adakah keinginan abadi
apa menjadi sammasambuddha adalah keinginan abadi? sesuatu yg kekal
sesuatu yg dicita citakan oleh seseorang. yg dilahirkan, mati, dilahirkan, mati lagi
sampai mencapai buddha.
kalau pengertian yg dapat saya cerna
kalau tidak dimulai dari keinginan maka tidak ada cetana (kehendak)
atau aktivitas batin yg timbul tenggelamnya yg saya belum paham.
seperti ikrar calon sammasambuddha di depan buddha dipankara. bukan kah itu sudah termasuk sumpah sejati?
keinginan , kemelekatan menjadi sammasambuddha?
cita2 menjadi sammasambuddha kayanya mustahil. harus tunggu gak ada dhamma lagi baru bisa muncul.
ada dhamma saja , sudah susah, apa lagi belajar sendiri tanpa ada ajaran dhamma dari buddha.
bisa dijelasin lagi bos upasaka yg bukan botak :)) :))
ha... kalau bisa dengan bahasa yg lebih gampang buat pemula bos
nb: yg bukan botaknya samar2 disebelah :)) :))
adakah keinginan abadi
apa menjadi sammasambuddha adalah keinginan abadi? sesuatu yg kekal
sesuatu yg dicita citakan oleh seseorang. yg dilahirkan, mati, dilahirkan, mati lagi
sampai mencapai buddha.
7 Tails... :)
Keinginan itu muncul dan diawali dari cetana (kehendak). Cetana adalah satu bentuk aktivitas batin yang timbul dan tenggelam karena faktor-faktor yang bersangkutan. Oleh karena itu, tidak ada keinginan yang abadi.
Pada hakikatnya, semua orang pada akhirnya akan bercita-cita untuk merealisasi Nibbana (Pembebasan)... Cita-cita untuk menjadi Sammasambuddha adalah cita-cita yang paling luhur. Dan untuk bisa mewujudkan hal ini, seseorang harus mengembangkan dirinya agar dapat memiliki kapasitas sebagai seseorang yang Teragung (Sammasambuddha). Ini adalah cita-cita yang paling sulit untuk diwujudkan, namun bukan berarti mustahil.
Menurut Jangka Waktu
Golongan Hukum Kamma ini dapat dibagi lagi dalam empat jenis, yaitu :
a. Kamma yang berbuah dalam jangka waktu satu kehidupan (ditthadhamma-vedaniya-kamma)
b. Kamma yang berbuah dalam jangka waktu kehidupan berikutnya (upajja-vedaniya-kamma)
c. Kamma yang berbuah pada kehidupan-kehidupan berikutnya (aparapariya-vedaniya-kamma)
d. Kamma yang tidak berbuah karena tertimbun kamma yang lainnya (ahosi-kamma)
[at] Citta Deviyoo opaa :yes: :yes: :yes:
:)
Belajar yang rajin yah, supaya nilai ujian-ujiannya bagus.
haduh bro upasaka kenapa sih kalo ngmg selalu belibet banget
aku dari dulu baca tulisanmu suka binggung
ini aja dah baca berkali2 masi binggung maklum aku rada lola
yang aku tangkep tuh ya..
cara pandang kita itu yang menetukan nasib kita gitu?
bener gak bro mohon penjelasannya sekali lagi _/\_ _/\_ _/\_
[at] chubby
Cara pandang terhadap suatu hal menjadi dasar pikiran. Pikiran yang diamalkan menjadi perbuatan. Perbuatan yang sering dilakukan menjadi kebiasaan. Kebiasaan yang terpelihara menjadi sifat. Sifat yang dijalani akan memunculkan kejadian yang relatif sama. Paduan kejadian adalah nasib.
Jadi, sudah tahu 'kan apa yang harus dilakukan untuk merubah nasib?
paranormal mode on,
upasaka
[at] chubby
Cara pandang terhadap suatu hal menjadi dasar pikiran. Pikiran yang diamalkan menjadi perbuatan. Perbuatan yang sering dilakukan menjadi kebiasaan. Kebiasaan yang terpelihara menjadi sifat. Sifat yang dijalani akan memunculkan kejadian yang relatif sama. Paduan kejadian adalah nasib.
Jadi, sudah tahu 'kan apa yang harus dilakukan untuk merubah nasib?
paranormal mode on,
upasaka
Selain kita dpt memperdalam ilmu pengetahuan (jenjang pendidikan), menambah kekayaan dgn berdagang, ada juga cara memperbanyak keberuntungan.
Apa yg harus dilakukan utk merubah nasib? (maksudnya nasib baik atau buruk)?
jadi pertanyaan diatas maksunya kira2...
Bagaimana menambah keberuntungan dlm hidup kita?
Ada 4 hal yg bila dilakukan akan memperbanyak keberuntungan kita.
1. Memperbanyak kesempatan
Bergaulah sebanyak teman2 yg baik dan mengontak mereka2 dgn eMail, sms, dll. Selain teman2 lama dirawat, perbanyaklah teman2 baru! Buatlah rencana berapa teman baru yg akan bertambah tiap bulan, tiap tahun, dll... Anda juga dpt memperbanyak teman dgn sebagi Magnet Sosial, spt penulis, penyanyi, MOD di forum, dll, dll
2. Gunakan insting anda..
Utk mendapatkan keberuntungan, kita harus dpt membuat keputusan yg tepat dan benar. Maka org2 yg memiliki insting baik lebih beruntung dari yg tidak. Dengan meditasi, dan pikiran yg jernih kita akan memiliki insting yg lebih baik dari yg tidak (pikiran jahat, ngamun, dll)
3. Bersyukurlah dan mengharapkan rejeki baik
Orang yg bershykur dan selalu mengharapkan rejeki baik akan mendapatkan rejeki baik yg lebih banyak lagi. Mulailah hari2 anda dgn bersyukur dan mengharapkan rejeki baik! Katakanlah pada teman anda... bahwa ini hari anda sangat rejeni... karna jalan tidak macet. Hargainlah setiap kejadian yg baik dan mengharapkan lebih banyak lagi.
