//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Sistem Penomoran Kalimat  (Read 29674 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Sistem Penomoran Kalimat
« on: 13 March 2011, 12:38:29 PM »
Hai Teman2 & Kang Admin!

Maaf, saya kembali ke sini! Gak tau kenapa dah, walaupun udah di usir berkali-kali ma Admin, saya balik melulu, lengket terus ama DC. Udah lama saya ngintip DC tanpa komen. sekarang saya pengen masuk lagi, ada sesuatu yang pengen saya share. Mudah-mudahan teman-teman dan Adminnya ada respect. Dan mudah-mudahan tidak ada yang mengingat-ingat kehidupan saya di masa lalu. karena saya sudah bereinkarnasi menjadi manusia baru. tidak ada yang selalu sama kan bro?

saya ingin share tentang sistem penomoran kalimat :
[0000499][0000513]Saya belum mengetahui, apakah ada orang lain yang pernah menggunakan metoda ini atau tidak. [0000504]Dan saya belum mengetahui, bagaimana penilaian orang lain terhadap inovasi saya ini. [0000505]Apakah mereka akan menilainya baik ataukah buruk?[0000506]Apakah mereka akan dapat menghargainya ataukah tidak?[0000507]Saya membutuhkan tanggapan dari orang lain tentang sistem penomoran kalimat ini sebagai metoda "berpikir terstruktur".[0000508]Oleh karena itu, saya akan mencoba mempresentasikannya kepada orang lain.[0000509]Dan saya siap untuk menerima penilaian apapun dari mereka.[0000510]Bila ada penilaian yang baik, maka semoga itu menjadi semangat bagi saya untuk lebih berinovasi.[0000511]Jika ada kritikan atau penilaian yang buruk terhadap sistem yang saya presentasikan ini,[0000512]maka semoga ada manfaat yang bisa saya petik dari kritikan tersebut.

tapi kalo di simpan di posting pertama, kepanjangan. jadi saya lanjut di posting kedua aja.

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Sistem Penomoran Kalimat
« Reply #1 on: 13 March 2011, 12:40:38 PM »
sebenarnya agak ragu sih, apa ada yang mau baca atau tidak. soalnya artikelnya panjang dan dipenuhi nomor-nomor. tapi mesti saya coba, biar saya tau, apa ada yang mau memanggapi atau tidak?

  • [0000381]Untuk kebutuhan diskusi di forum online, saat ini saya mencoba menggunakan sistem penomoran kalimat. [0000382]Tujuannya adalah untuk menciptakan suatu diskusi yang lebih efektif dan harmoni. [0000466]Fungsi-fungsi dari sistem penomoran kalimat ini adalah : menjaga keunikan kalimat, mencegah pembahasan yang berputar-putar, serta mewujudkan pemikiran yang terstruktur.[0000383]Dengan sistem penomoran, saya akan terhindar dari suatu pembahasan yang berputar-putar.[0000384]Dan bisa menjamin setiap kalimat yang saya sampaikan bersifat unik.[0000385]Artinya saya menjamin diri sendiri untuk tidak membuat kalimat yang sama secara berulang-ulang.[0000467]Dan yang lebih penting, saya bisa menyajikan pemikiran yang terstruktur baik bagi diri saya sendiri maupun bagi orang lain.
[0000381][0000468]ini adalah sebuah inovasi. [0000388]sistem penomoran ini merupakan salah satu metoda yang saya ujicobakan dari sekian banyak metoda diskusi yang pernah saya lakukan. [0000463]Sebelumnya saya telah menciptakan berbagai macam metoda diskusi,[0000464]lalu menguji cobakannya di forum-forum online.[0000465]Saya pernah mencoba menggunakan metoda diskusi madilog, retorika, gaya sastra serta priamida logika.[0000389]Semua uji coba metoda diskusi itu telah memberikan banyak manfaat.[0000390]Walaupun begitu, saya merasa belum sampai kepada apa yang menjadi cita-cita utama, yaitu terciptanya suatu diskusi yang harmoni.[0000391]Diskusi yang harmoni yaitu diskusi yang sehat, bertujuan saling membantu untuk memahami sesuatu, serta tanpa kesalah fahaman.[0000462]Itulah salah satu alasan, mengapa kemudian saya terdorong untuk menciptakan sistem penomoran ini.

