//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pembuktian dalam Buddhisme  (Read 153079 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #255 on: 01 August 2007, 11:58:33 AM »
dari kacamata buddhis, enak gak jadi hugh hefner?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #256 on: 01 August 2007, 12:15:32 PM »
Quote
kalau  kepengen sukses seperti hugh hefner , maka hukum karma hugh hefner harus diteliti habis dong   Grin

Bill Gates bisa seperti sekarang dia teliti karma sapa?
Hefner bisa keya sekarang dia teliti karma siapa?
Triumph bisa kaya sekrang dia teliti karma sapa?

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #257 on: 01 August 2007, 01:58:27 PM »
kalau  kepengen sukses seperti hugh hefner , maka hukum karma hugh hefner harus diteliti habis dong   ;D

mohon tuntunannya, bagaimana cara meneliti habis kesuksesan hugh hefner, baik yg kasat mata, maupun yg tidak, apa ada faktor X yg menentukan hugh hefner demikian ? tulung uraikan menurut Dharmakara....  ^:)^

apa beda freewill dibandingkan Kamma/Karma menurut Dharmakara ?
selain freewill dan Kamma/Karma apakah ada faktor X yg menentukan hidup manusia ? misalkan menjadi seperti hugh hefner, kenapa ia menjadi sukses dibidang dia ? mohon sharingnya bung Dharmakara....  ^:)^

Offline Fei Lun Hai

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 686
  • Reputasi: 24
  • Gender: Female
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #258 on: 02 August 2007, 02:23:26 PM »
Mendingan diskusinya udahan aja deh. Banyak ngomong panjang lebar tetep aja ga nemu titik terangnya. Yg ada cuma saling debat yg makin ga karuan (maaf kl perkataan saya kurang berkenan  ^:)^ ). Mendingan mendiskusikan topik yg lebih berguna bagi kehidupan kita sehari-hari.

Masalah iman tergantung pribadi masing2. Bagi yg percaya silahkan mempercayainya & bagi yg ga percaya tidak usah mempercayainya. Jadi ga usah repot2 ngurusin orang lain percaya atau tidak. Ga usah mikirin karmanya Hefner tapi pikirin aja karma sendiri apakah karma kita sudah baik atau belum. Karma seseorang tergantung pada dirinya sendiri. Jadi kalau ingin bahagia lakukanlah karma baik yg dilandasi oleh cetana sendiri. Buat apa meniru orang lain?

Apakah menjadi masalah besar jika agama buddha itu ilmiah atau tidak? Yg menjadi masalah bukanlah ilmiah atau tidak ilmiahnya suatu agama tetapi apakah agama itu membawa kemajuan dalam diri kita atau tidak.  _/\_
your life simple or complex is depend on yourself

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #259 on: 02 August 2007, 02:35:42 PM »
Mendingan diskusinya udahan aja deh. Banyak ngomong panjang lebar tetep aja ga nemu titik terangnya. Yg ada cuma saling debat yg makin ga karuan (maaf kl perkataan saya kurang berkenan  ^:)^ ). Mendingan mendiskusikan topik yg lebih berguna bagi kehidupan kita sehari-hari.

Masalah iman tergantung pribadi masing2. Bagi yg percaya silahkan mempercayainya & bagi yg ga percaya tidak usah mempercayainya. Jadi ga usah repot2 ngurusin orang lain percaya atau tidak. Ga usah mikirin karmanya Hefner tapi pikirin aja karma sendiri apakah karma kita sudah baik atau belum. Karma seseorang tergantung pada dirinya sendiri. Jadi kalau ingin bahagia lakukanlah karma baik yg dilandasi oleh cetana sendiri. Buat apa meniru orang lain?

