Maaf, ngangkat topic lama...
Cuma ingin berbagi apa yg baru tertuang...Buddhism (yang tidak menyembah apapun) menurut gue,
cukup sesuai dengan Pancasila Sila pertama (Ketuhanan yang maha esa).
Sesuai darimana ?
Kita coba bahas dari Ketuhanan.
Tuhan di combo dengan imbuhan ke-an,
Bukan membahas sesuatu/seseorang/wujud/object.
Akan tetapi...
lirik sinidan mengingat "Ketuhanan" pada sila pertama Pancasila memiliki fungsi yang "membentuk kata sifat",
yang berarti:
Ketuhanan yang maha esa bisa diartikan menjadi:
Memiliki sifat tuhan yang maha esa.
Sampai disini setuju ?
Masih tidak ?
Lanjut lagi...
Kita coba bahas si definisi "esa".
Pasti anda-anda korban kegelapan orde-baru bakalan berteriak... "satu!!!"
Mari kita coba berlogika,
Jikalau Esa = Tunggal,
lalu apa artinya Eka (seperti dalam Bhinneka Tunggal Ika) ?
Nah sudah bisa dipahami ? Belum?
Ya sudah saya copas dari bahasa asli'nya sono.
["eka"] = "same; certain; unknown, (used for the indefinite article), One, (only in the sing,), in plural it gives the meaning `some`,xxxadj,";
["eka,msa"] = "definite; sure; pertaining to one shoulder,xxxadj,";
["eka,msika"] = "definite; sure; pertaining to one shoulder,xxxadj,";
["esa"] = "(euphonic form of eso), that person,";
["esati"] = "seeks; searches,xxxes + a";
["esanaa"] = "seeking; longing,xxxf,";
Semoga post tersebut membuka pemikiran anda