tentu saya mengenal anda, dan boleh dibilang saya mengenal hampir semua pejabat MBI. sejak awal saya selalu berdiskusi secara rasional, justru andalah yg emosional. dan anda tidak perlu repot2 memberikan alasan kenapa sampai terjadi kesalahan id spt ini, ini sangat sering terjadi di sini, sehingga bukan lagi menjadi suatu aib yg memalukan
dan mungkin saya perlu mengkoreksi anda, saya bisa main musik, tapi bukan organ.
nah karena sekarang anda jelas personnel MBI yg tidak perlu dirahasiakan lagi, jadi apakah tulisan anda di sini adalah mewakili MBI?
Oh ternyata saya cukup terkenal juga. hehe.
Tentu saya mewakili pribadi. MBI tidak pernah mengurus hal2 seperti ini.
Tapi saya terbuka aja, kalau anda mau diskusi soal 'kebobrokan' mbi atau katakanlah Buddhayana,
seperti yang anda sampaikan di posting sebelumnya.
Karena biasanya, justru yang sudah bersentuhan langsung yang bisa melihat kebobrokan kan? hehe.
Tapi apakah milis ini sarana yang tepat. Silahkan anda pikirkan saja.
Tapi, setidaknya saya jadi punya gambaran siapa anda.
Dan bukan hanya anda yang tahu siapa saya.
sarwa manggalang,
henry gc
maaf saya capek kalau harus terus-menerus meng-edit quote anda yg berantakan.
apakah saya sedang "diancam"? anda harus lebih eksplisit jika mau mengancam saya? saya agak telmi dalam hal ini.
apakah anda menjadi gelisah karena issue ini? bagaimanakah pendapat anda sebagai personnel MBI sehubungan dengan pengungkapan aib seorang bhikkhu SAGIN? tahukah anda posisi MBI dan kaitannya dengan SAGIN? sepertinya anda harus belajar ke-organisasi-an MBI, karena sptnya pembelaan anda dilatar-belakangi oleh ketidak-tahuan anda dalam hal ini.
secara resmi saya tidak mengenal MBI karena tidak pernah berurusan dengan MBI, dan statement saya sebelumnya adalah karena bro NPNG adalah seorang personnel MBI juga, dan informasi akan menjadi lebih akurat dan reliable jika disampaikan secara langsung oleh pelakunya. suatu aib seharusnya diungkapkan bukan ditutupi. bukankah begitu?
hehe.
maafkan atas kebodohan saya ini. Sehingga merepotkan anda.
Saya sudah mencoba untuk menghapus dan memindah2kan, tetapi masih belum bisa sempurna.
Kalau begitu saya balas apa adanya, anda yang edit saja.
Kenapa anda merasa saya mengancam?
Apakah saya memiliki kekuatan untuk melakukan hal seperti itu? hehe.
Gelisah? Sedikit mungkin iya. Bukan karena aib.
Karena bagi saya, dari awal sudah jelas ada namanya pelanggaran yang sifatnya Parajika, Sanghadisesa dan ada aturan2 kecil.
Jadi sekedar bernyanyi bukan pelanggaran besar yang harus dijadikan aib. Apalagi yang dinyanyikan adalah lagu Dharma.
Tetapi lebih dikarenakan, sifat manusia yang gampang men-genarilis sesuatu.
Sehingga akan dengan mudahnya, orang menghakimi sesuatu, bahkan walau hanya dari foto saja.
Dan kemudian melihat apapun yang diperbuat selalu salah. Bahkan merembet ke institusinya. dll.
Tapi saya pribadi tidak memiliki kedekatan dengan biku ini. Hanya sekedar menghormati 'jubah' nya saja,
seperti sudah saya jelaskan di posting sebelumnya bahwa sangha biku/bikuni dan sangha upasaka/upasika harus sama-sama belajar dan mengisi, bukan pengkultusan.
Jadi bagi saya, tidak ada yang namanya Biku harus lebih tinggi dari upasaka.
Karena kita sama2 belajar dan berlatih.
Tapi itu juga sama artinya, upasaka/sika juga tidak lebih baik dari biku/bikuni.
Jadi, upasaka juga banyak melakukan kesalahan2 juga.
Kalau kita semua masih sibuk dalam kesalahan, kenapa juga kita menyibukan diri kita lagi dengan menyalah2kan orang lain. hehe.
sarwa manggalang,
henrychan
yg terlihat di sini memang hanya foto, tapi saya secara pribadi juga pernah menyaksikan secara langsung dengan mata kepala sendiri bagaimana BIKU ini di depan para penontonnya sedang membabarkan indahnya Dhamma melalui petikan gitarnya.
opini publik spt ini memang normal terjadi, itulah makanya diperlukan suatu klarifikasi untuk menetralisir pandangan yg sudah terlanjur negatif ini, anda yg seharusnya mewakili, malah memperburuk situasi dengan gaya berdiskusi anda.
Bro Upasaka tentu banyak melakukan kesalahan, tapi tentunya seorang upasaka sejati tidak dengan sengaja melakukan pelanggaran, misalnya, bukan dengan maksud menyombongkan diri, saya sendiri berusaha untuk tidak melakukan pembunuhan makhluk hidup, dan sila2 lainnya, tapi saya juga mendengarkan lagu dan bermain musik, karena tidak ada pelanggaran apapun atas perbuatan itu. dan jika suatu saat nanti saya menjadi bhikkhu, maka tentu saja tidak akan berlagak seperti umat awam lagi. kalau saya masih menikmati musik, menikmati makanan, menikmati perempuan, saya pikir saya lebih baik menjadi umat awam saja, dari pada menjadi bhikkhu dari spesies "pengen hidup mewah tapi malas kerja."