//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Hubungan Antara Sunyata dan Paticcasamuppada  (Read 36495 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Hubungan Antara Sunyata dan Paticcasamuppada
« Reply #90 on: 03 December 2012, 11:08:25 PM »
;D Ruang kosong ditopang oleh isinya? Bisa diperjelas apa isi dari ruangan kosong?

Ditopang di sini apakah maksudnya persepsinya terhadap objek yang ditopang, ataukah keberadaan objek yang ditopang?

Apa hubungan 'tidak benar-benar padat' dengan 'tersusun oleh ruang & wujud'? Padat adalah suatu state zat di mana molekulnya saling mengikat dan mempertahankan keadaannya sehingga tidak fluid. Padat tidak padat tidak bergantung pada ruang.
Wujud sendiri di sini apa maksudnya?

Mungkin anda mau menyampaikan bahwa dalam kepadatan itu terdapat ruang, ya memang demikian. Namun itu tidak relevan. Benda padat tersusun atas atom-atom, yang terpola dalam bentuk tertentu yang beraturan (kecuali amorphous seperti kaca), jadi memang selalu ada rongga antara atom tersebut.

Jadi kalau mau bermain ke sana, bolehlah kita mengambil unsur yang paling dasar itu untuk dipertanyakan: apakah atom memiliki ruang? Bagaimana menurut anda?



Tentang ruang kosong dan atom, silakan anda cari sendiri informasinya, apakah benar2 ada ruang kosong song dan apakah atom merupakan satuan terkecil yang tidak bisa dibagi2 lagi.

Yang ingin saya sampaikan hanyalah bahwa tidak terdapat satu entitas tunggal yang berdiri sendiri, segalanya adalah perpaduan (kecuali Nibbana) yang tidak kekal, tidak sempurna dan tanpa inti diri (termasuk Nibbana).

Selain itu cobalah gali lebih dalam lagi apa yang dimaksud dengan konvensi.
yaa... gitu deh

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Hubungan Antara Sunyata dan Paticcasamuppada
« Reply #91 on: 03 December 2012, 11:39:30 PM »
Kita tidak berbicara mengenai kosong dalam bentuk duniawi, tetapi Sunyata seperti yang dibahas dalam Prajnaparamita Hrdaya Sutra.

Yup, coba bandingkan dengan "sabbe sankhara dukkha", secara duniawi terdapat sukkha dan dukkha, namun mengapa Buddha mengatakan bahwa "sabbe sankhara dukkha."? lari kemana sukkha? apabila anda telah mengerti ini maka anda juga otomatis mengetahui hubungan kosong yang anda sebut bentuk duniawi dengan Sunyata.

Jika demikian maka tidak perlu melakukan perbuatan baik, lakukanlah perbuatan buruk karena keduanya tidak ada ataupun sama saja.


Anda lah yang berkesimpulan untuk melakukan perbuatan buruk, saya tidak pernah menyuruh orang lain untuk melakukannya?
« Last Edit: 03 December 2012, 11:42:00 PM by hendrako »
yaa... gitu deh

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Hubungan Antara Sunyata dan Paticcasamuppada
« Reply #92 on: 04 December 2012, 06:56:18 AM »
Yup, coba bandingkan dengan "sabbe sankhara dukkha", secara duniawi terdapat sukkha dan dukkha, namun mengapa Buddha mengatakan bahwa "sabbe sankhara dukkha."? lari kemana sukkha? apabila anda telah mengerti ini maka anda juga otomatis mengetahui hubungan kosong yang anda sebut bentuk duniawi dengan Sunyata.

Ini berarti jawaban anda tentang binary tidak nyambung, kita berbicara mengenai Sunyata bukan kosong duniawi dalam konteks kosong = isi. Jadi kita membicarakan anggapan bahwa Sunyata=isi, bukan membicarakan kosong duniawi=isi.

Mengapa Buddha mengatakan bahwa "sabbe sankhara dukkha" ?
Jawab: Karena segala perpaduan unsur adalah tidak kekal (anicca), dan sukkha adalah perpaduan unsur.