Apakah menjadi masalah besar jika agama buddha itu ilmiah atau tidak? Yg menjadi masalah bukanlah ilmiah atau tidak ilmiahnya suatu agama tetapi apakah agama itu membawa kemajuan dalam diri kita atau tidak.  _/\_
Hidup Bro Maitri..  =D> =D>
Ini untuk Anda..   [at] };-
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #260 on: 02 August 2007, 02:53:34 PM »
  [at] };-

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #261 on: 02 August 2007, 04:52:55 PM »
hehe.. mungkin ada faktor X nya kali.. ya.. minta bantuan ama MBah dukun.. Ki Joko Bodo di kaki gunung kelud, kavling #18, no 15, rumah hadap sebelah selatan, rt 1 rw 9, kelurahan Kemenyan.... silahkan datang dan berkonsultasi pada Ki Joko Bodo..  =)) =)) =)) =))

kalau  kepengen sukses seperti hugh hefner , maka hukum karma hugh hefner harus diteliti habis dong   ;D

mohon tuntunannya, bagaimana cara meneliti habis kesuksesan hugh hefner, baik yg kasat mata, maupun yg tidak, apa ada faktor X yg menentukan hugh hefner demikian ? tulung uraikan menurut Dharmakara....  ^:)^

apa beda freewill dibandingkan Kamma/Karma menurut Dharmakara ?
selain freewill dan Kamma/Karma apakah ada faktor X yg menentukan hidup manusia ? misalkan menjadi seperti hugh hefner, kenapa ia menjadi sukses dibidang dia ? mohon sharingnya bung Dharmakara....  ^:)^

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #262 on: 02 August 2007, 10:17:27 PM »
 ??? ??? ???

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #263 on: 02 August 2007, 11:04:31 PM »
??? ??? ???

pusing ya mbah ? sama.... emang aneh kita adapi orang lulusn SLB... ya kaya gitu itu tuh....  =))

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #264 on: 05 August 2007, 02:39:53 AM »
Namo Buddhaya,

Saya hanya sekedar menambahkan. Mengenai nibanna/ nirvana - pembebasan dari dukkha, saya bukannya percaya atau tidak percaya, tetapi bagi saya konsepnya adalah masuk akal. Berdasarkan pengalaman hidup saya penderitaan terjadi karena kemelekatan yang diwujudkan dalam penerimaan atau penolakan bagi sesuatu. Dengan kata lain kita memiliki keinginan (bahasa Buddhisnya: tanha) untuk selama mungkin berada dalam kondisi menyenangkan dan menolak kondisi yang menurut kita tidak menyenangkan. Oleh karena itu, agar kita terbebas dari dukkha adalah dengan mengikis keinginan tadi. Ini sesuatu yang masuk akal, terlepas dari nibanna itu ada atau tidak ada. Saya ingin mobil Mercedes Benz tapi apa daya uang tak sampai - timbul dukkha. Oleh karena itu, agar tiada dukkha harus mengikis keinginan memiliki mobil Mercedes Benz. Ini sesuatu yang logis. Jadi saya menerima nibanna sebagai sesuatu yang logis.
Tetapi saya setuju dan mengakui bahwa banyak hal dalam Buddhisme yang tidak dapat dibuktikan dengan sains, seperti alam2 kehidupan tak kasat mata dan hukum karma sendiri.

Banyak orang jahat hidup bahagia - seperti Dr. Joseph Mengele
Banyak orang baik hidup menderita - seperti Raoul Wallenberg yang telah menyelamatkan jutaan nyawa dalam PD II, tetapi harus mati mengenaskan sebagai tawanan perang Rusia.

Kita sebagai orang Buddhis hanya dapat memberikan jawaban, bahwa barangkali hal itu disebabkan karma masa lampau. Tetapi jawaban ini harus kita akui hanya sebagai "alat" untuk menjawab pertanyaan di atas, yakni agar "kita dapat memberikan suatu jawaban" (berapologetika). Benarkah karma masa lampau ada? Kita tidak tahu secara pasti. Jawaban itu hanya kita peroleh dari buku yang disebut kitab suci atau perkataan para guru agama Buddha.

