//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: pernyataan seorang teman ttg Buddha  (Read 12440 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline JackDaniel

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 824
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
pernyataan seorang teman ttg Buddha
« on: 02 April 2011, 11:41:18 PM »
Namo Buddhaya,

sharing-sharing ahh..
teman2 beberapa pekan lalu ada acara Dhamma Talk oleh Bhante Ajahn Brahm di Batam, kebetulan saya ada ikut acara tersebut.
sampai di tempat acara ketemu teman saya yg merupakan seorang Kristiani ,singkat cerita
pada acara tersebut seorang peserta menanyakan siapakah manusia pertama versi Buddhism, dan Ajahn Brahm menerangkan serta menceritakan asal usul bumi berdasarkan Buddhism. setelah mendengar jawaban tersebut teman saya lgsg update status BBM blg kalo Ajahn Brahm menyangkal penciptaan tuhan, bsonya saya chat diaa, katanya acaranya pake topik yg membohong pergi dan intinya mengajarkan kita tidak percaya tuhan x_x
trus dia  blg dia mantan Buddhis dan sangat menghormati tokoh Siddharta, pointnya adalahhhhh :
"sebelum sang Buddha wafat keracunan dan sakit perut, dia berkata "saya pencari kebenaran tapi saya bukan kebenaran"  :o

dari mana asal pernyataan sang Buddha keracunan dan sakit perut, apa teman2 pernah dgr tman kristiani nya yg berkata demikian?
trus saya nanya dia sejak kapan sang Buddha keracunan, dia blg ada deh coba cari aja

sotoy dahhh
"Karena pandangan yang salah orang bodoh menghina ajaran mulia, orang suci dan orang bijak. Ia akan menerima akibatnya yang buruk, seperti rumput kastha yang berbuah hanya untuk menghancurkan dirinya sendiri".

DHAMMAPADA, syair 164

Offline Predator

  • Sebelumnya: Radi_muliawan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 585
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
  • Idealis tapi realistis dan realistis walau idealis
Re: pernyataan seorang teman ttg Buddha
« Reply #1 on: 03 April 2011, 12:59:23 AM »
kalau teman langsung.. belum, tapi pernah baca debat pendeta kristiani vs atheist di BBC online kebetulan bawa-bawa Buddha, dimana pendeta pendebat itu bilang temannya di jepang bilang Buddha mencari kebenaran hingga meninggal dan belum menemukannya.. entah opini itu muncul dari mana

sebenarnya kalau kita baca sutta seperti Mahaaparinibbaana Sutta, dan mungkin kita dapat menunjukan kalau perkataan sebelum parinibbana "saya pencari kebenaran tapi saya bukan kebenaran" adalah tidak benar, karena dalam Digha Nikaya II:156 perkatannya berbeda

dan jika memang menghormati sekiranya yg bersangkutan mau menerima pandangan yg kelirunya di luruskan ;D

Namo Buddhaya,

sharing-sharing ahh..
teman2 beberapa pekan lalu ada acara Dhamma Talk oleh Bhante Ajahn Brahm di Batam, kebetulan saya ada ikut acara tersebut.
sampai di tempat acara ketemu teman saya yg merupakan seorang Kristiani ,singkat cerita
pada acara tersebut seorang peserta menanyakan siapakah manusia pertama versi Buddhism, dan Ajahn Brahm menerangkan serta menceritakan asal usul bumi berdasarkan Buddhism. setelah mendengar jawaban tersebut teman saya lgsg update status BBM blg kalo Ajahn Brahm menyangkal penciptaan tuhan, bsonya saya chat diaa, katanya acaranya pake topik yg membohong pergi dan intinya mengajarkan kita tidak percaya tuhan x_x
trus dia  blg dia mantan Buddhis dan sangat menghormati tokoh Siddharta, pointnya adalahhhhh :
"sebelum sang Buddha wafat keracunan dan sakit perut, dia berkata "saya pencari kebenaran tapi saya bukan kebenaran"  :o

dari mana asal pernyataan sang Buddha keracunan dan sakit perut, apa teman2 pernah dgr tman kristiani nya yg berkata demikian?
trus saya nanya dia sejak kapan sang Buddha keracunan, dia blg ada deh coba cari aja