4. Merubah kejadian buruk menjadi peluang yg baik
Org yg memiliki rejeki baik tidak terpuruk pada kejadian yg buruk. Mereka selalu dgn cepat dan sigap dapat melihat peluang baik didalam kejadian buruk tsb. Mereka tidak mengeluh dan menyesal atas kejadian tsb. Malah dgn cermat mengamati peluang2 yg ada dibalik kejadian buruk tsb.
Mobil anda mogok di jalan dan tidak ada yg membantu :
Bagaimana menerapkan strategis No.4 ?
Demikianlah 4 hal tsb bisa dicoba!...
Menurut saya penjelasan bro Upasaka tidak jelimet...mungkin tanggapan org lain berbeda....
Biasanya jawaban2 bro Upasaka sangat bisa diandalkan koq... (begitu juga yg ITU)...
bagaimana menurut yg lain?
:backtotopic:
Dalam perjalanan Gautama menjadi Buddha...
setelah Gautama menjadi Buddha, menurut info...
Buddha hanya cukup tidur SATU jam per hari...
Saya baru baca info tsb beberapa hari yg lalu...
Apakah bener hal tsb? soalnya gw belum pernah mendengarnya!
Apakah bener manusia tidak perlu banyak tidur?
thanks! :whistle:
cerita dikit ahh...
suatu hari aku pernah tidak tidur seharian, hanya menjaga kesadaran dan besoknya tetap menjalani aktifitas seperti biasa tanpa ada rasa lelah maupun ngantuk...
gw tau cerita nyaaa... gw tau dari komik BUDDHA.. keren bangett.. dari situ gw tau kisah hidup dan asal muasal agama BUDDHA dan memutuskan ntuk memperdalam ajaran BUDDHA yang sesungguhnyaaApakah yang dimaksud adalah komik karangan Osamu Tezuka? Itu komik ngawur. Kalau memang dari komik itu, buang jauh-jauh yang sudah didapat dari komik itu dan mulai mempelajari dari naskah-naskah Dhamma. Lebih baik dari Riwayat Agung Para Buddha yang ada di website ini
Saudara Upasaka...really great explanation!
Mau nambah dikit.. Di Sutta2 saya belum pernah membaca bahwa Udaka Ramaputta adalah guru pertapa Gotama sebelum mencapai kebuddhaan. Namun di kalangan agama Buddha saat ini, banyak yang masih beranggapan bahwa pertapa Udaka ini guru Sang Buddha sewaktu masih sebagai seorang Bodhisatta. Jika ada teman2 di sini yang pernah menemukan referensi di sutta2 yang menyebutkan Udaka Ramaputta merupakan guru pertapa Gotama, mohon untuk mengirimnya di thread ini. Thanks.
May you all be happy
salah satunya MAJJHIMA NIKâYA II, II. 5. 10. Sangàravasuttaü, (100) To the Brahmin Sangàrava
http://www.metta.lk/tipitaka/2Sutta-Pitaka/2Majjhima-Nikaya/Majjhima2/100-sangarava-e1.html
0.15 detik tanya sama mbah google
Ada berapa banyak alam dewa dan ada berapakah tingkatnya?
Quoteini yang saya tahu :
Tusita dalam agama Buddha merupakan alam dewa tingkat ke 4 di atas alam dewa 33. Alam dewa dalam sudut pandang Buddhis merupakan alam yang masih terkena hukum perubahan dan tidak kekal. Usia dewa di alam Tusita adalah 4000 tahun. 1 hari di alam dewa itu sama dengan 400 tahun di alam manusia. Jadi total usia dewa alam Tusita adalah 1600000 tahun.
Trims atas jawabannya.Apa penyebab atau yang membedakan seseorang atau sesuatu itu lahir dialam dewa atau manusia?dan ada berapa alamkah didunia ini?kalau bisa tolong informasikan alam yang paling tinggi sampai rendah menurut agama buddha.
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1657.0
http://www.indonesiaindonesia.com/f/34617-31-alam-kehidupan-agama-buddha/
hmmm..apakah membantu?
Tergantung perkembangan sistem etika pada jaman tsb. Apakah manusia purba tidak berpakaian adalah dosa? ;D
Di kerajaan itulah, mereka menikah di antara sesama saudara, kecuali Putri yang tertua menikah dengan Raja dari Devadha.
Ada yang saya ingin tanyakan.apakah menikah dengan saudara itu dosa??????????
Tergantung perkembangan sistem etika pada jaman tsb. Apakah manusia purba tidak berpakaian adalah dosa? ;D
makasih udah ngasih pendapat.pertanyaan saya selanjutnya.apakah dosa itu diukur dari etika?berarti pada jaman dahulu itu dibenarkan pernikahan saudara?saya minta infonya yang bisa saya baca,mana tau ada diajarkan oleh sang buddha.maklum,saya belum tau apa-apa soal buddha...
saya pernah bertanya,kalau pernikahan saudara itu dosa.bagaimana dengan anak adam?bagaimana mereka berkembang biak sampai kita menjadi turunannya?tentu nikah dengan saudara kandung sendiri?jawaban yang paling sering saya dengar kalau udah makin rumit yang saya tanyakan,kita ini hanya manusia yang terbatas.jadi terkadang ada hal-hal yang memang jadi misteri Tuhan.Intinya:jangan banyak tanya,jalani aja apa yang diperintahkan oleh kita sebagai umatnya.jawaban org yg malas mikir...
sekarang saya ingin mengetahui tentang takdir atau nasib menurut pandangan buddha?apakah ada hubungannya dalam karma?dalam cerita diatas ada yang meramal atau melihat masa depan pangeran siddhattha.kalau dia tidak jadi raja di raja maka dia akan jadi sang buddha.kesan yang saya dapat,berarti jalan hidupnya udah ditentukan atau udah digariskan.
dulu sedari kecil,saya udah biasa mendengar perkataan udah nasib kita hidup begini.emang udah takdir.atau sering juga ibu saya mengeluh:apalah dosanya sampai dia harus jalani seperti ini?saya mempercayai itu semua.dan jika ketemu rintangan maka ikutlah kebiasaan perkataan ibu.cuma saya lebih parah bicaranya,saya malah menyalahkan Tuhan.Tuhan,engkau sungguh tidak adil.
