//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - hendrako

Pages: [1] 2 3 4 5 6 7 8 ... 81
1
DhammaCitta Press / Re: Request Buku DC Press
« on: 06 September 2014, 04:44:52 PM »
Beberapa waktu lalu sy ada menyerahkan buku Majjhima Nikaya terbitan DC press ke Vihara Buddhayana, ternyata perpus disana buku2nya cukup minim, saya ada bicara dengan Bhante setempat, beliau akan menerima dengan tangan terbuka apabila ada buku2 terbitan DC Press lainnya. Jadi saya request buku2 selain Majjhima Nikaya yang masih ada stok dan siap untuk dihibahkan. Kalo memang ada bisa langsung dikirimkan ke alamat di bawah atau melewati sy. Thanks.

Alamat:
 Vihara Buddhayana Veteran
UP. Bhante Thana Dhammo
Jl. Veteran No.393 RT.21
Banjarmasin

2
Distribusi kalselteng:

1. Romo Silasamvaro 1 set
2. Romo Adi... 1 set
3. Hendra B. 1 set
4. Susan Martina 1 set
5. Toto Budianto 1 set
6. Vihara Buddhayana Banjarmasin 1 set
7. Vihara Dhammasoka 20 set *

Total 26 set.

Keterangan *:
Sebanyak 20 set diserahkan kepada Bhikku Karunaviro untuk disebar ke seluruh Vihara Theravada yang berada di kalsel dan kalteng, pada saat dihitung ada kurang lebih 18 vihara. Beliau adalah Bhikku pembina wilayah kalselteng yang terbiasa berkeliling dari satu vihara ke vihara yang lain, sehingga buku2 akan dibawa serta pada saat kunjungan pembinaan di setiap Vihara.

Jadi penyebaran untuk individu masih sedikit dan masih menunggu ransum selanjutnya dari bro dato'.
Sekian laporannya.

3
Meditasi / Re: Cara mempertahankan nafas natural saat meditasi
« on: 06 May 2014, 10:33:39 PM »
klo mesin jahit, baik diberi minyak jahit (oli)... supaya lancar..

klo meditasi, minyaknya apa ya ? :P

Kalau boleh saya ikut jawab ya..

Kesadaran dan melepas .

Klo boleh saya ikut menambahkan.

"Minyak(oli)" dalam belajar meditasi,
supaya bisa lancar adalah 'ketekunan'.

4
Meditasi / Re: Cara mempertahankan nafas natural saat meditasi
« on: 04 May 2014, 08:24:54 PM »
Ajahn Chah:

"Sebelum kita mulai, kita harus duduk dan membiarkan batin rileks. Ini serupa dengan melakukan sesuatu seperti menjahit. Ketika kita belajar menggunakan mesin jahit, pertama kita hanya duduk di depan mesin untuk membiasakan diri dan merasa nyaman. "

Ajahn Chah:

"Jangan menciptakan penderitaan dengan membuat nafas lebih panjang atau pendek, amati saja tanpa mencoba mengatur atau menekannya dengan cara apapun, dengan kata lain: jangan melekat. Biarkanlah pernafasan berjalan apa adanya dan pikiranpun akan menjadi tenang, kemudian pikiranpun akan meletakkan segalanya dan beristirahat. Nafas menjadi lebih ringan dan terenergi, yang tertinggal hanyalah ‘mengetahui secara terpusat’. Kalian dapat mengatakan bahwa pikiran telah berubah dan mencapai suatu keadaan tenang.

Jika pikiran terganggu, tingkatkan kesadaran dan tarik nafas dalam-dalam sampai tidak ada rongga yang tersisa, kemudian hembuskanlah sampai tidak ada yang tersisa. Ikutilah ini dengan tarikan nafas yang dalam lagi, kemudian hembuskan. Lakukan ini dua sampai tiga kali, kemudian susun kembali konsentrasi. Pikiran akan kembali tenang. Jika ada gangguan lagi, ulangi proses itu kembali. "


Sumber: http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/meditasi-ajahn-chah/

Resep di atas (bold warna biru) patut dicoba.

5
[at] hendrako : butuh berapa ? krn saya rencana kirim ke vihara2 di banjar untuk perpus n pandita. bro hitung butuh berapa set ?

Udah di PM bro.

