerusakan parah dialami Kecamatan Lunang Silaut, Linggo Saribaganti, dan Lengayang. Jaringan listrik di daerah tersebut masih putus dan pasokan BBM masih terkendala. Warga juga kesulitan air bersih.
Kemarin bantuan mulai disalurkan oleh Departemen Sosial ke sejumlah kawasan di Pessel. Namun, distribusi masih tersendat karena akses ke sejumlah permukiman sulit ditembus. Banyak infrastruktur jalan yang rusak berat.
Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi setelah meninjau lokasi yang terkena gempa mengatakan, masa tanggap darurat bisa diperpanjang dari semula ditetapkan empat hari. Dalam kunjungannya, gubernur juga menyerahkan bantuan Rp 10 juta, sembako, dan tenda.
Bantuan Mensos
Kemarin sudah datang bantuan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah yang mendarat di Pangkalan Udara (Lanud) Tabing Padang. Bantuan seberat 12,5 ton tersebut diterbangkan dari Jakarta dengan pesawat Hercules milik TNI-AU. Bantuan itu terdiri atas 249 karton minyak goreng (1.494 liter), 4.409 koli sarden kaleng, 60 koli (600 buah) kain sarung, serta 40 tenda pengungsian.
"Bantuan akan disalurkan ke daerah-daerah terparah, seperti Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Kepulauan Mentawai," ungkap Mayor (Pnb) Hamka Hamdaru.
Hamka menambahkan, untuk memperlancar proses mitigasi bencana dan menginventarisasi dampak bencana, kini dua helikopter stand by di Lanud Tabing Padang. Dua unit helikopter jenis Twin Pack tersebut di-BKO-kan dari Mabes TNI-AU serta TNI-AD. (jpnn)