dan saya tidak bisa menerima bahwa memang ini takdir saya.saya tidak mau percaya dengan ramalan.bahkan saya tidak ingin mendengar ramalan.makin bertambah umur dan banyak yang dijalani dalam hidup.tentu terjadi proses perubahan dalam cara berpikir.
saya terkadang membaca buku-buku yang menurut saya menarik untuk dipelajari.dan saya coba jalani dan praktekkan.terutama tentang keyakinan.banyak yang terjadi dalam perubahan hidup saya.
dan saya sering bicara dengan orang-orang yang sering mengeluhkan tentang hidupnya kepada saya terutama dalam ekonomi.Tuhan ga akan bisa merubah nasibmu,Dia adil kok dan selalu membantu kita tapi melalui orang lain,melalui keadaan disekeliling kita.dan ada cara-caranya.Tapi kita harus jeli melihat peluang yang datang padamu.......dan banyak lagi kata saya yang lainnya.yang kalau diketik,bisa jadi ceramah yang membosankan buat yang baca..he..he..
saya sekarang lebih sering berpikir bahwa hidup itu pilihan.tidak benar kalau kita emang diberi nasib buruk atau baik.kalau kita menghadapi masalah,saya lebih sering berpikir itu emang rintangan.kalau kita bisa lewati rintangan itu,baru kita layak menerima yang ingin kita capai.
karena emang ada hukum alam yang tidak bisa dibantah dan harus diikuti.contoh:semua yang dilempar ke atas pasti jatuh kebawah.contoh lain:orang yang bisa angkat besi 100kg,dia pasti harus melewati tahap demi tahap sehingga ototnya berkembang dan sampailah pada bentuk dan kekuatan otot untuk angkat 100kg.
biasanya saya cuma bertanya,tapi sekarang saya sekaligus mengungkapkan pikiran saya.jadi saya bisa sekalian mendengar dimana yang kurang tepat dalam prinsip saya.saya tunggu masukkannya...
Terima kasih atas jawabannya.Saya jadi lebih memahami.Dan jangan bosan yah kalau saya banyak bertanya.Karena selama ini dalam hidup saya.Banyak sekali pertanyaan yg tidak dapat jawabannya.Saya udah berusaha mencari dan bertanya dengan berbagai teman bahkan yang berbeda agama.Baik yang mendalami(yang khusus membagi warta dll) atau tidak mendalami.Mereka semua pasti memberikan jawaban.Tapi dihati dan pikiran saya merasa tidak klop.seperti ada yang kurang.dan hati ini tetap mencari jawaban terus.Contoh:ada yang berkata kepada saya,pindahlah agama.jika kamu masuk maka semua dosamu akan dihapuskan.dan saat akhir nanti kamu akan diselamatkan.saya cuma berpikir bahwa semua agama itu sama.semuanya hampir mirip.cuma cara menyembahnya aja yang beda.dan yang saya cari jawaban dan kebenaran yang mungkin cocok dihati saya.
saya pernah bertanya,kalau pernikahan saudara itu dosa.bagaimana dengan anak adam?bagaimana mereka berkembang biak sampai kita menjadi turunannya?tentu nikah dengan saudara kandung sendiri?jawaban yang paling sering saya dengar kalau udah makin rumit yang saya tanyakan,kita ini hanya manusia yang terbatas.jadi terkadang ada hal-hal yang memang jadi misteri Tuhan.Intinya:jangan banyak tanya,jalani aja apa yang diperintahkan oleh kita sebagai umatnya.
saya pernah bertanya,kalau pernikahan saudara itu dosa.bagaimana dengan anak adam?bagaimana mereka berkembang biak sampai kita menjadi turunannya?tentu nikah dengan saudara kandung sendiri?jawaban yang paling sering saya dengar kalau udah makin rumit yang saya tanyakan,kita ini hanya manusia yang terbatas.jadi terkadang ada hal-hal yang memang jadi misteri Tuhan.Intinya:jangan banyak tanya,jalani aja apa yang diperintahkan oleh kita sebagai umatnya.
Jika selama ini Anda menelan dogma secara bulat-bulat, maka cobalah untuk melepaskan semua itu. Anda harus berpikir sebagai seorang pemikir bebas (free thinker), tidak terkungkung oleh suatu konsep agama apa pun. Dengan demikian Anda memiliki kans untuk mengenal realita sesuai akal sehat.
Biasa orang pada umumnya selalu memakai pola pikir tautologisme. Yaitu pola pikir analisa yang melompat ke ujung tanpa ada korelasi yang sistematis. Seperti pertanyaan: "Kenapa pernikahan sedarah itu dilarang oleh agama x?" Jawabannya: "Karena Tuhan yang menyatakannya". Dan pertanyaan pun selesai. Pola pikir seperti ini adalah pola pikir yang menghambat tumbuhnya kebijaksanaan seseorang. Jika segala sesuatu selalu diberikan ultimatum bahwa ini adalah pernyataan Tuhan, maka selamanya orang itu tidak akan berani melihat dunia. Hidupnya selalu di bawah bayang-bayang dogma.
Belajarlah untuk meneliti realita dari setiap kata. Jika ada orang yang menyatakan: "Itu semua perintah Tuhan"... Maka Anda perlu menganalisa setiap katanya.
Apa itu artinya "itu"? Seperti apa "itu"?
Apa artinya "semua"? Bagaimanakah "semua" itu?
Apa itu "perintah"? Apakah kriterian dari "perintah" itu ?