sotoy dahhh

« Last Edit: 03 April 2011, 01:03:24 AM by Radi_muliawan »
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: pernyataan seorang teman ttg Buddha
« Reply #2 on: 03 April 2011, 01:03:13 AM »
Namo Buddhaya,

sharing-sharing ahh..
teman2 beberapa pekan lalu ada acara Dhamma Talk oleh Bhante Ajahn Brahm di Batam, kebetulan saya ada ikut acara tersebut.
sampai di tempat acara ketemu teman saya yg merupakan seorang Kristiani ,singkat cerita
pada acara tersebut seorang peserta menanyakan siapakah manusia pertama versi Buddhism, dan Ajahn Brahm menerangkan serta menceritakan asal usul bumi berdasarkan Buddhism. setelah mendengar jawaban tersebut teman saya lgsg update status BBM blg kalo Ajahn Brahm menyangkal penciptaan tuhan, bsonya saya chat diaa, katanya acaranya pake topik yg membohong pergi dan intinya mengajarkan kita tidak percaya tuhan x_x
trus dia  blg dia mantan Buddhis dan sangat menghormati tokoh Siddharta, pointnya adalahhhhh :
"sebelum sang Buddha wafat keracunan dan sakit perut, dia berkata "saya pencari kebenaran tapi saya bukan kebenaran"  :o

dari mana asal pernyataan sang Buddha keracunan dan sakit perut, apa teman2 pernah dgr tman kristiani nya yg berkata demikian?
trus saya nanya dia sejak kapan sang Buddha keracunan, dia blg ada deh coba cari aja

sotoy dahhh

Sang Buddha memang keracunan kan di Mahaparinibbana Sutta ? Yang sisanya dapat dari mana tuh ya, ngasal aja dia...

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: pernyataan seorang teman ttg Buddha
« Reply #3 on: 03 April 2011, 01:19:38 AM »
Pada saat kesendirian-Nya itu, Sang Bhagava menetapkan bahwa Ia akan Parinibbana (kemangkatan mutlak) tiga bulan dari saat itu.

Kemudian, Sang Bhagava bersama dengan Bhikkhu Ananda menuju Balairung Puncak di Mahavana dan memintanya untuk memanggil semua bhikkhu yang berada di sekitar Vesali untuk berkumpul di aula pertemuan.

Setelah membabarkan mengenai Ketiga Puluh Tujuh Syarat Pencerahan (Bodhipakkhiyadhamma) kepada Sangha Bhikkhu, Sang Bhagava memberitahukan saat Parinibbana-Nya: “Dengarkanlah, para Bhikkhu, sekarang Saya nyatakan kepada kalian: semua hal yang terkondisi pasti akan hancur. Berjuanglah dengan penuh kesadaran! Wafatnya Tathagata tak lama lagi akan terjadi. Tiga bulan sejak saat ini, Tathagata akan mencapai Parinibbana.”

Inilah yang dikatakan Sang Bhagava. Setelah mengatakan hal ini, Sang Bhagava melantunkan syair berikut:

“Telah lanjut usia-Ku, hidup-Ku hanya tersisa sedikit. Aku akan berangkat meninggalkan kalian. Aku telah menjadikan diri-Ku sebagai pernaungan-Ku sendiri. Berusahalah dengan tekun dan dengan perhatian murni! Bersikap baik, O para Bhikkhu! Dengan pikiran yang terpusat penuh, jagalah batin kalian! Barang siapa berusaha dengan tekun dalam ajaran ini, akan meninggalkan lingkaran tumimbal lahir dan mencapai akhir segala derita.”

MAKANAN TERAKHIR SANG BHAGAVA

Kemudian, setelah Sang Bhagava tinggal di Bhoganagara, Ia melanjutkan perjalanan ke Pava dengan sekumpulan besar bhikkhu dan tinggal di hutam mangga milik Cunda, putra si pandai besi (kammaraputta).

Mendengar berita kedatangan Sang Bhagava di hutan mangganya, Cunda segera menghadap Sang Bhagava dan memberi sembah hormat pada-Nya. Sang Bhagava memberinya dorongan dengan pembabaran Dhamma serta membahagiakannya dalam latihan Dhamma. Setelah mendengarkan Dhamma, Cunda mengundang Sang Bhagava beserta Sangha bhikkhu untuk menerima persembahan dana makanan keesokan harinya. Sang Bhagava menyetujuinya dengan berdiam diri.