[0000382][0000386]Sistem ini mempermudah saya dan orang lain untuk membahas persoalan-persoalan serta melihat keterkaitan suatu kalimat dengan kalimat lainnya. [0000387]Dengan demikian saya bisa mengharapkan bahwa semua orang akan bisa lebih saling memahami ide-ide yang dikomunikasikan.

[0000381][0000392]Sistem ini saya buat berasal dari rasa keprihatinan. [0000393]Karena melihat dimana mana manusia bertengkar. [0000394]Tapi setelah diselidiki, ternyata pertengkaran itu pada umumnya terjadi hanya karena kesalah fahaman.[0000395]Kedua belah pihak tidak sanggup untuk memahami pemikiran lawan bicaranya.[0000396]Seringkali kedua belah pihak sama-sama mengatakan hal yang benar.[0000397]Tapi keduanya bertengkar, karena salah memahami arti kata yang disampaikan oleh orang lain.[0000398]Salah satu penyebab kesalah fahaman itu karena keterbatasan dari sifat kata-kata itu sendiri.[0000399]Sesungguhnya kata-kata hanya bisa mempresentasikan sebagian kecil dari maksud hati yang sebenarnya kaya akan persepsi.[0000400]Oleh karena itu, kata-kata akan selalu tampak cacat bila dipandang secara lokal,[0000401]dan ia tidak dilihat sebagai satu bagian kecil dari aneka warna persepsi si pemilik kata-kata.[0000402]Dan kata-kata akan tampak lebih cacat lagi, bila disampaikan kepada orang yang cenderung memiliki mental penentang.[0000403]Walaupun kita berusaha menjelaskan semuanya,[0000404]agar apa yang kita katakan bisa difahami secara utuh oleh orang lain.[0000405]Tapi tetap saja, seorang penentang akan memahaminya secara parsial.[0000406]Dan dengan sengaja atau tidak, ia akan melupakan keterkaitan kata-kata yang kita sampaikan saat ini dengan yang telah lalu.[0000407]Oleh karena itu, saya ingin mencoba menggunakan sistem penomoran kalimat ini,[0000408]agar orang bisa melihat keterkaitan kata-kata yang kita sampaikan saat ini dan yang telah lewat.

[0000392][0000469]Salah satu hal yang saya prihatinkan adalah kesalahan fahaman umat terhadap Agamanya. [0000470]Hampir setiap Agama dihadapkan pada kesalah fahaman umat. [0000471]Hal seperti itu pernah juga dikemuakan oleh YM Dalai Lama.[0000472]Beberapa contoh bentuk kesalah fahaman umat terhadap agamanya adalah kasus kekerasan terhadap ahmadiyah, terorisme yang mengatas namakan Islam, trinitanism dalam kr****n, atheisme, politheisme dalam hindu dan ahimsaisme dalam buddhis.[0000473]Saya selalu mencari cara untuk bisa mengurai benang kusut kesalah fahaman tersebut.[0000474]Dan salah satu cara yang ingin saya coba tempuh untuk mengurai benang kusut kesalah fahaman tersebut adalah melalui metoda penomoran ini.[0000475]Karena saya yakin bahwa metoda ini akan mampu untuk menciptakan suatu diskusi yang harmoni, yang bisa membuat kebenaran-kebenaran menjadi tampak jelas, serta benang kusut kesalah fahaman dapat teruraikan.