6
Bro Hendrako, dihold dulu yah, lewat distirbutor kalsel nanti kirim sekalian

Ok bro, selain itu ada titipan request dari Romo Silasamvaro 1 eksemplar buat beliau. Terima kasih. :lotus:

7
Apabila memungkinkan:

Hendra Budianto
Jl. Cempaka VIII No.8
Banjarmasin 70112
Kalsel

Terima kasih sebelumnya.

8
Setting>Language & Input>Keyboard & Input methode>>Android Keyboard (setting)> Vibrate on keypress (ilangin centang).

9
Ilustrasi dari tulisan ane sebelumnya kurang lebih begini bro,

Ibarat makan bakmie, orang bisa saja menggunakan sumpit atau sendok+ garpu.
Saya bisa menggunakan sumpit, tapi saya lebih suka menggunakan sendok dan garpu.
Saya menggunakan sendok + garpu, bukan berarti saya menganggap bahwa menggunakan sumpit adalah salah.
Namun karena saya merasa lebih nyaman menggunakan sendok dan garpu ketimbang menggunakan sumpit.

Begitulah ilustrasi sederhananya.

10
Substansi-nya, Kalau sudah menggunakan referensi theravada sebagai pedoman praktek kehidupan dan spiritual, tentu-nya menganggap theravada itu benar yang lainnya salah... demikian juga praktisi mahayana, pasti akan menganggap yang lainnya adalah salah... Gak mungkin semua benar, tidak ada yang salah.

Ucapan seperti ini adalah ucapan normatif dan diplomatis saja.

Gak harus begitu lah, Bro. Pada kenyataannya tidak ada yang murni, bisa saja seseorang yang walaupun mengaku pengikut theravada namun juga pandangannya tercampur baur dengan mahayana, yang mungkin oleh karena itulah ada aliran lain lagi yang mengaku gabungan dari aliran2, karena pada kenyataannya memang begitu, ada yang nyampur, ada yang setengah yakin, ada yg "terlalu" yakin, dan lain2. Seseorang memilih agama dan atau aliran, mungkin lebih banyak disebabkan oleh kecocokan atau bahkan kebetulan, cocok dengan lingkungannya, atau kebetulan cocok dg pandangannya, kebetulan tradisi keluarga atau banyak temannya atau cocok dg ritualnya dll. Jadi tidak selalu karena "kebenarannya". Lagipula, kalau membaca beberapa tulisan dari "guru-guru" yang berasal dari aliran yang berbeda, menurut saya isinya juga pada dasarnya kurang lebih sama.

Selain itu tentunya memang ada juga yg ngotot kalo alirannya paling benar, bahkan bukan hanya alirannya yg paling bener tapi dirinya yang paling bener, semua aliran salah.... :)) Yang jelas macem2 dah.

Substansinya, kita nda bole main ketok palu bgitu aja karena kita nda tahu yang sebenar2nya. Peace....  :>-

11
Buku sudah diterima siang ini dalam kondisi baik (Banjarmasin)
2 KKSB + 1 SN.



Perincian:
1 KKSB + 1 SN > Hendra Budianto
1 KKSB            > Romo Silasamvaro

Thanks a lot.
 _/\_

12
Pengalaman Pribadi / Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« on: 07 December 2012, 01:49:54 PM »
Cerita serupa (entah khayal atau nyata) pernah saya baca di komik Zen.

Zen sendiri memang konsepnya "Pencerahan Seketika" (dalam arti; menyampaikan sesuatu secara singkat, namun bermakna). Karena itu biasanya kisah seperti di atas tidak disertai penjelasan lanjutan (tentang makna kisah/ilustrasi) karena diharapkan substansi cerita didapat dari hasil merenungi sendiri.

Komentar saya terhadap peristiwa di atas:

Benar bahwa konsep Sunyata seperti yang disampaikan Yamaoka Tesshu.

Dan benar juga kenapa dia marah ketika dipukul dengan pipa rokok.

Kenapa dikatakan demikian, karena memang marahnya itu muncul karena aksi (dipukul pipa rokok), bukan muncul dengan sendiri (spontan dan independen).

Jadi, relevan dengan konsep yang dia sampaikan sebelumnya, bahwa segala sesuatu tiada. Tiada tapi ada karena manusia yang mempunyai persepsi. Demikian juga dengan marah (reaksi) dia, sebenarnya tiada namun Dokuon (dan manusia lain) yang mempersepsikan itu sebagai marah.