Keesokan harinya, Cunda mempersiapkan makanan yang mewah, termasuk masakan khusus yang disebut sukaramaddava (menurut Digha Nikaya Atthakatha, sukaramaddava atau daging babi lunak adalah daging seekor babi yang tidak terlalu muda atau terlalu tua, namun yang tidak dibunuh khusus untuk-Nya [pavattamamsa]; sebagian ahli menafsirkannya sebagai beras lunak yang ditanak dengan lima macam makanan olahan dari sapi; sementara sebagian ahli lainnya mengatakan bahwa makanan tersebut adalah makanan khusus yang dipersiapkan dengan ramuan tertentu yang lezat dan sangat bergizi yang disebut rasayana).

Ketika makanan dipersembahkan, Sang Bhagava meminta Cunda untuk menghidangkan sukaramaddava kepada diri-Nya semata, dan menghidangkan makanan lainnya bagi Sangha bhikkhu. Seusai makan, Sang Bhagava meminta Cunda untuk memendam sisa sukaramaddava itu di dalam lubang karena Ia tidak melihat siapa pun yang mampu mencernanya dengan baik. Namun, setelah makan, sejenis disentri akut menyerang Sang Bhagava, dan menyebabkan kucuran darah yang disertai rasa sakit yang amat menusuk. Sang Bhagava menahan rasa sakit ini tanpa mengeluh dan tetap berperhatian murni dengan pemahaman jernih. Dengan menahan sakit, Sang Bhagava berkata, “Mari, kita pergi ke Kusinara.”

  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: pernyataan seorang teman ttg Buddha
« Reply #4 on: 03 April 2011, 05:41:46 AM »
Namo Buddhaya,

sharing-sharing ahh..
teman2 beberapa pekan lalu ada acara Dhamma Talk oleh Bhante Ajahn Brahm di Batam, kebetulan saya ada ikut acara tersebut.
sampai di tempat acara ketemu teman saya yg merupakan seorang Kristiani ,singkat cerita
pada acara tersebut seorang peserta menanyakan siapakah manusia pertama versi Buddhism, dan Ajahn Brahm menerangkan serta menceritakan asal usul bumi berdasarkan Buddhism. setelah mendengar jawaban tersebut teman saya lgsg update status BBM blg kalo Ajahn Brahm menyangkal penciptaan tuhan, bsonya saya chat diaa, katanya acaranya pake topik yg membohong pergi dan intinya mengajarkan kita tidak percaya tuhan x_x
trus dia  blg dia mantan Buddhis dan sangat menghormati tokoh Siddharta, pointnya adalahhhhh :
"sebelum sang Buddha wafat keracunan dan sakit perut, dia berkata "saya pencari kebenaran tapi saya bukan kebenaran"  :o

dari mana asal pernyataan sang Buddha keracunan dan sakit perut, apa teman2 pernah dgr tman kristiani nya yg berkata demikian?
trus saya nanya dia sejak kapan sang Buddha keracunan, dia blg ada deh coba cari aja

sotoy dahhh


uda biasa toh, orang kanesten klo ga buat sensasi bukan "obat saleb anti jamur nomor satu" walau mereka harus berdusta atau jika perlu memutarbalikkan kenyataan demi kejayaan ajaran kanesten dan tuhan nya...

bkn cm 1 kali ini aja mereka demikian, dilain kesempatan hal serupa beberapa kali terjadi... trutama di kanesten garis keras... kanesten aliran bethel dan turunan nya, berthani, mawar sharon...

giliran agama kanesten kita ulas sesuai kitab tuhan nya, tanpa di ubah2, eh malah ngatain orang menghina/mengolok/mengejek agama nya... dodol n egois abis... merasa terlalu diberkati si gusti brewok, sehingga beranggapan yg lain selalu salah/buruk kecuali yg ia imani tanpa berani mengkritisi...

tipikal orang yg tidak mengetahui kebenaran, namun hanya mendengar dari seseorang atau hanya membaca sekilas, kemudian berani berstatment, pasti muncul jawaban ini "ada deh coba cari aja" tp klo orang benar2 menguasai apa yg ia pelajari/temukan sendiri di suatu sumber yg akurat, tidak mungkin ia akan mengatakan demikian, tp dengan bangga n senang hati menunjukan referensi/sumber yg menyebutkan seperti yg ia katakan...