Siapa itu "Tuhan"? Apakah "Tuhan" memang seperti yang dikisahkan kitab-kitab?
tidak, dosa di ukur dari niat, hmm perasaan gak ada sutta yg mengajarkan kawinlah dgn saudara mu ..
tentang pola berpakaian..adalah presepsi manusia ttg dosa... presepsi tsb berdasarkan kebiasaan, jika semua org melakukan hal yg sama..maka hal itu adalah benar... tapi bukan cara mengetahui mana dosa dan mana yg bukan dosa
yg mendasari dosa , adalah niat buruk..., baik karena iri hari, serakah, marah , benci , napsu, dll
Terima kasih atas jawabannya.Saya jadi lebih memahami.Dan jangan bosan yah kalau saya banyak bertanya.Karena selama ini dalam hidup saya.Banyak sekali pertanyaan yg tidak dapat jawabannya.Saya udah berusaha mencari dan bertanya dengan berbagai teman bahkan yang berbeda agama.Baik yang mendalami(yang khusus membagi warta dll) atau tidak mendalami.Mereka semua pasti memberikan jawaban.Tapi dihati dan pikiran saya merasa tidak klop.seperti ada yang kurang.dan hati ini tetap mencari jawaban terus.Contoh:ada yang berkata kepada saya,pindahlah agama.jika kamu masuk maka semua dosamu akan dihapuskan.dan saat akhir nanti kamu akan diselamatkan.saya cuma berpikir bahwa semua agama itu sama.semuanya hampir mirip.cuma cara menyembahnya aja yang beda.dan yang saya cari jawaban dan kebenaran yang mungkin cocok dihati saya.
Tidak apa-apa. Semoga Anda bisa mendapat banyak jawaban dari Forum DhammaCitta ini. :)
Kalau semua agama sama; kenapa ada agama yang menyatakan bahwa jalan keselamatan hanya ada di agamanya saja, kenapa ada agama yang menyatakan bahwa Tuhan mengizinkan umatnya untuk membunuh orang lain yang keluar dari agamanya, kenapa ada agama yang menyatakan bahwa agama lain adalah agama berhala. :)
Kalau semua agama adalah sama, seharusnya pola pikir, ajaran, tujuan, dan konsep yang disajikan juga sama. Tetapi Anda bisa melihat bahwa setiap agama pasti berbeda. Satu agama saja bisa melahirkan banyak aliran. Karena itu, bila Anda ingin mempelajari suatu agama; pelajarilah isi kitab agamanya. Jangan hanya percaya dari apa yang dikatakan cendekiawan atau umat dari agama tersebut.
Bila Anda ingin mencari jawaban yang pas dengan akal sehat Anda, maka Anda harus berangkat dari pola pikir bebas. Anggap saja Anda tidak terikat oleh konsep agama apa pun. Tugas Anda sekarang adalah mencoba menganalisa konsep-konsep agama yang diwejangkan. Dalam konteks ini adalah Anda menganalisa Agama Buddha. Semoga Anda bisa mendapatkan banyak jawaban yang memuaskan.
Terima kasih atas jawabannya.Saya jadi lebih memahami.Dan jangan bosan yah kalau saya banyak bertanya.Karena selama ini dalam hidup saya.Banyak sekali pertanyaan yg tidak dapat jawabannya.Saya udah berusaha mencari dan bertanya dengan berbagai teman bahkan yang berbeda agama.Baik yang mendalami(yang khusus membagi warta dll) atau tidak mendalami.Mereka semua pasti memberikan jawaban.Tapi dihati dan pikiran saya merasa tidak klop.seperti ada yang kurang.dan hati ini tetap mencari jawaban terus.Contoh:ada yang berkata kepada saya,pindahlah agama.jika kamu masuk maka semua dosamu akan dihapuskan.dan saat akhir nanti kamu akan diselamatkan.saya cuma berpikir bahwa semua agama itu sama.semuanya hampir mirip.cuma cara menyembahnya aja yang beda.dan yang saya cari jawaban dan kebenaran yang mungkin cocok dihati saya.
Tidak apa-apa. Semoga Anda bisa mendapat banyak jawaban dari Forum DhammaCitta ini. :)
Kalau semua agama sama; kenapa ada agama yang menyatakan bahwa jalan keselamatan hanya ada di agamanya saja, kenapa ada agama yang menyatakan bahwa Tuhan mengizinkan umatnya untuk membunuh orang lain yang keluar dari agamanya, kenapa ada agama yang menyatakan bahwa agama lain adalah agama berhala. :)
Kalau semua agama adalah sama, seharusnya pola pikir, ajaran, tujuan, dan konsep yang disajikan juga sama. Tetapi Anda bisa melihat bahwa setiap agama pasti berbeda. Satu agama saja bisa melahirkan banyak aliran. Karena itu, bila Anda ingin mempelajari suatu agama; pelajarilah isi kitab agamanya. Jangan hanya percaya dari apa yang dikatakan cendekiawan atau umat dari agama tersebut.
Bila Anda ingin mencari jawaban yang pas dengan akal sehat Anda, maka Anda harus berangkat dari pola pikir bebas. Anggap saja Anda tidak terikat oleh konsep agama apa pun. Tugas Anda sekarang adalah mencoba menganalisa konsep-konsep agama yang diwejangkan. Dalam konteks ini adalah Anda menganalisa Agama Buddha. Semoga Anda bisa mendapatkan banyak jawaban yang memuaskan.
Benar sekali kata anda.
Tapi dalam kamus saya,semua agama itu sama dan itu untuk saya pribadi.Mungkin kata-kata saya diatas kurang lengkap.
Kenapa bagi saya sama tapi menurut anda atau orang lain tidak?karena tiap orang punya pandangan berbeda dalam mengartikan sesuatu atau mengambil hikmah dalam satu hal dan satu kejadian dll.saya yakin anda SANGAT TAHU itu.saya juga yakin anda juga tau maksud kata-kata saya ketika mengatakan semua agama sama.dan saya heran kenapa anda berkata atau membalikkan pertanyaan seperti itu kepada saya?yang saya yakin juga anda udah punya jawabannya.kejutan buat saya pada hari ini.untung saya tidak kena serangan jantung..he..he...
Saya akan coba menjelaskan.Disaat saya mengetahui sesuatu,prosesnya berikutnya pasti dipikirkan.Dalam berpikir itu terjadi pemilahan yang menurut saya benar atau tidak.Jika menurut saya tidak,maka yang saya dengar itu masuk dalam tong sampah.tapi kalau menurut saya benar berikutnya diproses di hati nurani(ini istilah bagi saya sendiri).Apakah hati saya menentang atau menerima hal itu?kalau hati saya menerima maka itu udah klop.tapi kalau hati menolak maka saya jadi bingung.dan khusus untuk hal yang membingungkan itu masuk dalam daftar menunggu.yang begitu ada kesempatan akan saya cari lagi jawabannya.
