//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Sutra Bakti (II)  (Read 50667 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #45 on: 05 June 2009, 12:31:17 PM »
RYU:

Karena nampak dipermukaan di mahayana lebih berkembang sutra ini, bukan di theravada keknya.

Mau tanya juga, kalau berbohong memakai nama Buddha boleh yak?

Apakah orang yang menyalin sutra ini akan mendapatkan apa yang dijanjikan oleh sutra ini, atau malah menjerumuskan kedalam neraka (karena telah meneruskan kebohongan terus)?

TAN:

Bukannya saya setuju dengan Sutra itu. Tapi ingin memberikan bahan pertimbangan lain. Saya ingin komen masalah yang ini: "Apakah orang yang menyalin sutra ini akan mendapatkan apa yang dijanjikan oleh sutra ini, atau malah menjerumuskan kedalam neraka (karena telah meneruskan kebohongan terus)?" Jawabnya kita (atau setidaknya saya) tidak tahu. Kita tidak tahu apakah orang yang menyalin sutra itu akan mendapatkan janji Sutra tersebut atau malah masuk ke neraka; KECUALI Anda dapat memberikan bukti DEFINITIF yang teruji, bahwa orang yang menyalin Sutra memang mendapatkan janji seperti yang termaktub di sana atau malah masuk neraka. Selama belum ada bukti definitif saya memilih diam saja.

Amiduofo,

Tan

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #46 on: 05 June 2009, 12:34:02 PM »
RYU:

Yang mau ditekankan disini, bolehkah berbohong atas nama Buddha? ini sudah termasuk ucapan benar atau tidak?

TAN:

Berbohong dalam artian apa dulu. Anda tidak jelas dan spesifik di sini. Berbohong atas nama Buddha bisa juga dalam artian:

1)Menggelapkan uang umat
2)Menarik dana umat untuk kepentingan diri sendiri
3)Membabarkan suatu ajaran Dhamma, tetapi punya maksud2 terselubung demi kepentingan diri sendiri.

dll.

Nah, Anda perlu paparkan terlebih dahulu secara jelas, apakah maksud "berbohong" itu.

Amiduofo,

Tan

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #47 on: 05 June 2009, 12:37:16 PM »
RYU:

Yang mau ditekankan disini, bolehkah berbohong atas nama Buddha? ini sudah termasuk ucapan benar atau tidak?

TAN:

Berbohong dalam artian apa dulu. Anda tidak jelas dan spesifik di sini. Berbohong atas nama Buddha bisa juga dalam artian:

1)Menggelapkan uang umat
2)Menarik dana umat untuk kepentingan diri sendiri
3)Membabarkan suatu ajaran Dhamma, tetapi punya maksud2 terselubung demi kepentingan diri sendiri.

dll.

Nah, Anda perlu paparkan terlebih dahulu secara jelas, apakah maksud "berbohong" itu.

Amiduofo,

Tan
Membabarkan Dhamma tapi malah menyesatkan Dhamma tersebut.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #48 on: 05 June 2009, 12:38:28 PM »
RYU:

Karena nampak dipermukaan di mahayana lebih berkembang sutra ini, bukan di theravada keknya.

Mau tanya juga, kalau berbohong memakai nama Buddha boleh yak?

Apakah orang yang menyalin sutra ini akan mendapatkan apa yang dijanjikan oleh sutra ini, atau malah menjerumuskan kedalam neraka (karena telah meneruskan kebohongan terus)?

TAN:

Bukannya saya setuju dengan Sutra itu. Tapi ingin memberikan bahan pertimbangan lain. Saya ingin komen masalah yang ini: "Apakah orang yang menyalin sutra ini akan mendapatkan apa yang dijanjikan oleh sutra ini, atau malah menjerumuskan kedalam neraka (karena telah meneruskan kebohongan terus)?" Jawabnya kita (atau setidaknya saya) tidak tahu. Kita tidak tahu apakah orang yang menyalin sutra itu akan mendapatkan janji Sutra tersebut atau malah masuk ke neraka; KECUALI Anda dapat memberikan bukti DEFINITIF yang teruji, bahwa orang yang menyalin Sutra memang mendapatkan janji seperti yang termaktub di sana atau malah masuk neraka. Selama belum ada bukti definitif saya memilih diam saja.

Amiduofo,

Tan
Hanya membiarkan? tanpa memberikan pandangan benar?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #49 on: 05 June 2009, 12:41:16 PM »
RYU:

Berarti di kemudian hari saya membuat sutra yang di atas namakan Buddha tidak masalah ya?
Yang penting tidak bertentangan gitu?
misalnya, saya mencomot ajaran sana dan sini kemudian di satukan dan seakan2 Buddha yang berkata boleh ya?