klo aa mau berpikir n bertindak dodol seperti kelompok kanesten pasti aa akan tulis : "ya gusti buddha, buka lah pintu hati mereka, buka lah pikiran mereka, agar mereka dapat berpikir jernih dan dapat melihat apa adanya, kebenaran sebagai kebenaran, ampuni karma buruk mereka karena mereka tidak tau apa yg mereka katakan dikarena kebodohan mereka... sadhu... sadhu... sadhu..."

kesan nya wah ya, seakan kita adalah pihak yg tertindas, terkasihani namun benar... ya lip service yg luar biasa hanya terjadi dikalangan kanesten dan konco2 nya semata...

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: pernyataan seorang teman ttg Buddha
« Reply #5 on: 03 April 2011, 09:41:49 AM »
uda biasa toh, orang kanesten klo ga buat sensasi bukan "obat saleb anti jamur nomor satu" walau mereka harus berdusta atau jika perlu memutarbalikkan kenyataan demi kejayaan ajaran kanesten dan tuhan nya...

bkn cm 1 kali ini aja mereka demikian, dilain kesempatan hal serupa beberapa kali terjadi... trutama di kanesten garis keras... kanesten aliran bethel dan turunan nya, berthani, mawar sharon...

giliran agama kanesten kita ulas sesuai kitab tuhan nya, tanpa di ubah2, eh malah ngatain orang menghina/mengolok/mengejek agama nya... dodol n egois abis... merasa terlalu diberkati si gusti brewok, sehingga beranggapan yg lain selalu salah/buruk kecuali yg ia imani tanpa berani mengkritisi...

tipikal orang yg tidak mengetahui kebenaran, namun hanya mendengar dari seseorang atau hanya membaca sekilas, kemudian berani berstatment, pasti muncul jawaban ini "ada deh coba cari aja" tp klo orang benar2 menguasai apa yg ia pelajari/temukan sendiri di suatu sumber yg akurat, tidak mungkin ia akan mengatakan demikian, tp dengan bangga n senang hati menunjukan referensi/sumber yg menyebutkan seperti yg ia katakan...

klo aa mau berpikir n bertindak dodol seperti kelompok kanesten pasti aa akan tulis : "ya gusti buddha, buka lah pintu hati mereka, buka lah pikiran mereka, agar mereka dapat berpikir jernih dan dapat melihat apa adanya, kebenaran sebagai kebenaran, ampuni karma buruk mereka karena mereka tidak tau apa yg mereka katakan dikarena kebodohan mereka... sadhu... sadhu... sadhu..."

kesan nya wah ya, seakan kita adalah pihak yg tertindas, terkasihani namun benar... ya lip service yg luar biasa hanya terjadi dikalangan kanesten dan konco2 nya semata...

Demikianlah sifatnya ajaran-ajaran yang akarnya berasal dari timur tengah, ajarannya dibangun dari kebohongan. Bodohnya umat yang dibohongi, mereka merasa nyaman dibohongi, bahkan lalu ikut-ikutan juga membohongi umat yang lain dstnya.

Fakta-fakta yang kira-kira mengungkapkan kebobrokan berusaha ditutupi. Bila fakta kebobrokan diungkapkan mereka akan membantah atau mengatakan kita menghina.

Kita tahu belaka contoh kebohongan yang nyata adalah kesaksian penyembuhan. Ini sudah dipraktekkan berabad abad lamanya, sejak awal perkembangan "agama Keris" itu sendiri.

Lumpuh bisa berjalan...? Itu adalah konconya sendiri, rekayasa murahan yang cocok untuk domba-domba bodoh...... Wong Pendeta yang memberi kesaksian bila sakit pergi ke dokter kok, bukan sembuh dengan doa....