Contohnya Sering terdengar seperti aksi meledakkan diri dan membuat banyak korban yang tak bersalah meninggal. mereka berdalih itu demi membela kebenaran.karena membela agama.Dan umumnya yang dikomentari pasti agamanya.Kalau saya berpikir bukan agamanya yang menyuruh.Bukan ajarannya yang salah.Tapi umatnya yang terkadang memanfaatkan untuk suatu kepentingan.Bisa politik dan banyak lainnya.Terkadang agama juga seperti parpol.Mencari pengikut terbanyak.Dan ajaran itu mungkin saja udah tidak asli lagi seperti awalnya.Mungkin juga udah ada dirubah karena suatu kepentingan pribadi pada waktu dulunya.Atau kr hal lainnya.
Aliran dan agama yang benar,tidak pernah memberikan perintah.Bunuhlah sesamamu manusia.Tapi emang ada juga aliran sesat.Bahkan sembahyangpun disuruh bugil.Dan itu bersembahyang dengan cara berkumpul bersama antara pria dan wanita.Supaya kita dalam keadaan bersih spt kita baru lahir.Mereka mengalasankan bahwa Tuhan Maha Penyayang.Kita adalah anak Tuhan.Apakah mungkin Tuhan itu menyakiti anaknya sendiri?Sedangkan kita saja tidak mau menyakiti anak kita.Apalagi Tuhan Yang Maha Pengasih dan lagi Penyayang.Jadi neraka itu tidak ada.
Kalau secara logika itu masuk akal.Tapi dihati atau batin saya tidak bisa menerima.Sebenarnya itu aliran yang menyenangkan.Tapi saya ga tau kenapa batin saya menolak,saya merasa bukan ini yang saya cari
dan kenapa batin saya selalu berkata bahwa kita terlahir pasti punya 1tujuan.dan itu menjadi pertanyaan terpenting bagi saya.dan terus saya cari.bukankah itu yang pertama saya tanyakan pada anda(mod upasaka)
Dalam keseharian,banyak yang saya lihat abu-abu.Bisa jadi hitam dan bisa jadi putih.Jadi yah harus pandai-pandailah.
Benar sekali kata anda.
Tapi dalam kamus saya,semua agama itu sama dan itu untuk saya pribadi.Mungkin kata-kata saya diatas kurang lengkap.
Kenapa bagi saya sama tapi menurut anda atau orang lain tidak?karena tiap orang punya pandangan berbeda dalam mengartikan sesuatu atau mengambil hikmah dalam satu hal dan satu kejadian dll.saya yakin anda SANGAT TAHU itu.saya juga yakin anda juga tau maksud kata-kata saya ketika mengatakan semua agama sama.dan saya heran kenapa anda berkata atau membalikkan pertanyaan seperti itu kepada saya?yang saya yakin juga anda udah punya jawabannya.kejutan buat saya pada hari ini.untung saya tidak kena serangan jantung..he..he...
Saya akan coba menjelaskan.Disaat saya mengetahui sesuatu,prosesnya berikutnya pasti dipikirkan.Dalam berpikir itu terjadi pemilahan yang menurut saya benar atau tidak.Jika menurut saya tidak,maka yang saya dengar itu masuk dalam tong sampah.tapi kalau menurut saya benar berikutnya diproses di hati nurani(ini istilah bagi saya sendiri).Apakah hati saya menentang atau menerima hal itu?kalau hati saya menerima maka itu udah klop.tapi kalau hati menolak maka saya jadi bingung.dan khusus untuk hal yang membingungkan itu masuk dalam daftar menunggu.yang begitu ada kesempatan akan saya cari lagi jawabannya.
Contohnya Sering terdengar seperti aksi meledakkan diri dan membuat banyak korban yang tak bersalah meninggal. mereka berdalih itu demi membela kebenaran.karena membela agama.Dan umumnya yang dikomentari pasti agamanya.Kalau saya berpikir bukan agamanya yang menyuruh.Bukan ajarannya yang salah.Tapi umatnya yang terkadang memanfaatkan untuk suatu kepentingan.Bisa politik dan banyak lainnya.Terkadang agama juga seperti parpol.Mencari pengikut terbanyak.Dan ajaran itu mungkin saja udah tidak asli lagi seperti awalnya.Mungkin juga udah ada dirubah karena suatu kepentingan pribadi pada waktu dulunya.Atau kr hal lainnya.
Aliran dan agama yang benar,tidak pernah memberikan perintah.Bunuhlah sesamamu manusia.Tapi emang ada juga aliran sesat.Bahkan sembahyangpun disuruh bugil.Dan itu bersembahyang dengan cara berkumpul bersama antara pria dan wanita.Supaya kita dalam keadaan bersih spt kita baru lahir.Mereka mengalasankan bahwa Tuhan Maha Penyayang.Kita adalah anak Tuhan.Apakah mungkin Tuhan itu menyakiti anaknya sendiri?Sedangkan kita saja tidak mau menyakiti anak kita.Apalagi Tuhan Yang Maha Pengasih dan lagi Penyayang.Jadi neraka itu tidak ada.
Kalau secara logika itu masuk akal.Tapi dihati atau batin saya tidak bisa menerima.Sebenarnya itu aliran yang menyenangkan.Tapi saya ga tau kenapa batin saya menolak,saya merasa bukan ini yang saya cari
dan kenapa batin saya selalu berkata bahwa kita terlahir pasti punya 1tujuan.dan itu menjadi pertanyaan terpenting bagi saya.dan terus saya cari.bukankah itu yang pertama saya tanyakan pada anda(mod upasaka)
Dalam keseharian,banyak yang saya lihat abu-abu.Bisa jadi hitam dan bisa jadi putih.Jadi yah harus pandai-pandailah.
