//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: bantu kakek wija.  (Read 26584 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline btj

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 183
  • Reputasi: 5
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: bantu kakek wija.
« Reply #15 on: 31 August 2014, 05:31:41 PM »
Selamat pagi anak anak
Pagi keeeek
Kek ini ada surat
Dari moruem
teman kakek
Umat agama lain.
Bacakanlah.

Kakek wija saya bertanya
Kalau tdk bisa jawab
Mending kakek pindah agama saya saja.
Pertanyaannya
Apakah agama kakek bertuhan.
ya.
apakah buddha bisa seperti tuhan sy.
apakah buddha bisa menciptakan bumi
Yg sedemikian besarnya sehingga ia tidak mampu
Mengangkatnya.
Jawab kakek bisa.
berarti ia tdk maha kuat.
Kakek jawab lagi
Tidak bisa
Berarti ia tidak maha pencipta.
Kakek takut di prita mulyasari kan
Teman teman bantu kakek ya.
jawablah dgn sopan
Agar tidak menyinggung umat agama lain
Bumi gak perlu diangkat karena bisa melayang sendiri.
Buddha gak perlu lagi mencipta karena sudah disediakan segalanya oleh Tuhan.
Buddha gak perlu sehebat Tuhan karena pada dasarnya keduanya sama hebat.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: bantu kakek wija.
« Reply #16 on: 31 August 2014, 06:35:46 PM »
Di luar saat ini banyak yang menuding kitab yang di miliki dari kaum yahudi, nasrani dan muslem adalah palsu. hal ini karena muncul nya kaum yazidi ke permukaan karena serangan ISIS, kaum yang mengakui mereka berdasarkan garis keturunan adam saja tidak seperti manusia lain yang berdasarkan garis keturunan adam dan hawa, pertanyaan timbul bagaimana dgn terjadi bencana banjir dimasa nuh seperti di ketahui nuh merupakan keturunan adam dan hawa, dimana keberadaan kaum yazidi yang merupakan garis keturunan adam saja di bahtera nuh?, hingga cerita banjir besar nuh hanya dianggap sebagai cerita karangan/buatan saja.

Quote
The tale of the Yazidis' origin found in the Black Book gives them a distinctive ancestry and expresses their feeling of difference from other races. Before the roles of the sexes were determined, Adam and Eve quarreled about which of them provided the creative element in the begetting of children. Each stored their seed in a jar which was then sealed. When Eve's was opened it was full of insects and other unpleasant creatures, but inside Adam's jar was a beautiful boychild. This lovely child, known as son of Jar grew up to marry a houri and became the ancestor of the Yazidis. Therefore, the Yazidis are regarded as descending from Adam alone, while other humans are descendants of both Adam and Eve.

http://en.m.wikipedia.org/wiki/Yazidi


Kemudian pertanyaan tentang kisah penciptaan di hari pertama dan penciptaan matahari, bulan dan bintang2 di hari hari berikut nya di banding kan dgn fakta sains?

Biarkan saja mereka berkicau toh pada akhirnya tiada yang menganggap mereka.
« Last Edit: 31 August 2014, 07:05:08 PM by kullatiro »

Offline sirimadevi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 21
  • Reputasi: 0
  • Gender: Female
  • Exert yourself today. Tomorrow is too late.
Re: bantu kakek wija.
« Reply #17 on: 01 September 2014, 12:29:35 AM »
Kalo menurut saya, tuhan dan surga di agama lain dijadikan sebagai tujuan hidup. Misalnya menyenangkan tuhannya, atau mencapai surga. Sedangkan dalam buddhis tidak demikian.

Untuk perumpamaan tentang lukisan, menurut saya "bingkai" dari kita adalah perbuatan kita sendiri. Kalau mereka punya tuhan untuk tujuan hidup di dunia dan dijanjikan surga, kita bermawas diri untuk saat ini. Jadi bertindak sesuai kesadaran diri. Kesadaran ini diperoleh dari dhamma yg di ajarkan Sang Buddha.

Ini pendapat saya, maap kalo salah..