Lalu apa hubungannya dengan sunyata yang tanpa perpaduan unsur? Apakah ini berarti juga perpaduan unsur = tidak perpaduan unsur?


Quote
Anda lah yang berkesimpulan untuk melakukan perbuatan buruk, saya tidak pernah menyuruh orang lain untuk melakukannya?

Lah anda sendiri yang berkesimpulan awal ini=itu itu=ini, maka konsekuensinya perbuatan buruk = perbuatan baik. Jadi bukan kesimpulan saya untuk melakukan perbuatan buruk, tapi konsekensi dari ini=itu, itu=ini.  Apakah sekarang anda menyangkal perbuatan buruk = perbuatan baik?

Lalu kenapa anda tidak pernah menyuruh orang melakukan perbuatan buruk toh sama saja dengan perbuatan baik?
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Hubungan Antara Sunyata dan Paticcasamuppada
« Reply #93 on: 04 December 2012, 09:02:40 AM »
Tentang ruang kosong dan atom, silakan anda cari sendiri informasinya, apakah benar2 ada ruang kosong song dan apakah atom merupakan satuan terkecil yang tidak bisa dibagi2 lagi.

Yang ingin saya sampaikan hanyalah bahwa tidak terdapat satu entitas tunggal yang berdiri sendiri, segalanya adalah perpaduan (kecuali Nibbana) yang tidak kekal, tidak sempurna dan tanpa inti diri (termasuk Nibbana).

Selain itu cobalah gali lebih dalam lagi apa yang dimaksud dengan konvensi.
Jadi cuma itu argumen anda?

"Cari sendiri" dan "gali lebih dalam"?

Wah, kalo cuma gitu sih saya juga bisa bilang di bulan ada kelinci. Bukti? Cari sendiri tentang bulan. Dan galilah sendiri lebih dalam apa yang dimaksud dengan kelinci. Beres.


Quote
Yang ingin saya sampaikan hanyalah bahwa tidak terdapat satu entitas tunggal yang berdiri sendiri, segalanya adalah perpaduan (kecuali Nibbana) yang tidak kekal, tidak sempurna dan tanpa inti diri (termasuk Nibbana).
Nah, ini sendiri sudah menyalahi argumen dari Nagarjuna yang justru tidak menyetujui nibbana sebagai entitas.


Ya sudah deh kalau yang bisa didapat cuma itu.
« Last Edit: 04 December 2012, 09:11:02 AM by Kainyn_Kutho »

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Hubungan Antara Sunyata dan Paticcasamuppada
« Reply #94 on: 04 December 2012, 09:10:44 AM »
kalau om kainyn nanya kek gitu bisa2 kek humor ini :



     PENGALAMAN MEMBELI DOMBA

    Seorang ibu mendatangi laki-laki penjual domba di pinggir jalan. Dia mau membeli domba untuk Hari Raya Kurban. Di  samping laki-laki itu ada dua ekor domba, berwarna hitam dan putih.

    “Berapa harga domba ini, Pak?” tanya ibu itu sambil menunjuk ke arah domba.

    “Yang mana, Bu? Yang hitam, apa yang putih?”

    “Yang hitam!” tanya si ibu.

    “Yang hitam harganya sejuta dua ratus ribu.”

    “Kalau yang putih?”

    “Yang putih juga sama, sejuta dua ratus ribu.”

    “Oohh. Boleh ditawar tidak?” tanya si ibu kembali.

    “Yang mana? Yang hitam, atau yang putih?” tanya balik laki-laki itu.

    “Yang hitam lah….”

    “Yang hitam tidak boleh ditawar, sudah harga pas.”

    “Kalau yang putih?”

    “Eemm, kalau yang putih, sama juga. Sudah harga pas, tidak boleh ditawar.”

    “Halah, sama saja kalau begitu,” kata ibu itu mulai kesal.

    “Ini domba Garut semua, Pak?” tanya si ibu lagi.

    “Yang mana Bu? Yang hitam atau putih?”