Mod upasaka yang baik,kalau ditanya kepada saya.Agama mana yang kamu yakini.Saya tidak bs menjawab seprti orang lain.Saya lahir dengan ortu beragama B.Dan sejak mulai SD saya belajar agama K.Dan setelah tamat sekolah banyak bergaul bahkan punya pacar beragama I.Mungkin benar pandangan anda tentang saya terikat konsep.Kalau saya terikat berarti ,banyak konsep.Dan saya bukan ingin jadi peneliti agama atau memperbandingkan.Tapi saya ingin mencari jawaban-jawaban buat diri saya.
kalau manusia meninggal ada yang menuju alam dewa.kalau sidharta kemana?apa maksud kebebasan tertinggi/sempurna?apa karena tidak lahir lagi kedunia?
iya..saya udah baca tentang 31 alam.sebelumnya saya udah pernah tanya tentang alam.tapi sang budha tidak berada pada 1 alam disana kan?dia ga terlahir dimana pun?jadi kemana dia??apa jadi udara atau apa??atau emang hilang begitu aja..
lenyap???????????kalau menurut Theravada, memang dikatakan lenyap, hilang...seperti api yg padam...kemanakah apinya?
lenyap???????????kalau menurut Theravada, memang dikatakan lenyap, hilang...seperti api yg padam...kemanakah apinya?
apinya ke udara? apinya ke tanah?....ga tuh...cuma "padam" saja.
sedangkan menurut mahayana, Buddha masih ada entah di mana...disitu akan beremansipasi lagi entah juga ke kalpa mana....lalu berpura-pura(upaya kausalya) menjadi boddhistva lalu disitu menjadi Buddha lagi.
istilah kasarnya " ber-akting dari kembali jadi manusia awam dan mengumpulkan parami lalu menjadi buddha "
kalay sy pribadi menganut paham theravada.
iya..saya udah baca tentang 31 alam.sebelumnya saya udah pernah tanya tentang alam.tapi sang budha tidak berada pada 1 alam disana kan?dia ga terlahir dimana pun?jadi kemana dia??apa jadi udara atau apa??atau emang hilang begitu aja..
Saya pakai analogi ini...
Api lilin tetap menyala karena ada batang lilin, ada sumbu lilin, ada ruang, ada oksigen di ruang itu. Bila salah satu faktor, atau seluruh faktor itu tidak mendukung; maka api itu akan padam. Sekarang setelah kita mengetahui faktor-faktor (penyebab) yang memunculkan api, mari kita cabut penyebabnya. Setelah kita cabut penyebabnya (faktor tersebut), api itu kemudian padam.
Menurut Anda, apakah api itu masih ada di dunia ini? Apakah api itu menyala di alam lain? Kemana api itu pergi? Apakah api itu jadi udara atau apa? Atau memang api itu hilang begitu saja?
iya..saya udah baca tentang 31 alam.sebelumnya saya udah pernah tanya tentang alam.tapi sang budha tidak berada pada 1 alam disana kan?dia ga terlahir dimana pun?jadi kemana dia??apa jadi udara atau apa??atau emang hilang begitu aja..
Saya pakai analogi ini...
Api lilin tetap menyala karena ada batang lilin, ada sumbu lilin, ada ruang, ada oksigen di ruang itu. Bila salah satu faktor, atau seluruh faktor itu tidak mendukung; maka api itu akan padam. Sekarang setelah kita mengetahui faktor-faktor (penyebab) yang memunculkan api, mari kita cabut penyebabnya. Setelah kita cabut penyebabnya (faktor tersebut), api itu kemudian padam.
Menurut Anda, apakah api itu masih ada di dunia ini? Apakah api itu menyala di alam lain? Kemana api itu pergi? Apakah api itu jadi udara atau apa? Atau memang api itu hilang begitu saja?
Saya bisa mengerti dengan jawaban ini.
dari awal jawab begitu kan langsung ngerti....:)
Quote from: upasakaSekarang saya yang ingin bertanya... :)
Coba jelaskan apa yang Anda mengerti!
Yahhhhhhhhh...tuh kan???????kumat deh.Saya coba jawab.Tp tata bahasa saya jangan terlalu di periksa kali.Saya belum semahir anda dalam mengungkapkan isi pikiran dengan ketikan.Pikirannya lebih cepat daripada jarinya.
Api ga akan bisa nyala kalau ga ada oksigen.Apa yah istilah IPA nya dulu???????saya lupa.
Jadi sama dengan manusia.Kita ada karena ada beberapa faktor pendukung yang membuat kita ada.Salah satunya yah kemelekatan,faktor karma.
Dan itu semua yang buat kita masuk dalam proses tumimbal .....(lupa)
Lahir..mati..lahir..mati...gitulah kira-kira..kehidupan yang berulang-ulang.
Jadi sang budha menemukan cara nya,dengan menghilangkan salah satu faktor penyebab yang bisa buat kita ada itu.
Mungkin ini yg disebut kosong tapi isi.isi tapi kosong...salah yah???????
Sang budha dibilang ada tapi tidak ada.dibilang tidak ada tapi ada.ibarat molekul yang udah terurai jadi ion-ion.
aduh....kaya ujian aja.
Thx.. postingannya cukup membantu saya mengenal ajaran Buddha.. :)
(saya diarahkan oleh user DC yg namanya The Ronald untuk bertanya disini)
kalau boleh tanya,
1. adakah seseorang yg mencapai pencerahan sebelum Siddhattha? bagaimanakah pengajarannya?
2. apakah Buddha sebelumnya mencapai titik pencerahan dengan konsep yang sama dengan Siddhata?
terimaksih. :)
1. Tidak terhitung banyaknya makhluk tercerahkan sebelum Siddhattha, yaitu para Sammasambuddha masa lampau dan para Paccekabuddha dan para Arahant masa lampau.
2. menurut literatur2 yg ada, perjalanan kehidupan para Sammasambuddha adalah serupa dan ajaran dari para buddha itu juga serupa.
1. Tidak terhitung banyaknya makhluk tercerahkan sebelum Siddhattha, yaitu para Sammasambuddha masa lampau dan para Paccekabuddha dan para Arahant masa lampau.