Offline Meruem

  • Teman
  • **
  • Posts: 88
  • Reputasi: -4
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: bantu kakek wija.
« Reply #18 on: 01 September 2014, 12:13:50 PM »
Di luar saat ini banyak yang menuding kitab yang di miliki dari kaum yahudi, nasrani dan muslem adalah palsu. hal ini karena muncul nya kaum yazidi ke permukaan karena serangan ISIS, kaum yang mengakui mereka berdasarkan garis keturunan adam saja tidak seperti manusia lain yang berdasarkan garis keturunan adam dan hawa, pertanyaan timbul bagaimana dgn terjadi bencana banjir dimasa nuh seperti di ketahui nuh merupakan keturunan adam dan hawa, dimana keberadaan kaum yazidi yang merupakan garis keturunan adam saja di bahtera nuh?, hingga cerita banjir besar nuh hanya dianggap sebagai cerita karangan/buatan saja.

http://en.m.wikipedia.org/wiki/Yazidi


Kemudian pertanyaan tentang kisah penciptaan di hari pertama dan penciptaan matahari, bulan dan bintang2 di hari hari berikut nya di banding kan dgn fakta sains?

Biarkan saja mereka berkicau toh pada akhirnya tiada yang menganggap mereka.
ah kk jeruk... kalo dongeng manusia sinar ngambang di atas aer padahal blm ada matahari sama fakta sains gmana ntu?? klop ame fakta sains yee??

Offline Meruem

  • Teman
  • **
  • Posts: 88
  • Reputasi: -4
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: bantu kakek wija.
« Reply #19 on: 01 September 2014, 12:17:53 PM »
Kalo menurut saya, tuhan dan surga di agama lain dijadikan sebagai tujuan hidup. Misalnya menyenangkan tuhannya, atau mencapai surga. Sedangkan dalam buddhis tidak demikian.

Untuk perumpamaan tentang lukisan, menurut saya "bingkai" dari kita adalah perbuatan kita sendiri. Kalau mereka punya tuhan untuk tujuan hidup di dunia dan dijanjikan surga, kita bermawas diri untuk saat ini. Jadi bertindak sesuai kesadaran diri. Kesadaran ini diperoleh dari dhamma yg di ajarkan Sang Buddha.

Ini pendapat saya, maap kalo salah..
:o klo di wihara2 ada silena sugatim yanti artinye ape tuh?


Offline wijananda

  • Teman
  • **
  • Posts: 95
  • Reputasi: -10
  • brahmajala. sutra
Re: bantu kakek wija.
« Reply #20 on: 01 September 2014, 03:41:05 PM »
Uhuk uhuk uhuk
Sdri sirima
Jangan dengarkan dia.
Ini kakek ada rahasia
Uhuk uhuk uhuk

Banyak sila banyak salah
Sedikit sila sedikit salah
Tidak ber sila tidak salah.

Tiap orang punya standar
Bingkai masing masing
Jangan dengarkan dia
Ingat kata kata diatas.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: bantu kakek wija.
« Reply #21 on: 01 September 2014, 06:58:18 PM »
duh cucu yang manis mari kita duduk menikmati indahnya bulan purnama yang akan datang sambil mencicipi kue bulan, cu sudah makan kue bulan pas tanggal 8 september 2014 adalah hari festival musim gugur dimana kita biasanya mencicipi kue bulan sambil memandang keindahan rembulan di atas langit di katakan saat ini sebagai super moon.

cu tahukah warna yang di sukai tuhan?

Offline wijananda

  • Teman
  • **
  • Posts: 95
  • Reputasi: -10
  • brahmajala. sutra
Re: bantu kakek wija.
« Reply #22 on: 01 September 2014, 07:37:22 PM »
Uhuk uhuk uhuk
Aduh kakek wija sengaja
Menjauhkan sdri dari sila.
Dari cara menjawabnya saja
Kakek sarankan membuat bingkai
Kehidupannya dengan sradha saja.

Bagaimana membedakan baik buruk dgn sradha.
Dengan selalu merenungkan buddha.
Bagaimana beliau memberi teladan
Dalam kehidupannya.

Sila terkadang membuat orang jadi kuat
Oleh sekitarnya dipandang kaku, kolot, dst
Kamu siap tdk jadi seperti itu.

jeruk kuning
siapa pun anda
Tampaknya anda sangat berpengaruh disini.
Si meriam saja panggil kakak.