[0000473][0000476]Saya tidak menanggap bahwa hanya orang lainlah yang memiliki kesalah fahaman, [0000477]sehingga dengan sistem yang saya buat ini, hanya kesalah fahaman mereka yang harus saya luruskan. [0000478]Tidaklah demikian, tapi saya juga menganggap bahwa mungkin saja sayalah yang memiliki banyak kesalah fahaman terhadap banyak hal.[0000479]Dan metoda ini saya ciptakan untuk mengenyakah kesalah fahaman saya maupun orang lain.[0000480]Sehingga bila diterapkan dalam suatu diskusi,[0000483]maka kebenaran akan terbuka tanpa ada yang merasa dipersalahkan.[0000481]Dengan begitu semoga tidak tercipta suatu keadaan yang saling menyerang dengan kata-kata, menghina atau menyudutkan.[0000484]Setidaknya hal itu akan lebih bisa banyak dikurangi.[0000482]karena semua dituntut untuk lebih fokus pada sistematika pemikiran.

[0000382][0000409]Selain itu, saya juga bisa menggunakan sistem ini untuk selain kebutuhan diskusi. [0000410]Untuk diri saya sendiri, sistem ini bermanfaat untuk penyusunan naskah. [0000411]Serta mempermudah dalam menuangkan ide-ide saya secara utuh dan terstruktur.[0000412]Sehingga hal tersebut bisa memperjelas fakta-fakta kebenaran dalam suatu penyelidikan yang saya lakukan.

[0000411][0000413]Salah satu contoh, selama ini saya menyusun banyak naskah meditasi. [0000414]Saya sangat ingin teknik meditasi yang selama ini saya pelajari dapat saya ajarkan kepada orang lain. [0000415]Untuk itu, saya telah menulis lebih dari 10.000 artikel tentang meditasi.[0000416]Tapi saya tetap merasa sulit mengajarkan meditasi pada orang lain melalui tulisan-tulisan tersebut.[0000417]Karena artikel-artikel tersebut tidak terintegrasi, dan difahami secara parsial oleh orang yang membacanya.[0000418]Dengan sistem penomoran kalimat ini, maka kedantipun saya memberikan naskah meditasi secara parsial,[0000419]tapi setiap kalimat akan terlihat jelas, dengan kalimat lain mana ia tersambung.[0000420]Sehingga mereka akan mengerti bahwa untuk bisa memahami naskah meditasi tersebut secara utuh, mereka harus menemukan kalimat dengan nomor index yang saya cantumkan.

[0000411][0000421]saya bisa menuangkan ide apapun yang ada dalam pikiran yang saya anggap benar. [0000422]Saya bisa lebih leluasa berkespresi dalam menuangkan ide-ide tersebut. [0000423]Dan saya merasa senang hati ketika saya melihat ide-ide yang saya tuangkan secara otomatis tersusun dan terstruktur.[0000424]Hal tersebut membuat saya merasa lebih mudah untuk mengeluasi ide-ide saya sendiri, untuk kemudian memperbaiki segala sesuatunya yang dianggap kurang tepat.[0000425]Dan skarang saya tidak terlalu khawatir naskah-naskah saya akan banyak disalah fahami oleh orang lain.[0000426]karena saya bisa menyajikan naskah-naskah secara lebih utuh,[0000427]kendatipun mungkin tetap terpotong-potong, tapi menjadi seperti sebuah cerita bersambung,[0000428]dimana disetiap akhir kisah yang dianggap belum selesai, penonton diberi tau "to be continue.."[0000429]Penonton pun tau, bahwa untuk memahami apa yang terjadi sebenarnya dalam kisah tersebut, ia harus menontonnya sampai akhir cerita.[0000430]Inilah mengapa bagi saya, sistem penomoran kalimat ini menjadi suatu hal yang sangat menyenangkan.[0000485]Dan saya yakin akan manfaatnya.

[0000427][0000428]dimana disetiap akhir kisah yang dianggap belum selesai, penonton diberi tau "to be continue.." [0000486]Tapi dalam naskah-naskah yang saya buat dengan sistem penomoran ini, [0000491]saya tidak mencantumkan kalimat "Cerita ini bersambung…"[0000487]Saya hanya menomori setiap kalimat.[0000488]Di mana setiap kalimat nomor tersebut, bisa menjadi induk di suatu paragraf atau naskah yang berbeda.[0000489]Dengan cara demikian, maka orang tidak akan kehilangan alur pemikiran.[0000490]Dan setiap pemikiran yang belum difahami secara utuh, dapat diperlengkapi kemudian.