2. menurut literatur2 yg ada, perjalanan kehidupan para Sammasambuddha adalah serupa dan ajaran dari para buddha itu juga serupa.
Thx bro Indra, berarti ajaran itu konsisten y... apakah dengan mengikuti seluruh ajaran Buddha kita pasti akan mendapat pencerahan? atau kita tetap harus menemukan pencerahan itu sendiri seperti sang Buddha? (ajaran Buddha hanya membimbing-mengarahkan menuju pencerahan).
terimaksih. :)
Thx bro Indra, berarti ajaran itu konsisten y... apakah dengan mengikuti seluruh ajaran Buddha kita pasti akan mendapat pencerahan? atau kita tetap harus menemukan pencerahan itu sendiri seperti sang Buddha? (ajaran Buddha hanya membimbing-mengarahkan menuju pencerahan).
terimaksih. :)
_/\_ om upaa... ijin copas boleh ya.. :)
Boleh kok. Apa sih yang gak boleh buat nona hema? >:D>:D makasih ya om....
R*****aaa.. ada yg ngegombal di siniiii..!!! >:D
kayaknya liburan cuti bisa pindah niiee ...
dari Medan ke Makassar ;D
Bukan ngegombal. Cuma sebagai tuan rumah yang menyambut hangat tamu dari Makassar. >:D
wahhhhhhhhhhhhhh ada gosip baru nihhhhhh =)) =))
^^
paling cepat 7 hari
paling lama tidak bisa diukur
Saya ingin bertanya nih. Mohon maaf kalau sudah pernah dibahas :)1. kata mencapai tidak bisa dipasangkan dengan "sedang", contoh kalimat, "apakah anda sedang mencapai jakarta? ini kalimat yg lucu, kalimat normal adalah "apakah anda sudah mencapai jakarta?"
1. Apakah Gautama sedang mencapai nirwana--keterlepasan dari penderitaan--itu saat dia memperoleh pencerahan?
2. Apakah Gautama tidak pernah mengalami penderitaan lagi sejak mendapat pencerahan?
Terima kasih :)
1. Ada seorang yang mengatakan pada saya bahwa gautama berhasil mencapai nirwana tersebut ketika dia mendapat pencerahan itu. Ada juga yang mengatakan bahwa saat pencerahan tsb, gautama hanya sekedar melihat nirwana saja. Yang mana yang benar?1. esensi nya bukan pada "mendapat" atau "melihat", tp apa itu nibbana? ataw how to achieve that?
2. Begitu? Setahu saya, gautama mengajarkan bahwa nirwana itu bisa dicapai saat kita masih hidup, karena nirwana bukanlah surga. Ada yang mengatakan bahwa gautama sudah mencapai nirwana itu saat dia masih hidup. Jadi mana yang benar?
1. Ada seorang yang mengatakan pada saya bahwa gautama berhasil mencapai nirwana tersebut ketika dia mendapat pencerahan itu. Ada juga yang mengatakan bahwa saat pencerahan tsb, gautama hanya sekedar melihat nirwana saja. Yang mana yang benar?mendapat pencerahan adalah sebutan lain untuk mencapai nibbana (nirwanan), jadi ya ketika mendapat pencerahan, maka Gautama menjadi BUddha dan mencapai nibbana.
2. Begitu? Setahu saya, gautama mengajarkan bahwa nirwana itu bisa dicapai saat kita masih hidup, karena nirwana bukanlah surga. Ada yang mengatakan bahwa gautama sudah mencapai nirwana itu saat dia masih hidup. Jadi mana yang benar?
1. Berarti gautama sudah mencapai nibbana ketika masih hidup? Kalau begitu kenapa dia masih mengalami penderitaan fisik?
2. Apa bedanya antara nirwana yang dicapai ketika masih hidup dengan nirwana yang dicapai setelah wafat?
Hmm....
Jadi pada saat Gautama masih hidup, dia mencapai nirwana namun masih mengalami penderitaan fisik.
Kemudian setelah dia mati, barulah dia mencapai "nirwana setelah wafat". nirwana yang ini tidak menyisakan rupa (fisik sudah mati), begitukah?
Berarti, agama Buddha ini tidak memberikan solusi atas penderitaan fisik dong?
Pada saat hidup, penderitaan yang hilang cuma penderitaan batin doang.
Pada saat mati, barulah penderitaan fisiknya hilang, ya tentu saja hilang, karena fisiknya sudah mati. Tanpa perlu belajar agama Buddha pun penderitaan fisik pasti hilang kalau fisiknya mati.
Lho jadi agama Buddha itu tidak memberikan solusi apa-apa terkait masalah penderitaan fisik?
Padahal yang saya tau, justru Gautama itu mengembara sampai mendapat pencerahan karena ingin mencari solusi atas penderitaan fisik manusia, bukan penderitaan batin doang.
Bukankah yang membuat Gautama tersentuh antara lain: melihat para pembajak yang kelelahan membajak sawah, dan melihat orang-orang yang miskin dan kena penyakit? Jelas bahwa itu semua merupakan penderitaan fisik.
Berarti Gautama tidak mendapatkan solusi apapun atas masalah yang paling dia gumulkan?
kl mau penderitaan fisik hilang, ya ga usah lahir lg..jd ga punya fisik...loh bgmn nih toh anda?
kl anda sakit, ya anda mesti nyari dokter dong..bukan nyari tokoh agama
Gak ngerti nih saya..... :(
Jadi maksudnya satu-satunya cara untuk melenyapkan penderitaan fisik itu adalah dengan mati dan gak usah lahir lagi?
Jadi bagaimana dengan orang-orang di seluruh dunia ini yang begitu banyak menderita (seperti yang telah disaksikan Gautama), bagaimana caranya melepaskan mereka dari penderitaan itu? Apakah dengan membunuh mereka semua supaya fisiknya mati?
Gak ngerti nih saya..... :(
Jadi maksudnya satu-satunya cara untuk melenyapkan penderitaan fisik itu adalah dengan mati dan gak usah lahir lagi?
