Tanya:
Bagaimana caranya agar seorang praktisi awam bisa mengenali guru yang salah?
Shih Fu:
Yang terpenting dalam mengenali guru adalah adanya kemampuan untuk menentukan apakah mereka memiliki pandangan yang benar tentang Buddhadharma. Kalau pandangan mereka benar, walaupun ada kelemahan dalam perilaku mereka, mereka tidak boleh dianggap sebagai guru yang salah. Sebaliknya, kalau sang guru tidak memiliki pandangan yang benar, mereka tidak bisa dianggap sebagai guru yang benar atau sejati.
Tentu saja, di sini dipakai asumsi bahwa orang yang menilai ini telah memahami Dharma dengan benar, Tanpa mengerti Dharma, seorang praktisi tidak akan mungkin bisa menentukan apakah seorang guru itu benar atau salah.
Ada beberaoa kriteria dasar yang dapat dipakai dalam memilih seorang guru. Pertama, pertimbangkan sebab dan kondisi mereka. Artinya, tindakan mereka harus didasarkan kepada kesunyataan; harusnya tidak ada kemelekatan dalam tindakan mereka. Kedua, pertimbangkan sebab musabab atau karma mereka. Makna kesunyataan yang menyertai tindakan para guru yang sejati (sebab dan akibat) haruslah selaras dengan karma mereka (sebab dan akibat). Begitulah tindakan mereka harus diiringi oleh rasa tanggungjawab. Mereka harus, pada setiap, saat sadar penuh akan akibat tindakan mereka. Makanya, ada hubungan yang erat antara tanggungjawab dan ketidakmelekatan.
Inilah pertanda seorang guru yang sejati; mereka memiliki pandangan yang benar tentang Dharma, tindakan mereka tidak memperlihatkan kemelekatan dan mereka bertanggungjawab penuh.
Ch'an Master Sheng-yen.
Kebijakan Zen: Pengetahuan dan Tindakan.