Kakek wija akan jawab
pertanyaan jeruk kuning
Dengan di sesi yg lain
Berkenaan dgn proses kasina
Membentuk kesombongan.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: bantu kakek wija.
« Reply #23 on: 01 September 2014, 09:26:12 PM »
cu sila adalah yang paling dasar, tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berbuat asusila, tidak berbohong, tidak meminum dan memakan yang dapat menghilangkan kesadaran diri.

ini lah dasar nya orang yang tidak pernah menjalani nya tidak tahu kekuatan nya, keajaiban dapat terjadi, hal2 yang mencengangkan dapat di terjadi di sekitar mu, latih lah setiap hari.

Metta adalah cinta, saat ini semua berkata saya mencintai mu tuhan tapi cinta tersebut bersyarat ada yang minta kesembuhan, berkah kehidupan, bahkan ada yang berkata pada saat pemilu pilpres 2014 mendesak tuhan untuk memenangkan prabowo, dll.

metta atau cinta sejati nya tulus ikhlas tanpa pamrih kepada siapa pun bahkan terhadap tuhan bila memang mencintai nya tanpa syarat dan pamrih.

dengarlah metta dari brahmavihara

semoga aku berbahagia
semoga aku bebas dari kebencian
semoga aku bebas dari penderitaan
semoga aku bebas dari gangguan
semoga aku bebas dari perlakuan buruk
semoga aku melihat diri ku sendiri dengan kelembutan (with ease).

semoga semua mahluk berbahagia
semoga semua mahluk bebas dari kebencian
semoga semua mahluk bebas dari penderitaan
semoga semua mahluk bebas dari ganguan
semoga semua mahluk bebas dari perlakuan buruk
semoga semua mahluk melihat diri mereka sendiri dengan kelembutan (with ease).

seperti seorang ibu mencintai anaknya, sang ibu ingin anak nya berbahagia (misalnya dengan meninabobokan sang bayi), sang ibu ingin anak nya bebas dari kebencian, bebas dari derita (misalnya:bebas dari gigitan nyamuk atau serangga), bebas dari ganguan (sang ibu akan mengusir serangga seperti nyamuk dan lain nya yang mendekati sang anak), bebas dari perlakuan buruk (dgn mengayunkan dengan ringan ranjang bayi tersebut), sang ibu selalu memandang nya dengan kelembutan (tanpa prasangka).

dgn melihat hal ini cu di kau bisa melihat dunia siapa saja yang mencintai mu dgn sesungguh nya dan siapa yang tidak, jangan terjebak dgn kata cinta.


mari kita nikmati kue bulan sambil memandang bulan purnama dgn keindahan cinta yang sejati.
« Last Edit: 01 September 2014, 09:37:49 PM by kullatiro »

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: bantu kakek wija.
« Reply #24 on: 01 September 2014, 10:25:58 PM »
Hanya pertanyaan renungan.

Bagaimana seseorang bisa membandingkan Buddha dengan tuhan saat orang tersebut tidak memiliki deskripsi mengenai tuhan dengan jelas bahkan tidak bisa membuktikan hasil deskripsinya tersebut?

Jika dikatakan sendiri bahwa seseorang memiliki standar bingkai masing-masing, lalu apa haknya seseorang menilai suatu agama tertentu harus bertuhan? Bukankah keindahan sebuah lukisan dinilai dari lukisan itu sendiri bukan dari bingkainya? Bukankah lukisan dibuat terlebih dulu daripada bingkainya?

Bagaimana seseorang menjadi sukses jika ia takut akan suatu kesalahan yang ia buat? Jika takut kesalahan, akanlah Thomas A. Edison melanjutkan penelitiannya dan menemukan bola lampu yang baik? Jika seseorang takut akan kesalahan dalam melatih sila yang dasarnya merupakan instrumen pengendali diri, dapatkah seseorang fasih mengendalikan diri? Atau mungkinkah jangan-jangan ia tidak tahu apa sila itu dan untuk apa sila itu?

Bagaimana mungkin seseorang berpegang pada sraddha tapi mengesampingkan sila dengan hanya selalu merenungkan Buddha? Tidakkah ia tahu bahwa justru Buddha sendiri merupakan sila yang hidup, perwujudan dari sila?

