//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Penyesalan dan Pertobatan  (Read 3562 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Penyesalan dan Pertobatan
« on: 21 August 2007, 03:11:25 PM »
APABILA SUDAH MENGHADAP MIMBAR NERAKA, HANYA ADA RASA PENYESALAN DAN PERTOBATAN
 
Cerita :
 
Di daerah Chong Yang ada seorang bermarga Shu, dia berasal dari keluarga yg berada dan apalagi dia mempunyai pengetahuan yg tinggi, di kehidupan sehari-harinya sangatlah baik dan banyak mebantu orang. Tetapi sayang sejak muda kurang mawas diri, semua syair ciptaannya berisi tentang cinta, sehingga merusak kebajikannya. Sehingga setiap saat mengikuti ujian, dia selalu gagal, lalu setelah meninggal dunia barulah tahu semua dosa dosanya dan arwahnya kembali ke rumah untuk memberi pesan kepada anakmya untuk banyak mencetak kitab suci supaya mengurangi semua dosa-dosanya.
Pesan yg berupa syair itu adalah sebagai berikut :
"Bunga Mei di gunung es bermekar kembali,
Embun menetes membasahi mimbar kumala,
Bunga berguguran namun wajah masih seperti dulu,
Cemara ditengah salju mempertahankan keteguhan,
Memang kehidupan manusia ibarat sebuah mimpi,
Mana tahu segalanya sudah diatur oleh langit,
Waktu ajal bagi seorang satria, Sulit untuk dikatakan,
Yang pasti cepatlah memupuk pahala serta kebajikan".
 
Dan dia menulis syair lagi seperti dibawah ini :
"Berpisah dengan anak istri, roh menuju kealam baka,
Air mataku terus bercucuran tiada henti-hentinya,
Manusia hidup haruslah banyak berbuat kebaikan,
Walau ajal akan tiba, namun masih dapat di tunda,
Paling menderita tak lain adalah saat di alam baka,
Baik dan jahat, masing-masing ada balasannya,
Hukum disana sangatlah adil dan menakutkan,
Kaya atau miskin, semuanya sama tiada perbedaan,
Orang baik akan mendapat pujian dari para dewa,
Dan yg jahat akan mendapat hukuman di neraka,
Tidak peduli bagaimana anda pandai bersilat lidah,
Buku bukti ditangannya sulit untuk dikelabuhi,
Diatas itu telah tercatat dengan sangat jelas,
tidak ada masalah apapun juga yg terlewatkan,
Setiap orang dari kecil sudah menegakkan cita-cita,
Kalau tidak berzinah, hidupnya paling berbahagia,
menjalankan bakti, hormat kakak dan sayang adik,
Meneladani semua jejak dan teladan dari para suci,
Nafsu tidak terkendali, inilah yg paling disesalkan,
Sulit melepaskan diri dari dosa dan karma buruk,
Bermuka tebal, maka berani dibicarakan ke luar,
Sebenarnya hatiku sangatlah sedih dan menderita,
Sejak muda sering melakukan beberapa masalah,
Bermain cinta palsu serta membohongi orang,
Dengan kata-kata manis merayu dan menggoda,
Niatku semakin bertambah untuk bermain jodoh sesat,
Tidak tahu telah berapa orang yg kucelakai,
Sehingga merusak semua masa depanku,
Tidak tahu bertobat,
Sulit untuk melewati gerbang naga dan pintu harimau,
Sayang belum sempat menikmati perjamuan besar,
Aku telah putus asa tidak mempunyai harapan,
Untunglah aku dengan sepenuh hati dalam bekerja,
Dan ada seorang budiman yg amat aneh,
Membantuku untuk membereskan segala masalah,
Hanya dosa berzinah yg sulit untuk dibereskan,
Beliau menasihatiku untuk lebih banyak berbuat baik,
Masalah itu barulah dapat di selesaikan,
Tahun ini merupakan tahun yg terakhir,
Tubuh digerogoti penyakit sulit untuk sembuh kembali,
Tiba-tiba tubuh tidak dapat bergerak lagi,
Bulan purnama dimusim gugur, tidak sebulat hatiku,
Arwah menuju alam baka, baru tahu untuk waspada,
Hakim neraka bertindak tegas, tanpa pandang buluh,
Aku dihukum bakar diatas baja api yg panas,
Dan masih ada hukuman lainnya yg menanti,
Anakku cepatlah kamu berikrar untuk menolong ayah,
Membaca paritta dan meyebarluaskan ajaran BUDDHA,
Pertama : Jangan sekali-kali melakukan perzinahan,
Kedua    : Janganlah mengikuti aliran yg sesat,
Berpantanglah untuk berbuat segala kejahatan,
Barulah jiwa dapat terjamin dan usia diperpanjang,
Dosaku takkan terhapus oleh kebaikan yg kecil saja,
Kalau ingin terlepas dari hukuman dineraka ini,
Haruslah dengan menasihati umat manusia,
Berbuat jasa pahala serta memupuk kebajikan,
Ceritakanlah kisahku ini kepada orang lain,
Sampai menyebarluaskan ke empat penjuru dunia,
Membuat sebuah buku dan setiap hari dilaksanakan,
Mencatat berapa perak yg telah disumbangkan,
Jasa pahala seperti itu sungguh tidak kecil adanya,
Para dewa pasti akan merasa sangat gembira,
Sangat disayangkan, kemarin sewaktu pemakaman,
Membakar uang kertas itu tiada gunanya sama sekali,
Lebih baik memohon dan bertobat di depan Buddha,
Mencetak buku suci, jasa yg tak terbatas adanya."
 
Kemudian anak-anaknya mengundang seorang biksu untuk mendermakan Cing Kang Cing dan mencetak buku suci sebanyak 3000 buku, barulah ayahnya dapat terlepas dari penderitaan. Kalau misalnya anak-anaknya tidak berbakti dan tidak mendengar semua nasihatnya, sungguh sangatlah sulit untuk dapat menolong dia keluar dari penjara neraka. Walaupun ia sudah berpikir untuk bertobat, namun sudah terlambat untuk menebus semua dosa-dosanya.
 
S E K I A N
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are