RYU:
Hanya membiarkan? tanpa memberikan pandangan benar?
TAN:
Wah, nampaknya Anda hanya menafsirkan secara sepotong2. Bagaimana Anda tahu bahwa saya tidak memberikan pandangan benar. Jadi begini, saya juga kurang setuju kalau hanya dengan menyalin Sutra saja dapat membawa seseorang ke alam surga (walaupun menyalin Sutra adalah tindakan yang bajik, setidaknya demikian menurut Mahayana). Bagi saya itu perlu diimbangi dengan tindakan kusala karma lainnya. Sebagai contoh, ada orang berdagang narkoba dan banyak menebar kebencian sepanjang hidupnya, terus dia menyalin Sutra sebanyak 1.000.000.000.000 kopi. Nah, apakah dia bisa terlahir di alam surga hanya karena menyalin Sutra?
Inilah penjelasan yang sering saya berikan pada orang lain. Tetapi semuanya itu berpulang pada orangnya sendiri. Saya tidak memaksa. Jadi di sini perlu jalan tengah; yaitu tidak membiarkan dan juga tidak memaksa.
Kedua, kita menganut prinsip yang berbeda. Nampaknya bagi Anda kalau dalam sekeranjang jeruk ada yang busuk satu atau dua, maka Anda langsung buang semua.
Bagi saya beda. Dalam sekeranjang jeruk, meskipun banyak yang busuk, saya tetap akan pilah2 mana yang masih layak makan. Kendati hanya ada satu jeruk yang baik, saya tetap akan mengambilnya. Bagi saya apapun juga dapat diambil manfaatnya, karena itu kita mesti pintar pilah-pilah.
Demikian tanggapan saya.
Amiduofo,
Tan