bro triyana....
anda mau gak.... saya beritahukan mengapa mereka sukar untuk memahami kebenaran ini?
nanti saya beri kutipan sebuah sutta sehingga anda dapat melihat, menjadi jelas dan menerima keadaan mereka dalam pencerapan kebenaran hal ini seperti sekarang.
kita cukup memberitahukan dan penerimaan mereka biarlah sejalannya waktu buah kebijaksanaan mereka masing-masing masak.
we couldn't terpancing untuk memperdebatkan terus menerus yang tak ada habis-habisnya. tetapi ketika kita memiliki ide untuk menyampaikan,marilah kita menyampaikan terus menerus, seperti kita menabur benih di tanah dan meninggalkannya.
Mat 13:3 Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.
4 Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
5 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.
8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.
9 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
sahabatmu
coeda, the believer