Saya juga tidak percaya atau percaya pada hukum karma, hanya menurut saya hukum karma adalah suatu mekanisme kontrol bagi kemoralan di tengah masyarakat, serta menjawab mengapa beberapa orang menderita sedangkan yang lainnya bahagia. Dalam hal ini terlepas dari benar dan tidaknya hukum karma, ajaran semacam itu bermanfaat karena dapat mengendalikan moralitas di tengah masyarakat. Jadi hukum karma bukan tahayul, karena saya mempergunakan istilah tahayul dalam artian negatif; yakni sesuatu yang tidak mempunyai nilai moral apapun tetapi diyakini dan dipraktekkan oleh masyarakat. Contohnya adalah larangan menggunting rambut di malam hari. Pada zaman dahulu ini bukan tahayul, karena penerangan masih belum baik, sehingga berbahaya menggunakan benda tajam (baca: gunting) di malam hari. Tetapi karena penerangan zaman sekarang sudah baik, maka hal itu kini menjadi tahayul dan tidak perlu dipraktikkan atau diyakini lagi. Jadi semua saya kembalikan pada azas manfaatnya.

Saya paham maksud Bro Dharmakara, yang kalau saya tidak salah tangkap adalah mengajak kita untuk melihat ajaran Buddha dalam perspektif yang lebih luas lagi, sebagaimana halnya Bro. Morpheus. Kita tidak perlu malu bila banyak ajaran Buddha yang tidak atau belum dapat dibuktikan oleh sains, karena memang demikianlah adanya. Menolak kenyataan adalah juga dukkha. Demikian semoga bermanfaat. Mohon maaf kalau ada kata yang kurang berkenan.

Metta,

Tan

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #265 on: 05 August 2007, 02:44:37 AM »
Mendingan diskusinya udahan aja deh. Banyak ngomong panjang lebar tetep aja ga nemu titik terangnya. Yg ada cuma saling debat yg makin ga karuan (maaf kl perkataan saya kurang berkenan  ^:)^ ). Mendingan mendiskusikan topik yg lebih berguna bagi kehidupan kita sehari-hari.

Masalah iman tergantung pribadi masing2. Bagi yg percaya silahkan mempercayainya & bagi yg ga percaya tidak usah mempercayainya. Jadi ga usah repot2 ngurusin orang lain percaya atau tidak. Ga usah mikirin karmanya Hefner tapi pikirin aja karma sendiri apakah karma kita sudah baik atau belum. Karma seseorang tergantung pada dirinya sendiri. Jadi kalau ingin bahagia lakukanlah karma baik yg dilandasi oleh cetana sendiri. Buat apa meniru orang lain?

Apakah menjadi masalah besar jika agama buddha itu ilmiah atau tidak? Yg menjadi masalah bukanlah ilmiah atau tidak ilmiahnya suatu agama tetapi apakah agama itu membawa kemajuan dalam diri kita atau tidak.  _/\_

TAN:

Benar sekali. Pertanyaan yang lebih penting adalah: Apakah agama Buddha itu dapat menjadikan kita orang yang welas asih terhadap sesama, toleran, sanggup menghargai sesama manusia, dan merealisasi kemajuan batin. Kalau Buddhadharma justru menjadikan kita "cuo huo ru mo" maka hal itu justru akan berbalik menjadi adharmik. Mohon maaf kalau ada kata yang salah atau kurang berkenan.

Metta,

Tan

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #266 on: 05 August 2007, 03:06:57 AM »
Persamaan dan perbedaan iman terhadap makhluk adikuasa dalam agama non-Buddhis dan keyakinan terhadap hukum karma dalam agama Buddha

PERBEDAAN

Bila kita tidak percaya pada makhluk adikuasa akan masuk neraka

Bila kita tidak percaya terhadap hukum karma maka belum tentu masuk neraka --> ini membutuhkan catatan tambahan sebagai berikut:

Orang yang tidak percaya hukum karma ada dua kemungkinan (menurut konsep Buddhis):

1.Orang yang tidak percaya hukum karma, lalu berbuat semaunya sendiri, sepeti melakukan garukka kamma akan masuk neraka
2.Orang yang tidak percaya hukum karma, tetapi tetap berbuat kebaikan karena sadar bahwa kebaikan memang sudah sepatutnya dilakukan, akan tetap terlahir di alam bahagia.

Jadi dalam Buddhisme bukan percaya atau tidak percayanya yang ditekankan, melainkan konsekuensi atau tidak seseorang.