TAN:

Bukan masalah boleh dan tidak boleh. Kalau memang ada orang atau beberapa orang yang mendapatkan manfaat dari "karya" comot sana comot sini Anda, mengapa saya harus melarang? Jujur saja, dalam melakukan posting kita (setidaknya saya) juga pernah comot sini dan comot sana, bukan? Dalam menulis sesuatu saya juga comot dari buku ini buku itu, Sutra ini Sutra itu, Sutta ini Sutta itu. Tetapi selama ada yang mendapatkan manfaat, mengapa harus dilarang? Begitu pula dengan Sutra2 "aspal" di atas. Di sini kita berbeda persepsi lagi. Bagi Anda itu adalah suatu "pembodohan." Bagi saya itu bukan "pembodohan," karena saya tidak merasa "dibodohi." Pembodohan dapat dianggap terjadi kalau ada yang merasa dibodohi. Nah, dalam hal ini saya tidak merasa "dibodohi." Sebagai tambahan, melarang dan memperbolehkan sesuatu jelas di luar wewenang saya (entah kalau Anda). Jadi pertanyaan boleh dan tidak boleh itu tidak dapat saya jawab (karena di luar wewenang saya).

Demikian pandangan saya.

Amiduofo,

Tan
wah ada editan ya, ok, saya merasa telah di bodohi oleh Sutra ini. Berarti orang yang angguk2 saja, beriman terhadap sutra ini tidak di bodohi, ok case closed dahh.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #50 on: 05 June 2009, 01:13:14 PM »
RYU:

Hanya membiarkan? tanpa memberikan pandangan benar?

TAN:

Wah, nampaknya Anda hanya menafsirkan secara sepotong2. Bagaimana Anda tahu bahwa saya tidak memberikan pandangan benar. Jadi begini, saya juga kurang setuju kalau hanya dengan menyalin Sutra saja dapat membawa seseorang ke alam surga (walaupun menyalin Sutra adalah tindakan yang bajik, setidaknya demikian menurut Mahayana). Bagi saya itu perlu diimbangi dengan tindakan kusala karma lainnya. Sebagai contoh, ada orang berdagang narkoba dan banyak menebar kebencian sepanjang hidupnya, terus dia menyalin Sutra sebanyak 1.000.000.000.000 kopi. Nah, apakah dia bisa terlahir di alam surga hanya karena menyalin Sutra?
Inilah penjelasan yang sering saya berikan pada orang lain. Tetapi semuanya itu berpulang pada orangnya sendiri. Saya tidak memaksa. Jadi di sini perlu jalan tengah; yaitu tidak membiarkan dan juga tidak memaksa.

Kedua, kita menganut prinsip yang berbeda. Nampaknya bagi Anda kalau dalam sekeranjang jeruk ada yang busuk satu atau dua, maka Anda langsung buang semua.
Bagi saya beda. Dalam sekeranjang jeruk, meskipun banyak yang busuk, saya tetap akan pilah2 mana yang masih layak makan. Kendati hanya ada satu jeruk yang baik, saya tetap akan mengambilnya. Bagi saya apapun juga dapat diambil manfaatnya, karena itu kita mesti pintar pilah-pilah.

Demikian tanggapan saya.

Amiduofo,

Tan

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #51 on: 05 June 2009, 01:17:57 PM »
RYU:

wah ada editan ya, ok, saya merasa telah di bodohi oleh Sutra ini. Berarti orang yang angguk2 saja, beriman terhadap sutra ini tidak di bodohi, ok case closed dahh.

TAN:

Ya Anda merasa dibodohi itu adalah urusan Anda. Memaksa orang lain agar merasa "dibodohi" juga adalah tindakan yang tidak bijaksana. Mungkin Sutra itu aspal, tetapi banyak juga orang yang beroleh manfaat darinya dan hidup lebih baik. Bagi saya tidak bijaksana, kalau saya terus memaksa agar orang yang telah beroleh manfaat dari Sutra itu merasa "dibodohi."
Kecuali seperti yang saya katakan sebelumnya, kalau ada ajaran yang terang-terangan bertentangan dengan 4KM dan JMB8, seperti: "Mencurilah makan engkau akan terlahir di alam surga." Nah, kalau sudah seperti itu ceritanya lain.

Nah, sampai di sini kita mungkin beda pandangan. Semoga bisa saling menghormati pandangan masing-masing.

Amiduofo,

Tan

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #52 on: 05 June 2009, 01:21:14 PM »
RYU:

Membabarkan Dhamma tapi malah menyesatkan Dhamma tersebut.

TAN:

Sesat dan tidak sesat adalah sangat subyektif. Bagi kita mungkin adalah sesat, tetapi bagi orang lain tidak. Agama Buddha jelas adalah ajaran sesat menurut agama XXX, tetapi apakah ajaran Buddha itu sesat menurut kita? Kalau melabeli sesat dan tidak sesat ya susah lah.

Amiduofo,

Tan

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #53 on: 05 June 2009, 01:24:22 PM »
Emang, racun di dalam teh.... kagak berasa....

Entar setelah sekian lama diminum baru deh...racunnya breaksi...

Saat itu kita tersadar, kalo udah minum racun... padahal ada teh nya juga...
« Last Edit: 05 June 2009, 01:26:11 PM by hatRed »
i'm just a mammal with troubled soul



Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #54 on: 05 June 2009, 01:28:25 PM »
Berarti di kemudian hari saya membuat sutra yang di atas namakan Buddha tidak masalah ya?
Yang penting tidak bertentangan gitu?
misalnya, saya mencomot ajaran sana dan sini kemudian di satukan dan seakan2 Buddha yang berkata boleh ya?