Mettacittena,
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: pernyataan seorang teman ttg Buddha
« Reply #6 on: 03 April 2011, 11:26:57 AM »
jack daniel, mau kah anda mengajak teman anda untuk bertemu aa di suatu forum, bs jg di forum bro tan/dhammaduta > lemb_kristologi_buddhist, aa dengan senang hati menjamu teman anda disana, termasuk mempertanyakan statment dia yg ngaco nan nguawur, sebelum ego nya menjadi-jadi diluaran...

jack_daniel, anda jg bs katakan ke teman anda yg tipikal hanya copas (red: copy paste) statment yg di katakan oleh pendeta/ketua persekutuan nya (mungkin) untuk menunjukan referensi/sumber dimana ia mendapatkan statment "sebelum sang Buddha wafat keracunan dan sakit perut, dia berkata 'saya pencari kebenaran tapi saya bukan kebenaran'", aa jg mengajak teman anda beserta pendeta nya untuk bertemu di forum tersebut...

bagaimana ?

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: pernyataan seorang teman ttg Buddha
« Reply #7 on: 03 April 2011, 11:41:41 AM »
Demikianlah sifatnya ajaran-ajaran yang akarnya berasal dari timur tengah, ajarannya dibangun dari kebohongan. Bodohnya umat yang dibohongi, mereka merasa nyaman dibohongi, bahkan lalu ikut-ikutan juga membohongi umat yang lain dstnya.

Fakta-fakta yang kira-kira mengungkapkan kebobrokan berusaha ditutupi. Bila fakta kebobrokan diungkapkan mereka akan membantah atau mengatakan kita menghina.

Kita tahu belaka contoh kebohongan yang nyata adalah kesaksian penyembuhan. Ini sudah dipraktekkan berabad abad lamanya, sejak awal perkembangan "agama Keris" itu sendiri.

Lumpuh bisa berjalan...? Itu adalah konconya sendiri, rekayasa murahan yang cocok untuk domba-domba bodoh...... Wong Pendeta yang memberi kesaksian bila sakit pergi ke dokter kok, bukan sembuh dengan doa....

Mettacittena,

wah..seorang ko fabian bisa menulis postingan spt ini..saya br pertama kali loh baca postingan ko fabian yang spt ini ...
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline oranglama

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 20
  • Reputasi: 1
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: pernyataan seorang teman ttg Buddha
« Reply #8 on: 03 April 2011, 12:25:45 PM »
wah..seorang ko fabian bisa menulis postingan spt ini..saya br pertama kali loh baca postingan ko fabian yang spt ini ...
anda terkejut?

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: pernyataan seorang teman ttg Buddha
« Reply #9 on: 03 April 2011, 12:41:45 PM »
lemb_kristologi_buddhist
hahaha jadi ingat zaman dulu
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: pernyataan seorang teman ttg Buddha
« Reply #10 on: 03 April 2011, 12:45:52 PM »
anda terkejut?

biasa aja bro klonengan
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: pernyataan seorang teman ttg Buddha
« Reply #11 on: 03 April 2011, 02:26:44 PM »
wah..seorang ko fabian bisa menulis postingan spt ini..saya br pertama kali loh baca postingan ko fabian yang spt ini ...

Kebohongan sekali-sekali perlu diungkapkan juga bro....  Menurut hukum bila kita menutupi suatu pelanggaran hukum yang sedang terjadi, maka kita juga ikut melanggar hukum....   ;D

Mettacittena,
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: pernyataan seorang teman ttg Buddha
« Reply #12 on: 03 April 2011, 04:44:36 PM »
lemb_kristologi_buddhist
hahaha jadi ingat zaman dulu

pernah join jg ? pake nick apa kemarin ?

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: pernyataan seorang teman ttg Buddha
« Reply #13 on: 03 April 2011, 05:10:45 PM »
Namo Buddhaya,

sharing-sharing ahh..
teman2 beberapa pekan lalu ada acara Dhamma Talk oleh Bhante Ajahn Brahm di Batam, kebetulan saya ada ikut acara tersebut.
sampai di tempat acara ketemu teman saya yg merupakan seorang Kristiani ,singkat cerita
pada acara tersebut seorang peserta menanyakan siapakah manusia pertama versi Buddhism, dan Ajahn Brahm menerangkan serta menceritakan asal usul bumi berdasarkan Buddhism. setelah mendengar jawaban tersebut teman saya lgsg update status BBM blg kalo Ajahn Brahm menyangkal penciptaan tuhan, bsonya saya chat diaa, katanya acaranya pake topik yg membohong pergi dan intinya mengajarkan kita tidak percaya tuhan x_x
trus dia  blg dia mantan Buddhis dan sangat menghormati tokoh Siddharta, pointnya adalahhhhh :
"sebelum sang Buddha wafat keracunan dan sakit perut, dia berkata "saya pencari kebenaran tapi saya bukan kebenaran"  :o