    “Yang putih!”

    “Kalau yang putih memang domba Garut,” jawab laki-laki itu.

    “Kalau yang hitam?”

    “Eeemm…sama, domba Garut juga.”

    “Haah, sama juga. Gimana nih Bapak?” tanya si ibu mulai marah.

    “Gimana apanya, Bu?” tanya laki-laki itu seperti tak bersalah.

    “Kalau semuanya sama, kenapa mesti dibeda-bedain, ada domba hitam, domba putih? Dasar tukang domba aneh!”

    “Masalahnya Bu, kalau domba putih milik saya sendiri.”

    “Oh gitu. Kalau domba hitam?”

    “Eehmm…samma, milik saya juga.”

    “Aaah, dasar kamu tukang domba aneh!” serang si ibu dengan suara keras.

    “Maaf, maaf…tukang domba yang aslinya lagi ngopi di warung.”

    “Lalu kamu sendiri apa?”

    “Hheemm…tukang domba juga….”

    Sesaat suasana hening, lalu…

    Bruaak… Prang… Krontang… Brugg… Cluuit… Swer… Prash… Dum… Dum… Dum… Baam…

    Terdengar suara-suara aneh yang menandakan telah terjadi “perang dunia” dalam skala lokal…



=)) =)) =))
Justru kalo sama orang2 lucu tertentu, si penjual langsung mati kutu.

“Berapa harga domba ini, Pak?” tanya ibu itu sambil menunjuk ke arah domba.

“Yang mana, Bu? Yang hitam, apa yang putih?”

“Pak, hitam adalah putih, dan putih adalah hitam.” *dengan nada wibawa nan bijak*


Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Hubungan Antara Sunyata dan Paticcasamuppada
« Reply #95 on: 04 December 2012, 09:23:48 AM »
 :)

Apa yang perlu disampaikan sudah disampaikan,
Apabila masih belum puas silakan memuaskan diri sendiri.
Apabila diteruskan hanya mendapat kerugian.
Saya permisi untuk undur diri dari diskusi.

 _/\_
yaa... gitu deh

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Hubungan Antara Sunyata dan Paticcasamuppada
« Reply #96 on: 04 December 2012, 09:25:06 AM »
:)

Apa yang perlu disampaikan sudah disampaikan,
Apabila masih belum puas silakan memuaskan diri sendiri.
Apabila diteruskan hanya mendapat kerugian.
Saya permisi untuk undur diri dari diskusi.

 _/\_
Lagi-lagi sikap begitu.. :))

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Hubungan Antara Sunyata dan Paticcasamuppada
« Reply #97 on: 04 December 2012, 09:41:39 AM »
Yang ingin saya sampaikan hanyalah bahwa tidak terdapat satu entitas tunggal yang berdiri sendiri, segalanya adalah perpaduan (kecuali Nibbana) yang tidak kekal, tidak sempurna dan tanpa inti diri (termasuk Nibbana).

Selain itu cobalah gali lebih dalam lagi apa yang dimaksud dengan konvensi.

Nah loh, anda sekarang mengatakan bahwa tidak terdapat satu entitas tunggal yang berdiri sendiri, segalanya adalah perpaduan (kecuali Nibbana). Ini berarti ada perbedaan antara Nibbana dengan skhandha yang merupakan perpaduan unsur, dengan kata lain Nibbana tidak sama dengan samsara, atau Sunyata bukanlah samsara. Jadi pernyataan Sunyata adalah samsara atau Nirvana adalah samsara adalah salah.

Saya mengindikasikan anda telah salah memahami apa yang sedang dibicarakan. Cobalah anda melihat duduk persoalannya. Saya juga mengindikasikan kemungkinan bahwa anda tidak tahu bahwa Nibbana itu adalah (=) Sunya. Jika tahu maka anda tentu tidak sependapat dengan anggapan Nibbana adalah samsara atau Sunya=Isi / Kosong=isi atau turunannya, karena seperti yang anda sampaikan bahwa kecuali Nibbana, segalanya adalah perpaduan, ini berarti samsara pun adalah perpaduan. Oleh karena ada pengecualian maka Nibbana/Nirvana/Sunya/Kosong tidak sama dengan skhandha.
« Last Edit: 04 December 2012, 09:45:31 AM by Kelana »
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Hubungan Antara Sunyata dan Paticcasamuppada
« Reply #98 on: 04 December 2012, 11:17:08 AM »
Lalu kalau kita lihat luar angkasa, ruang kosong itu, eksis ditopang wujud apa?