Jadi bagaimana dengan orang-orang di seluruh dunia ini yang begitu banyak menderita (seperti yang telah disaksikan Gautama), bagaimana caranya melepaskan mereka dari penderitaan itu? Apakah dengan membunuh mereka semua supaya fisiknya mati?
Lho jadi agama Buddha itu tidak memberikan solusi apa-apa terkait masalah penderitaan fisik?
Padahal yang saya tau, justru Gautama itu mengembara sampai mendapat pencerahan karena ingin mencari solusi atas penderitaan fisik manusia, bukan penderitaan batin doang.
Bukankah yang membuat Gautama tersentuh antara lain: melihat para pembajak yang kelelahan membajak sawah, dan melihat orang-orang yang miskin dan kena penyakit? Jelas bahwa itu semua merupakan penderitaan fisik.
Berarti Gautama tidak mendapatkan solusi apapun atas masalah yang paling dia gumulkan?
:'( :'(
aduh sudahlah... saya akan mengundurkan diri dari forum ini....
Saya katakan ini dari lubuk hati dan kejujuran terdalam saya:
Saya sama sekali tidak ada maksud menyerang agama buddha ataupun menunjukkan kesalahan agama buddha. Saya bertanya di sini murni karena keingintahuan saya dan benar-benar tidak ada maksud lain selain itu. Saya tertarik dengan ajaran agama buddha dan saya berusaha mendalaminya, dan seorang kawan saya merekomendasikan forum ini untuk bertanya-tanya. Saya membenci konflik antar agama, justru saya datang ke forum ini karena saya menghargai ajaran Buddha dan ingin mendalaminya.
Tapi kalau malah saya disalahpahami dan dituduh berbagai macam seperti ini ya sudahlah..... saya keluar dari forum ini deh... :'(
:'( :'(Yaa sudahlaah .... kalo benar2 mao memahami ajaran Buddha
aduh sudahlah... saya akan mengundurkan diri dari forum ini....
Saya katakan ini dari lubuk hati dan kejujuran terdalam saya:
Saya sama sekali tidak ada maksud menyerang agama buddha ataupun menunjukkan kesalahan agama buddha. Saya bertanya di sini murni karena keingintahuan saya dan benar-benar tidak ada maksud lain selain itu. Saya tertarik dengan ajaran agama buddha dan saya berusaha mendalaminya, dan seorang kawan saya merekomendasikan forum ini untuk bertanya-tanya. Saya membenci konflik antar agama, justru saya datang ke forum ini karena saya menghargai ajaran Buddha dan ingin mendalaminya.
Tapi kalau malah saya disalahpahami dan dituduh berbagai macam seperti ini ya sudahlah..... saya keluar dari forum ini deh... :'(
Jika selama ini Anda menelan dogma secara bulat-bulat, maka cobalah untuk melepaskan semua itu. Anda harus berpikir sebagai seorang pemikir bebas (free thinker), tidak terkungkung oleh suatu konsep agama apa pun. Dengan demikian Anda memiliki kans untuk mengenal realita sesuai akal sehat.
Biasa orang pada umumnya selalu memakai pola pikir tautologisme. Yaitu pola pikir analisa yang melompat ke ujung tanpa ada korelasi yang sistematis. Seperti pertanyaan: "Kenapa pernikahan sedarah itu dilarang oleh agama x?" Jawabannya: "Karena Tuhan yang menyatakannya". Dan pertanyaan pun selesai. Pola pikir seperti ini adalah pola pikir yang menghambat tumbuhnya kebijaksanaan seseorang. Jika segala sesuatu selalu diberikan ultimatum bahwa ini adalah pernyataan Tuhan, maka selamanya orang itu tidak akan berani melihat dunia. Hidupnya selalu di bawah bayang-bayang dogma.
Belajarlah untuk meneliti realita dari setiap kata. Jika ada orang yang menyatakan: "Itu semua perintah Tuhan"... Maka Anda perlu menganalisa setiap katanya.
Apa itu artinya "itu"? Seperti apa "itu"?
Apa artinya "semua"? Bagaimanakah "semua" itu?
Apa itu "perintah"? Apakah kriterian dari "perintah" itu ?
Siapa itu "Tuhan"? Apakah "Tuhan" memang seperti yang dikisahkan kitab-kitab?
yang agak sulit, karena saya sudah terbiasa berpikir bahwa sesuatunya karena Tuhan, berdoa/meminta/berterimakasih kepada Tuhan.. berbuat salah berarti berdosa kepada Tuhan..
dan ya, akhirnya saya pun mempertanyakan siapa Tuhan? kenapa Tuhan bisa ada sebagai satu-satunya pencipta jagad raya ini? berarti sebelum ada Tuhan, bagaimana? dan bagaimana proses terciptanya Tuhan? *nah, bingung deh..*
jadi bagaimana menghilangkan kebiasaan berkeTuhanan itu yah?
atau seiring berjalan waktu?
karena suka jadi serba salah..
terima kasih atas pencerahannya.. nambah pengetahuan lagi dari thread ini.. walau belum semua cerita nya habis dibaca.. ;D *mesti pelan-pelan*
yang agak sulit, karena saya sudah terbiasa berpikir bahwa sesuatunya karena Tuhan, berdoa/meminta/berterimakasih kepada Tuhan.. berbuat salah berarti berdosa kepada Tuhan..kalo cc udah menemukan jawaban atau segala pertanyaannya tentang Tuhan, mungkin itu bisa membantu untuk menghilangkan kebiasaan berketuhanan.
dan ya, akhirnya saya pun mempertanyakan siapa Tuhan? kenapa Tuhan bisa ada sebagai satu-satunya pencipta jagad raya ini? berarti sebelum ada Tuhan, bagaimana? dan bagaimana proses terciptanya Tuhan? *nah, bingung deh..*
jadi bagaimana menghilangkan kebiasaan berkeTuhanan itu yah?
atau seiring berjalan waktu?
karena suka jadi serba salah..
terima kasih atas pencerahannya.. nambah pengetahuan lagi dari thread ini.. walau belum semua cerita nya habis dibaca.. ;D *mesti pelan-pelan*