Selanjutnya no comment.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: bantu kakek wija.
« Reply #25 on: 01 September 2014, 10:27:02 PM »
:o klo di wihara2 ada silena sugatim yanti artinye ape tuh?



Silena sugatim yanti berarti dengan sila menuju (terlahir) di alam bahagia. Tidak ada dalam kalimat tersebut yang menunjukkan sugati adalah tujuan terakhir atau tertinggi. Jadi adalah salah jika memiliki pemikiran bahwa sugati adalah tujuan tertinggi.

 “Nibbanam paramam vadanti Buddha – Nibbana adalah yang tertinggi demikian sabda Buddha.” (Dhammapada 184).

Selanjutnya no comment.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Meruem

  • Teman
  • **
  • Posts: 88
  • Reputasi: -4
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: bantu kakek wija.
« Reply #26 on: 02 September 2014, 04:25:28 PM »
Silena sugatim yanti berarti dengan sila menuju (terlahir) di alam bahagia. Tidak ada dalam kalimat tersebut yang menunjukkan sugati adalah tujuan terakhir atau tertinggi. Jadi adalah salah jika memiliki pemikiran bahwa sugati adalah tujuan tertinggi.

 “Nibbanam paramam vadanti Buddha – Nibbana adalah yang tertinggi demikian sabda Buddha.” (Dhammapada 184).

Selanjutnya no comment.
emg ga lg omong tujuan terakhir... tp kesannya buddhis ga ingin mencapai surga gitu... pdhl smua jg ambil sila spy mencapai surga jg kan??

Kalo menurut saya, tuhan dan surga di agama lain dijadikan sebagai tujuan hidup. Misalnya menyenangkan tuhannya, atau mencapai surga. Sedangkan dalam buddhis tidak demikian.

Untuk perumpamaan tentang lukisan, menurut saya "bingkai" dari kita adalah perbuatan kita sendiri. Kalau mereka punya tuhan untuk tujuan hidup di dunia dan dijanjikan surga, kita bermawas diri untuk saat ini. Jadi bertindak sesuai kesadaran diri. Kesadaran ini diperoleh dari dhamma yg di ajarkan Sang Buddha.

Ini pendapat saya, maap kalo salah..

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: bantu kakek wija.
« Reply #27 on: 02 September 2014, 04:51:51 PM »
tujuan mengambil sila adalah lebih memudahkan mempelajari sutta, dgn tubuh dan pikiran yang jernih seperti tempayan/guci air/ gelas air minum yang dibersihkan setiap hari hingga tidak keracunan dan dapat mencerap dhamma dgn baik.
« Last Edit: 02 September 2014, 04:53:38 PM by kullatiro »

Offline wijananda

  • Teman
  • **
  • Posts: 95
  • Reputasi: -10
  • brahmajala. sutra
Re: bantu kakek wija.
« Reply #28 on: 02 September 2014, 06:31:44 PM »
Uhuk uhuk uhuk
Terpaksa kakek benarkan.
Jeruk kuning
Sila itu adalah alat
Bukan dasar.

Seperti jari menunjuk ke bulan
Jari itu bukanlah bulan.

demikian pula sila itu bukan tujuan.
dasar agama adalah keyakinan.
dengan keyakinan pula
Orang berkerja membersihkan dirinya.dst dst dst.
sdri yg baik

U anda lebih baik belajar agama
Dari belakang dengan menjadikan
Buddha sebagai teladan didepan.

Sila uhuk uhuk uhuk
Hanya sesuai u mereka yg
berani dan tegas sekali.
berani benar dan mempertahankannya

Bukan seperti itu
berani salah.


Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: bantu kakek wija.
« Reply #29 on: 02 September 2014, 06:45:05 PM »
sila bisa di katakan sebagai alat juga dasar untuk pengembangan diri tanpa sila endapan lumpur tetap ada hingga menghalangi.

Bila tidak percaya coba gelas minum cucu tidak usah di cuci selama sebulan dan pergunakan lah gelas tersebut setiap hari selama sebulan tersebut untuk minum entah untuk minum air, susu, susu coklat, kopi, cocacola, dll(jgn gunakan gelas lain),  semoga tidak masuk rumah sakit yah!

« Last Edit: 02 September 2014, 06:54:05 PM by kullatiro »

 

anything