Sepertinya anda masih tidak memahami arti  kosong walau TS sudah menunjukkan nya melalui artikel.

Sekarang anda berbalik kepada ruang kosong. Seperti pada artikel TS ruang kosong itu bukanlah benar kosong. Ia dikatakan kosong relatif, karena kosong dari apa? Karena ruang kosong di luar angkasa bisa dikatakan kosong dari udara, tapi ia tidak kosong dari sinar, radiasi, partikel.
Dan juga ruang kosong itu sendiri adalah eksistensi/wujud/rupa. Dan ruang kosong ini sendiri adalah fenomena dan karena itu ia tidak terlepas dari sunya, tidak terlepas dari kemunculan yang bergantungan.

Sepertinya pernyataan anda mengatakan ruang kosong eksis tidak ditopang dengan wujud.
Berarti kemunculan ruang kosong adalah berdiri sendiri tanpa bergantung, Benarkah demikian?

« Last Edit: 04 December 2012, 11:27:00 AM by djoe »

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Hubungan Antara Sunyata dan Paticcasamuppada
« Reply #99 on: 04 December 2012, 11:50:53 AM »
Nah loh, anda sekarang mengatakan bahwa tidak terdapat satu entitas tunggal yang berdiri sendiri, segalanya adalah perpaduan (kecuali Nibbana). Ini berarti ada perbedaan antara Nibbana dengan skhandha yang merupakan perpaduan unsur, dengan kata lain Nibbana tidak sama dengan samsara, atau Sunyata bukanlah samsara. Jadi pernyataan Sunyata adalah samsara atau Nirvana adalah samsara adalah salah.

Saya mengindikasikan anda telah salah memahami apa yang sedang dibicarakan. Cobalah anda melihat duduk persoalannya. Saya juga mengindikasikan kemungkinan bahwa anda tidak tahu bahwa Nibbana itu adalah (=) Sunya. Jika tahu maka anda tentu tidak sependapat dengan anggapan Nibbana adalah samsara atau Sunya=Isi / Kosong=isi atau turunannya, karena seperti yang anda sampaikan bahwa kecuali Nibbana, segalanya adalah perpaduan, ini berarti samsara pun adalah perpaduan. Oleh karena ada pengecualian maka Nibbana/Nirvana/Sunya/Kosong tidak sama dengan skhandha.

Ketika seseorang melekat pada gelas setengah berisi, maka diajarkan bahwa gelas itu setengah kosong
Dan pada orang yg melekat pada gelas setengah kosong, maka diajarkan bahwa gelas itu sentengah berisi.

Masalahnya setelah diajarkan, seseorang tetap melekat pada ajaran dan mengatakan bahwa sesuatu yang tidak ada itu eksis

Karena pada dasarnya ultimate truth bukanlah berdasarkan pada metapisik(supranatural) tetapi berdasarkan pada conventional. Ultimate muncul bergntung pada conventional.
Ultimate diajarkan karena manusia cenderung "mengkonkretkan" segala sesuatu, karena itu diajarkan sunya.
Maka dikatakan sunya itu sendiri adalah sunya, keberadaanya tida inheren dan bergantung pada conventional. Jika tidak ada conventional maka tidak ada yang namanya sunya.

Dan celakanya sekarang manusia melekat pada sunya, tidak melihat bahwa dharma adalah rakit/alat yang digunakan untuk membantu kita melihat sesuatu sesuai apa adanya bukan untuk mengkonkretkan sunya

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Hubungan Antara Sunyata dan Paticcasamuppada
« Reply #100 on: 04 December 2012, 12:12:41 PM »
Sepertinya anda masih tidak memahami arti  kosong walau TS sudah menunjukkan nya melalui artikel.
Sebaliknya, justru saya melihat TS membahas 'kosong' yang berbeda dengan yang anda bahas.


