Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Komunitas => Keluarga & Teman => Topic started by: johan3000 on 16 May 2009, 11:21:55 PM
-
1, 1, 1, 1, 1, 1.5, 2, 20, 80, 100jt RIP
angka2 diatas adalah contoh kira2 pengeluaran pribadi utk seseorang
dlm juta rph...per bulan
jadi sebelum RIP (meninggal),
pengeluarannya bertambah karna beli obat
kemudian pengeluaran jauh lebih bertambah (rumah sakit, dst)
bertambah lagi.. (operasi, obat, cuci darah dst)
100 (nah ini beli peti mati, tanah, urus izin, perayaan dll, dll)
Gimana kalau dari pada bendol buri (meledak dibelakang),
apakah lebih baik hidup berkecukupan...
kalau udah sakit berat...SIAP UTK MATI...
(sehingga cash flownya gak terkuras banyak serta org juga tersiksa)
Bagaimana menurut member DC?
Adakah punya arti bisa hidup beberapa bulan lebih lama?
-
saya memikirkan hal ini tahun lalu..
mengingat ortu udah pensiun, dan penyakit gak tahu kapan datangnya..
saya ambil insurance 600rb / bulan dengan ahli waris bokap..
jadi setidaknya, kalau ada apa2.. ya tidak menyusahkan ortu lagi.. :D
-
Thanks bro Forte memberikan baik dgn asuransi...
kalau semua anak mau menyisikan sedikit duit utk
hal tsb, maka saatnya tiba bisa berjalan lebih lancar.
two tumbs up utk bro Forte.
Gw pingin tanya,. kalau orang udah sakit2an (cukup berat),
hidup beberapa bulan lebih lama apakah memiliki arti?
Karna pada kondisi tsb.... duit banyak terkuras habis.
thanks sebelumnya!
-
^
^
kayaknya u/ jawabannya, kita bisa melihat orang Jepang..
seperti Aya, yang dalam film Ichi Rittoru no Namida (Ichi = 1, Rittoru = Liter, no = kepemilikan, namida = tangisan)
kayaknya sudah pada nonton ya di Indosiar, seorang gadis yang menulis buku harian di masa2 sulitnya menderita penyakit yang mematikan, dan akhirnya buku hariannya menjadi inspirasi bagi orang sakit maupun sehat..
Contoh juga.. orang cacat seperti Hirotada Ototake, seorang temperamen koleris yang tidak memiliki kaki dan tangan, namun ingin disamakan dengan orang sehat.. akhirnya berhasil juga kuliah walau dengan segala kekurangannya.. Bukunya dapat dibaca di No One's perfect