Saya tidak mengatakan kita boleh membuatnya sesuka kita. Saya rasa kesimpulan demikian terlalu menggeneralisir. Pendirian ini hanya berlaku untuk sutra/sutta yang telah ada.
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #55 on: 05 June 2009, 01:30:11 PM »
RYU:

Hanya membiarkan? tanpa memberikan pandangan benar?

TAN:

Wah, nampaknya Anda hanya menafsirkan secara sepotong2. Bagaimana Anda tahu bahwa saya tidak memberikan pandangan benar. Jadi begini, saya juga kurang setuju kalau hanya dengan menyalin Sutra saja dapat membawa seseorang ke alam surga (walaupun menyalin Sutra adalah tindakan yang bajik, setidaknya demikian menurut Mahayana). Bagi saya itu perlu diimbangi dengan tindakan kusala karma lainnya. Sebagai contoh, ada orang berdagang narkoba dan banyak menebar kebencian sepanjang hidupnya, terus dia menyalin Sutra sebanyak 1.000.000.000.000 kopi. Nah, apakah dia bisa terlahir di alam surga hanya karena menyalin Sutra?
Inilah penjelasan yang sering saya berikan pada orang lain. Tetapi semuanya itu berpulang pada orangnya sendiri. Saya tidak memaksa. Jadi di sini perlu jalan tengah; yaitu tidak membiarkan dan juga tidak memaksa.

Kedua, kita menganut prinsip yang berbeda. Nampaknya bagi Anda kalau dalam sekeranjang jeruk ada yang busuk satu atau dua, maka Anda langsung buang semua.
Bagi saya beda. Dalam sekeranjang jeruk, meskipun banyak yang busuk, saya tetap akan pilah2 mana yang masih layak makan. Kendati hanya ada satu jeruk yang baik, saya tetap akan mengambilnya. Bagi saya apapun juga dapat diambil manfaatnya, karena itu kita mesti pintar pilah-pilah.

Demikian tanggapan saya.

Amiduofo,

Tan
Ya prinsip kita berbeda, kalau ada yang busuk atau buruk saya rasa lebih baik di buang dari pada merusak yang baik (dan caranya ya tidak harus dengan kekerasan toh?)
Dalam hal ini pun Menurut Ko Tan dalam sutra ini ada yang baik tapi ada yang tidak baik juga khan? ingat ko karena nila setitik rusak susu sebelangga ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #56 on: 05 June 2009, 01:34:16 PM »
RYU:

wah ada editan ya, ok, saya merasa telah di bodohi oleh Sutra ini. Berarti orang yang angguk2 saja, beriman terhadap sutra ini tidak di bodohi, ok case closed dahh.

TAN:

Ya Anda merasa dibodohi itu adalah urusan Anda. Memaksa orang lain agar merasa "dibodohi" juga adalah tindakan yang tidak bijaksana. Mungkin Sutra itu aspal, tetapi banyak juga orang yang beroleh manfaat darinya dan hidup lebih baik. Bagi saya tidak bijaksana, kalau saya terus memaksa agar orang yang telah beroleh manfaat dari Sutra itu merasa "dibodohi."
Kecuali seperti yang saya katakan sebelumnya, kalau ada ajaran yang terang-terangan bertentangan dengan 4KM dan JMB8, seperti: "Mencurilah makan engkau akan terlahir di alam surga." Nah, kalau sudah seperti itu ceritanya lain.

Nah, sampai di sini kita mungkin beda pandangan. Semoga bisa saling menghormati pandangan masing-masing.

Amiduofo,

Tan
Lho bukan kah "sebarkanlah sutra ini maka Orang tuamu akan terlahir di alam surga." Nah, bukankah seperti itu ceritanya?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #57 on: 05 June 2009, 01:35:20 PM »
RYU:

Membabarkan Dhamma tapi malah menyesatkan Dhamma tersebut.

TAN:

Sesat dan tidak sesat adalah sangat subyektif. Bagi kita mungkin adalah sesat, tetapi bagi orang lain tidak. Agama Buddha jelas adalah ajaran sesat menurut agama XXX, tetapi apakah ajaran Buddha itu sesat menurut kita? Kalau melabeli sesat dan tidak sesat ya susah lah.

Amiduofo,

Tan
Label sesat tidak sesat itu acuannya dari kitab yang bersangkutan ko, dan itu sudah ada aturannya khan.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #58 on: 05 June 2009, 01:36:09 PM »
 [at]  bro Ryu,

emang salah ya kalo anak berbakti ama orang tua nya? ???

Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: Sutra Bakti (II)
« Reply #59 on: 05 June 2009, 01:36:45 PM »
Lho bukan kah "sebarkanlah sutra ini maka Orang tuamu akan terlahir di alam surga." Nah, bukankah seperti itu ceritanya?

menurut bro Ryu, ini gak ada hubungannya gt?
makanya bro Ryu berpendapat ini sesat..?

 

anything