dari mana asal pernyataan sang Buddha keracunan dan sakit perut, apa teman2 pernah dgr tman kristiani nya yg berkata demikian?
trus saya nanya dia sejak kapan sang Buddha keracunan, dia blg ada deh coba cari aja

sotoy dahhh


Well, mungkin ia pernah membaca Mahaparinibbana Sutta, Digha Nikaya yg mengisahkan hari-hari terakhir Sang Buddha (seperti yg dipost sdr. Adhitthana di atas), tetapi pernyataan tsb tdk ada dalam teks sutta. Demikian juga sebab kematian Sang Buddha tidak secara tersurat disampaikan dlm sutta, kecuali bahwa Beliau meninggal setelah memakan dana makanan dari Cunda.

Tentang makanan terakhir Sang Buddha sendiri menimbulkan banyak kontroversi. Seperti ditulis sdr. Adhitthana: para komentator Digha Nikaya sendiri blm sepakat apakah jenis makanan sukaramaddava tsb. Para penulis/peneliti modern juga saling berbeda pendapat. Ada penelitian bhikkhu Thailand (saya lupa namanya) menyatakan bahwa Buddha tidak wafat krn makanan tsb, melainkan krn gangguan pencernaan (sejenis disentri kalau gak salah) yg telah menjangkiti Beliau sebelumnya dan diperparah dg konsumsi makanan tsb. Saya pribadi cenderung setuju dengan pendapat ini.

Ada juga yang menganut teori konspirasi bahwa Sang Buddha diracuni melalui makanan tsb oleh para pengikut ajaran lain. Menurut mereka, konspirasi ini sudah dimulai sejak kematian Raja Bimbisara yang mendukung ajaran Buddha. Ketika Raja Bimbisara terbunuh oleh putranya, Ajatasattu (karena hasutan Devadatta yang memusuhi Sang Buddha), Buddha kehilangan dukungan politik di kerajaan Magadha (Rajagaha). Para pengikut ajaran lain memanfaatkan situasi ini untuk membunuh Mahamoggallana, salah satu siswa utama Buddha. Kita ketahui bahwa kedua siswa utama berdiam di Rajagaha (Sariputta tidak terbunuh krn meninggal secara alami krn sakit sebelumnya). Mereka berhasil.

Buddha bersama para pengikutnya mencari dukungan di kerajaan Kosala (Savatthi) yang diperintah Raja Pasenadi Kosala, yang juga pendukung ajaran Buddha. Tetapi Raja Ajattasattu yang menggantikan ayahnya menyerang kerajaan Kosala, padahal sebelumnya kedua kerajaan berhubungan baik. Ditambah lagi Vidudhabha, putra Raja Pasenadi dr seorang gadis Sakya berkasta rendah, menghasut salah seorang jenderal ayahnya untuk memberontak. Raja Pasenadi harus meninggal di luar tembok kota hanya dengan ditemani oleh seorang pelayan. Setelah menjadi raja, Vidudhabha melancarkan serangan thd suku Sakya yg telah merendahkan garis keturunannya dan menyebabkan pembantaian massal suku Sakya (ia hanya menyisakan kakeknya, Raja Mahanama, sepupu Siddhartha yg menggantikan Raja Suddhodana dan beberapa orang Sakya yg berhasil meloloskan diri). Ini merupakan pukulan berat bagi Buddha dan para pengikutnya.

Kehilangan para siswa utamanya dan para penguasa yang mendukungnya, Buddha yg saat itu telah berusia senja tidak tahu harus mencari dukungan ke mana lagi, bahkan kembali ke kota kelahirannya sendiri tidak memungkinkan krn sudah dikuasai Vidudhabha. Mahaparinibbana Sutta mencatat perjalanan Sang Buddha dari satu kota ke kota lain, hingga akhirnya beliau menetap di Pava.