[0000383][0000492]Salah satu contoh hasil artikel yang dibuat dengan sistem penomoran adalah artikel ini sendiri. [0000493]Setelah selesai menulis artikel, kemudian saya mengevaluasinya kembali. [0000494]Saya merasa senang dan puas atas hasilnya.[0000495]Saya merasa begitu bebas mengekspresikan pemikiran-pemikiran saya secara utuh.[0000496]Saya merasa semua yang harus saya sampaikan bisa tercurahkan dengan mudah.[0000497]Saya tidak takut ada bagian-bagian pemikiran saya yang ketinggalan.[0000498]Bila diibaratkan sebuah adonan, maka semua bumbu selengkapnya telah saya bubuhkan.[0000499]Sehingga rasa makanan menjadi sesuai yang diharapkan.[0000500]Walaupun sistem penomoran ini memiliki beberapa kekurangan.[0000501]Diantaranya nomor-nomor yang mungkin terasa mengganggu pandangan mata, karena tidak terbiasa.[0000502]Tapi bila mengingat fungsinya, maka saya punya harapan yang besar.[0000503]Bahwa sistem penomoran ini akan banyak manfaatnya bagi diri saya sendiri maupun orang lain.[0000514]Bila memang sistem ini ada manfaatnya,[0000515]saya tidak keberatan orang lain meniru sistem ini.[0000516]Karena saya mengharapkan kebahagiaan dan pencerahan bagi semua orang.


Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: Sistem Penomoran Kalimat
« Reply #2 on: 13 March 2011, 01:31:49 PM »
 ​​​‎​:p=))º°˚˚°º≈=Dнåнåнå=))º°˚˚°º≈º:p=))
 Kk rajin bngt membuat nomor...lucu bacanya... :))

Offline yudiboy

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 486
  • Reputasi: 14
  • Gender: Male
Re: Sistem Penomoran Kalimat
« Reply #3 on: 13 March 2011, 02:58:31 PM »
saya ngak ngerti ini maksudnya apaan yah
saya bertekad mau menjadi orang baik....tidak selingkuh...menopang orang tua...menjadi ayah yang baik...dan bermanfaat bagi orang banyak

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Sistem Penomoran Kalimat
« Reply #4 on: 13 March 2011, 03:14:43 PM »
 ???
1. Bagaimana menentukan penomorannya? Apakah disetiap awal kalimat, ataukah disetiap awal paragraf? Saya melihat tidak dapat menangkap cara pemberian nomor ini.
2. Kenapa ada nomor yg ditulis berdampingan, maksudnya untuk apa?
Contoh:
[0000411][0000413]Salah satu contoh, selama ini saya menyusun banyak naskah meditasi
3. Bisa diterangkan bagaimana logikanya memberikan nomor-nomor ini pada kalimat diskusi akan mampu menghindari kesalahpahaman diskusi?
4. Bisa diterangkan bagaimana penomoran ini mampu: [0000385]Artinya saya menjamin diri sendiri untuk tidak membuat kalimat yang sama secara berulang-ulang
5. Bisa menerangkan arti kalimat ini lebih jauh? [0000466]Fungsi-fungsi dari sistem penomoran kalimat ini adalah : menjaga keunikan kalimat, mencegah pembahasan yang berputar-putar, serta mewujudkan pemikiran yang terstruktur.

Saya tidak bisa menangkap maksud Bro Satria, demikian juga beberapa member lain... imo, tidak terbukti sistem penomoran ini berhasil membuat diskusi lebih baik...

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: Sistem Penomoran Kalimat
« Reply #5 on: 13 March 2011, 03:32:37 PM »
Ini maksudnya apa yah...? ::)
Elin gak ngerti....

