//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Milinda Panha  (Read 17420 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Milinda Panha
« Reply #30 on: 21 November 2007, 02:18:57 AM »
Awalnya niat saya membuat topik ini [Milinda Panha] agar kita bisa membaca dan merenungkan isi-nya, lalu mengunakannya dalam kehidupan kita sehari-hari. ternyata komentar2nya ga cocok dengan maksud awalnya.  ;D

mungkin lebih baik saya menutup topik ini, demi kebaikan kita bersama. :)
_/\_


By : Zen

 
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Milinda Panha
« Reply #31 on: 21 November 2007, 06:07:27 AM »
Maju terus saja Bro Hikoza83, kembali ke... laptop

mohon maaf yah saya unlock :) karena thread ini sangat bagus. Kita akan mendiskusikan isi dari Milinda Panha kembali. _/\_
« Last Edit: 21 November 2007, 09:59:38 AM by Sumedho »
There is no place like 127.0.0.1

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Milinda Panha
« Reply #32 on: 21 November 2007, 10:12:05 AM »
Yah, anumodana Bro Sumedho, telah dibuka kembali.

Anumodana juga buat Bro Hikoza yg telah membuat thread Milinda Panha ini.

Milinda Panha adalah sebuah karya sastra yg sangat bagus dan layak untuk dikonsumsi oleh umat Buddha.

Berikut kutipan dari Bhikkhu Pesala:
Milinda Panha merupakan buku kuno muktabar tentang Buddhisme yang benar-benar dianggap tinggi sehingga dimasukkan oleh orang Burma di dalam Kitab Suci Pali Canon. Di dalam buku Palinya dikatakan bahwa percakapan antara Raja Milinda dengan Nagasena terjadi 500 tahun setelah Sang Buddha parinibbana. T.W. Rhys David —penerjemah yag terhebat untuk buku-buku Pali, mengganggap buku ini sangat bagus.

        Beliau mengatakan, "Saya berani mengatakan bahwa 'Pertanyaan Raja Milinda' ini jelas merupakan karya terbaik untuk prosa India; dan benar-benar buku terbaik di kelasnya dipandang dari sudut kesusastraan, yang telah diproduksi di negara manapun juga".

        Gaya Milinda Panha sangat mirip dengan dialog Platonik, dimana Nagasena memainkan peran sebagai Socrates dan menang berdebat dengan Raja Milinda dalam sudut pandang Buddhis, karena penalarannya yang sehat dan perumpamaannya yang pas. Si pengarang memang tidak dikenal, tetapi hampir dapat dipastikan dia dahulu hidup di India Barat Laut atau di Punjab, karena dia sama sekali tidak menyebutkan suatu tempat di India bagian Selatan Sungai Gangga. Dan ini didukung oleh keterangan yang ada tentang Raja Menander, raja orang-orang Bactria yang dikenal sebagai Milinda.


::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Milinda Panha
« Reply #33 on: 21 November 2007, 10:28:52 AM »
Soal Raja Milinda, berkemungkinan beliau adalah MENANDER, seorang Raja yg meneruskan kerajaan Yunani di India utara.

Menander hidup sekitar tahun 100 SM.
Alexander hidup 300SM.

Kutipan dari buku ringkasan Milinda Panha, karya Bhikkhu Pesala:
Jadi Menander adalah satu dari raja-raja Yunani yang terus berada di Bactria melanjutkan kekuasaan Yunani yang didirikan oleh Alexander Agung, dan Menander adalah salah satu raja yang paling penting. Mungkin dia bertahta dari kira-kira 150 SM sampai 110 SM (jadi percakapan ini terjadi tidak lebih dari 400 tahun sesudah Sang Buddha parinibbana)

Karena rakyat Bactria kemudian menjadi Buddhis maka dapat dipastikan bahwa Raja Menander benar-benar adalah King Milinda yang diacu di dalam buku itu.


Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline oddiezz

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 325
  • Reputasi: 12
  • Gender: Male
  • in vain
Re: Milinda Panha
« Reply #34 on: 21 November 2007, 10:49:55 AM »
Saya kira bagus sekali topik ttg Milinda Panha ini,
beberapa waktu sempat juga baca bukunya.

Tujuan topik ini untuk mengutip beberapa bagian saja? ato satu persatu ?
It's going to be a long...very long thread lho nantinya  :).

Atau sekedar mengulas secara singkat ttg Milinda Panha sehingga menarik pembaca untuk membacanya secara lengkap.

Untung beberapa info yang kurang benar dan pembahasan yang out of topic sudah diluruskan.

Saya sempat bingung juga karena raja Alexander nya :).

Anumodana.
Eschew Obfuscation! Espouse Elucidation!

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Milinda Panha
« Reply #35 on: 21 November 2007, 11:01:43 AM »
panjang juga nga papa. kalau ada bagian yg menarik untuk dibahas, bisa diposting aja. nanti didiskusikan disini
There is no place like 127.0.0.1

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Milinda Panha
« Reply #36 on: 21 November 2007, 12:55:22 PM »
Soal Raja Milinda, berkemungkinan beliau adalah MENANDER, seorang Raja yg meneruskan kerajaan Yunani di India utara.

Menander hidup sekitar tahun 100 SM.
Alexander hidup 300SM.

Kutipan dari buku ringkasan Milinda Panha, karya Bhikkhu Pesala:
Jadi Menander adalah satu dari raja-raja Yunani yang terus berada di Bactria melanjutkan kekuasaan Yunani yang didirikan oleh Alexander Agung, dan Menander adalah salah satu raja yang paling penting. Mungkin dia bertahta dari kira-kira 150 SM sampai 110 SM (jadi percakapan ini terjadi tidak lebih dari 400 tahun sesudah Sang Buddha parinibbana)

Karena rakyat Bactria kemudian menjadi Buddhis maka dapat dipastikan bahwa Raja Menander benar-benar adalah King Milinda yang diacu di dalam buku itu.


terima kasih atas koreksinya, bro Willy. :)

Tujuan topik ini untuk mengutip beberapa bagian saja? ato satu persatu ?
It's going to be a long...very long thread lho nantinya  :).

Atau sekedar mengulas secara singkat ttg Milinda Panha sehingga menarik pembaca untuk membacanya secara lengkap.

pendapatku, jika ingin dibahas, lebih baik dalam setiap percakapan pendeknya, agar tidak melebar pembahasannya. kalau ingin dibahas mendetil secara keseluruhan Milinda Panha ini berkaitan dengan aspek-aspek dalam Buddhisme, akan membutuhkan waktu yang lama sekali, mungkin waktunya sebanding dengan membaca seluruh isi Tripitaka, baik Vinaya, Sutra, Abhidhamma, komentar-komentarnya, sub komentar-komentarnya, sub-sub komentar-komentarnya, dst. Dan juga diperlukan sikap mental yang baik dalam berdiskusi, jangan seperti sikap seorang Raja yang berdiskusi. ;D
Salam Bahagia untuk semua makhluk!
_/\_


By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: Milinda Panha
« Reply #37 on: 21 November 2007, 01:30:22 PM »
Ehm...
Apa disini ada yg discuss ala Raja?
...sambil lirik2...


Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Milinda Panha
« Reply #38 on: 21 November 2007, 02:17:00 PM »
3. Kemudian raja berkata, "Yang Mulia, maukah Anda berdiskusi denganku lagi?"
"Jika baginda ingin berdiskusi sebagai orang terpelajar, ya; tetapi jika baginda ingin berdiskusi sebagai raja, tidak."
"Bagaimana orang terpelajar berdiskusi?"
"Bila orang terpelajar berdiskusi akan ada kesimpulan, dan ada penyelesaian kekusutan; yang salah ditunjukkan kesalahannya dan dia mengakui kesalahannya tanpa marah."
"Dan bagaimana raja berdiskusi?"
"Bila raja mendiskusikan suatu masalah dan beliau mengemukakan suatu pandangan, jika ada yang berbeda pendapat dengan raja maka raja akan menghukum orang itu."
"Baik, kalau begitu sebagai orang terpelajarlah aku akan berdiskusi. Silakan Yang Mulia berbicara tanpa takut."
"Dengan senang hati, baginda."
"Nagasena, aku akan bertanya", kata raja.
"Bertanyalah, baginda."
"Aku telah bertanya, Yang Mulia."
"Kalau demikian saya telah menjawab."
"Apa yang telah Anda jawab?"
"Apa yang telah baginda tanyakan?"
Raja berpikir, "Bhikkhu ini benar-benar seorang terpelajar yang hebat, dia cukup mampu mendiskusikan apa pun juga denganku." Maka sang raja menyuruh Devamantiya, menterinya, untuk mengundang Nagasena ke istana bersama dengan banyak bhikkhu lain. Raja lalu pergi dengan bergumam: "Nagasena, Nagasena."

Sumber : http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=751&multi=T&hal=0

aku paling sreg bagian ini, lincah banget  ;D


::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Milinda Panha
« Reply #39 on: 21 November 2007, 02:28:47 PM »
salah satu cacat milinda panha:
Quote
"Apakah ada sesuatu yang disebut yakkha (setan) di dunia ini?"
"Ya, baginda, ada."
"Kalau begitu, mengapa sisa yakkha yang telah mati tidak terlihat?"
"Sisa yakkha dapat dilihat dalam bentuk serangga, seperti belatung, semut, ngengat, ular, kalajengking, lipan dan binatang-binatang liar lainnya."
"Siapa lagi, Nagasena, yang dapat memecahkan teka teki ini kecuali orang sebijaksana Anda!"
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Milinda Panha
« Reply #40 on: 21 November 2007, 04:04:17 PM »
kenapa cacat?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Milinda Panha
« Reply #41 on: 21 November 2007, 04:06:32 PM »
well, kita tau serangga2 asalnya dari telur, bukan dari mayat yakkha  ;D
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Milinda Panha
« Reply #42 on: 21 November 2007, 04:10:00 PM »
itu pembicaraan 2 orang bijaksana... jd menurutku raja milinda sendiri memiliki pemahaman yg dalam soal ajaran Buddha. jawaban Nagasena mungkin menunjuk ke kehidupan binatang ada karena hasil dari perbuatan pada kehidupan yakkha (perbuatan jahat sebelumnya).

CMIIW
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Milinda Panha
« Reply #43 on: 21 November 2007, 04:15:07 PM »
well, kita tau serangga2 asalnya dari telur, bukan dari mayat yakkha  ;D

IMO, mungkin Nagasena bisa melihat makhluk2 seperti Yakkha.
karena saya belum bisa melihat alam laen, jd ga isa komentar apa-apa. :)
ntar tunggu gw jd sakti deh, gw kabarin info2nya. ^^


By : Zen
 
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Milinda Panha
« Reply #44 on: 21 November 2007, 04:18:15 PM »
dari kata2 di atas sepertinya jelas merujuk pada mayat yakkha... saya tau pasti banyak yg mencoba menafsirkannya pada makna implisitnya... tapi kelihatannya seluruh dokumen milinda panha ditulis dengan gaya bahasa yg gamblang dan to-the-point, kenapa tiba2 pada bagian ini perlu penafsiran?

itu pembicaraan 2 orang bijaksana...
menurut saya, lebih tepatnya kita katakan: ini adalah catatan mengenai pembicaraan 2 orang bijaksana... catatan bisa saja salah, bisa aja hasil karangan orang lain, bisa saja fiktif... kita ambil manfaatnya yg bisa diambil saja, tapi tidak perlu memegang selayaknya kitab suci yg tak bisa salah/cacat... demikian pula dengan buku2 yg lain...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path