Menurut para penganut teori konspirasi, Pava merupakan basis pendukung ajaran Nigantha Nataputta (Jaina Mahavira) krn Pasadika Sutta mencatat kematian guru spiritual tsb di kota Pava. Sejarah mencatat kemunduran ajaran para Nigantha sejak kemunculan ajaran Buddha. Apalagi dalam teks2 Buddhis seperti Vimanavatthu dan Petavatthu mencatat penuturan kisah seorang Buddhis yg berkeyakinan pada Buddha, Dhamma, Sangha terlahir kembali di surga, sedangkan para pengikut ajaran lain yang berpandangan salah terlahir di alam menderita. Kisah ini kebanyakan diceritakan oleh Mahamoggallana yg memiliki kemampuan batin (ini juga salah satu alasan mengapa ia dibunuh para pengikut ajaran lain). Krn itu ketika mendengar kedatangan Sang Buddha di kota mereka, para pengikut ajaran lain mempersiapkan strategi untuk membunuh Beliau.

Melalui Cunda mereka mempersiapkan makanan beracun untuk didanakan kepada Sang Buddha. Sebenarnya Ananda-lah target utamanya karena dg kematian Ananda yg hapal semua kotbah2 Buddha, kelangsungan ajaran Buddha dapat dipastikan berakhir. Untuk melindungi Ananda, Buddha yang mengetahui hal ini meminta makanan beracun tsb hanya disajikan untuknya, sedangkan sisanya untuk para bhikkhu (kejadian Buddha meminta Cunda menyediakan makanan sukaramaddava hanya untuk diri-Nya bukan untuk para bhikkhu memang tercatat dalam Mahaparinibbana Sutta). Mungkin karena sikap pasifis (cinta damai) Sang Buddha, Beliau tetap memuji makanan "berjasa" dari Cunda tsb. Akhirnya, Buddha pun meninggal diracun melalui serangkaian konspirasi politik dan agama pada masa tersebut.

Tetapi masih ada kelanjutan kisahnya, walaupun Buddha tidak menunjuk pengganti Beliau, namun ajaran Buddha tetap dapat diselamatkan oleh siswa-Nya yang lain. Ia tak lain adalah Mahakassapa, yg bebas dari pengaruh politik pada masa tersebut karena beliau seorang bhikkhu hutan/dhutanga dan mampu melakukan tindakan yg tepat di saat genting (ketika ada bhikkhu Subhadda yg ditahbiskan pada usia lanjut merasa bebas dari perintah2 dan larangan Sang Guru, Mahakassapa melihat ini sebagai bahaya kemunduran ajaran dan memimpin para bhikkhu lain untuk melestarikan ajaran Buddha). Tanpa Mahakassapa, mungkin ajaran Buddha sudah habis ditelan para konspirator. Begitulah menurut para penganut teori konspirasi.

Hehehehe... Mungkin teori konspirasi seputar kematian Sang Buddha ini sangat menarik untuk dibaca (apalagi didiskusikan), namun bagaimana pun juga ini hanya teori yg tdk dpt dibuktikan kebenarannya, kecuali kita dpt kembali ke masa Sang Buddha dengan mesin waktu atau melihat masa lampau dengan kemampuan batin (abhinna). Saya juga gak mau mendiskusikan teori konspirasi ini (hanya buang2 waktu dan gak ada gunanya bagi kemajuan batin), tetapi hanya sharing apa yg pernah saya baca di Internet.... :D

Mungkin teman anda pernah membaca teori konspirasi ini atau sejenisnya, makanya bisa mengatakan bahwa Sang Buddha meninggal diracun. Para ahli sejarah modern saat ini juga masih ada yg menganut teori ini walaupun gak se-konspiratif yg saya tulis di atas.

Tentang Ajahn Brahm, saya kira wajar kalau beliau gak percaya penciptaan. Bayangkan kalau beliau percaya penciptaan dst, maka beliau tidak akan menjadi bhikkhu. Mungkin beliau akan menjadi pendeta/pastor dan menulis buku "Si Sapi dan Kubangan Lumpur Kesayangannya".... :D
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: pernyataan seorang teman ttg Buddha
« Reply #14 on: 03 April 2011, 06:19:38 PM »
Tapi kata2 saya pencari kebenaran tapi saya bkn kebenaran kayanya benar jg, kebenaran kan Dhamma?