Quote
Sekarang anda berbalik kepada ruang kosong.
Anda memang luar biasa. Sudah jelas anda yang duluan membahas ruang kosong.

Bukit dan lembah bukanlah dua hal yang berbeda
Sesuatu hal yang tidak terpisahkan bukanlah dua hal yang berbeda
Karena mereka tidak bisa eksis sendiri
Karena mereka tidak punya keberadaan diri yang hakiki yang terpisah berdiri sendiri
Dalam hal ini Bukti dan lembah dikatakan sama.
Bahkan segala sesuatu tidak bisa dikatkan berbeda, karena segala sesuatu tidak punya keberadaan diri yang hakiki yang dapat disebut sebagai diri yg terpisah yang bisa eksis sendiri.

Dengan pengertian ini segala sesuatu tidaklah berbeda artinya bukan hal yang terpisah, yg mempunya keberadaa diri yang hakiki

Sama seperti ruang kosong tidak bisa eksis tanpa wujud
dan wujud tidak bisa eksis tanpa kosong.

Jadi tidak ada yang mengatakan telanjang = berpakaian , karena itu analogi yang bodoh menunjukkan tingkat pemahaman seseorang. Paling tidak buatlah analogi yang masuk akal dan sesuai dengan yang berkaitan sedang dibahas.

Dan tidak ada yang menggunakan tanda "=" dalam penjelasan saya

Jadi silahkan baca
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23460.0/message,426286.html untuk lebih jelasnya



Quote
Seperti pada artikel TS ruang kosong itu bukanlah benar kosong. Ia dikatakan kosong relatif, karena kosong dari apa? Karena ruang kosong di luar angkasa bisa dikatakan kosong dari udara, tapi ia tidak kosong dari sinar, radiasi, partikel.
Dan juga ruang kosong itu sendiri adalah eksistensi/wujud/rupa. Dan ruang kosong ini sendiri adalah fenomena dan karena itu ia tidak terlepas dari sunya, tidak terlepas dari kemunculan yang bergantungan.

Sepertinya pernyataan anda mengatakan ruang kosong eksis tidak ditopang dengan wujud.
Berarti kemunculan ruang kosong adalah berdiri sendiri tanpa bergantung, Benarkah demikian?
Wah, berarti yang namanya sunya adalah karena relativitas, tergantung 'kosong dari apa' gitu? ;D

Berarti boleh atau tidak saya katakan rupa itu tidak sunya? Yah, misalnya karena rupa itu bukan tanpa atom, jadi tidak kosong 'kan?


Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Hubungan Antara Sunyata dan Paticcasamuppada
« Reply #101 on: 04 December 2012, 04:08:37 PM »
Sebaliknya, justru saya melihat TS membahas 'kosong' yang berbeda dengan yang anda bahas.

Anda memang luar biasa. Sudah jelas anda yang duluan membahas ruang kosong.


Wah, berarti yang namanya sunya adalah karena relativitas, tergantung 'kosong dari apa' gitu? ;D

Berarti boleh atau tidak saya katakan rupa itu tidak sunya? Yah, misalnya karena rupa itu bukan tanpa atom, jadi tidak kosong 'kan?