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Sistem Penomoran Kalimat
« Reply #6 on: 13 March 2011, 04:32:06 PM »
???
1. Bagaimana menentukan penomorannya? Apakah disetiap awal kalimat, ataukah disetiap awal paragraf? Saya melihat tidak dapat menangkap cara pemberian nomor ini.

[0000381][0000517]Teknisnya, saya menomori setiap kalimat pada awal kalimat. [0000518]Jika hal ini saya lakukan secara manual, tentu akan merepotkan. [0000519]Tapi untuk membuat penomoran tersebut, kita bisa membuatnya secara otomatis dengan software.[0000520]Dalam hal ini, saya mempergunakan VBA untuk membuat menambahkan penomoran pada setiap awal kalimat.

[0000517][0000521]Fungsi dari setiap nomor adalah untuk menghubungkan (link) satu kalimat dengan kalimat lainnya. [0000522]Karena setiap kalimat memungkinkan memiliki anak kalimat lebih dari satu, [0000523]maka setiap kalimat perlu untuk diberi nomor.[0000524]mungkin ada kemiripan dengan sistem wikipedia,[0000525]dimana sauatu kata akan dihubungan dengan suatu judul artikel yang ada di wiki tersebut.[0000526]tapi sistem penomoran yang saya ciptakan ini memilliki perbedaan yang sistem wiki.[0000527]salah satu perbedaannya, sistem penomoran ini menggunakan nomor, tidak menggunakan link, serta bukan untuk digunakan bersama-sama seperti pada wiki.

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Sistem Penomoran Kalimat
« Reply #7 on: 13 March 2011, 04:42:22 PM »
Quote
2. Kenapa ada nomor yg ditulis berdampingan, maksudnya untuk apa?
Contoh:
[0000411][0000413]Salah satu contoh, selama ini saya menyusun banyak naskah meditasi

[0000517][0000528]Dan pada setiap awal paragraf, ada dua penomoran. [0000529]Nomor yang pertama untuk menjelaskan induk kalimat dari kalimat pertama di awal paragraf. [0000530]Sedangkan nomor kedua, merupakan nomor index dari kalimat awal paragraf tersebut.[0000531]Sebagai contoh paragraf nomor 413 didampingi nomor 411.[0000532]itu artinya kalimat pertama padal awal paragraf tersebut, memiliki induk kalimat no. 411.[0000533]supaya terlihat jelas, maka kita bisa menekan ctrl + F, lalu mengetikan angka 411 pada kolom Find di kolom bawah browser.[0000534]Dengan begitu akan lebih mudah terlihat dengan jelas strtuktur kalimatnya, kepada kalimat mana paragraf tersebut terhubung.

Offline Landy Chua

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 678
  • Reputasi: 29
  • Gender: Female
  • Berkelana untuk belajar Dhamma ^^
Re: Sistem Penomoran Kalimat
« Reply #8 on: 13 March 2011, 04:48:05 PM »
[01]saya adalah seekor tikus .[01] [02] termaksud dalam katageori sebagai makhluk mamalia . [02][03]  satu bulan saya melahirkan bbrp kali ..  [01][04] Saya juga sangat suka makan keju dan berantem dengan kucing  ;D



like that?  ???

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Sistem Penomoran Kalimat
« Reply #9 on: 13 March 2011, 04:49:22 PM »
Quote
3. Bisa diterangkan bagaimana logikanya memberikan nomor-nomor ini pada kalimat diskusi akan mampu menghindari kesalahpahaman diskusi?

jawaban dari pertanyaan anda ini ada pada nomor 411, 412, 421, 424, 426, 490

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Sistem Penomoran Kalimat
« Reply #10 on: 13 March 2011, 04:52:39 PM »
[01]saya adalah seekor tikus .[01] [02] termaksud dalam katageori sebagai makhluk mamalia . [02][03]  satu bulan saya melahirkan bbrp kali ..  [01][04] Saya juga sangat suka makan keju dan berantem dengan kucing  ;D



like that?  ???