Sebagai tambahan, dalam agama non Buddhis sendiri juga ada ajaran bahwa, seseorang yang percaya pada makhluk adikuasa, tetapi tetap berbuat jahat akan tetap masuk neraka. Lalu bila demikian bukankah percaya atau tidak percaya itu menjadi tidak berlaku lagi? Jawaban mereka: orang yang sungguh2 percaya pada makhluk adikuasa pasti akan hidup dalam kebajikan atau berusaha hidup dalam kebajikan. Pendek kata, pada akhirnya mereka juga mengajarkan bahwa perbuatan adalah penting. Hanya saja mereka mengajarkan bahwa orang yang tidak percaya pada makhluk adikuasa, tetapi berbuat kebajikan akan tetap masuk neraka--> ini perbedaan paling krusial dan mencerminkan intoleransi (semoga umat Buddha tidak terjebak pula pada hal2 semacam itu).

PERSAMAAN

Sama-sama tidak atau belum dapat dibuktikan oleh sains. Karma dan keberadaan makhluk adikuasa adalah sama-sama suatu "konsep." Sebagai contoh bila kita bertanya pada umat agama non Buddhis: "Mengapa makhluk adikuasa itu ada." Maka jawaban yang akan diberikan adalah: "Karena ia memang ada." Bila kita bertanya pada umat agama Buddha: "Mengapa hukum karma itu ada." Maka jawaban yang kita berikan adalah: "Karena memang demikian adanya." Sebenarnya kedua jawaban, baik yang diberikan oleh umat Buddha dan non-Buddhis sama-sama bukan jawaban definitif. Tetapi sebagai umat Buddha kita menerima adanya hukum karma berdasarkan konsep yang kita ketahui dari kitab suci ataupun perkataan guru-guru Buddhis. Ini tidak berbeda pula dengan umat agama non-Buddhis yang menerima keberadaan makhluk adikuasa berdasarkan kitab suci atau perkataan guru-guru agama mereka. Tidak satupun yang dapat membuktikan bahwa hukum karma maupun makhluk adikuasa adalah sesuatu yang mutlak ada. Seseorang pada kehidupan sekarang miskin. Kita menduga bahwa orang itu pada kehidupan lampaunya kikir. Tetapi pertanyaannya: "apakah kita BENAR-BENAR tahu bahwa orang itu pada kehidupan lampaunya merupakan orang kikir?" Jawabannya adalah "Tidak." Kita hanya dapat menduga saja berdasarkan konsep yang kita terima dari kitab suci dan perkataan guru2 Buddhis.

Demikian dulu sharing dari saya. Mohon maaf kalau ada kata-kata yang kurang berkenan.

Metta,

Tan

Offline Upaseno

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 244
  • Reputasi: 17
  • Gender: Male
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #267 on: 05 August 2007, 10:43:16 PM »
dari kacamata buddhis, enak gak jadi hugh hefner?
What do you think?

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #268 on: 06 August 2007, 12:07:08 AM »
dari kacamata buddhis, enak gak jadi hugh hefner?
What do you think?

menurut saya, itu hanya kenikmatan semu [kenikmatan semasa idup doank], bs dikatakan ia hanya menikmati makanan basi, tapi ia masa bodo dengan apa yg akan ia makan selanjutnya.

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #269 on: 06 August 2007, 12:22:24 AM »
dari kacamata buddhis, enak gak jadi hugh hefner?
What do you think?

TAN:

Ya benar saya setuju. Dalam Alagadupamma Sutta Sang Buddha menyatakan bahwa kesenangan ragawi lebih banyak mendatangkan penderitaan ketimbang kebahagiaan. Dari sudut pandang Dao, terlalu banyak berhubungan seks berarti membocorkan sperma, sehingga susah untuk kultivasi diri. Selain itu, dari segi kesehatan baik jasmani dan mental juga tidak baik. Apakah Hugh Heffner bahagia? Belum tentu. Karena bisa saja ia berlaku seperti itu untuk menutupi ketidak-bahagiaannya.

Metta,

Tan

menurut saya, itu hanya kenikmatan semu [kenikmatan semasa idup doank], bs dikatakan ia hanya menikmati makanan basi, tapi ia masa bodo dengan apa yg akan ia makan selanjutnya.