Ada subyek pasti ada obyek.
Tak ada yang mengamati, adakah alam semesta ini?

Pernah berpikir atau merenung, benarkah alam semesta ini tanpa batas (infinity)?
Dan (yang terpenting) kenapa alam semesta ini tanpa batas?

Itu, kaitannya dengan konsep subyektivitas (relativitas) dan konsep sunyata itu sendiri.

Baik, nanti dilanjutkan kalau tertarik.

Salam.  _/\_

Saya setuju dengan anda bahwa sang Murid benar. Yang jadi masalah adalah, si murid terikat dengan pandangannya, sehingga menjadi salah, yaitu terikat dan bahkan besar kepala sehingga ingin dipamerkan kepada gurunya. Pengetahuan tentang hal di atas tidak serta merta menjadikan orang menjadi suci, orang menjadi suci apabila dapat menjaga kesadarannya setiap saat. Pada saat si murid ingin pamer, tidak ada pengendalian di sana dan plaa...kkk. ;D

13
Mahayana / Re: Hubungan Antara Sunyata dan Paticcasamuppada
« on: 04 December 2012, 09:23:48 AM »
 :)

Apa yang perlu disampaikan sudah disampaikan,
Apabila masih belum puas silakan memuaskan diri sendiri.
Apabila diteruskan hanya mendapat kerugian.
Saya permisi untuk undur diri dari diskusi.

 _/\_

14
Mahayana / Re: Hubungan Antara Sunyata dan Paticcasamuppada
« on: 03 December 2012, 11:39:30 PM »
Kita tidak berbicara mengenai kosong dalam bentuk duniawi, tetapi Sunyata seperti yang dibahas dalam Prajnaparamita Hrdaya Sutra.

Yup, coba bandingkan dengan "sabbe sankhara dukkha", secara duniawi terdapat sukkha dan dukkha, namun mengapa Buddha mengatakan bahwa "sabbe sankhara dukkha."? lari kemana sukkha? apabila anda telah mengerti ini maka anda juga otomatis mengetahui hubungan kosong yang anda sebut bentuk duniawi dengan Sunyata.

Jika demikian maka tidak perlu melakukan perbuatan baik, lakukanlah perbuatan buruk karena keduanya tidak ada ataupun sama saja.


Anda lah yang berkesimpulan untuk melakukan perbuatan buruk, saya tidak pernah menyuruh orang lain untuk melakukannya?

15
Mahayana / Re: Hubungan Antara Sunyata dan Paticcasamuppada
« on: 03 December 2012, 11:08:25 PM »
;D Ruang kosong ditopang oleh isinya? Bisa diperjelas apa isi dari ruangan kosong?

Ditopang di sini apakah maksudnya persepsinya terhadap objek yang ditopang, ataukah keberadaan objek yang ditopang?

Apa hubungan 'tidak benar-benar padat' dengan 'tersusun oleh ruang & wujud'? Padat adalah suatu state zat di mana molekulnya saling mengikat dan mempertahankan keadaannya sehingga tidak fluid. Padat tidak padat tidak bergantung pada ruang.
Wujud sendiri di sini apa maksudnya?

Mungkin anda mau menyampaikan bahwa dalam kepadatan itu terdapat ruang, ya memang demikian. Namun itu tidak relevan. Benda padat tersusun atas atom-atom, yang terpola dalam bentuk tertentu yang beraturan (kecuali amorphous seperti kaca), jadi memang selalu ada rongga antara atom tersebut.

Jadi kalau mau bermain ke sana, bolehlah kita mengambil unsur yang paling dasar itu untuk dipertanyakan: apakah atom memiliki ruang? Bagaimana menurut anda?



Tentang ruang kosong dan atom, silakan anda cari sendiri informasinya, apakah benar2 ada ruang kosong song dan apakah atom merupakan satuan terkecil yang tidak bisa dibagi2 lagi.

Yang ingin saya sampaikan hanyalah bahwa tidak terdapat satu entitas tunggal yang berdiri sendiri, segalanya adalah perpaduan (kecuali Nibbana) yang tidak kekal, tidak sempurna dan tanpa inti diri (termasuk Nibbana).

Selain itu cobalah gali lebih dalam lagi apa yang dimaksud dengan konvensi.

Pages: [1] 2 3 4 5 6 7 8 ... 81