Anda itu makin ngawur dan tidak paham apa yang sedang dibicarakan.
Anda berbicara ruang kosong, makanya saya tunjukkan ruang kosong sesuai dengan artikel di TS, tetapi kemudian anda balik ke sunya
Sepertinya anda tidak mengerti perbedaan ruang kosong dan sunya.
 :'( :'( :'( :'(
Saya rasa cukup dari saya sampai disini sebelum makin oot saja
 _/\_

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Hubungan Antara Sunyata dan Paticcasamuppada
« Reply #102 on: 04 December 2012, 04:15:43 PM »
Anda itu makin ngawur dan tidak paham apa yang sedang dibicarakan.
Anda berbicara ruang kosong, makanya saya tunjukkan ruang kosong sesuai dengan artikel di TS, tetapi kemudian anda balik ke sunya
Sepertinya anda tidak mengerti perbedaan ruang kosong dan sunya.
 :'( :'( :'( :'(
Saya rasa cukup dari saya sampai disini sebelum makin oot saja
 _/\_

"Anda tidak paham, anda tidak mengerti, saya sudahi saja"

:))
Betul2 sikap yang sama.

Spoiler: ShowHide
:)

Apa yang perlu disampaikan sudah disampaikan,
Apabila masih belum puas silakan memuaskan diri sendiri.
Apabila diteruskan hanya mendapat kerugian.
Saya permisi untuk undur diri dari diskusi.

 _/\_


Terjemahan:
Spoiler: ShowHide
"Gue udah menjelaskan dengan paling benar, paling baik, dan dapat dimengerti. Yang ga ngerti berarti bego. Dan gue ga meneruskan bukan karena ga mengerti atau takut diuji atau ga kuasai diskusi, tapi karena gue ga ego dan menahan diri."


Typical.
« Last Edit: 04 December 2012, 04:20:11 PM by Kainyn_Kutho »

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Hubungan Antara Sunyata dan Paticcasamuppada
« Reply #103 on: 04 December 2012, 04:21:11 PM »
Anda itu makin ngawur dan tidak paham apa yang sedang dibicarakan.
Anda berbicara ruang kosong, makanya saya tunjukkan ruang kosong sesuai dengan artikel di TS, tetapi kemudian anda balik ke sunya
Sepertinya anda tidak mengerti perbedaan ruang kosong dan sunya.
 :'( :'( :'( :'(
Saya rasa cukup dari saya sampai disini sebelum makin oot saja
 _/\_
1 apa artinya sunya ?
2 apa perbedaan sunya dgn ruang kosong ?
3 apa artinya ruang kosong ?

silahkan bro Djoe... mari kita lihat bisa sampai dimana kemampuan berpikir anda...
sampai sejauh mana pengertian yg anda tulis...
dan semoga juga anda gak ngawur ya... :x

 _/\_ ;D
« Last Edit: 04 December 2012, 04:24:24 PM by cumi polos »
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Hubungan Antara Sunyata dan Paticcasamuppada
« Reply #104 on: 04 December 2012, 04:24:08 PM »
"Anda tidak paham, anda tidak mengerti, saya sudahi saja"

:))
Betul2 sikap yang sama.
[-X [-X [-X [-X [-X [-X

perhatikan yang di bold
Ketika seseorang melekat pada gelas setengah berisi, maka diajarkan bahwa gelas itu setengah kosong
Dan pada orang yg melekat pada gelas setengah kosong, maka diajarkan bahwa gelas itu sentengah berisi.

Masalahnya setelah diajarkan, seseorang tetap melekat pada ajaran dan mengatakan bahwa sesuatu yang tidak ada itu eksis

Karena pada dasarnya ultimate truth bukanlah berdasarkan pada metapisik(supranatural) tetapi berdasarkan pada conventional. Ultimate muncul bergntung pada conventional.
Ultimate diajarkan karena manusia cenderung "mengkonkretkan" segala sesuatu, karena itu diajarkan sunya.
Maka dikatakan sunya itu sendiri adalah sunya, keberadaanya tida inheren dan bergantung pada conventional. Jika tidak ada conventional maka tidak ada yang namanya sunya.

Dan celakanya sekarang manusia melekat pada sunya, tidak melihat bahwa dharma adalah rakit/alat yang digunakan untuk membantu kita melihat sesuatu sesuai apa adanya bukan untuk mengkonkretkan sunya
disini master djoe sedang mengajarkan, sdr KK harus angguk2 dong

sepertinya master djoe tidak termasuk manusia yang di bold biru lho, kita tidak akan celaka lho ada yang membimbing ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))