jawaban dari web bhante uttamo :
Dari: Linda Hiu, Jakarta
Namo Buddhaya Bhante Uttamo
Hal yang ingin ditanyakan adalah:
1. Bolehkah kita melakukan Sangha Dana kepada orang yang masih hidup? Dan berupa apakah dana yang dipersembahkan?
2. Menurut Buddhis apakah diperbolehkan memasang hio pada saat (maaf) menstruasi?
Jawaban:
1. Sanghadana dapat diartikan sebagai perbuatan baik dalam bentuk berdana kepada Sangha. Sanghadana ini dapat dilakukan atas nama orang yang telah meninggal maupun orang yang masih hidup. Tidak ada masalah. Sebab, segala buah kebajikan yang dilakukan akan kembali kepada mereka yang mempunyai gagasan untuk berbuat baik tersebut.
Sedangkan dana yang dapat dipersembahkan kepada Sangha biasanya berupa empat kebutuhan pokok anggota Sangha. Keempat kebutuhan pokok itu adalah sandang berupa jubah dan perlengkapannya, pangan yaitu makanan yang sesuai, papan adalah merupakan tempat tinggal bhikkhu dan juga obat-obatan. Memberikan salah satu atau bahkan keempat kebutuhan pokok tersebut dapat dilakukan setiap saat. Karena dengan memberikan keempat kebutuhan pokok itu, seseorang bukan hanya memberikan Sanghadana, melainkan juga Dhammadana karena ia telah mendukung keberadaan Sangha. Mendukung keberadaan atau kelestarian Sangha ini juga dapat berarti mendukung kelestarian Buddha Dhamma yang merupakan kebajikan tertinggi.
Disebutkan dalam Dhammapada XXIV, 21 bahwa Pemberian Kebenaran (Dhammadana) mengalahkan segenap pemberian lainnya.
Di masa kini, banyak umat yang mempersembahkan keempat kebutuhan pokok tersebut dalam bentuk uang. Hal ini dapat dilakukan sejauh orang tersebut mempersembahkan uang dengan pikiran berdana empat kebutuhan pokok itu.
2. Mensturasi yang merupakan proses alam pada diri seorang wanita dianggap dalam Dhamma sebagai hal yang wajar. Biasa saja. Dengan demikian, seorang wanita yang sedang mensturasi dapat saja melakukan kegiatan rutin keagamaannya seperti puja bakti di vihara, memasang dupa dan lilin, memimpin puja bakti, mempersembahkan Sanghadana dan bahkan membersihkan Buddharupang pun tidak ada masalah. Tidak ada batasannya sama sekali.
Semoga keterangan ini dapat memberikan manfaat untuk para wanita Buddhis dimanapu berada.
Semoga bahagia.
Salam metta,
B. Uttamo