[0000528][0000535]Dan harus diingat bahwa hanya awal paragraf saja yang diberi 2 nomor, yaitu pada awal kalimat. [0000536]Sedangkan kalimat-kalimat selanjutnya hanya diberi satu nomor saja.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Sistem Penomoran Kalimat
« Reply #11 on: 13 March 2011, 04:53:19 PM »
 [at] Satria:
terima kasih atas penjelasannya.. meskipun begitu, semuanya masih sangat membingungkan bagi saya, terutama manfaat penomoran ini agar diskusi menjadi lebih terarah dan tidak berputar-putar...

saya akan lihat terus deh penjelasan selanjutnya  ;D

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Sistem Penomoran Kalimat
« Reply #12 on: 13 March 2011, 04:54:49 PM »
[0000517][0000528]Dan pada setiap awal paragraf, ada dua penomoran. [0000529]Nomor yang pertama untuk menjelaskan induk kalimat dari kalimat pertama di awal paragraf. [0000530]Sedangkan nomor kedua, merupakan nomor index dari kalimat awal paragraf tersebut.[0000531]Sebagai contoh paragraf nomor 413 didampingi nomor 411.[0000532]itu artinya kalimat pertama padal awal paragraf tersebut, memiliki induk kalimat no. 411.[0000533]supaya terlihat jelas, maka kita bisa menekan ctrl + F, lalu mengetikan angka 411 pada kolom Find di kolom bawah browser.[0000534]Dengan begitu akan lebih mudah terlihat dengan jelas strtuktur kalimatnya, kepada kalimat mana paragraf tersebut terhubung.

OMG...      #-o 

::
« Last Edit: 13 March 2011, 04:57:43 PM by williamhalim »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Landy Chua

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 678
  • Reputasi: 29
  • Gender: Female
  • Berkelana untuk belajar Dhamma ^^
Re: Sistem Penomoran Kalimat
« Reply #13 on: 13 March 2011, 05:03:23 PM »
[0000528][0000535]Dan harus diingat bahwa hanya awal paragraf saja yang diberi 2 nomor, yaitu pada awal kalimat. [0000536]Sedangkan kalimat-kalimat selanjutnya hanya diberi satu nomor saja.

tapi intinya kira2 demikan ?   ::)

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Sistem Penomoran Kalimat
« Reply #14 on: 13 March 2011, 05:04:20 PM »
Quote
4. Bisa diterangkan bagaimana penomoran ini mampu: [0000385]Artinya saya menjamin diri sendiri untuk tidak membuat kalimat yang sama secara berulang-ulang

[0000385][0000537]Mungkin anda tahu dan mengalami sendiri, bahwa dalam suatu diskusi seringkali kita merasa harus membahas suatu hal yang berulang-ulang. [0000538]Apalagi ketika terjadi suatu perdebatan sengit dengan seseorang, [0000539]seringkali menjadi tidak kunjung usai karena munculnya pendatang baru yang ikut dalam suatu perdebatan.[0000540]Dan ia mempertanyakan atau membahas hal-hal yang sudah dibahas di halaman-halaman sebelumnya.[0000541]Hal itu mendorong kita membahas ulang, walaupun dengan gaya bahasa yang berbeda.[0000542]Karena faktanya, seringkali orang malas untuk searching untuk mencari dasar-dasar pemikiran kita yang ada di halaman-halaman sebelumnya.[0000543]Tapi dengan sistem yang saya buat, maka saya dengan mudah menampilkan nomor-nomor yang terkait dengn suatu bahasan.[0000544]Jadi kalau ada yang mempertanyakan ulang, maka sya tinggal menyebutkan sja nomor-nomornya.[0000545]Atau mendorong orang itu untuk memperhatikan koneksi setiap kalimat yang ada pawal paragraf.[0000546]Hal itu membuat dia mampu melihat strukture pemikiran kita secara utuh.[0000547]Dan membuat kita tidak perlu lagi membuat pernyataan berulang-ulang.[0000548]Selain itu sistem index pada tabel database lebih mempersempit peluang kita untuk membuat kalimat yang sama.